• Tidak ada hasil yang ditemukan

peralatan yang diuraikan pada subparagraf 6.2.1 dan 6.2.2 yang dapat diterima oleh Badan Pemerintah

Sistem pemadam kebakaran dengan busa dengan daya

6.3 peralatan yang diuraikan pada subparagraf 6.2.1 dan 6.2.2 yang dapat diterima oleh Badan Pemerintah

dipertahankan pada kondisi yang tepat untuk menjamin ketepatannya dalam pengoperasian.

.7 Peralatan harus dibuat untuk mencegah tekanan berlebih pada setiap tangki minyak atau setiap bagian dari sistem bahan bakar minyak termasuk pipa pengisian. Setiap katup pengeluaran dan pipa udara atau pipa limpah yang mengalirkan ke sutau tempat yang dianggap aman oleh Badan Pemerintah.

.8 Pipa bahan bakar minyak dan katup - katup serta peralatannya harus dari baja atau material lain yang disetujui kecuali untuk penggunaan yang terbatas pada belokan bila dianggap penting oleh Badan Pemerintah. Pipa yang mudah dibelokkan tersebut ujung - ujungnya haruslah dari material tahan api yang disetujui yang cukup kuat dan harus dibuat berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Pemerintah.

3 Tata susunan minyak pelumas

Penataan penyimpanan, distribusi dan penggunaan minyak yang digunakan dalam sistem pelumasan bertekanan harus sedemikian rupa menjamin keselamatan kapal dan orang-orang di kapal. Tata susunan yang dibuat di dalam ruang-ruang mesin kategori A dan sejauh di ruang-ruang mesin yang lain harus sekurang-kurangnya memenuhi ketentuan-ketentuan dalam paragrap 2.1, 2.4, 2.5, 2.6, 2.7 dan 2.8, kecuali apabila :

.1 tidak mengesampingkan penggunaan kaca pelihat aliran di dalam sistim pelumas dengan ditunjukkan oleh pengujian bahwa kaca tersebut harus memiliki derajat ketahanan terhadap kebakaran yang memadai;

.2 pipa-pipa duga boleh diizinkan di kamar mesin; persyaratan paragraf 2.6.1.1 dan 2.6.1.3 tidak perlu diberlakukan,dengan catatan pipa duga dipasang dengan alat-alat penutupan yang sesuai.

4 Penataan untuk minyak-minyak lain yang mudah menyala

Penataan penyimpanan, distribusi dan penggunaan minyak-minyak lain yang mudah menyala yang digunakan di bawah tekanan di dalam sistim-sistim transmisi tenaga, sistim kontrol dan penggerakan serta sistim-sistim pemanas harus sedemikian rupa sehingga dapat menjamin keselamatan kapal dan orang-orang di kapal. Di tempat-tempat dimana ada sumber penyalaan, tata susunan tersebut harus sekurang-kurangnya memenuhi ketentuan-ketentuan paragrap 2.4 dan 2.6, dan ketentuan-ketentuan-ketentuan-ketentuan paragraf 2.7 dan 2.8 yang berkaitan dengan kekuatan dan konstruksi.

5 Ruang mesin yang tidak dijaga secara periodik

Sebagai tambahan terhadap persyaratan paragrap 1 sampai 4, sistem bahan bakar minyak dan minyak pelumas harus memenuhi persyaratan berikut :

.1 Bilamana perlu, pipa-pipa bahan bakar minyak dan minyak pelumas harus diberi saringan atau dilindungi dengan cara yang sesuai untuk mencegah semprotan atau tumpahan minyak ke permukaan yang panas atau ke dalam hisapan kamar mesin. Jumlah sambungan-sambungan sistem pipa tersebut harus seminimal mungkin dan sejauh dapat dilaksanakan, kebocoran-kebocoran dari pipa kebakaran tekanan tinggi harus dikumpulkan dan harus dilengkapi alarm.

.2 Bilamana tangki bahan bakar harian diisi secara otomatis, atau dengan kontrol jarak jauh,harus tersedia sarana untuk mencegah luapan atau tumpahan minyak. Perlengkapan lain yang menangani cairan-cairan yang mudah terbakar secara otomatis, misalnya purifier bahan bakar minyak yang sejauh memungkinkan dilengkapi dengan ruangan khusus yang dicadangkan untuk purifier dan pemanasannya yang memiliki pengaturan untuk mencegah ceceran dari tumpahan. .3 Bilamana tangki harian bahan bakar atau tangki endap

dilengkapi dengan alat pemanas, maka alarm suhu tinggi harus dipasang apabila titik nyala dari bahan bakar minyak dapat dilampaui.

6 Pelarangan penyimpanan minyak-minyak yang mudah terbakar di tangki ceruk haluan.

Bahan bakar minyak, minyak pelumas dan minyak lain yang mudah terbakar tidak boleh disimpan di tangki ceruk haluan.

Peraturan 16

Sistem ventilasi pada kapal selain kapal penumpang yang mengangkut lebih dari 36 penumpang

1 Saluran ventilasi harus dari bahan yang tidak mudah terbakar. Namun untuk saluran ventilasi pendek dengan potongan penampang melintang pada umumnya tidak lebih dari 0,02 m2 dan panjang tidak melebihi 2 m tidak harus dari bahan yang tidak mudah terbakar, dengan catatan bahwa semua persyaratan berikut ini dipenuhi :

.1 saluran harus dibuat dari bahan yang mempunyai resiko kebakaran rendah yang disetujui Badan Pemerintah. .2 saluran hanya digunakan di ujung akhir dari sistem

ventilasi; dan

.3 saluran tidak ditempatkan pada jarak yang kurang dari 600 mm, diukur dari bukaan divisi kelas " A " atau " B " termasuk langit-langit kelas "B" yang menerus.

2 Apabila terdapat saluran-saluran ventilasi dengan luas penampang melebihi 0,02 m2 yang melalui sekat-sekat atau geladak kelas "A", bukaan harus dilapisi dengan selubung baja kecuali bila saluran ventilasi yang melalui sekat atau geladak tersebut di sekitar penembusannya terbuat dari baja atau sekat, saluran-saluran dan selubung baja harus memenuhi persyaratan sbb :

.1 Selubung harus mempunyai ketebalan minimal 3 mm dengan panjang minimal 900 mm. Apabila melalui sekat-sekat, panjang ini harus dibagi masing-masing menjadi 450 mm pada tiap sisi sekat. Saluran-saluran ini atau selubungnya harus dilengkapi dengan isolasi yang tahan api. Setidak-tidaknya harus memiliki derajat tahan api sama dengan sekat atau geladak yang dilalui oleh saluran tersebut. Perlindungan terhadap penembusan yang sepadan dapat dilaksanakan sesuai dengan persetujuan dari Badan Pemerintah.

.2 Saluran-saluran dengan luas potongan penampang melebihi 0.075 m2 harus dilengkapi dengan peredam api sebagai tambahan dari persyaratan paragraf 2.1. Peredam api harus beroperasi secara otomatis namun juga harus mampu ditutup secara manual baik dari kedua sisi, baik pada sekat maupun geladak. Peredam harus dilengkapi dengan indikator yang menunjukkan apakah peredam dalam keadaan terbuka atau tertutup.

Peredam-peredam api tidak diperlukan untuk saluran yang melalui ruangan-ruangan yang dikelilingi dengan divisi-divisi kelas AA@, yang tidak melayani ruangan tersebut, asalkan saluran-saluran tersebut mempunyai integritas kebakakaran sama dengan divisi-divisi yang dilalui.

3 Saluran-saluran untuk ventilasi kamar mesin kategori A, dapur, ruang-ruang geladak mobil, ruang-ruang muat ro-ro, atau ruang-ruang yang dikategorikan khusus, tidak boleh melewati ruang akomodasi, ruang layanan atau stasiun-stasiun kontrol , kecuali apabila saluran-saluran tersebut memenuhi persyaratan yang disebutkan sub paragraf 1.1 sampai 1.4 atau 2.1 dan 2.2 di bawah ini :

.1.1 saluran-saluran yang terbuat dari bahan baja yang mempunyai ketebalan paling tidak 3 mm dan 5 mm untuk saluran dengan lebar dan diameter masing-masing lebih dari 300 mm dan 760 mm, apabila saluran dengan lebar atau diameternya diantara 300 mm dan 760 mm ketebalannya diperoleh dengan interpolasi. .1.2 saluran-saluran disanggah dan diperkuat secara

memadai

.1.3 saluran-saluran dilengkapi dengan peredam api otomatis yang dekat dengan lokasi penembusan; dan .1.4 saluran dari ruang mesin, dapur, ruang-ruang geladak

mobil, ruang muat ro-ro atau ruang yang dikategorikan khusus diberi lapisan isolasi yang sesuai dengan standar A A-60 A.

atau

.2.1 saluran-saluran dibuat dari baja sesuai dengan paragrap 3.1.1 dan 3.1.2 ; dan

.2.2 saluran-saluran yang melalui ruang akomodasi, ruang layanan atau stasiun kontrol diisolasi dengan standar A A-60 A.

kecuali untuk penembusan pada zona divisi utama juga harus memenuhi persyaratan paragraf 8.

4 Saluran-saluran untuk ventilasi ruang akomodasi, ruang layanan atau stasiun kontrol tidak boleh melalui ruang mesin kategori A, dapur, ruang geladak mobil, ruang muat ro-ro atau

ruang-ruang yang dikategorikan khusus, kecuali bila saluran-saluran tersebut memenuhi kondisi-kondisi seperti tercantum dalam sub paragraf 1.1 sampai 1.3 atau 2.1 dan 2.2 di bawah ini :

.1.1 saluran-saluran yang melalui ruang mesin kategori A, dapur, ruang geladak mobil, ruang muat ro-ro atau ruang yang dikategorikan khusus dibuat dari baja sesuai dengan paragraf 3.1.1 dan 3.1.2.

.1.2 peredam-peredam api otomatis dipasang pada lokasi yang berdekatan dengan penembusan

.1.3 keutuhan dari ruang mesin, dapur ruang geladak mobil, ruang muat ro-ro atau ruang-ruang yang dikategorikan khusus dipertahankan pada lokasi penembusan

atau

.2.1 saluran-saluran yang melalui ruang mesin kategori A, dapur ruang geladak mobil, ruang muat ro-ro atau ruang yang dikategorikan khusus dikonstruksi dari baja sesuai dengan paragraf 3.1.1 dan 3.1.2 ; dan

.2.2 saluran-saluran di dalam ruang mesin, dapur , ruang geladak mobil, ruang muat ro-ro atau ruang-ruang yang dikategorikan khusus; diberi lapisan isolasi dengan standar A A-60 A

Kecuali untuk penembusan-penembusan divisi zona utama harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan paragraf 8.

5 Saluran-saluran ventilasi dengan luas penampang melebihi 0,02 m2 yang melalui sekat-sekat kelas AB@ harus dilapisi dengan selubung baja dengan panjang 900 mm yang dibagi menjadi 450 mm pada tiap sisi sekat kecuali bila sepanjang saluran ini terbuat dari baja.

6 Sejauh dapat dilaksanakan usaha-usaha seperti tersebut di atas harus dilaksanakan untuk stasiun kontrol di luar kamar mesin untuk menjamin bahwa ventilasi, pandangan dan pembebasan dari asap dapat dipertahankan sedemikian rupa sehingga apabila terjadi kebakaran instalasi permesinan dan perlengkapan yang terdapat di dalamnya dapat diawasi dan dapat terus berfungsi secara efektif. Sarana alternatif dan terpisah untuk pasokan udara harus tersedia; masukan udara dari dua sumber pemasokan udara harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi resiko dari kedua tempat udara pemasukan tersebut pengisapan asap yang bersamaan diusahakan seminimal mungkin.Atas persetujuan Badan

Pemerintah, persyaratan tersebut tidak diperlukan untuk stasiun kontrol yang berada pada dan memiliki bukaan menghadap ke geladak terbuka atau apabila susunan penutupan lokal yang sama setingkat efektifitasnya.

7 Apabila saluran melalui ruang-ruang akomodasi atau ruangan yang berisi bahan-bahan yang mudah terbakar, saluran keluaran dari kompor-kompor di dapur harus terbuat dari divisi kelas "A". Tiap-tiap saluran keluar harus dilengkapi dengan :

.1 perangkap gemuk yang mudah dipindahkan untuk pembersihan

.2 peredam api yang diletakkan di ujung bawah saluran .3 tata susunan kipas pengeluaran, yang bisa dioperasikan

dan dimatikan dari dapur, dan

.4 peralatan yang dipasang tetap untuk pemadam kebakaran di dalam saluran ventilasi

8 Bila pada kapal penumpang perlu ada pemasangan saluran ventilasi melalui divisi zona vertikal utama, penutup otomatis yang aman dari peredam api harus dipasang berdekatan dengan divisi tersebut. Peredam tersebut juga harus dapat ditutup secara manual dari tiap sisi divisi. Posisi pengoperasian harus mudah terjangkau dan ditandai dengan lampu yang memancarkan warna merah. Saluran ventilasi diantara divisi dan peredam harus terbuat dari baja atau bahan lainnya yang sepadan dan jika perlu diberi lapisan isolasi yang memenuhi persyaratan dalam peraturan 18.1.1. Peredam harus dipasang paling tidak di satu sisi divisi dengan indikator yang bisa dilihat apakah peredam dalam posisi terbuka.

9 Saluran masuk dan keluar dari semua sistem ventilasi harus mampu ditutup dari luar ruangan yang dilayani oleh ventilasi tersebut.

10 Ventilasi dengan daya untuk ruang akomodasi, ruang layanan, ruang muat, stasiun-stasiun kontrol dan ruang mesin harus dapat dihentikan dari posisi yang mudah dijangkau di luar ruangan-ruangan yang dilayani. Posisi ini harus tidak terganggu pada waktu terjadi kebakaran di dalam ruangan yang dilayani. Sarana untuk pemberhentian ventilasi dengan daya pada kamar mesin harus benar-benar terpisah dari sarana untuk pemberhentian ventilasi ruangan-ruangan lainnya.

Peraturan 17

Kelengkapan petugas pemadam kebakaran

1 Kelengkapan petugas pemadam kebakaran harus terdiri dari : 1.1 perlengkapan personil meliputi :

.1 pakaian pelindung yang bahannya dapat melindungi kulit terhadap pancaran panas api dan luka-luka bakar serta panas uap. Permukaan luarnya harus tahan air. .2 sepatu-sepatu tinggi dan sarung-sarung tangan dari

karet atau bahan lain yang bukan penghantar arus listrik.

.3 sebuah helm yang kekar yang memberikan perlindungan yang efektif terhadap benturan.

.4 sebuah lampu keselamatan listrik (lampu senter) yang jenisnya disetujui dengan waktu nyala sekurang-kurangnya 3 jam.

.5 sebuah kampak yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan Badan Pemerintah.

1.2 Alat pernapasan yang jenisnya disetujui, yang dapat berupa :