• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYEDIAAN MODAL MINIMUM ADEQUACY RATIO (CAR)

Tujuan utama manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa permodalan telah memenuhi persyaratan permodalan ekternal dan mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat dalam rangka menunjang bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Bank‟s capital management is to ensure that it complies with externally imposed capital requirements and it maintains strong credit ratings and healthy capital ratios in order to support its business and to maximize shareholders‟ value.

Bank mengatur struktur modal dan membuat penyesuaian atas perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko kegiatannya. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran deviden kepada pemegang saham, struktur pengembalian modal, atau penerbitan modal sekuritas. Tidak terdapat perubahan tujuan, kebijakan dan proses dari tahun sebelumnya.

The Bank manages its capital structure and makes adjustments to it in the light of changes in economic conditions and the risk characteristics of its activities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Bank may adjust the amount of dividend payment to shareholders, return capital structure, or issue capital securities. No changes were made in the objectives, policies and processes from the previous year.

CAR pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti (modal inti utama/Common Equity Tier 1 dan modal inti tambahan) dan modal pelengkap.

CAR on June 30, 2017 and December 31, 2016 was calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No.15/12/PBI/2013 concerning the Minimum Capital Requirement for Commercial Banks where capital for credit risk consist of core capital (Common Equity Tier 1 and additional Tier 1) and supplementary capital (Tier 2).

Sejak tanggal 24 Agustus 2015, Bank telah menerapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2015 tentang Ketentuan Kehati-Hatian Dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum.

Since August 24, 2015, the Bank has

implemented the Regulation of the Financial Services Authority (POJK) No. 11/POJK.03/2015 about Prudential Provisions in the Framework of the National Economic Stimulus for Commercial Banks.

188 50. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN

PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

50. CAPITAL MANAGEMENT AND CAPITAL

ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

Peraturan tersebut menetapkan bahwa bobot risiko kredit beragunan rumah tinggal paling rendah sebesar 35% untuk kredit konsumsi dalam rangka kepemilikan rumah tinggal (KPR) atau apartemen (KPA) atau kredit konsumsi dengan agunan berupa rumah tinggal atau apartemen dengan syarat tertentu, atau paling rendah sebesar 20% untuk KPR yang merupakan program Pemerintah Indonesia dengan syarat tertentu.

The regulation stipulates that the weight of credit risk backed residences minimum of 35% for consumer credit in order possession dwelling house (KPR) or an apartment (KPA) or consumer loan with collateral such as a house or an apartment with certain conditions, or at least lower by 20% for a mortgage is a program of the Government of Indonesia with certain conditions.

Selain itu, bobot risiko kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dijamin oleh lembaga penjaminan atau asuransi kredit berstatus BUMD ditetapkan sebesar 50% sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

In addition, the risk weight of credit to Small Medium Enterprise (SME) is guaranteed by a guarantee institution or credit insurance status of enterprises is set at 50% throughout meet the requirements set.

POJK tersebut berlaku sampai dengan 24 Agustus 2017.

The POJK regulation above is valid up to August 24, 2017.

Berdasarkan profil risiko Bank masing-masing per 30 Juni 2017 dan 2016, yaitu satisfactory dan fair, maka CAR minimum per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 ditetapkan masing-masing sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10% dan 9% sampai dengan kurang dari 11%.

Based on the Bank‟s risk profile as of June 30, 2016 and 2015, which are satisfactory and fair, then the minimum CAR as of June 30, 2017 and December 31, 2016, by 9% to less than 10% and by 9% to less than 11%, respectively.

Penentuan kepatuhan Bank terhadap peraturan dan rasio yang berlaku didasarkan pada peraturan praktis akuntansi yang berbeda dalam beberapa hal dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The determination of the Bank's compliance with regulations and applicable ratios are based on the practical accounting rules differ in several respects with the Financial Accounting Standards in Indonesia.

Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun.

The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 (entitas induk) adalah sebagai berikut:

The capital adequacy ratio as of June 30, 2017 and December 31, 2016 (parent entity) are as follows:

PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan) ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, 2017 December 31, 2016

Modal Inti (Tier 1) Core Capital(Tier 1)

- Modal Inti Utama 7.566.733 8.052.617 Common Equity Tier 1 -

- Modal Inti Tambahan - - AdditionalTier 1 -

Jumlah modal inti (Tier 1) 7.566.733 8.052.617 Total Core Capital (Tier 1) Modal Pelengkap (Tier 2) 500.231 455.890 Suplementary Capital (Tier 2)

Total modal 8.067.004 8.508.507 Total Capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risk Weighted Assets for

untuk Risiko Kredit 40.018.469 36.471.170 Credit Risk

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risk Weighted Assets for untuk Risiko Operasional 9.156.804 9.156.804 Operational Risk Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risk Weighted Assets for

untuk Risiko Pasar 847.408 531.208 Market Risk

Total ATMR 50.022.681 46.159.182 Tota RWA

Rasio CET 1 15,13% 17,45% CET 1 Ratio

Rasio Tier 1 15,13% 17,45% Tier 1 Ratio

Rasio Tier 2 1,00% 0,99% Tier 2 Ratio

Total rasio 16,13% 18,43% Ratio Total

Rasio Minimum Tier 1 6,49% 6,00% Tier 1 Minimum Ratio

Rasio Minimum CET 1 6,49% 4,50% CET 1 Minimum Ratio

CAR Minimum berdasarkan Profil Risiko 9,21% 9,21% Minimum CAR Based on Risk Profile

51. MANAJEMEN RISIKO 51. RISK MANAGEMENT

Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang dicakup dalam PBI No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang telah diubah melalui PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, sehingga Bank harus mengelola serta melakukan mitigasi risiko sesuai ruang lingkup aktivitas bisnisnya, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.

The Bank has implemented risk management procedures to comply with PBI regarding the Application of Risk Management for Commercial Banks as covered by PBI No. 5/8/PBI/2003 and BI

Circular Letter No. 5/21/DPNP regarding

Application of Risk Management for Commercial

Banks which had been revised by PBI

No. 11/25/PBI/2009 regarding amendment for PBI

No.5/8/PBI/2003 for Application of Risk

Management for Commercial Banks, therefore the Bank has to manage and carry out risk mitigation to comply with its business activities scope, which consist of credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputational risk, strategic risk and compliance risk.

190

51. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 51. RISK MANAGEMENT (continued)

Profil Risiko Risk Profile

Bank dan entitas anak juga membuat profil risiko yang secara garis besar dapat memetakan unit kerja yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang menganggu kelangsungan bisnis Bank dan entitas anak serta menggunakan 5 (lima) komposit untuk delapan jenis risiko yang dihadapi Bank dan entitas anak.

The Bank and subsidiaries also prepare a risk profile which is able to map those business units which carry risks as well as the potential risks that

affect the Bank‟s and subsidiaries‟ abilities to

continue as a going concern and also use five composites for eight types of risk encountered by the Bank and subsidiaries.

Bank dan entitas anak telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen yang memiliki fungsi mengindentifikasi, mengukur, memonitor dan mengelola risiko-risiko dasar dan menetapkan pedoman serta kebijakan risiko.

The Bank and subsidiaries have established an independent and centralized organization structure for risk management which has the function to identify, measure, monitor and maintain basic risk and to set guidelines and risk policy.

Pengungkapan mengenai risiko kredit, risiko nilai tukar, risiko likuiditas, risiko suku bunga, risiko pasar dan risiko operasional telah diungkapkan dalam catatan tersendiri (Catatan 45, 46, 47, 48 dan 49).

The disclosure on credit risk, foreign exchange risk, liquidity risk, interest rate risk, market risk and operational risk has been made in separate notes (Notes 45, 46, 47, 48 and 49).

a. Risiko hukum a. Legal risks

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Legal risk is the risk raised by weaknesses in juridicial aspects of the business, which may be caused by legal claims, non-existence of supported regulation or weaknesses in agreements, such as unfulfilled terms and conditions in contracts and binding collateral which is not complete.

Bank dan entitas anak mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dan entitas anak dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and subsidiaries with third parties are based on rules and conditions which able to protect the Bank‟s and subsidiaries‟ interests from a legal perspective.

b. Risiko reputasi b. Reputational risks

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank dan entitas anak atau persepsi negatif terhadap Bank dan entitas anak.

Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank and subsidiaries or negative perception of the Bank and subsidiaries.

Bank dan entitas anak mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank dan entitas anak bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank dan entitas anak tetap terjaga.

The Bank and subsidiaries manage their reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank‟s and

c. Risiko strategis c. Strategic risks

Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan entitas anak yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank dan entitas anak terhadap perubahan eksternal.

Strategic risk is the risk that is caused by

inappropriate determination and

implementation of the Bank and subsidiaries strategy, inappropriate business decisions or being un-responsive to external changes.

Bank dan entitas anak mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.

The Bank and subsidiaries manage strategic risks through a consideration of, and decision- making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the established the

Bank‟s and subsidiaries‟ Directors and

Committees.

d. Risiko kepatuhan d. Compliance risks

Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat Bank dan entitas anak tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perudang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk prinsip syariah bagi bank umum syariah dan Unit Usaha Syariah.

Compliance risk is the risk that rises because Bank and subsidiaries did not comply and/or did not follow the law and regulation, including sharia principle for sharia bank and Sharia Business Unit.

Bank dan entitas anak melaksanakan fungsi kepatuhan meliputi tindakan untuk:

Bank and subsidiaries perform compliance function including:

1. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank dan entitas anak;

1. To create compliance culture in all level of organitation and Bank‟s and subsidiaries‟ business activities;

2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank dan entitas anak; tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Manajemen Risiko Bagi Bank Umum;

2. Manages compliance risk face by the

Bank and subsidiaries; managing

compliance risk is based on Bank Indonesia‟s regulation about Risk

Management for the Bank and

subsidiaries;

3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, Sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan

3. Ensure policy, regulation, system and procedure, and bank business activities inline with Bank Indonesia‟s regulation and law, including sharia principle for sharia bank and sharia business unit; and

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

4. Ensure bank‟s compliance with

comitments made by the Bank to

Indonesia and/or other monitoring

192

52. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP

Dokumen terkait