• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGELOLA PROYEK

3.4. Peralatan Proyek

Suatu pelaksanaan konstruksi dalam pemilihan jenis, tipe dan jumlah alat berat sangat perlu diperhatikan agar dapat digunakan secara maksimal dan tidak menghambat pekerjaan. Berikut ini merupakan penggunaan alat berat beserta spesifikasinya dalam proyek Pembangunan Gedung Magister dan Doctor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang.

a. Excavator

Excavator merupakan alat yang berfungsi untuk penggalian atau

pengerukan tanah maupun sampah pada proyek dan dapat difungsikan untuk memindahkan bahan/material proyek. Excavator dapat dibedakan menjadi 2 menurut system penggeraknya yaitu dengan sistem tali dan juga sitem hidrolik. Namun untuk sistem tali sekarang sudah jarang digunakan. Ada pula 2 jenis roda penggerak yaitu Crawler dan Wheel dimana Crawler sering kita jumpai dilapangan. Proyek Pembangunan Gedung Program Magister dan Doktor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro ini menggunakan Crawler excavator untuk pembersihan lahan yaitu sebagai alat membuang sampah – sampah plastik yang tertimbun serta penggalian tanah untuk pekerjaan pondasi pile cap.

Excavator yang sering digunakan ada 2 jenis yaitu backhoe dan power shovel untuk proyek ini menggunakan backhoe. Selain itu, di proyek ini

juga menggunakan excavator kecil untuk membersihkan sisa material di area proyek. Mini excavator ini digunakan untuk memadatkan tanah di area yang sempit ruang lingkupnya

.

Tabel 3.6 Spesifikasi Excavator

Kelompok produk Crawler excavator

Panjang x Lebar x Tinggi (12,81 x 3,19 x 3,15) m

Berat 22,56 ton

Kapasitas bucket 0,53 m3

Bahan bakar Solar

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

Gambar 3.26 Excavator Gambar 3.27 Excavator mini

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018 Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

b. Bulldozer

Bulldozer adalah alat berat dengan penggerak utama traktor yang

dilengkapi dengan blade (pisau). Bulldozer sendiri berfungsi untuk menggali, meratakan, mendorong, menggusur serta menarik beban.

Bulldozer dibedakan menjadi 3 menurut roda penggeraknya yaitu wheel tracktor dozer (bulldozer dengan roda ban), crawel tracktor dozer (bulldozer dengan roda kelabang), serta swamp dozer (bulldozer yang

digunakan pada rawa – rawa). Adapun beberapa jenis blade (pisau) yang dapat dipakai yaitu universal blade (U-Blade), angling blade (A-Blade),

straight blade,serta bowldozer. Pada proyek gedung di Undip sendiri,

penggunaan bulldozer digunakan untuk pembersihan lahan serta perataan tanah.

Tabel 3.7 Spesifikasi Bulldozer

Merk Caterpillar

Tipe D3C LGP

Kelompok produk Crawler tractor bulldozer

Panjang x Lebar x Tinggi (4,07 x 2,29 x 2,664) m

Berat 7,788 ton

Kecepatan maju 10,7 km/jam

Kecepatan mundur 11,4 km/jam

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

c. Mobile Crane

Proyek Pembangunan Gedung Magister dan Doktor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro menggunakan mobile crane merek P&H tipe T500 untuk pengangkatan dan pemindahan material di proyek karena tidak dimungkinkan menggunakan tower crane untuk bermanuver di dalam proyek. Mobile crane ini dapat menahan beban hingga 50 ton. Alasan lain penggunaan mobile crane adalah dapat berpindah tempat dalam melakukan pengangkatan maupun pemindahan material sehingga lebih cepat untuk mobilitasnya.

Gambar 3.28 Mobile Crane

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

Gambar 3.29 Tempat Kontrol

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

d. Concrete Mixer Truck

Concrete Mixer Truck merupakan alat yang digunakan untuk

mencampur adonan beton basah dari pabrik pembuatan ready mix (batching plan) ke lokasi pengecoran proyek. Concrete Mixer Truck mempunyai bak yang selalu berputar konstan yang sudah diperhitungkan agar terjaga kualitas beton jika sampai pada tempat tujuan. Cara mencegah pengerasan beton biasanya concrete mixer truck tidak melakukan perjalanan lebih dari 2 jam. Proyek Pembangunan Gedung Magister dan Doktor Universitas Diponegoro ini mempercayakan pembuatan betonnya kepada PT. Pionner Beton dimana truk dari PT tersebut mempunyai kapasitas 8 m³ beton ready mix.

Gambar 3.30 Truck mixer concrete

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

e. Concrete Pump Truck

Proyek Pembangunan Gedung Magister dan Doktor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro mempunyai metode pengecoran dengan bantuan concrete pump truck dimanaalat ini berfungsi untuk memompa dan menyalurkan beton ready mix dari concrete mixer truck ke lokasi pengecoran. Alat ini sangat dianjurkan untuk pengecoran gedung bertingkat karena memudahkan dan membuat waktu pengecoran menjadi efisien.

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

Gambar 3.31 Pengecoran edengan truck concrete pump

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

Gambar 3.32 Truck concrete pump

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

f. Dump Truck

Dump truck merupakan alat berat yang mempunyai fungsi untuk

mengangkut barang atau bahan material seperti pasir, krikil, ataupun tanah hasil galian ataupun tanah untuk timbunan. Dump truck dan truk biasa mempunyai perbedaan yaitu mempunyai hidrolik untuk menumpahkan bawaan jika telah sampai tujuan.

Gambar 3.33 Dump truck

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

Gambar 3.34 Dimensi Dump Truck

Sumber : http://karoseri-dump-truck-tass.blogspot.com

Gambar 3.35 Spesifikasi Dump Truck

Sumber : http://karoseri-dump-truck-tass.blogspot.com

g. Truck

Proyek Pembangunan Gedung Magister dan Doktor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro menggunakan truk untuk mengangkut bahan material yang diperlukan selama proyek berlangsung. Bahan material yang dimaksud yaitu pasir, semen, batu, keramik, dan pipa.

Gambar 3.35 Truck barang

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

h. Bar Bander

Bar bender atau alat untuk membengkokkan baja tulangan dengan

sudut yang diinginkan sesuai rencana. Penggunaan bar bender sendiri yaitu baja tulangan diletakan pada tempat yang disediakan yang kemudian diatur sudut sesuai keinginan kemudian ditekan pedal maka alat akan bergerak untuk membengkokkan baja tulangan. Bar bender pada proyek pembangunan ini menggunakan merk Seoul Handy tipe SUB-25S.

Tabel 3.8 Jumlah Maksimum Besi dalam Sekali Pembengkokan

Diameter Besi (mm) Jumlah

10 mm 4 13 mm 2 16 mm 1 19 mm 1 22 mm 1 25 mm 1

Sumber : Shop Drawing Proyek Gedung FSM UNDIP

Gambar 3.36 Bar Bender

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

Tabel 3.9 Spesifikasi Bar Bender

Model SUB-25S

Max Bending 25 mm

Kecepatan Bending 4 detik

Power 220V 50/60HZ

Berat 88 Kg

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

i. Bar Cutter

Bar cutter adalah alat yang berfungsi untuk memotong besi tulangan

agar sesuai dengan rencana. Ada 2 macam bar cutter yaitu bar cutter manual dan bar cutter listrik dimana bar cutter listrik akan lebih efisien waktu dibandingkan dengan manual karena dapat memotong beberapa tulangan sekaligus. Proyek Pembangunan Gedung Magister dan Doktor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro menggunakan bar

cutter listrik.

Gambar 3.37 Bar Cutter

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

Tabel 3.10 Jumlah Maksimum Besi dalam Sekali Pemotongan

Diameter Besi (mm) Jumlah

10 mm 4 13 mm 2 16 mm 1 19 mm 1 22 mm 1 25 mm 1

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015 j. Gerinda Potong

Alat ini dapat berfungsi sebagai pemotong, pengasah dan penghalus benda kerja yang dapat memudahkan pekerjaan didalam proyek.

Gambar 3.38 Gerinda potong

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

k. Concrete Vibrator

Concrete Vibrator merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk

memadatkan beton yang baru dituang agar tidak ada rongga udara diantara beton. Cara kerja dari alat ini adalah dengan meletakkan vibrator ke beton yang baru dituangkan dan tidak boleh menyentuh tulangan yang dapat berakibat bergesernya tulangan. Penggunaan vibrator sendiri harus kurang dari 2 menit agar tidak terjadi segregasi.

Gambar 3.39 Motor Penggerak Concrete vibrator

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

Gambar 3.40 Concrete vibrator

Sumber : Dokumentasi Kerja Praktik, 2018

l. Perancah (Scaffolding)

Perancah merupakan struktur sementara yang mempunyai fungsi menahan beban manusia, balok, plat, serta bekisting saat akan dicor. Perancah mempunyai beberapa bagian yaitu main frame, cross brace sebagai pengaku, jack base sebagai penyangga bawah, u head sebagai penyangga atas serta ada balok gelagar. Jack base dan u head berfungsi untuk mengatur ketinggian perancah.

Gambar 3.41 Perancah

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015 m. Waterpass Level

Waterpass berfungsi untuk mengukur elevasi dari titik yang sudah

ditentukan. Main sea level merupakan acuan dari pengukuran dengan

waterpass. Alat ini digunakan pada Proyek Pembangunan Gedung

Magister dan Doktor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro untuk menentukan elevasi nol untuk menetapkan elevasi dari muka lantai keramik lantai dasar.

n. Theodolite

Perbedaan dari theodolite dan waterpass yaitu waterpass digunakan untuk mengetahui beda tinggi akan tetapi theodolite dapat membidik tegak ata tidaknya suatu kolom. Pekerjaan marking kolom dalam Proyek Pembangunan Gedung Magister dan Doktor Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro digunakan alat bantu yaitu theodolite.

o. Mesin Trowel

Mesin trowel merupakan alat yang berguna untuk meratakan floor

hardener pada permukaan beton pada plat lantai. Cara kerja alat ini yaitu

mesin dihidupkan maka blade akan berputar kemudian arahkan ke permukaan beton yang telah diberi floor hardener setelah itu di ratakan.

Gambar 3.42 Mesin trowel

Ian Danarko Randikoputra 15.B1.0015

p. Roll Meter dan Meteran

Roll meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur panjang lebar ataupun tinggi benda. Dalam proyek ini mempunyai 2 macam roll meter yaitu 7,5 m dan 100 m,

Gambar 3.43 Rol Meter 7,5 m dan 100 m

Dokumen terkait