• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1.1.4Bimbingan Sistem Organisasi Pengelolaan Bank Sampah a. Deskripsi Kegiatan

Adapun bentuk kegiatan ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap persiapan dan kegiatan utama. Adapun tahapan persiapan dalam kegiatan ini adalah menyiapkan surat-surat terkait perijinan, Untuk kelancaran penyuluhan ini maka perlu dilakukan pendekatan dan permohonan ijin kepada kepala Desa dan kelian dinas Banjar Tangimeyeh di Desa Berangbang. Pemateri merupakan mahasiswa KKN PPM UNUD Peride XIII Tahun 2016. Tujuan pemberian materi adalah meningkatkan pengedtahuan ibu-ibu PKK Banjar Tangimeyeh mengenai definisi bank sampah, manfaat bank sampah dan struktur organisasi bank sampah.Diharapkan dengan adanya program penyuluhan ini pengurus PKK Banjar Tangimeyeh terdorong untuk membentuk organisasi bank sampah di Banjar Tangimeyeh.

KKN-PPM XIII│Desa Berangbang 17 Sasaran dari program penyuluhan ini adalah seluruh Ibu PKK Banjar Tangimeyeh. Adapun pihak yang terlibat dalam program ini adalah mahasiswa KKN UNUD 2016, staf desa berangbang, kelian dinas tangimeyeh dan ketua PKK Tangimeyeh.

c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Waktu Lokasi

1 17 Agutus 2016

Penjelasan, briefing dan pembagian tugas

21.00-24.00 Posko KKN 2 18 agustus

2016

Surat menyurat ke undangan 13.00-15.00 Desa Barangbang 3 20 Agustus

2016

Rapat persiapan 20.00-22.00 Posko KKN 4 21 Agustus

2016

Persiapan Penyuluhan 09.00-11.00 Balai Banjar Tangimeyeh 5 21 Agutus

2016

Penyuluhan 11.00-13.00 Balai Banjar Tangimeyeh

d. Hasil Program

Hasil dari program penyuluhan ini adalah meningkatnya pengetahun ibu-ibu PKK Banjar tangimeyeh yang merupakan sasaran dari program. Adapun peserta berjumlah 100 orang.

e. Kendala Pelaksanaan

Dalam kegiatan bimbingan sistem organisasi bank sampah, tidak ada kendala yang begitu berarti dalam pelaksanaannya. Karena kegiatan ini sangat didukung penuh oleh masyarakat banjar Tangimeyeh.

f. Simpulan dan Saran

Simpulan dari terlaksananya program ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat khususnya ibu – ibu PKK tentang bank sampah dan dapat menumbuhkan minat masyarakat dalam membentuk bank sampah di wilayah masing – masing. Saran yang dapat diberikan adalah dengan melaksanakan kegiatan serupa di wilayah lain yang belum dilakukan pelaksanaan penyuluhan ini.

g. Anggaran Kegiatan

1 Konsumsi 100 Bungkus 1.500 150.000

Total : 150.000

D. Bidang Kesehatan Masyarakat 3.1.1.5Penyuluhan HIV/AIDS

a. Deskripsi Kegiatan

Penyakit menular seksual (PMS) yang dikenal dengan istilah infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyakit yang berhubungan dengan organ seksual manusia. Seseorang akan bisa tertular PMS karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang memiliki penyakit menular seksual dan atau bisa juga melalui proses tranfusi darah dengan memakai jarum suntik bekas pasien penderita penyakit menular seksual, selain itu penyakit ini bisa menyerang tanpa hubungan seksual juga bisa terjadi dari seorang ibu kepada bayinya saat proses melahirkan. Berbagai jenis penyakit yang dapat digolongkan kedalam PMS ini diantaranya Syphilis, Gonorhoe, jengger ayam, herpes, HIV/AIDS dan masih banyak lainnya. Salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang sering terjadi pada remaja adalah HIV/AIDS. HIV/AIDS adalah suatu kumpulan gejala penyakit dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus). Penularan HIV/AIDS dikalangan remaja kebanyakan disebabkan oleh karena keterbatasan pemahaman remaja dan orang tua mengenai kesehatan reproduksi (komunikasi dan informasi tentang pendidikan seks), menurunnya nilai-nilai agama, sosial dan budaya di lingkungan remaja, mencari informasi yang seluas-luasnya mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, bahayanya penggunaan narkoba, ancaman HIV/AIDS serta melakukan pertukaran informasi dengan para orang tua mengenai bahaya HIV/AIDS.

Salah satu upaya pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS adalah dengan peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya para remaja melalui penyuluhan. Dalam kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di Desa Berangbang, sasaran yang dituju adalah seluruh remaja di Desa Berangbang. Pembicara untuk penyuluhan HIV/AIDS terdapat dua orang, salah satu pemberi materi penyuluhan dilakukan oleh Mahasiswa Bidang Kesehatan Masyarakat KKN-PPM Unud Periode XIII dan pemateri lainnya adalah bapak I Gusti Ketut Suastika yang merupakan Kasat Bimas Polres Jembrana. Penyuluhan dilakukan di aula kantor LPD Desa dengan mengundang perangkat desa dengan sasaran penyuluhan yang merupakan perwakilan

KKN-PPM XIII│Desa Berangbang 19 15 orang pada masing – masing organisasi STT di Desa Berangbang. Metode penyuluhan dilakukan dengan presentasi PPT dengan media bantu brosur. Brosur dibagikan kepada seluruh peserta penyuluhan untuk membantu agar materi penyuluhan yang disampaikan bisa diterima secara jelas oleh peserta. Dalam pembukaan materi oleh pemateri dari mahasiswa KKN ditayangkan sebuah video tentang HIV/AIDS untuk meningkatkan antusiasme peserta. Setelah kedua materi telah disampaikan, pemberian materi ditutup dengan sesi diskusi atau tanya jawab. Kegiatan penyuluhan HIV/AIDS ditutup dengan penyerahan plakat kepada kedua pembicara sebagai tanda terima kasih karena telah berpartisipasi memberikan materi pada kegiatan penyuluhan HIV/AIDS.

b. Pihak yang terlibat

Pihak yang terlibat dalam kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS adalah seluruh mahasiswa KKN PPM Periode XIII tahun 2016 di desa Berangbang, seluruh perwakilan STT di lingkungan desa Berangbang yang berjumlah 75 orang. Selain itu, pihak lain yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Kepala Desa, Wakil Bendesa, Ketua LPM, Ketua BPD, Kasat Bimas Polres Jembrana, dan seluruh Kelian Dinas Banjar di Desa Berangbang.

c. Waktu dan Tempat Pelakasnaan

Kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS dilakukan dalam beberapa rangkaian kegiatan yaitu sebagai berikut :

No Tanggal Kegiatan Waktu Tempat

1 25 Juli 2016 Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan Sekretaris Desa mengenai rencana waktu dan tempat kegiatan penyuluhan HIV/AIDS.

08.00-10.00 Kantor Desa Berangbang

2 29 Juli 2016 Mengirim surat undangan ke STT, kelian dinas banjar, kepala desa, bendesa

10.00-11.00 Wilayah Desa Berangbang

adat, ketua LPM, ketua BPD, dan Kasat Bimas Polres Jembrana 3 30 Agustus 2016 Rapat persiapan kegiatan penyuluhan HIV/AIDS 20.00-22.00 Posko KKN Desa Berangbang 4 31 Agustus 2015 Persiapan gedung LPD untuk diadakannya penyuluhan HIV/AIDS Penyuluhan HIV/AIDS 09.00-12.00 19.00-23.00 Kantor LPD Desa Berangbang d. Hasil Program

Hasil dari program ini adalah peningkatan pengetahuan para remaja di desa Berangbang mengenai definisi HIV dan AIDS, cara penularan HIV, media penularan HIV, mitos-mitos HIV, fase-fase HIV/AIDS, pemeriksaan dan pengobatan HIV/AIDS, kasus HIV/AIDS, dan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS melalui ABCDE. Melalui kegiatan ini, diharapkan perilaku para remaja terkait pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS meningkat antara lain dapat mencegah dirinya dari penularan HIV melalui ABCDE, dapat menindaklanjuti jikalau merasa diri mempunyai perilaku berisiko dengan cara pemeriksaan HIV yaitu VCT, dan diharapkan dapat memberikan informasi terkait HIV/AIDS lebih luas lagi ke kalangan remaja lainnya.

e. Kendala Pelaksanaan

Kendala yang dihadapi pada kegiatan ini adalah kesulitan menentukan waktu penyuluhan agar banyak remaja STT yang bisa hadir pada kegiatan penyuluhan HIV/AIDS. Kendala lainnya juga dalam menarik perhatian para remaja untuk mau memperhatikan kegiatan penyuluhan yang disampaikan.

Solusi dari berbagai kendala tersebut adalah melakukan interaksi para remaja dengan mengajak tanya jawab dan memberikan sebuah jargon, hal ini ditujukan agar remaja tidak bosan dalam mendengarkan materi. Selain itu juga diberikan konsumsi berupa snack untuk para remaja agar para remaja lebih antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

KKN-PPM XIII│Desa Berangbang 21 f. Simpulan dan Saran

Simpulan dari diadakannya kegiatan ini adalah masyarakat khususnya para remaja di wilayah desa Berangbang dapat meningkatkan pengetahuannya terkait HIV/AIDS dan dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh saat penyuluhan kepada orang-orang disekitarnya.

Saran yang perlu dipertimbangkan adalah kegiatan penyuluhan HIV/AIDS ini diharapkan dapat dilakukan secara kontinyu sehingga angka kejadian HIV/AIDS dapat diturunkan melihat masih tingginya kasus HIV/AIDS di Bali. Perlu dilakukan tindakan follow up dan monitoring secara berkala pada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang perilaku pencegahan HIV/AIDS di lingkungan masing-masing agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. g. Anggaran Biaya

Adapun anggaran biaya yang dikeluarkan saat melakukan kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut:

No Nama Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Total

1 Print Brosur 100 Rp 1.000 Rp. 100.000

2 Konsumsi 100 Rp. 3.000 Rp. 300.000

Jumlah Rp. 400.000

3.1.1.6Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) a. Deksripsi Kegiatan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehinnga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu anak-anak sekolah dasar perlu diberikan pengetahuan sejak dini mengenai pentingnya pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat terutama mengenai manfaat cuci tangan, waktu cuci tangan, dan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Dimana penyuluhan ini digunakan sebagai upaya preventif menanggulangi masalah kesehatan terutama masalah kesehatan yang dapat menular melalu tinja manusia (fecal oral) dengan media penularan berupa makanan, benda – benda, dll. Penyampaian informasi mengenai PHBS yaitu cuci tangan diberikan kepada para siswa sekolah dasar di Desa Berangbang. Penyuluhan diberikan oleh mahasiswa dengan dibantu media poster dan brosur yang menarik sehingga penyuluhan itu tidak berkesan membosankan.

Kerjasama dengan kepala sekolah sangat diperlukan karena penyuluhan ini dilaksanakan pada jam-jam sekolah dan seharusnya sudah dijadwalkan pada awal tahun pelajaran. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu :

a. Meningkatkan pengetahuan anak – anak sekolah dasar di desa Berangbang mengenai perilaku hidup bersih dan sehat

b. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan taraf perilaku hidup bersih dan sehat

c. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar itu mau menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. d. Agar para siswa dapat menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan

lingkungannya dalam mengatasi masalah kesehatan dengan pola perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Pihak yang Terlibat

Pihak yang terlibat dalam kegiatan Sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah anggota Bidang Kesehatan Masyarakat beserta peserta dari anak kelas 4,5,6 di semua Sekolah Dasar yang ada di Desa Berangbang yaitu SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, dan SDN 5 Berangbang yang berjumlah rata-rata 70 orang di setiap Sekolah. Selain itu, pihak lain yang terlibat dalam kegiatan ini Kepala Sekolah dan guru-guru di sekolah dasar.

c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dilakukan dalam beberapa rangkaian kegiatan yaitu sebagai berikut.

No Tanggal Kegiatan Waktu Tempat

1 25 Juli 2016 Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Berangbang mengenai rencana lokasi pelaksanaan kegiatan. Diputuskan kegiatan ini akan dilaksanakan di semua Sekolah Dasar di

08.00-10.00 Kantor Kepala Desa Berangbang

KKN-PPM XIII│Desa Berangbang 23 Desa Berangbang

2 26 Juli 2016 Membuat surat izin pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk Kepala Sekolah di sekolah dasar di Desa Berangbang

08.00-09.00 Posko KKN

3 27 Juli 2016 Membawa surat izin pelaksanaan kegiatan di masing-masing sekolah dasar di Desa Berangbang sekaligus mengkoordinasikan rencana kegiatan kepada Kepala Sekolah di masing-masing sekolah dasar 0900-11.00 SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, SDN 5

4 28 Juli 2016 Mempersiapkan materi penyuluhan berupa leaflet.

08.00-10.00 Posko KKN

5 29 Juli 2016 Mempersiapkan hadiah untuk dibagikan saat penyuluhan. 10.00-11.00 Posko KKN 7 4 Agustus 2016 Melaksanakan penyuluhan PHBS dan Praktik Cuci Tangan di SDN 4 Berangbang 12.00-13.00 SDN 4 Berangbang 8 8 Agustus 2016 Melaksanakan penyuluhan PHBS dan Praktik Cuci Tangan di SDN 5 Berangbang

12.00-13.00 SDN 5 Berangbang

2016 penyuluhan PHBS dan Praktik Cuci Tangan di SDN 3 Berangbang 10 10 Agustus

2016

Melaksanakan

penyuluhan PHBS dan Praktik Cuci Tangan di SDN 1 Berangbang 12.00-13.00 SDN 1 Berangbang 11 13 Agustus 2016 Melaksanakan penyuluhan PHBS dan Praktik Cuci Tangan di SDN 2 Berangbang

12.00-13.00 SDN 2 Berangbang

d. Hasil Program

Hasil dari program ini adalah peningkatan pengetahuan anak-anak SD mengenai perilaku sehari-hari yang bermanfaat untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan. Peningkatan pengetahuan ini dapat dilihat dari antusiasme siswa di setiap sekolah dasar dalam mengulang bernyanyi saat proses cuci tangan. Melalui kegiatan ini, anak-anak SD dapat mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar baik itu di rumah, di sekolah, maupun di lingkungannya dan dapat menyebarkan informasi yang diperoleh saat penyuluhan kepada orang-orang terdekatnya.

e. Kendala Pelaksanaan

Kendala yang dihadapi pada kegiatan ini adalah sulitnya menentukan waktu penyuluhan dikarenakan penyuluhan PHBS bersamaan dengan pemberian jadwal les tambahan di setiap sekolah dasar. Selain itu kendala dalam mengatur siswa SD selama pelaksanaan praktik cuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir.

Solusi dari kendala tersebut yaitu membagi waktu antara penyuluhan PHBS dan praktik cuci tangan dengan jadwal les tambahan, setiap 1 keran terdapat 2 siswa yang sekaligus melakukan cuci tangan sehingga lebih cepat selesai kemudian setelah itu siswa dianjurkan untuk langsung memasuki ruangan kelas dan siap mengikuti les tambahan yang diberikan oleh mahasiswa KKN. Untuk permasalahan mengatur siswa

KKN-PPM XIII│Desa Berangbang 25 SD, disini kamu melibatkan pihak guru untuk ikut membantu mengatur siswanya sehingga acara berjalan dengan lancar.

f. Simpulan dan Saran

Simpulan dari diadakannya kegiatan ini adalah masyarakat khususnya siswa sekolah dasar dapat mengetahui perilaku-perilaku untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan, salah satunya melalui praktik cuci tangan pakai sabun yang benar dan siswa SD ini dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh saat penyuluhan kepada orang-orang disekitarnya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Saran yang perlu dipertimbangkan adalah kegiatan praktik cuci tangan pakai sabun diharapkan dapat dipraktikkan secara berkelanjutan sehingga angka kejadian penyakit yang menyerang saluran pencernaan seperti diare dapat diturunkan khususnya di kalangan anak SD yang merupakan usia rawan terserang diare. Perlu dilakukan tindakan follow up dan monitoring secara berkala pada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga masyarakat dapat meningkatkan derajat kesehatannya.

g. Anggaran Biaya

Adapun anggaran biaya yang dikeluarkan saat melakukan kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama Barang Qty Satuan Harga Satuan Jumlah

1 Print Leaflet 1 Lembar 4.000 4.000

2 Fotocopy Leaflet 100 Lembar 200 20.000

4 Print Poster 1 Lembar 6.000 6.000

Total 30.000

3.1.1.7Penyuluhan Rabies a. Deskripsi Kegiatan

Penyakit rabies merupakan penyakit yang berbahaya dan sedang berkembang pesat di daerah Bali khususnya di kabupaten Jembrana. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, saat ini kita butuh suatu tindakan nyata dalam mengatasi masalah ini salah satunya dengan adanya penyuluhan mengenai

penyakit rabies, yaitu mulai dari apa itu penyakit rabies, bagaimana cara terjadinya penyakit rabies ke manusia, pencegahan dan penanganannya.

Cara pencegahan rabies pada manusia bila seseorang telah digigit dengan mencuci luka gigitan secepatnya menggunakan sabun atau detergen selama 10-15 menit, luka dicuci dengan air bersih dan diberi alcohol 70% lalu segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Tindakan selanjutnya adalah pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR). Pencegahan rabies dapat dilakukan melalui sosialisasi atau penyuluhan tentang bahaya penyakit rabies kepada masyarakat, seperti halnya dengan kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2016 dan 19 Agustus 2016 yaitu penyuluhan tentang bahaya rabies yang dilakukan melalui pemasangan poster dan penyampaian informasi langsung di berbagai SD yang berada di Desa Berangbang.

Penyuluhan ini dilakukan di 2 SD di Desa Berangbang yaitu SDN 1 Berangbang dan SDN 5 Berangbang karena pertimbangan banyaknya masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Sebanyak 150 Siswa yang berhasil diberikan penyuluhan oleh mahasiswa bidang Kesehatan Masyarakat. Penyuluhan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian untuk melakukan vaksinasi rabies secara rutin terhadap hewan peliharaannya yaitu setiap 6 bulan sekali. Di dalam penyuluhan ini dibahas tentang pengertian penyakit rabies, ciri-ciri hewan yang menderita rabies, cara penularan penyakit rabies dari hewan ke manusia, cara agar hewan peliharaan tidak tertular rabies, dan pertolongan pertama yang dilakukan setelah terjadi luka gigitan.

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu :

1. Menambah wawasan masyarakat mengenai bahaya rabies. 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit rabies.

3. Agar para siswa dapat menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya dalam mengatasi masalah penyakit rabies.

b. Pihak yang terlibat

Pihak yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan rabies adalah anggota Bidang Kesehatan Masyarakat dibantu oleh seluruh peserta KKN PPM di Desa Berangbang beserta peserta dari pihak sekolah dan siswa kelas IV,V,VI di SDN 2 dan SDN 5 Berangbang.

KKN-PPM XIII│Desa Berangbang 27 c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penyuluhan rabies dan pemasangan poster di seluruh SD yang berada di Desa Berangbang ini dilakukan dalam beberapa rangkaian kegiatan yaitu sebagai berikut.

No Tanggal Kegiatan Waktu Tempat

1 25 Juli 2016 Penjelasan, briefing dan pembagian tugas

21.00-22.00

Posko KKN PPM UNUD XIII Desa Berangbang 2 26 Juli 2016 Surat menyurat ke

kepala desa dan kepala sekolah terkait

09.00-10.00 SDN 1 Berangbang, SDN 2 Berangbang, SDN 3 Berangbang, SDN 4 Berangbang, SDN 5 Berangbang. 3 01 Agustus 2016 Melakukan follow up

kepada kepala sekolah terkait 09.00-10.00 SDN 2 Berangbang, SDN 5 Berangbang 4 04 Agustus 2016 Pemasangan poster

rabies di SDN 4 Berangbang 12.00-13.00 SDN 4 Berangbang

5 08 Agustus 2016 Pemasangan poster rabies di SDN 5 Berangbang 12.00-13.00 SDN 5 Berangbang

6 09 Agustus 2016 Pemasangan poster rabies di SDN 3 Berangbang. 12.00-13.00 SDN 3 Berangbang

7 10 Agustus 2016 Pemberian informasi atau Penyuluhan Mengenai rabies pada

12.00-13.00

SDN 1 Berangbang

siswa SDN 1 Berangbang

8 13 Agustus 2016 Pemasangan poster rabies di SDN 2 Berangbang. 11.30-12.30 SDN 2 Berangbang

9 19 Agustus 2016 Pemberian informasi atau Penyuluhan Mengenai rabies pada siswa SDN 5 Berangbang 09.00-11.00 SDN 5 Berangbang d. Hasil Program

Hasil dari penyuluhan tentang bahaya rabies di SDN 2 Berangbang dan SDN 5 Berangbang adalah peningkatan pengetahuan siswa mengenai pengertian penyakit rabies, ciri-ciri hewan yang menderita rabies, cara penularan penyakit rabies dari hewan ke manusia, cara agar hewan peliharaan tidak tertular rabies, pencegahan rabies, dan pertolongan pertama yang dilakukan setelah terjadi luka gigitan. Diharapkan setelah mengetahui informasi tentang rabies ini sejak dini dapat meminimalisir terjadinya penularan penyakit rabies yang dapat berakibat fatal apabila hewan tersebut menggigit manusia.

e. Kendala Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan rabies tidak ada kendala berarti yang terjadi. Semua kegiatan berjalan sesuai dengan yang di rencanakan.

f. Simpulan dan Saran

Simpulan dari diadakannya kegiatan ini adalah siswa dapat meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan rasa kepedulian untuk lebih memperhatikan hewan peliharaannya agar secara rutin melakukan vaksinasi yang bertujuan untuk meminimalisir penyebaran penyakit rabies serta masyarakat dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh saat penyuluhan kepada orang-orang terdekatnya.

KKN-PPM XIII│Desa Berangbang 29 Saran yang perlu dipertimbangkan adalah kegiatan penyuluhan ini perlu dilakukan secara berkala agar siswa menjadi lebih paham lagi tentang bahaya rabies karena rabies adalah penyakit yang mematikan.

g. Anggaran Biaya

Adapun anggaran biaya yang dikeluarkan saat melakukan kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut.

No Nama Pengeluaran Jumlah

Harga

Satuan Total 1. Print Poster A3 9 Rp. 6.000 Rp. 54.000

Jumlah Rp. 54.000

3.2 Program Bantu

Dokumen terkait