• Tidak ada hasil yang ditemukan

73.7.Penyimpanan Bahan

Dalam dokumen LPSE Kabupaten Simeulue SPESIFIKASI TEKNIS (Halaman 75-79)

SPESI FI KASI TEKNI S

A. KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

V- 73.7.Penyimpanan Bahan

- Persetujuan atas sesuatu Bahan/ Produk harus dimengerti sebagai perizinan untuk memasukkan Bahan/ Produk tersebut ke dalam Lapangan; dan penggunaan Bahan/ Produk tersebut dalam Pekerjaan sejauh bahwa keadaannya tidak berubah dari kondisi waktu Persetujuan diberikan.

- Bahan/ Produk yang telah dimasukkan ke Lapangan harus segera disimpan :

 di tempat,

 dengan cara/ peralatan,

 dalam susunan/ tumpukan dan dengan pengkondisian lingkungan,

 dengan pengamanan,

 dan dengan accesibilitas

yang baik, sesuai dengan ketetapan untuk masing-masing Bahan/ Produk dalam Persyaratan ini tidak jelas, sesuai dengan petunjuk Pengawas.

- Pemborong yang akan memakai Bahan/ Produk, bertanggung jawab bahwa selama dalam penyimpangan, Bahan/ Produk tersebut tetap berada dalam kondisi layak untuk dipakai dalam pekerjaan, Pengawas berhak untuk memerintahkan agar :

 Bahan/ Produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak untuk dipakai; atau

 Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya Bahan/ Produk tersebut segera dikeluarkan dari Lapangan untuk diganti dengan yang memenuhi Persyaratan.

- Untuk Bahan/ Produk yang mempunyai Umur Pemakaian yang tertentu, penyimpanannya harus dikelompokkan menurut Umur Pemakaian tersebut, yang mana harus dinyatakan dengan Tanda Pengenal dengan ketentuan sbb :

 Terbuat dari kaleng atau kertas yang tidak akan rusak selama penggunaan ini.

 Berukuran minimal 40 cm x 60 cm.

 Huruf berukuran minimum setinggi 10 cm, dengan warna merah.

 Diletakkan di tempat yang mudah terlihat.

Penyusunan Bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga Bahan yang terlebih dulu masuk akan pula terlebih dulu dikeluarkan untuk dipakai dalam Pekerjaan.

4. Pelaksanaan

4.1. Rencana Pelaksanaan

- Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya SPK oleh kedua belah pihak, Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas :

 Program kerja yang terdiri dari :

- Jadwal Pelaksanaan yang terinci dalam bentuk Network Planning & Barchat.

V-8

- Jadwal Ketenagaan. - Jadwal Peralatan.

 Metoda pelaksanaan yang terinci.

 Tabel Sub Paket & Milestone (kalau ada).

 Tabel/ Daftar Pay I tem (kalau ada).

 Kelengkapan administrasi lainnya yang akan ditentukan kemudian oleh Pengawas.

Pengawas akan memeriksa Rencana Kerja Pemborong tersebut di atas dan memberikan tanggapan atas itu dalam waktu paling lama 2 (dua) minggu. - Pemborong harus memasukkan kembali perbaikan atas Rencana Kerja kalau

Pengawas meminta diadakannya perbaikan/ penyempurnaan atas Rencana Kerja tadi; paling lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya waktu Pelaksanaan. - Pemborong tidak dibenarkan memulai sesuatu Pelaksanaan Pekerjaan sebelum

adanya Persetujuan dari Pengawas atas Rencana Kerja ini.

Kecuali dapat dibuktikan bahwa Pengawas telah melalaikan kewajibannya untuk memeriksa Rencana Kerja Pemborong pada waktunya, maka kegagalan Pemborong untuk memulai Pekerjaan sehubungan dengan belum adanya Rencana Kerja yang disetujui Pengawas sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari Pemborong bersangkutan.

4.2. Gambar Kerja ( Shop Draw ings)

- Untuk bagian-bagian Pekerjaan, dimana Gambar Pelaksanaan (Construction drawings) belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Pemborong berkewajiban mempersiapkan Gambar Kerja yang secara terperinci akan memperlihatkan Cara Pelaksanaan tersebut.

- Format dari Gambar Kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Pengawas.

- Gambar Kerja harus diajukan kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya untuk mana gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 2 (dua).

4.3. Rencana Harian, Mingguan dan Bulanan

- Selambat-lambatnya setiap sore hari, Pemborong harus menyerahkan Rencana Kerja Harian, yang berisi Rencana Pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan pada keesokan harinya.

- Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana pelaksanaan Pekerjaan berlangsung, Pemborong berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas suatu Rencana Mingguan yang berisi Rencana Pelaksanaan dari berbagai pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya.

- Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Pemborong berkewajiban menyerahkan kepada Pengawas suatu Rencana Bulanan yang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai Rencana Pelaksanaan dari

V-9

berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.

- Kelalaian Pemborong untuk menyusun dan menyerahkan Rencana Harian, Mingguan maupun Bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Pengawas dalam Persyaratan Administrasi Umum.

- Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Pemborong diwajibkan untuk memberitahu Pengawas mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x 24 jam sebelumnya, dengan format ijin yang akan ditentukan oleh Pengawas.

4.4. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan

- Selambat-lambatnya pada setiap sore hari, Pemborong harus menyerahkan Laporan Harian, yang berisikan uraian lengkap dan terinci tentang pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan pada hari itu.

- Selambat-lambatnya pada setiap hari Senin, Pemborong harus menyerahkan Laporan Mingguan, yang berisikan uraian tentang pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan pada Minggu sebelumnya, lengkap dengan prestasi & bobot masing-masing item pekerjaan.

- Selambat-lambatnya pada akhir Minggu pertama bulan berikutnya Pemborong harus menyerahkan Laporan Bulanan, yang berisikan uraian tentang pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan pada satu bulan sebelumnya, lengkap dengan kumulatif prestasi & bobot, serta dilengkapi pula dengan foto-foto dokumentasi.

- Kelalaian Pemborong dalam membuat Laporan Harian, Mingguan maupun Bulanan, dinilai sama dengan kelalaian Pemborong dalam melaksanakan instruksi Pengawas seperti diatur pada butir 9.1. & 9.2. Persyaratan Administrasi Umum.

4.5. Kw alitas

- Pekerjaan harus dikerjakan dengan kwalitas pengerjaan yang terbaik untuk jenis pekerjaan bersangkutan.

Hanya tenaga-tenaga kerja terbaik dalam tiap jenis pekerjaan diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan bersangkutan.

Kwalitas pengerjaan ataupun kwalitas hasil pekerjaan yang kurang memenuhi syarat akan ditolak atau harus diperbaiki. Tenaga kerja yang kurang memenuhi syarat akan ditolak dan dilarang meneruskan kegiatannya.

4.6. Pengujian Hasil Pekerjaan

- Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan diuji dengan cara dan tolak ukur pengujian yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan dalam Pasal 2 dari Persyaratan Teknis Umum ini.

V-10

melakukan pengujian dipilih atas persetujuan Pengawas dari Lembaga/ Badan Pengujian milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah, atau Badan lain yang oleh Pengawas dianggap memiliki obyektivitas dan integritas yang meyakinkan. Atas hal yang terakhir ini, Pemborong/ Supplier tidak berhak mengajukan sanggahan.

- Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban Pemborong.

- Dalam hal dimana salah satu pihak tidak dapat menyetujui hasil pengujian dari Badan Penguji yang disetujui oleh Pengawas pihak tersebut berhak mengadakan pengujian tambahan pada Lembaga/ Badan lain yang memenuhi persyaratan badan penguji seperti tersebut di atas.

- Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut memberikan kesimpulan yang sama, maka semua biaya untuk pengujian tambahan menjadi beban pihak yang mengusulkannya.

- Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut memberikan kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :

 Memilih Badan/ Lembaga Penguji ketiga atas kesepakatan bersama.

 Melakukan Pengujian Ulang pada Badan/ Lembaga Penguji pertama atau kedua dengan ketentuan tambahan berikut :

- Pelaksanaan Pengujian Ulang harus disaksikan oleh Pengawas dan Pemborong/ Supplier ataupun wakil-wakilnya.

- Pada Penguji Ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat -alat penguji.

 Hasil dari Pengujian Ulang harus dianggap final, kecuali bilamana kedua belah pihak sepakat untuk tidak menganggapnya demikian.

 Apabila hasil Pengujian Ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasil pengujian yang pertama, maka semua biaya untuk semua pengulangan pengujian menjadi tanggungan pihak yang mengusulkan diadakannya pengujian tambahan.

 Apabila hasil Pengujian Ulang menunjukkan ketidaktepatan kesimpulan dari hasil pengujian yang pertama dan membenarkan kesimpulan dari hasil pengujian tambahan maka biaya untuk semua pengulangan pengujian bukan menjadi tanggungan pihak yang mengusulkan diadakannya pengujian tambahan.

 Bilamana ternyata pihak Pengawas yang mempunyai pendapat salah, maka atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan/ pengulangan pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan bersangkutan dan bagian-bagian lain yang terkena akibatnya, penambahan mana besarnya adalah sesuai dengan penundaan yang terjadi.

V-11

Dalam dokumen LPSE Kabupaten Simeulue SPESIFIKASI TEKNIS (Halaman 75-79)

Dokumen terkait