• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyeleksian, Penyambungan, Penyetingan veneer ( Veneer Preparation Section)

B. Proses Pembuatan Kayu Lapis

4. Penyeleksian, Penyambungan, Penyetingan veneer ( Veneer Preparation Section)

Penyambungan veneer adalah bagian kerja yang melaksanakan penyambungan veneer yang memiliki ukuran yang tidak sempurna atau tidak sesuai dengan ukuran veneer yang diinginkan. Kegiatan ini merupakan proses awal untuk menyeleksi, merepair dan menyusun veneer-veneer sebelum masuk pada Assembly Section.

Alat yang digunakan pada kegiatan ini adalah mesin composer. Pada umumnya semua dari mesin tersebut merupakan jenis mesin meinan dan minami, hanya saja penggunaanya yang berbeda dalam arti jenis yang akan disambung pada mesin tersebut yang berbeda. Pada setiap jenis meinan dan minami bahan yang digunakan dalam penyambungan berbeda yaitu :

? Jenis Meinan terdiri dari : reeling tape

? Jenis Minami terdiri dari : hot melt, benang (thread)

Untuk veneer back dan core yang cacat terlebih dahulu masuk pada bagian repair. Bertujuan untuk memperbaiki cacat veneer dengan cara penambalan dan penyisipan. Cacat yang perlu direpair yaitu :

? Sobek (Split)

? Berlubang (Pin hole) ? Mata kayu busuk ? Cacat kayu lainnya

Tahapan dari kegiatan veneer Preparation Sectio n adalah sebagai berikut:

a. Penyeleksian

Penyeleksian ini berfungsi untuk mendapatkan veneer yang baik dan maksimal hasil dari pengeringan pada continues dryer atau roll dryer, dan juga menyeleksi veneer yang langsung ke setting maupun yang akan di repair.

b. Penyambungan

Veneer yang telah diseleksi dan yang dimasukkan pada composer diletakkan diatas table lift kemudian disusun pada composer. Pemasukan veneer tidak boleh miring atau tumpang tindih, selanjutnya mesin secara otomatis akan memotong dan melakukan penyambungan. c. Penyusunan veneer(Setting)

Penyusunan veneer adalah kegiata menyusun veneer sesuai dengan komposisi plywood yang diinginkan dengan tujuan untuk memepermudah proses Assembly.

Pada kegiatan ini penyeleksian masih dilakukan terhadap veneer face/back, dimana sering terjadi dan ditemukan veneer yang tidak seharusnya menjadi face/back karena tingkat ketelitian masih kurang. 5. Perakitan Veneer (Assembly Section)

Assembly section merupakn kegiatan perakitan veneer menjadi kayu lapis sesuai dengan ukuran yang diinginkan, dimana proses ini merupakan awal tebentuknya plywood dan pada section ini terbagi menjadi lima tahapan yaitu :

a. Pencampuran Glue (Glue Mixing)

Glue mixing merupakan kegiatan kerja penyediaan formula perekat dimana dalam kegiatan ini melakukan pencampuran bahan-bahan perekat yang telah ditentukan komposisinya dan mencampur komponen perekat didalammesin glue mixer.

Adapun jenis resin yang digunakan adalah Melamine Formaldehide, Urea Formaldehide, Phenol, sedangkan bahan-bahan pendukung lainnya adalah tepung industri, HU (Hardener), MCP (Anti rayap), Melamine powder dan lain- lain.

Hal yang paling diutamakan dalam bagian ini adalah mengenai komposisi dan kekentalan atau viscositas resin. Mengenai viscositas ini dapat diukur dengan menggunakan alat pengukur yaitu viscometer. Apabila dalam pencampuran perekat ini terlalu cair maka dapat ditambah dengan tepung industri, jika terlalu kental maka dapat ditambah resin. Untuk standart viscositas yang dipakai adalah perekat yang menggunakan urea formaldehyde dan melamine formaldehyde adalah 21±1 poise. Perekat yang menggunakan phenol adalah 17±1 poise, kemudian perekatbyang telah sesuai standart dapat didistribusikan dalam tangki penampung dimasing- masing glue spreader.

b. Pelaburan Glue (Glue Spreader)

Pada bagian ini merupakan kegiatan yang melaksanakan pelaburan perekat ke permukaan veneer dengan menggunakan mesin glue spreader. Sebelum melaburi veneer harus diketahui terlebih dahulu berat laburnya, kerena harus sesuai dengan standart yang ada. Cara mengetahui berat labur adalah :

? Core veneer yang belum dilaburi perekat (berat awal) ditimbang ? Kemudian veneer tersebut dimasukkan kedalam glue spreader,

kemudian beratnya ditimbang lagi (berat akhir)

? Berat labur dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Berat labur = ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ? ? ?? ? gr/f 2

c. Dalam perekatan veneer terbagi atas ½ kali proses, 2 kali proses, dan 1 kali proses. Untuk ½ kali proses core dimasukkan sebanyak dua lembar dalam mesin glue spreader kemudian direkatkan dengan veneer face dan back. Setelah itu barulah diangkat untuk diberikan perlakuan kempa dingin. Sesudah pengempaan dingin dilakukan, lalu direpair. Jika proses repair selesai maka diangkut kembali ke glue spreader untuk menjalani dua kali proses yaitu dengan cara memasukkan sekaligus dua lembar diinput glue spreader dan output direkatkan dengan face dan back.setelah keluar dari glue spreader baru diberi perlakuan kempa dingin dan kemudian diseleksi serta dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pengempaan panas. Untuk 1 kali proses dimulai dari kegiatan glue spreader lalu diberikan perlakuan pengempaan dingin kemudian diseleksi lalu diberi perlakuan pengempaan panas.

d. Pengempaan dingin (Cold Press)

Pengempaan dingin adalah kegiatan pengempaan awal terhadap susunan veneer yang telah dilaburi perekat. Adapun tujuan dari pengempaan dingin adalah :

1). Untuk meratakan perekat keseluruhan permukaan veneer

2). Untuk memaksa perekat masuk kedalam pori-pori kayu sehingga terjadi penjangkaran yang bersifat mengakar pada permukaan veneer yang direkatkan

3). Memberikan kesempatan perekat bereaksi dengan kayu karena molekul- molekul perekat berukuran lebih besar dari rongga sel kayu, maka untukmemaksa sebagian perekat masuk kedalam rongga sel kayu diperlukan tekanan yang cukup besar

e. Perbaikan veneer (Assembly Repair)

Assembly repair adalah suatu kegiatan yang melakukan perbaikan terhadap cacat yang terdapat pada veneer setelah dilakukan pengempaan dingin. Adapun cacat yang perlu direpair adalah sebagai berikut :

? Core bertumpangan (core laps) ? Core renggang (core void) ? Lubang gerek besar (pin hole) ? Patah (broken)

? Sampah (waste)

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses repair ini adalah para pekerja (pelaksana) dituntut ketelitiannya dan perlu berhati- hati dalam melaksanakan kegiatan ini.

f. Pengempaan panas (Hot Press)

Pengempaan panas merupakan kegiatan pengeringan perekat terhadap kayu lapis. Tujuan dari pengempaan panas adalah untuk memaksa perekat masuk kedalam pori-pori kayu, mengeringkan, sehingga daya rekatnya menjadi maksimal dan menguapkan sisa air yang tersisa dalam plywood. Setela h selesai proses hot press, kemudian dilakukan pengondisian selama 2 hari khusus untuk tipe perekat WBP dan Melamine.

Mesin hot press berjumlah 5 unit. Untuk unit 1, 2, 3 mempunyai diameter silindris 37,5 cm, untuk unit 4 diameter silindrisnya 31,0 cm, dan untuk unit 5 berdiameter silindris 40,0 cm. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengempaan panas adalah sebagai berikut: ? Dalam memasukkan plywood kedalam loader harus hati-hati dan

blower harus selalu dijalankan untuk mebersihkan sampah dari permukaan plywood

? Penyusunan plywood pada plat pengempaan panas harus hati-hati ? Besar tekanan, waktu kempa dan temperature harus sesuai dengan

Dokumen terkait