• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Penyusunan Program Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Berdasarkan Planning, Programming, Bugdeting System (PPBS)

Dalam dokumen Materi Persiapan Uji Kompetensi Guru 2015 (Halaman 150-156)

PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

D. Kompetensi dan indicator Standar Kompetensi:

2. Teori Penyusunan Program Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Berdasarkan Planning, Programming, Bugdeting System (PPBS)

Penyusunan program berdasarkan PPBS merupakan upaya untuk memperbaiki cara penyusunan program berdasarkan pada cara konvensional yang mendasarkan kebutuhan atau masalah siswa karena cara yang pertama lebih menekankan pada selera peserta didik dan kurang memperhatikan tujuan layanan bimbingan konseling, kurikulum yang telah disusun secara nasional dan bagaimana mengevaluasi kegiatan sangat sukar dilakukan. Untuk itu cara yang kedua ini dipertimbangkan untuk digunakan dalam penyusunan program bimbingan konseling di sekolah.

Penyusunan program bimbingan konseling berdasarkan PPBS maksudnya dalam menyusun program didasarkan pada sistem yang memperhatikan perencanaan, program dan penganggaran. Secara singkat penyusunan program berdasarkan PPBS sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan di sekolah selayaknya memberikan layanan dalam pembelajaran yang kondusif, administrasi dan kepemimpinan yang memadai dan pemberian bantuan layanan bimbingan konseling untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Agar program sekolah dapat terealisir maka perlu perencanaan yang

mendasarkan pada tujuan baik tujuan umum maupun khusus. Melalui perencanaan yang matang akan dapat memberikan arah terhadap pencapaian tujuan bimbingan yang telah ditetapkan, memberikan standart atau pedoman serta tolok ukur keberhasilan kegiatan bimbingan konseling. Oleh karena itu melalui kegiatan perencanaan diharapkan semua tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Dengan demikian penetapan tujuan merupakan awal dari kegiatan perencanaan.Tujuan dalam kegiatan bimbingan konseling dapat bersifat filosofis seperti tercapainya perkembangan yang optimal, menjadi insan mandiri, dan lain-lain. Namun tujuan juga dapat bersifat sasaran apabila tujuan yang diharapkan tercapai dapat diukur secara konkrit dengan ciri pragmatis, konkrit dan kuantitatif. Ungkapan seperti setelah mengikuti layanan konseling siswa dapat mengentaskan masalah yang dihadapi, atau klien dapat menunjukkan rasa bahagia dan merasa puas setelah memperoleh layanan konseling merupakan contohnya.

b. Programming

Programming merupakan suatu kegiatan untuk membuat program yang akan dilaksanakan selama kurun waktu tertentu. Program itu sendiri merupakan serangkaian kegiatan yang saling terkait satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan berarti serangkaian kegiatan bimbingan konseling yang saling terkait satu dengsn yang lain untuk mencapai tujuan bimbingan konseling yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk menentukan progam apa yang akan dilaksanakan maka dalam PPBS proses penyusunan program mencakup langkah-langkah sebagai berikut ini.

1) Menentukan Kategori Program Utama ( KPU ).

Penentuan Kategori Program Utama dijabarkan berdasarkan tujuan yang telah ditentukan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Secara eksplisit telah dikemukakan bahwa

perkembangan yang optimal dapat diturunkan menjadi tujuan bimbingan yang mencakup 4 bidang yatiu pribadi sosial, belajar dan karir.

2) Menentukan Program Utama

Program utama merupakan penjabaran dari kategori program utama. Misalnya saja dalam kategori porgram utama adalah pengmbangan bimbingan pribadi maka program utamanya dapat ;(1) penanaman sikap kebiasaan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (2) Pengenalan dan pengembangan tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, basik dalam kehidupan sehari-hari di sekolah maupun untuk peranannya di masa depan. (3) pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melaui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif. (4) Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri serta usaha-usaha penanggulangannya. (5) pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri ( 6) perencanaan dan pemeliharaan hidup sehat.

3) Program

Program merupakan bagian terkecil dari KPU, dan berdasarkan program utama maka langkah selanjutnya menentukan program. Jadi tugas utama adalah menentukan program apa saja yang dapat dilakukan agar semua rencana yang telah dicanangkan dapat terealisasi Adapun jumlah dan kegiatannya tidak dibatasi, tetapi yang perlu diingat adalah apakah program yang disusun dapat memenuhi tercapainya program utama.

4) Target

Target merupakan keluaran atau hasil yang ingin dicapai setelah program dilaksanakan. Target dapat dilihat dari seberapa peserta didik yang mendapat layanan, bagaimana perubahan sikap dan perilaku individu setelah memperoleh sejumlah layanan, dll.

c. Jangka waktu

Semua kegiatan hendaknya disusun untuk minimal dalam kurun waktu satu tahun kedepan sehingga dapat diantisipasi semua unsur yang dapat mendukung terlaksananya program. Berdasrkan program dalam jangka waktu satu tahun tersebut kemudian disusunlah program semesteran, bulanan, mingguan dan akhirnya kegiatan.

d. Biaya

Berdasarkan program yang telah disusun maka perlu dipertimbangkan biaya operasional yang dibutuhkan. Untuk itu pada awal tahun ajaran hendaknya sudah dipikirkan seberapa dana yang dibutuhkan dan dari mana sumber pembiayaan. Namun yang perlu diingat bahwa penyusunan anggaran biaya perlu memperlhatikan situasi dan kondisi keuangan sekolah. Dengan demikian maka serangkaian program yang dipaparkan merupakan acuan pembiayaan yang proporsional. Berdasarkan pengamatan di lapangan belum semua guru pembimbing di sekolah yang telah menyusun program bimbingan konseling sesuai dengan tahap-tahap maupun teori penyusunan program. Namun satu hal yang perlu dicermati oleh guru pembimbing di sekolah bahwa dengan adanya program yang jelas maka personal di sekolah seperti kepala sekolah dan guru bidang studi lainnya akan memperoleh pencerahan dan keyakinan bahwa

guru pembimbing adalah bukan pengangguran melainkan guru yang mempunyai program yang jelas sehingga pada gilirannya mereka akan secara sukarela mau bekerjasama untuk melaksanakan program bimbingan konseling di sekolah. Selanjutnya bila kerjasama telah terjalin maka keberadaan bimbingan konseling sekolah akan semakin diakui dan dihargai oleh semua pihak termasuk staf sekolah dan masyarakat.

C. Latihan

D. Rangkuman

Standar Kompetensi:

1. Menyusun program pelayanan BK di sekolah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kompetensi Dasar:

1.1.1 Memahami rambu-rambu penyusunan program pelayanan BK berdasarkan KTSP

1.1.2 Memahami langkah-langkah operasional penyusunan program pelayanan BK berdasarkan KTSP

Indikator Pencapaian Kompetensi: 2.1.5 Menjelaskan perencanaan kegiatan 2.1.6 Menjelaskan pelaksanaan kegiatan 2.1.7 Menjelaskan penilaian kegiatan

2.1.8 Menjelaskan laporan pelaksanaan program Mengdentifikasi jenis layanan

Menyusun program tahunan Menyusun program semesteran Menyusun program bulanan Menyusun program mingguan Menyusun program harian Menilai pelaksanaan program Menyusun lapelprog

B. Uraian Materi

1. Rambu-rambu Penyusunan Program Pelayanan BK berdasarkan

Dalam dokumen Materi Persiapan Uji Kompetensi Guru 2015 (Halaman 150-156)