• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asas-asas Umum Penyelenggara Negara

Dalam rangka mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, perlu diletakkan asas-asas umum penyelenggara Negara.

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 telah ditetapkan asas-asas umum penyelenggaraan Negara sebagai berikut :

1. Asas Kepastian Hukum.

Yang dimaksud dengan asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, keputusan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan negara; 2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara.

Yang dimaksud dengan asas tertib penyelenggaraan negara adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengabdian penyelenggaraan negara;

3. Asas Kepentingan Umum.

Yang dimaksud dengan asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif;

4. Asas Keterbukaan.

Yang dimaksud dengan asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggara negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara;

5. Asas Proporsionalitas.

Yang dimaksud dengan asas proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara.

6. Asas Profesionalitas.

Yang dimaksud dengan asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Asas Akuntabilitas.

Yang dimaksud dengan asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penylenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat

sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Asas-asas penyelenggaraan negara di atas merupakan pedoman bagi seluruh penyelenggara negara di dalam menjalankan tugas kewenangannya dalam menciptakan iklim kepemerintahan yang baik (good governance).

Dengan menggunakan hal tersebut sebagai acuan, maka tujuan nasional dalam mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur niscaya akan tercapai. Visi dan misi bernegara merupakan suatu keniscayaan untuk dicapai apabila semua penyelenggara negara menghindari perilaku KKN sebagai akar penyebab sulitnya negara bangkit dari keterpurukan akibat krisis yang melanda negeri ini.

2. LATIHAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Uraikan apa yang dimaksud dengan asas-asas umum dalam penyelenggaraan negara ?

2. Uraikan apa yang dimaksud penyelenggara Negara ? 3. Uraikan asas proporsionalitas?

4. Apa yang dimaksud dengan asas kepastian hukum ? 5. Apa yang dimaksud dengan asas akuntabilitas.?

3. RANGKUMAN

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme dinyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, perlu diletakkan asas-asas penyelenggaraan negara.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 telah ditetapkan asas-asas umum penyelenggaraan negara yaitu asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan

umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, asas akuntabilitas.

4. TES FORMATIF

Pilihan satu jawaban yang benar dari pertanyaan di bawah ini:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, mengatur …

a. kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi,

dan Nepotisme

c. Akuntabilitas dan hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia Negara; d. Efektivitas pemerintah penyelenggara negara

2. Yang dimaksud dengan asas akuntabilitas adalah...

a. asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penylenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat

b. penyelenggara negara menghindari perilaku KKN

c. asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik d. perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara 3. Asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban

penyelenggara negara.... a. Asas akuntabilitas b. Asas kepastian hukum c. Asas keterbukaan d. Asas proporsionalitas

4. Asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, keputusan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan negara....

a. Asas keterbukaan

b. Asas penyelenggara negara yang baik c. Asas fungsionalisasi

5. Pertimbangan dikeluarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme....

a. Dalam rangka adanya landasan peraturan perundang-undangan, keputusan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara

b. kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat

c. dalam rangka mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab

d. Agar negara bangkit dari keterpurukan akibat krisis yang melanda negeri

6. Asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengabdian penyelenggaraan negara...

a. Asas tertib penyelenggaraan negara b. Asas penyelenggara negara yang baik c. Asas akuntabilitas

d. Asas pembuktian terbalik

7. Penyelenggara negara berdasarkan pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun 1999)....

a. Eselon I b b. PPATK

c. pejabat negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara

d. eselon II

8. Asas Keterbukaan adalah... .

a. keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara.

b. asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggara negara

c. Asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengabdian penyelenggaraan Negara

d. fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara 9. Asas-asas umum penyelenggaraan Negara merupakan pedoman bagi

penyelenggara negara di dalam menjalankan tugas kewenangannya dalam menciptakan ....

a. peraturan perundang-undangan yang berlaku b. ketentuan UUD 1945 yang stabil

c. pengawasan atas pembangunan d. good governance

10. Asas Kepentingan Umum adalah...

a. keseimbangan dalam pengabdian penyelenggaraan Negara

b. tidak diskriminatif terhadap masyarakat dan penyelenggara Negara c. asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang

aspiratif, akomodatif, dan selektif d. pengawasan atas pembangunan

5. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Bandingkan hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ada. Hitung jumlah jawaban Anda dengan benar, kemudian gunakan rumus di bawah in untuk mengetahui Tingkat Penguasaan (TP) Anda terhadap materi Kegiatan Belajar modul ini.

TP = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100% 15

- TP 90% - 100% : Baik sekali - TP 80% - 89% : Baik - TP 70% - 79% : Cukup - TP 0% - 69% : Kurang

Bila TP Anda mencapai 80% ke atas, bagus!

Bila TP Anda belum mancapai 80%, Anda perlu mengulang Kegiatan Belajar dalam modul ini terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.

KEGIATAN BELAJAR 5

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

INDIKATOR KEBERHASILAN

Setelah mengikuti dan menyelesaikan mata pelajaran ini, peserta diklat Prajabatan Golongan II dapat menjelaskan Pengertian Akuntabilitas Prinsip- prinsip Akuntabilitas Responsibilitas Instansi Pemerintah

1. URAIAN DAN CONTOH

Sebagai pelaksanaan asas akuntabilitas, diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Instruksi Presiden (Inpres) tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik .

Sebagai contoh, tiap-tiap unit di lingkungan Departemen Keuangan setiap tahun diwajibkan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) mulai dari eselon II ke atas.

Seiring dengan perubahan waktu, paradigma yang berkembang adalah dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana dinyatakan bahwa dalam laporan keuangan pemerintah pusat/daerah wajib disertakan atau

dilampirkan informasi tambahan mengenai Kinerja Instansi Pemerintah, yakni prestasi yang berhasil dicapai oleh Pengguna Anggaran sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan. Pengungkapan informasi tentang Kinerja ini adalah relevan dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasi secara jelas keluaran (outputs) dari setiap kegiatan dan hasil (outcomes) dari setiap program. Untuk keperluan tersebut, perlu disusun suatu sistem akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang terintegrasi dengan sistem perencanaan strategis, sistem penganggaran, dan sistem akuntansi pemerintah.