• Tidak ada hasil yang ditemukan

nduduk   De esa

Jumlah 4 925 4 353 9 278 Sumber : Data Monografi Desa Desa Bantar Karet, 2007

A. Pemilik Lubang

5.2.1.2 Peralatan Dalam Menambang Para penambang liar ini mengg

unakan alat-alat yang sederhana dalam bekerja atau dalam hal ini adalah ketika mereka mengambil bijih emas di gunung.

dalah sebagai berikut. Tabel 1

Jumlah Pahat % Jumlah

5.2.1.2 Peralatan Dalam Menambang Para penambang liar ini mengg

Adapun alat-alat yang mereka gunakan a

17. Jumlah Pahat yang Digunakan Responden Desa Cisarua

1 Buah 85,45 47 2 Buah 7,27 4 Buah 1,82 4 1 2 1 5 Buah 3,64 6 Buah 1,82 Total 100 55

Sumber: Data primer

Tabel 118. Jumlah Pahat yang Digunakan Responden Desa Malasari

Jumlah Pahat % Jumlah

1-4 buah 76 19 5-8 buah 9-4 1 12 buah 16 4 1 25 13-16 buah 4 Total 100 Sumber: Data pri

Pahat me salah satu barang modal yang digunakan oleh para penambang liar ambil urat emas di gunung, pahat juga merupakan alat

t dibutuhkan oleh para penambang liar. Berdasarkan hasil penelit

mer

rupakan dalam meng utama yang sanga

ian terdapat 13 orang responden di Desa Bantarkaret yang menggunakan pahat sebagai alat utama dalam bekerja, sebanyak 10 dari 13 orang responden tersebut hanya menggunakan sebuah pahat untuk bekerja, seorang responden menggunakan 8 buah pahat untuk bekerja, dan sebanyak dua orang responden menggunakan 10 buah pahat untuk bekerja. Begitupula umtuk di Desa Cisarua dan Malasari, mayoritas responden menggunakan 1-4 buah pahat ketika pergi menambang.

150   

Jumlah Palu % jumlah

Tabel 119. Jumlah Palu yang Digunakan Responden di Desa Cisarua

1 buah 87,27 48

2 buah 10,91 6

3 buah 1,82 1

55 Total 100

Sumber: Data primer

Tabel 120. Jumlah Palu yang Digunakan Responden di Desa Malasari

Jumlah Palu % Jumlah

1 buah 84 21

2 buah 8 2

8 2

3 buah

Total 100 25 Sumber: Data primer

Palu adalah alat utama kedua yang digunakan oleh para penambang liar sebagai ala mereka dalam bekerja yang berfungsi sebagai pemukul pahat. penelitian terdapat 13 orang yang menggunakan palu sebagai alat unt

Jumlah Karung % Jumlah

t utama Berdasarkan hasil

uk bekerja, dari 13 orang responden tersebut sebanyak 10 orang responden menggunakan 1 buah palu setiap mereka bekerja. Satu orang responden menggunakan 2 buah palu dalam setiap mereka bekerja, satu orang lainnya menggunakan 3 buah palu dalam setiap bekerja, dan seorang terakhir menggunakan 4 buah palu dalam setiap bekerja. Begitu pula untuk di Desa Cisarua dan Malasari, mayoritas responden menggunakan sebuah palu dalam setiap mereka menambang.

Tabel 121. Jumlah Karung yang Digunakan Responden di Desa Cisarua

1-4 Buah 63,64 35 5-8 Buah 9-1 20 11 2 Buah 10,91 6 3 17-20 Buah 5,45 Total 100 54

151   

Tabel 122. Jumlah Karung yang Digunakan Responden di Desa Malasari

Jumlah Karung % Jumlah

1-3 buah 47,37 9

4-6 buah 26,32 5

10-12 buah 26,32 5

Total 100 19 Sumber: Data primer

et

% lah

Tabel 123. Jumlah Karung yang Digunakan Responden di Desa Bantarkar

Jumlah Karung Jum

1-4 buah 60 6 5-8 buah 9-12 buah 30 3 10 1 l 100 10 Tota Sumber: Data Primer

Karung merupakan alat utama keempat yang digunakan oleh para penambang liar sebagai pembungkus urat emas yang telah mereka ambil di gunung. Berdasarkan hasil penelitian untuk responden di ketiga desa tempat hanya membawa 1-4 buah karung untuk setiap mereka pergi menambang. Hal itu dikarenakan waktu m

rang agar mereka tahu letak urat emas yang akan m

penelitian, mereka

ereka untuk satu kali pergi menambang tidak terlalu lama sehingga mereka hanya mampu mengambil sedikit bijih emas di gunung.

Senter merupakan salat satu alat utama yang sangat diperlukan oleh para penambang liar dalam melakukan pekerjaanya mengambil bijih emas. Senter sangat diperlukan sebagai penerang di dalam lubang, karena di dalam lubang sangat gelap, sehingga diperlukan alat pene

ereka ambil. Dan 100 persen responden di ketiga desa tempat penelitian menggunakan 1 buah senter setiap mereka pergi menambang, mereka hanya perlu mengganti baterenya saja ketika senter mereka mati dan mengganti senter mereka setiap 2-3 bulan.

Tali rapia juga merupakan alat yang dibutukan untuk mengikat karung berisi bijih emas agar tidak tercecer ketika akan dikeluarkan dari dalam lubang.

152   

g, mereka mengatakan tidak terlalu banyak tali rapia d

ena sepatu boots dapat melindungi kaki mereka hingga betis mereka

kan hasil penelitian mayori

Waktu satu kali menambang % Jumlah

Dan mayoritas responden penambang hanya menggunakan satu gulung tali rapia setiap mereka pergi menamban

ibutuhkan, bahkan ada penambang yang tidak membawa tali rapia mereka mengambilnya dari pohon bambu atau pohon lain yang bisa dijadikan sebagai tali pengikat karung.

Sepatu Boots juga merupakan peralatan pergi ke gunung yang selalu digunakan oleh para penambang liar, mereka menggunakan sepatu boots ini untuk melindungi kaki mereka dari bernagai kemungkinan bahaya yang akan menimpa kaki mereka. Kar

tertutup, dan sepatu ini tidak licin untuk dipakai ke gunung yang terkadang jalannya licin. Seratus persen responden hanya menggunakan sepasang sepatu boots yang dapat bertahan hingga 6 bulan pemakaian.

Alat terakhir yang digunakan para penambang liar ketika mereka bekerja adalah sarung tangan,sarung tangan digunakan para penambang untuk melindungi tangan mereka ketika bekerja, hal tersebut guna melindungi tangan mereka agar tidak luka ketika menggunakan pahat dan palu. Berdasar

tas responden untuk ketiga desa tersebut hanya membawa sepasang sarung tangan untuk setiap mereka pergi menambang.

Tabel 124. Waktu Satu Kali Menambang Responden di Desa Cisarua

0-2 Hari 69,84 44 3-5 Hari 22,22 14 9-11 Hari 1,59 1 1,59 1 Total 100 63 6-8 Hari 4,76 3 12-14 Hari Sumber: Data primer

153   

Tabel 125. Waktu Satu Kali Menambang Responden di Desa Malasari

Lama Waktu/ 1x pergi % Jumlah

1 hari 50,85 30 2 h 11,86 7 hari 10,17 6 5 hari 6,78 4 6 hari 6,78 4 7 hari 13,56 8 Total 100 59 ari 3

Sumber: Data primer

L nambang adalah ah hari para p g liar

dalam satu kali pergi menambang. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas responden Desa Bantarkaret hanya memerlukan waktu 1 hari setiap kali pergi menambang, sedangkan dua orang sisanya mem an waktu 2 hari tuk satu kali menambang. Begitupula dengan responden di Desa Cisarua dan Malasari yang hanya membutuhkan 1 hari untuk setiap kali pergi menambang. Dengan frekuensi dalam satu bulan yaitu 4-24 kali pergi.

Tabel 126. Hasil Satu Kali Menambang Responden di Desa Cisarua

ama waktu satu kali me juml enamban

erluk un

Hasil satu kali menambang % Jumlah

0-2 beban 55 33 3-5 beban 36,67 22 9-11 beban 1,67 1 Total 6-8 beban 1,67 1 12-14 beban 5 3 100 60

Sumber: Data primer

Jum % Jum

Tabel 127. Hasil Satu Kali Menambang Responden di Desa Mala i

lah Hasil sar lah 1-2 beban 42,86 18 3-4 beban 35,71 15 5-6 beban 11,90 5 7-8 beban 4,76 2 9-10 beban 4,76 2 tal 100 42 To Sumber: Data primer

154   

Tabel 128. Ha ali Menambang Responden di Desa Bantarkaret

Ju % Jumlah sil Satu K mlah hasil 1-4 beban 84,62 11 5-8 beban 7,69 1 13-16 beban 7,69 1 Total 100 13 Sumber: Data primer

Hasil satu kali menambang para responden adalah jumlah bijih emas yang mbang ke gunung. Berdasarkan hasil penelitian m s responden di ketiga desa tersebut memperoleh 1-4 beban dalam waktu satu kali pergi menambang.

ndapatkan bijih emas dari lubang, para penambang liar tersebut melaku

epada penadah. Adapun

eroleh penjualannya sendiri tergantung dengan hasil , biasanya para calon pembeli akan mengecek ter

diperoleh oleh para responden dalam periode waktu satu kali pergi mena ayorita

Setelah me

kan proses selanjutnya, apakah barang tersebut langsung dijual pada yang membutuhkan, atau mereka mengolahnya hingga menjadi emas baru dijual. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas responden diketiga desa tersebut mengolah bijih emas tersebut hingga menjadi emas, lalu menjualnya k

proses pengolahan bijih emas tersebut akan dijelaskan dibawah ini. 5.2.2 Proses Pengolahan Bijih Emas