• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyempurnaan dan Implementasi GCG GCG Development and Implementation

Dalam dokumen annual report2015 (Halaman 89-92)

Sebagai wujud komitmen bersama atas penerapan GCG, PT Arwana Citramulia Tbk telah memiliki pedoman GCG yang telah didistribusikan kepada seluruh karyawan. Panduan ini merupakan landasan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan segenap Karyawan terkait proses GCG dalam menyusun berbagai kebijakan yang menjiwai praktik bisnis Perseroan tanpa mengabaikan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.

Tujuan dari pedoman GCG ini adalah untuk mencapai tingkat kepatuhan yang semakin baik, terbentuknya struktur pengendalian manajemen, serta menigkatnya kesadaran GCG yang berdampak pada membaiknya kinerja. Prinsip-prinsip pedoman telah disosialisasikan kepada karyawan yang diharapkan untuk menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari dan menjadi sumber nilai budaya perusahaan. Pedoman GCG tersebut terdiri dari:

1. Pedoman Umum GCG

Pedoman ini memuat berbagai kebijakan tentang praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik. Pedoman Umum GCG merupakan kristalisasi dari semua aturan yang memandu pelaksanaan praktek terbaik GCG, nilai-nilai budaya, visi dan misi. Pedoman Umum GCG memuat prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang diuraikan lebih lanjut dalam berbagai kebijakan dan aturan pelaksanaan teknis.

2. Pedoman Direksi dan Komisaris

Pedoman Direksi dan Komisaris adalah serangkaian struktur dan proses formil yang mengatur ciri dan kegiatan penting dari Direksi dan Komisaris, seperti besarnya, komposisi, peranan dan tanggung jawabnya. Pada intinya, pedoman ini adalah sebuah peta bagi Direksi,

As a form of mutual commitment to GCG implementation, PT Arwana Citramulia Tbk has prepared and distributed the GCG guidelines to all employees. This guideline acts as a foundation for Shareholders, Board of Commissioners, Directors, and entire employees regarding GCG process in compiling various policies that serve as cores of the Company’s business practice by taking into account laws, regulations, and ethical values.

The objective of the GCG manuals is to attain higher compliance level, formation of management control structure, and enhanced GCG awareness that will result in improvement of performance. The principles of the guidelines have been socialized to the employees who are expected to implement them in their daily jobs and to be source of corporate culture value.

The GCG guidelines consist of: 1. GCG General Guideline

This handbook contains various policies regarding Good Corporate Governance practices. GCG General Guideline is the crystallization of all rules that guide the implementation of GCG best practices, cultural values, vision and mission. GCG General Guideline contains corporate governance principles which are further elaborated in various policies and technical implementation rules.

2. Board of Commissioners and Directors Guideline

This Guideline is a set of formal structures and processes that govern key board attributes and activities such as size, composition, roles and responsibilities. At its core, it is a roadmap for directors, which contains

yang berisi informasi penting mengenai perusahaan, strategi, dan struktur/proses tata kelola. Dengan terciptanya struktur dan proses formil ini, Dewan Komisaris dan Direksi bisa mendapatkan manfaat dari dokumentasi, resensi, dan pembaruan secara formil. Kami percaya buku Pedoman Direksi dan Komisaris ini merupakan sarana yang ideal untuk informasi ini.

3. Piagam-piagam Komite

Seringkali dokumen peraturan yang paling terabaikan bagi setiap organisasi yang memiliki dewan pengelola adalah piagam-piagam komite. Oleh sebab itu, sepanjang tahun ini kami merasa perlu mengambil waktu sesaat untuk melihat dan meninjau kembali susunan komite, piagam-piagam dan kinerja komite untuk menentukan apakah komite-komite sudah siap dan diperlengkapi dengan wewenang dan otoritas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di tahun yang baru. Perseroan ingin memastikan bahwa piagam komite dibuat tertulis, ditinjau kembali dan dibahas secara berkala oleh Dewan Komisaris.

4. Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen di Arwana adalah suatu metode yang dipakai perseroan untuk mengumpulkan informasi yang nantinya dapat menuntun dan mengarahkan perilaku staf dan manajer perseroan, terutama yang berkenaan dengan akuntansi dan keuangan, dimana akan dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh perseroan dengan yang dikeluarkan oleh divisi atau manajer secara individu. Tujuan dari system pengendalian manajemen kami adalah untuk menetapkan suatu standar yang seragam yang mudah diidentiikasi dan mudah diikuti agar dapat menjamin hasil yang sama di seluruh perusahaan.

5. Perjanjian Kerja Bersama

Untuk mendorong penyebaran praktis prinsip-prinsip bisnis, satu set buku pegangan peraturan Perusahaan “Perjanjian Kerja Bersama” (PKB) telah dipublikasikan. Buku ini memuat informasi mengenai topik-topik berikut: prosedur penilaian kinerja karyawan, kompensasi dan tunjangan, kebijakan cuti, dan prosedur berkenaan dengan tata tertib. Buku ini dirancang untuk memastikan bahwa karyawan mendapat perlakuan yang adil, dan digunakan untuk menginformasikan karyawan tentang undang-undang, peraturan, dan kebijakan.

Karyawan dapat mengacu pada buku pegangan ini untuk menjawab pertanyaan dasar selama masa jabatan mereka dengan Perusahaan. Selain itu, manajer di Perseroan dapat menggunakan buku pegangan untuk membantu mereka membuat keputusan seragam dan konsisten tentang karyawan. Seringkali buku pedoman karyawan ini digunakan sebagai referensi selama sesi orientasi Perusahaan. 6. Pedoman Etika

Pedoman Etika merupakan sebuah buku panduan yang mengatur kode etik hubungan antara pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal seperti pemegang saham, investor, pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat dan lingkungan. Kode etik ini tidak mencakup setiap masalah yang mungkin timbul, tapi memuat prinsip-prinsip dasar dimana semua anggota Perseroan harus melakukannya sebagaimana mestinya. Arahan panduan perilaku ini disesuaikan seperlunya untuk mencerminkan perkembangan yang sedang berlangsung di dalam legislasi kode etik dan integritas bisnis.

key information on the organization, its strategy, and its governance structures/processes. In addition to the creation of these formal structures and processes, the boards can greatly beneit from formally documenting, reviewing and updating them. We believe the guideline is the ideal tools for this information.

3. Committee Charters

Often, the most ignored governing documents for any organization with a governing board are the committee charters. Therefore, during the year, we feel necessary to take a step back, take a look and assess our committee structure, committee charters and performance to determine whether the committees are prepared and equipped with the requisite power and authority for the challenge of the new year. The Company wants to ensure that the committee charters are in writing, periodically reviewed and discussed by the Commissioners.

4. Management Control System

Arwana’s management control systems are methods that the Company use to collect information that will later guide and direct the behavior of corporate oicers and managers, particularly in regards to accounting and inance, in which corporate expenses are being compared to expenses from each division as well as individual managers. The goal of our management control system is to set a uniform standard that is easy to identify and easy to follow in order to ensure common results across the Company.

5. Collective Labor Agreement

To drive the practical deployment of the business principles, a set of “Collective Labor Agreement” handbook has been published. The handbook includes information on the following topics: performance appraisal procedures, employee compensation and beneits, leave policies, and disciplinary procedures. The handbook is designed to ensure that employees receive fair treatment, and is used to inform employees of rules, regulations, and policies.

Employees can refer to this handbook to answer basic questions throughout their tenure with the Company. Additionally, managers in the Company can use the handbook to help them make uniform and consistent decisions regarding employees. Often the employee handbook is used as a reference during a Company’s orientation sessions. 6. Code of Conduct

Code of Conduct is a handbook to arrange the code of conducts for relation between internal parties (employees) and external parties like shareholders, investors, customers, suppliers, government, society and the environment. The Code does not cover every issue that may arise, but it sets out basic principles whereby all members of the Company must conduct them accordingly. The Code of Conduct directives are adapted as needed to relect ongoing developments in codes of conduct and business integrity legislation.

Implementasi GCG di Perseroan adalah dengan disusunnya roadmap sebagai pedoman jangka panjang Perseroan dalam menjalankan strategi implementasi GCG. Melalui roadmap, Perseroan mempunyai gambaran garis besar dari strategi implementasi tersebut. Roadmap juga memungkinkan Perseroan untuk dapat memantau perkembangan praktik GCG saat ini.

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku pada awal tahun 2016, Perseroan telah membentuk satuan tugas untuk melakukan kajian internal mengenai GCG. Karena itu, selama berjalannya tahun buku 2015, Perusahaan terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, termasuk penyempurnaan berbagai organ GCG. Pelaksanaan GCG bahkan menjadi bagian dari budaya Perseroan sehingga tercermin pada sikap dan tingkah laku sehari-hari tidak hanya pada tingkatan Komisaris, Direksi dan Manajemen, tetapi hingga ke tingkatan karyawan. Dengan demikian, maka tercipta keselarasan dengan Visi dan Misi Persusahaan.

GCG implementation in the Company is achieved by constructing a roadmap as the Company’s long term guideline in executing the strategy of GCG implementation. Through this roadmap, Arwana can see the outlook of the implementation strategy. This roadmap also enables Arwana to monitor the development of current GCG practice.

In facing the ASEAN Economic Community (AEC) that commences in 2016, Arwana has formed a task force to do an internal review of GCG. Therefore, throughout 2015, Arwana is continually striving to improve and increase the quality of GCG application, including developing various GCG instruments. GCG application has become the Company’s culture so that it is demonstrated in the daily attitude and behavior, not just at the Board and Management level, but down to the staf level. Henceforth, creating a harmony with the Company’s vision and mission.

Company to implement and comply with rules and regulations in Good Corporate Governance

Perseroan melaksanakan serta mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam Tata Kelola Perusahaan

Company can control risk based business operations more

effectively in dealing with business risk through appropriate risk management

Perseroan mengendalikan operasi bisnis usaha berbasis resiko secara efektif dalam menangani resiko bisnis melalui manajemen resiko yang tepat

Company is responsible and provides benefits to society and Nation

Mencapai Perseroan yang beretika, Perseroan bertanggung jawab dan memberikan manfaat terhadap masyarakat dan negara

GCC

Good Corporate Citizen

GCG

Good Corporate Governance

GGC

89

Sosial

Social

90

Ekonomi

Economy

Tanggung Jawab Sosial

Dalam dokumen annual report2015 (Halaman 89-92)