• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah dievaluasi penilaian kelayakan mitra maka dapat disimpulkan faktor-faktor risiko pembiayaan di KBMT Wihdatul Ummah. Sebagai bentuk akhir dari evaluasi ini adalah alternatif-alternatif strategi yang dapat menjadi masukan bagi KBMT Wihdatul Ummah dalam mengendalikan peningkatan risiko pembiayaan. Penyusunan strategi ini menggunakan metode SWOT dari Wheelen dan Hunger.

4.5.1 Analisis Faktor IFAS-EFAS a. Analisis Matriks IFAS

Matriks IFAS dalam penelitian ini merupakan analisis internal terhadap kekuatan dan kelemahan BMT. Kekuatan dan kelemahan ini didapat melalui analisis diskriminan dan analisis trend dan forecasting pada tahapan sebelumnya, kemudian diberi bobot dan penilaian oleh expert untuk dilihat mana saja yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap peningkatan risiko pembiayaan sehingga menghasilkan skor bobot. Perhitungan bobot dan nilai pada penelitian ini menggunakan teknik delphi. Matriks Summary of classification

True Group

Put into Group 1,00000 2,51712 3,99639 1,00000 3 0 0 2,51712 0 33 0 3,99639 0 0 30 Total N 3 33 30 N correct 3 33 30 Proportion 1,000 1,000 1,000

Internal Strategic Factors Summary (IFAS) dapat dilihat pada Tabel 26 di bawah ini.

Tabel 26. Hasil perhitungan matriks IFAS

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kekuatan utama dari KBMT Wihdatul Ummah adalah memiliki formulir Memorandum Analisis Pembiayaan (MAP) sebagai alat untuk menganalisis kelayakan mitra dengan skor (0,62). Sedangkan

No. Faktor Internal Bobot Penilaian Skor Bobot Kekuatan (Strenghts)

1. Memiliki formulir Memorandum Analisis Pembiayaan (MAP) sebagai alat untuk menganalisis kelayakan mitra.

0,13 4,75 0,62

2. Memorandum Analisis Pembiayaan (MAP) telah cukup mewakili aspek penilaian 5C.

0,12 4,50 0,54

3. Persetujuan suami/istri memiliki pengaruh paling besar dalam menentukan kolektibilitas mitra.

0,10 4,00 0,40

4. Keterbukaan pada BMT memiliki pengaruh paling besar dalam menentukan penempatan mitra dalam periode pembiayaan.

0,11 4,00 0,44

Kelemahan (Weakness)

5. Sumber daya manusia belum maksimal dan optimal dalam mengimplementasikan

Memorandum Analisis Pembiayaan (MAP).

0,09 3,75 0,34

6. Nilai forecasting NPF tahun 2012, 2013, 2014 meningkat jauh di atas batas maksimal yang ditetapkan Bank Indonesia.

0,09 3,75 0,34

7. Kesalahan memprediksi kemampuan mitra dalam pengembalian pembiayaan.

0,10 4,25 0,43

8. Pengalaman pembiayaan memiliki pengaruh yang kecil di dalam menentukan kolektibilitas mitra.

0,09 3,25 0,29

9. ROI dan lokasi memiliki pengaruh yang kecil untuk menentukan penempatan periode pembiayaan harian dan bulanan mitra.

0,09 3,00 0,27

10. Mampu mengatasi titik kritis memiliki pengaruh yang kecil untuk menentukan penempatan periode pembiayaan pekanan mitra.

0,07 3,00 0,21

kelemahan utama dari KBMT Wihdatul Ummah adalah kesalahan memprediksi kemampuan mitra dalam pengembalian pembiayaan dengan skor (0,43). Total nilai skor dari matriks IFAS adalah (3,88) yang menunjukkan bahwa secara internal BMT sudah termasuk dalam kategori cukup kuat dalam menangani masalah-masalah internal.

b. Analisis Matriks EFAS

Matriks EFAS yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data yang diperoleh dari analisis lingkungan eksternal, diantarannya adalah faktor ancaman dan faktor peluang. Perhitungan bobot dan nilai menggunakan teknik delphi. Matriks External Strategic Factors Summary dapat dilihat pada Tabel 27 di bawah ini.

Tabel 27. Hasil perhitungan matriks IFAS

No. Faktor Eksternal Bobot Penilaian Skor Bobot Peluang (Opportunities)

1. Tren jumlah pembiayaan dan portofolio pada enam tahun terakhir selalu meningkat.

0,20 4,00 0,80

2. Mendapat suntikan dana dari Pemerintah Kota Bogor.

0,15 3,50 0,53 3. Isu kenaikan harga BBM pada tahun

2012.

0,18 3,75 0,68

Ancaman (Threats)

4. Lokasi kurang strategis. 0,14 3,25 0,46 5. Adanya pesaing BMT, BPR, dan

leasing di sekitar daerah tersebut.

0,17 4,00 0,68 6. Adanya software untuk menilai

kelayakan mitra yang sudah dikembangkan oleh pesaing.

0,15 4,00 0,60

TOTAL 1,00 22,50 3,75

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa faktor yang menjadi peluang utama bagi KBMT Wihdatul Ummah adalah tren jumlah pembiayaan dan portofolio pada enam tahun terakhir selalu meningkat dengan skor (0,80). Sedangkan ancaman utama KBMT Wihdatul Ummah adalah adanya pesaing BMT, BPR, dan leasing di sekitar daerah tersebut dengan skor (0,68). Total nilai skor dari matriks EFAS adalah (3,75) yang menandakan bahwa BMT sudah bisa merespon dengan baik faktor-faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

c. Rumusan Strategi

Tahap ini merupakan pemaduan antara faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang dihadapi KBMT Wihdatul Ummah untuk mendapatkan suatu rumusan alternatif strategi untuk mengendalikan peningkatan risiko pembiayaan. Rumusan alternatif strategi disusun atas pertimbangan empat faktor yaitu: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman strategis yang dihadapi oleh KBMT Wuhdatul Ummah. Perumusan alternatif strategi dikembangkan menggunakan metode SWOT, dimana alternatif strategi yang dihasilkan dikelompokkan menjadi alternatif strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T. Tabel 28 di bawah ini adalah matriks SWOT untuk KBMT Wihdatul Ummah.

Berdasarkan matriks SWOT di bawah beberapa rumusan alternatif strategi yang dapat menjadi masukan bagi KBMT Wihdatul Ummah, adalah :

1. Strategi S-O

Memperketat penilaian persyaratan BMT dan penilaian character mitra. (S1, S2-O1,O3)

2. Strategi W-O

Memberikan pelatihan yang intensif mengenai analisa kelayakan mitra kepada para tenaga marketing agar lebih siap dan kompeten dalam menghadapi peningkatan pengajuan pembiayaan. (W1, W2-O1, O3)

3. Strategi S-T

Melakukan sosialisasi kepada mitra dan calon mitra bahwa KBMT Wihdatul Ummah merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang melaksanakan MAP dengan transparan, tepat nilai, dan tepat sasaran. (S1,S2,S3,S4-T2)

4. Strategi W-T

Menggunakan software untuk menilai kelayakan mitra seperti MAP dan memberikan pelatihan pada account officer cara mengoperasikannya. (W1-T2,T3)

Tabel 28. Hasil matriks SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S) 1. Memiliki formulir Memorandum Analisis Pembiayaan (MAP) sebagai alat untuk menganalisis kelayakan mitra. 2. Memorandum

Analisis Pembiayaan (MAP) telah cukup mewakili aspek penilaian 5C. 3. Persetujuan

suami/istri memiliki pengaruh paling besar dalam menentukan kolektibilitas mitra.

4. Keterbukaan pada BMT memiliki pengaruh paling besar dalam menentukan periode pembiayaan mitra.

WEAKNESS (W)

1. Sumber daya manusia belum maksimal dan optimal dalam mengimplementasikan MAP. 2. Nilai forecasting NPF tahun 2012, 2013, 2014 meningkat jauh di atas batas maksimal yang ditetapkan Bank Indonesia. 3. Kesalahan di dalam memprediksi kemampuan mitra dalam pengembalian pembiayaan. 4. Pengalaman pembiayaan memiliki pengaruh yang kecil di dalam menentukan kolektibilitas mitra. 5. ROI dan lokasi

memiliki pengaruh yang kecil untuk menentukan periode pembiayaan harian dan bulanan mitra.

6. Mampu mengatasi titik kritis memiliki

pengaruh yang kecil untuk menentukan periode pembiayaan pekanan mitra. OPPORTUNITIES (O) 1. Tren jumlah pembiayaan dan portofolio pada enam tahun terakhir selalu meningkat.

2. Mendapat suntikan dana dari Pemerintah Kota Bogor.

3. Isu kenaikan harga BBM pada tahun 2012. STRATEGI S-O Memperketat penilaian persyaratan BMT dan penilaian character mitra. (S1, S2-O1,O3) STRATEGI W-O Memberikan pelatihan yang intensif mengenai analisa kelayakan mitra kepada para tenaga

marketing agar lebih siap

dan kompeten dalam menghadapi peningkatan pengajuan pembiayaan. (W1, W2-O1, O3) THREATS (T) 1. Lokasi kurang strategis. 2. Adanya pesaing BMT, BPR, dan leasing di sekitar daerah tersebut. 3. Adanya software untuk

menilai kelayakan mitra yang sudah dikembangkan pesaing.

STRATEGI S-T