• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyesuaian Tujuan

Dalam dokumen BAB I V pdf 1 (Halaman 73-78)

Saat ini Mesir dalam masa-masa transisi peralihan pimpinan dari Hosni Mubarak ke Kepala Negara Mesir yang sementara ini dipegang oleh Ketua Dewan Tertinggi Militer (Supreme Council of the Armed Forces/SCAF), Marsekal Mohamed Hussein Tantawi. Dalam menyesuaikan tujuan kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Mesir, Indonesia menyampaikan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk selalu mendampingi Mesir dalam masa-masa transisi seperti sekarang ini, dan Indonesia menyatakan komitmen untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang. Indonesia juga berperan aktif dalam

membantu Mesir melalui masa transisinya dengan membagi pengalaman saat menjalani reformasi pada tahun 1998 silam. Hal itu ditunjukkan melalui serangkaian kunjungan sejumlah pejabat dan tokoh nasional ke Mesir dalam rangka membantu negara itu membangun sistem pemerintahan yang demokratis.

Keberhasilan Mesir dalam melaksanakan Pemilu legislatif yang demokratis dengan aman lancar, sebagaimana yang diimpikan oleh masyarakat internasional sebagai pemilu yang sangat sukses dan keyakinan bahwa ini merupakan langkah besar dalam proses transisi Mesir. Melihat hubungan ini kerjasama Indonesia dan Mesir untuk komitmen bekerjasama saling menguntungkan antara Indonesia dan Mesir yang merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia yang lalu. Dalam pengalaman Indonesia dalam proses demokratisasi dalam kaitannya dengan proses yang sama yang tengah dilakukan dibeberapa negara-negara Arab, seperti Mesir, pasca revolusi. pengalaman Indonesia dalam melakukan amandemen terhadap UUD yang sejalan dengan spirit reformasi. Hal ini seirama dengan proses yang tengah dilakukan oleh Mesir dalam menyusun konstitusinya.

Dalam kerjasama Bilateral antara Indonesia dengan Mesir perlu inovasi untuk menggairahkan kembali pertalian emosional antara Indonesia dan Mesir pasca revolusi. Hal ini dilihat dari keikutsertaaan Indonesia dalam proses kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Mesir, dimana Indonesia turut serta menciptakan citra positif Mesir pasca revolusi untuk memulihkan stabilitas Mesir di berbagai bidang. Selain itu juga Indonesia memiliki pengalaman dalam

mengatasi krisis oleh karena itu Indonesia akan selalu berbagi pengalaman dengan Mesir dalam upaya pemulihan citra Mesir kedepannya.74

Dalam penyesuaian tujuan dalam kebijakan pendidikan antara Indonesia dan Mesir, Indonesia perlu mendukung Mesir secara lebih nyata. Pasalnya, melihat dari sejarah Negeri Piramida itu merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Hubungan kedua negara yang sudah berlangsung dengan baik terus berlanjut hingga kini dan terwujud dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bisa dilihat dari kerja sama Universitas Al-Azhar Mesir dan universitas-universitas di Indonesia. Banyak sekali mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar Cairo sampai saat ini.

Dengan bergolaknya situasi di Mesir ini membuat Indonesia menyesuaikan tujuannya dalam bidang pendidikan, dimana pemerintah Indonesia memilih untuk memulangkan warga negaranya yang berada di Mesir. Jika situasi di Mesir sudah dinyatakan aman, mahasiswa Indonesia yang turut dievakuasi akan di pulangkan kembali ke Mesir, tentunya ini tergantung dari keadaan terkini dari Mesir apakah sudah aman dan kondusif untuk para pelajar dan masyarakat Indonesia melakukan kegiatan-kegiatannya.

Beberapa universitas di Indonesia yang memiliki kerjasama pendidikan dengan berbagai universitas di Mesir perlu menambah jumlah penerima beasiswa bagi mahasiswa Mesir sebagai bentuk konkrit dan nyata. Selain itu, perlu juga

74

. http://beritasore.com/2012/03/22/indonesia-turut-ciptakan-citra-positif-mesir/ di akses pada tanggal 2.4.2012 Jam.08.30

diadakan berbagai program dalam bentuk seminar yang bertemakan pembangunan ekonomi, sejarah reformasi Indonesia, pengenalan dasar-dasar konstitusi Indonesia dan paling penting adalah perenungan kembali hubungan kedua negara dalam upaya perdamaian dunia. Ini akan semakin menyadarkan mahasiswa Mesir bahwa stabilitas kedua negara sangatlah penting dalam upaya perdamaian dan kedua negara selalu saling mendukung dalam upaya perdamaian dan ketertiban dunia.

Gelombang Arab spring akhirnya membawa dampak, baik secara langsung maupun tidak secara langsung, bagi iklim demokrasi di Timur-Tengah. Indonesia bisa menjadi contoh bagi berjalannya demokrasi di tengah kondisi masyarakat Mesir yang sebagian besar beragama Muslim. Upaya untuk merapatkan hubungan tak hanya dalam bentuk-bentuk kegiatan formal, tetapi juga perlu mengedepankan semangat persaudaraan, menghormati perbedaan, dan itiikad tulus untuk saling mendukung dan membantu sesama beragama.

Dalam menangani aneka dinamika dan implikasi yang timbul dalam proses interaksi tersebut, semua bersikap bijak, correct dan proporsional dalam kemaslahatan yang lebih besar. semangat ini diharapkan bergelora antara Indonesia dan Mesir. Hubungan Indonesia dan Mesir telah melewati sejarah cukup panjang, sehingga perlu dikembangkan dari sekedar hubungan yang bersifat emosional ke dalam aksi nyata yang dapat memberikan manfaat besar bagi kedua negara.

Hubungan Mesir dan Indonesia yang bersahabat lama dimana Mesir negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Hubungan ini harus terus diselaraskan. Dengan menjaga hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Mesir, yang sudah terjalin sejak lama sangat penting dilakukan agar kedepannya kerjasama ini dapat terus bersahabat setelah Mesir mengalami revolusi. Indonesia percaya Mesir akan tetap memainkan peran penting di kawasan Timur-Tengah, termasuk dalam mendorong proses perdamaian di Timur-Tengah.

Yang tak kalah penting juga, tali persahabatan yang selama ini telah terjalin antara kedua negara pun pasti dapat terus berkembang dan akan semakin ditingkatkan. Stabilitas Mesir perlu dibantu untuk pulih dengan cepat dan normal kembali. Posisi Indonesia sebagai negara netral yang memiliki kedekatan sejarah dan keilmuan, menjadi sangat strategis bagi Mesir jika dikucilkan lagi oleh negara-negara Arab beberapa dekade yang lalu. Sebagai bangsa yang tidak ekspansionis, Indonesia akan lebih dipercaya dari pada negara-negara Super Power.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen BAB I V pdf 1 (Halaman 73-78)

Dokumen terkait