METODOLOGI PENELITIAN
4.9. Penyusunan Key Performance IndicatorPerusahaan
Tahapan- tahapan penyusunan Key Performance Indikator Perusahaan, yaitu:
1. Identifikasi model rantai pasok perusahaan.
2. Pemetaan rantai pasokan dengan menggunakan model Green SCOR.
Pada model green SCOR, proses bisnis perusahaan terbagi dalam 6 proses
yaitu plan (P), source (S), make (M), delivery (D), dan return (R) dan Enable (E). Setiap proses tersebut memiliki sub proses yang harus dijalankan untuk mengurangi dampak potensial yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar.
Plan merupakan tahapan awal yang dilakukan di dalam seluruh rangkaian rantai pasokan. Source process berfokus pada proses pengadaan bahan baku.
Make process merupakan proses pembuatan produk dengan mempertimbangkan efeknya terhadap lingkungan. Deliver process merupakan proses untuk memenuhi permintaan pelanggan, meliputi pengelolaan pesanan, transportasi dan distribusi. Return process merupakan kegiatan pengembalian produk karena berbagai alasan. Enableprocess merupakan kegiatan dari suatu elemen proses tertentu. Pemetaan rantai pasokan ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara stakeholder dengan atribut kinerja yang terdapat pada model Green SCOR.
3. Identifikasi Green Objectives
Green objective merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua stakeholder yang berperan di dalam proses rantai pasokan. Penentuan tujuan terebut dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing stakeholder dengan kebutuhannya terhadap lingkungan.Identifikasi kebutuhan stakeholder terkait lingkungandan Green objectivesdapat dilihat pada tabel 4.1. dan 4.2.
Tabel 4.1. Identifikasi Kebutuhan Stakeholder Terkait Lingkungan Stakeholder’s Environmental Requirements
Pemasok (Supplier) Hubungan yang baik dengan mitra.
Pemenuhan legalitas dan persyaratan ramah lingkungan dari produk.
Sertifikasi pengelolaan lingkungan yang dimiliki supplier Transportasi yang ramah lingkungan
Tenaga Kerja (Direct
Employee) Adanya standard operation procedure untuk setiap pekerjaan yang dilakukan.
Pelatihan menyangkut aktivitas pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja, aspek lingkungan
Bagian Produksi Kegiatan manufaktur yang ramah lingkungan dan produksi yang bersih dengan mengurangi limbah, mencegah dan mengurangi polusi, menghemat sumber daya
Ketersediaan teknologi dan proses yang mendukung pembuatan produk yang bersih
Departemen penjualan dan pemasaran (sales and marketing)
Pemenuhan persyaratan legalitas dan ramah lingkungan untuk meminimasi jumlah complain dari customer
Administrasi yang mudah dan kelengkapan dokumentasi Departemen purchasing Ketersediaan sistem informasi yang baik dan terintegrasi untuk
menjamin data yang jelas dan rinci mengenai barang yang akan dipesan
Barang yang dipesan memenuhi persyaratan legalitas dan ramah lingkungan
Bagian Logistik (meliputi departemen : warehouse dan
shipment)
Kerjasama dan koordinasi yang baik dengan departemen lain dan pihak ketiga
Ketersediaan material kemasan dan media untuk penyimpanan dan bongkar muat barang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan Aktivitas di gudang yang lebih bersih dan ramah lingkungan Dokumentasi pengiriman yang lengkap dan sistem informasi yang baik
Tabel 4.2. Green Objectives
Objective Stakeholder
Pengiriman barang yang ramah lingkungan Supplier,departemen Logistik Kemampuan melacak bahan berbahaya
yang terkandung dalam produk Semua departemen internal perusahaan
&supplier Pengemasan, Penyimpanan, dan
penanganan produk Departemen Produksi & Departemen logistik
Minimasi dan penanganan emisi Supplier &departemen produksi Minimasi dan penanganan limbah Supplier, departemen produksi &
departemen logistik Pengadaan pelatihan tentang green
operation Semua stakeholder
Kepuasan pelanggan terhadap produk dari
aspek lingkungan Departemen penjualan dan pemasaran Minimasi penggunaan sumber daya,
energi, bahan bakar, dsb. Supplier, departemen produksi &
departemen logistik Makmimasi penggunaan kembali dan daur
ulang sumber daya Supplier, departemen produksi &
departemen logistik 4. Perancangan Key Performance Indicator
Adapun langkah-langkah dalam verifikasi key performance indicator (KPI) sebagai berikut:
a. Menentukan kata kunci dari stakeholderenvironment requirement.
b. Melakukan pemeriksaan kesamaan kata kunci dari masing-masing stakeholder.
c. Melakukan pemeriksaan kesesuaian dan relevansi setiap KPI dengan kata kunci yang telah diperoleh. KPI yang telah dinyatakan sesuai untuk digunakan dalam model pengukuran kinerja green supply chain kemudian didefinisikan dan diformulasikan. Definisi merupakan pernyataan singkat yang menegaskan pengertian dari setiap indikator, Definisi untuk setiap KPI sebagai berikut:
1. % supplier with an EMS or ISO 14001certification
Definisi: persentase supplier yang memiliki sertifikasi sistem pengelolaan lingkungan atau ISO 14001.
2. Source cycle time
Definisi: Waktu yang dibutuhkan supplier dari proses pemesanan hingga barang diterima oleh pihak gudang.
3. % Orders received damage free
Definisi: persentase bahan baku yang tidak mengalami kecacatan 4. Shipping document accuracy
Definisi: persentase dari dokumen pengirimanyang lengkap, benar dantersedia pada waktu dan kondisiyang diinginkan konsumen, pemerintahdan pihak-pihak yangberkaitan dengan pengaturan dalamsupply chain.
5. % of feasible Package
Definisi:Persentase Kemasan yang rusak, bocor, tumpah pada saat pendistribusian.
6. % of hazardous material in inventory
Definisi: persentase dari berat materialberbahaya pada persediaan daritotal berat material padapersediaan.
7. % Upside source fleibility
Definisi: persentase kenaikan permintaan bahan baku yang dapat dipenuhi oleh pemasok.
8. % Yield
Definisi: Efisiensi material yang berguna untuk mengukur tingkat efisiensi yang digunakan pada proses produksi.
9. Energy use
Definisi: energi total yang digunakan untukmemproduksi satu unit produkdalam periode tertentu.
10. Make Liquid Emission
Definisi: untuk mngukur berat limbah cair yang dibuang.
11. Water used
Definisi: total air yang dikonsumsi untukmemproduksi satu unit produk.
12. Make Cycle time
Definisi: waktu yang dibutuhkan karyawan untuk membuat produk jadi.
13. Pengaruh Limbah Produksi
Definisi: Persentase pengaruh limbah produksi terhadap masyarakat sekitar
14. Upside Make Flexibility
Definisi: Persentase kenaikan permintaan produk jadi yang dapat dipenuhi oleh perusahaan.
15. Deliver Quantity Accuracy
Definisi: Persentase jumlah permintaan yang dapat dipenuhi perusahaan hingga produk terkirim kepada pelanggan.
16. Deliver Cycle Time
Definisi: Waktu yang dibutuhkan dari produk dikemas hingga diambil oleh pihak jasa pengiriman.
17. % Error Free Returns Shipped
Definisi: persentase produk jadi yang telah dikirim dikembalikan oleh pelanggan
18. % Complains Regarding missing environmental requirements from product
Definisi: Persentase banyak keluhan dari customer terkait spesifikasi dan persyaratan lingkungan dari produk.
19. % of employee trained on environmentalrequirements
Definisi: jumlah tenaga kerja yang diberipelatihan mengenai kebutuhan-kebutuhan terkait lingkungan dibagidengan total tenaga kerja.
20. % of synthetic chemicals used
Definisi: persentase zat kimia sintesis yang digunakan.
21. % of recycleable
Definisi: persentase limbah di daur ulang/total limbah padat.
22. Emission to water
Definisi: jumlah zat tertentu yangdikeluarkan ke air untukmemproduksi satu unit produk.
23. Emission to land
Definisi: jumlah zat tertentu yangdikeluarkan ke tanah untukmemproduksi satu unit produk.
24. % of product meeting specified eco-labellingrequirements
Definisi: persentase produk yang memenuhipersyaratan eco-labelling.
5. Uji validasi dilakukan melalui wawancara dengan stakeholder di perusahaan untuk mengetahui KPI mana saja yang dapat digunakan untuk pengukuran kerja di perusahaan.
4.9.1. Hierarki Key Performance Indicator Perusahaan
Levelhierarki key performance indicator perusahaan dapat dilihat diHierarki Key Performance Indicator Perusahaan pada Gambar 4.3. sebagai berikut:
KPI
Gambar 4.3. Hierarki Key Performance Indicator Perusahaan