• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PENGADILAN MILITER I-02 MEDAN

B. Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus -menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebutmenurun dari hari ke hari. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, (2002) penyusutan adalah : “Alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat”.Hal-hal yang menyebabkan penyusutan bias diidentifikasikan sebagaipenyusutan fisik atau penyusutan fungsional. Penyusutan fisik terjadi disebabkan kerusakan ketika digunakan, dank arena cuaca. Sedangkan penyusutanfungsionalterjadi karena aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan guna menetapkan besar beban penyusutan setiap periode adalah :

Yaitu taksiran realisasi (penjualan) melalui kas aktiva tetap tersebutsetelah akhir penggunaan atau pada saat aktiva tetap tersebut harus ditarik dari kegiatan operasi. Biaya yang disusutkan (depreciablecost) adalah jumlah yang harus disebarkan sepanjang umur manfaat aktiva sebagai bebanpenyusutan.

2) Umur tekhnis,

Umur manfaat yang diperkirakan ( expected useful life) atas aktiva tetap juga harus diestimasi pada saat aktiva tersebut mulai digunakan. Beberapa faktor yang menyebabkan suatu aktiva tetap berwujud dapat member manfaat dalam waktu yang terbatas, yaitu :

i. Faktor fisik

Aus karena dipakai (wear and tear), aus karena umur (deteroralitation and deacay), dan kerusakan merupakan faktor fisik yng dapat mengurangi fungsi aktiva tetap.

ii. Faktor fungsional

Faktor fungsional yang membatasi umur aktiva berupa ketidakmampuan aktiva memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti, perubahan permintaan terhadap barang maupun jasa yang dihasilkan, kemajuan tekhnologi yang menyebabkan suatu aktiva tidak ekonomis lagi apabila dipakai.

iii. Pola pemakaian

Pola pamakaian harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pembebanan penyusutan terhadap produksi.Diperlukan suatu metode untuk menghitung besarnya pengalikasian pembebanan penyusutan aktiva tetap. Ikatan Akuntan Indonesia membaginya berdasarkan :

37

(1) Waktu

(a) Straight Line Method ( metode garis lurus )

Metode ini menghitung penyusutan berate beban penyusutan dibebankan secara merata. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Penghitungan yang sederhana disertai pengal ikasian biaya secara wajar ke pendapatan periodic jika penggunaan aktiva tersebut relatif sama tiap periodenya menjadi alasan mengapa dipakainya metode ini secara luas.

Contoh :

Sebuah mesin dibeli dengan harga perolehan Rp.10.000.000- , nilai sisa diperkirakan Rp.5.000.000- , dan taksiran umar 10 tahun. Penyusutan aktiva tersebut adalah: D = U (P-S) = 10 Rp.10.000.000 – Rp.500.000 = Rp.950.000 pertahun

(b) Metode Angka Tahun

Dengan metode jumlah angka tahun ( Sum of the year ), membebankan penyusutan secara periodic akan menurun secara tetap sepanjang masa manfaat aktiva. Beban penyusutan dihitung dengan cara menjumlahkan semua angka umur aktiva. Dengan metode Saldo menurun (DecliningBalance Method), menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva.

Contoh :

Pada tanggal 10 February 2010 dibeli mesin seharga Rp.50.000-, umur mesin 5 tahun ,dan nilai sisa 0. Seperti pada tabel berikut :

Tabel 1.2

Penyusutan Mesin Dengan Metode Angka Tahun

Sumber : Akuntansi Aktiva Tetap Keterangan : 1. 5/15 x Rp 50.000 = Rp 16.666,67 2. 4/15 x Rp 50.000 = Rp 13.333,33 3. 3/15 x Rp 50.000 = Rp 10.000 Tahun Harga Perolehan Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 Rp. 50.000 Rp. 16.666,67 Rp. 16.666,67 Rp. 33.333 2 Rp. 50.000 Rp. 13.333,38 Rp. 30.000 Rp. 20.000 3 Rp. 50.000 Rp. 10.000 Rp. 40.000 Rp.10.0 00 4 Rp. 50.000 Rp. 6.666,67 Rp. 46.666,67 Rp. 3.333,3 5 Rp. 50.000 Rp. 3.333,33 Rp. 50.000 Rp. 0

39

4. 2/15 x Rp 50.000 = Rp 6.666,67 5. 1/15 x Rp 50.000 = Rp 3.333,33 Penggunaan

Adapun yang disebabkan penggunaan yaitu : (a) service hours method ( metode jam jasa)

Metode ini memberikan beban penyusutan yang berbeda-beda menurut jam produksi. Beban penyusutan dihitung berdasarkan jumlah jam kerja dari aktiva untuk berproduksi.

(b) productive output method ( metode jumlah unit produksi )

Dalam hal ini beban penyusutan dihitung sesuai jumlah unit dalam penggunaan aktiva tetap. mengalokasikan harga dari masing - masing akhir periode aktiva tetap sebagai biaya penyusutan. Metode penyusutan yang diterapkan didasarkan atas pertimbangan alasan yang layak, serta penerapan aktiva tetap yang dimiliki secara konsisten. Masa manfaat dari seluruh jenis aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan seperti bangunan mesin, kenderaan dan peralatan pada akhirnya akan habis secara perlahan-lahan kecuali tanah. Ada beberapa alasan mengapa Pengadilan Negeri I – 02 Medan membuat penyusutan terhadap aktiva tetap, antara lain :

1) Penuaan Fisik

Penyusutan dapat dikarenakan penggunaannya yang dipengaruhi oleh cuaca maupun suhu seperti panas maupun dingin. Perawatan secararutin disertai pemeliharaan yang baik dapat menambah masa manfaat dan penggunaan suatu

aktiva tetap. Namun lambat laun seluruh aktiva terkecuali tanah sewaktu-waktu harus diganti.

2) Perubahan Teknologi

Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat dari aktiva tetap. Contohnya : computer, manfaat dari computer dapat habis sebelum msanya dikarenakan perubahan teknologi yang begitu cepat ditambah lagi karena perusahan mengikuti siste m yang ada di luar negeri. Untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap Pengadilan Negeri I – 02 Medan menggunakan metode garis lurus. Metode penyusutan dengan garis lurus dianggap sederhana dan relative mudah ini diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap. Pengalokasian dilakukan apabila aktiva tetap yang bersangkutan benar - benar telah digunakan dalam aktivitas perusahaan. Bentuk persentase penyusutan dari taksiran masa manfaat berbeda-beda sesuai dengan kategorinya.

Cara penggantian aktiva tetap yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri I – 02 Medan yaitu :

1) Dengan Cara Dibuang

Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional pe rusahaan serta sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

2) Dengan Cara Dijual

Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit.

41

3) Dengan Cara Ditukar Dengan Aktiva Lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar daripada nilai buku, maka diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan kerugian.

Dokumen terkait