• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran atau fungsi bank garansi

Dalam dokumen Peran atau Fungsi Bank Garansi dalam Per (Halaman 44-51)

a. Peranan bank garansi

Bank garansi merupakan pranata hukum dibidang perbankan yang diperlukan dan biasanya dilakukan dalam rangka memperlancar lalu lintas barang dan jasa. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perbankan,diantaranya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. Peraturan lebih lanjut berkaitan dengan bank garansi adalah Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia nomor 23/72/KEP/DIR, tanggal 28 Februari 1991 tentang pemberian garansi oleh bank, berikut Surat Edaran Bank Indonesia nomor 23/5/UKU, tanggal 28 Februari 1991 perihal pemberian garansi oleh bank, dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia nomor 23/88/KEP/DIR, tanggal 18 Maret 1991 tentang pemberian garansi oleh bank, selanjutnya dalam pemberian bank garansi pada setiap bank umum terkena ketentuan Batas maksimum pemberian kredit (BMPK) sebagaimana ditentukan dalam Surat Edaran Bank Indonesia nomor 7/14/DPNP, tanggal 18 April 2005 perihal : Batas Maksimum Pemberian Kredit Umum, Peraturan Bank Indonesia nomor 7/2/PBI/2005,tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, berikut Peraturan Bank Indonesia nomor 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang perubahan kedua atas peraturan Bank Indonesia nomor 7/2/PBI/2005 tentang penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum ketentuan ini bertujuan bahwa dalam

melaksanakan pembiayaan bank harus tetap mengelola risiko kredit dan meminimalkan potensi kerugian yaitu dengan menjaga kualitas aktiva dan membentuk penyisihan penghapusan aktiva yang memadai.

Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 23/5/UKU tanggal 28 Februari 1991 pada angka 1 menyebutkan bahwa pentingnya bank garansi sebagai sarana untuk memperlancar lalu lintas barang dan jasa serta perdagangan surat-surat berharga. Selanjutnya bank garansi pada asasnya memberikan suatu jaminan atas pembayaran sejumlah uang yang melibatkan tiga pihak yaitu bank, pihak yang dijamin dan pihak penerima jaminan, kemudian dalam prakteknya bank garansi memberikan hak tuntut atau klaim apabila dari pihak yang dijamin wanprestasi, maka pihak penerima/pemegang jaminan tetap mendapatkan pembayaran walaupun tagihannya kemudian ditentang oleh pihak yang dijamin.

Bank garansi merupakan suatu perjanjian yang dikenal dengan ungkapan “bayar dahulu, bicara kemudian (eerst betalen, danpraten)”. Dengan menggunakan lembaga garansi bank, tidak diperlukan adanya suatu uang jaminan(waarborgsom).90Dengan adanya perjanjian bank garansi, maka bank harus membayar kepada pihak yang dijamin, hal ini sebagaimana telah diputuskan pada arrest 13 Juni 1980, HR 12 Maret 1982, NJ 1982,267. Arrest tersebut memutuskan bahwa :

“Tujuan dari suatu bank garansi sebagai bagian dari lalu lintas internasional adalah bahwa bank atas permintaan pertama dari pihak penerima jaminan, dan semata-mata karena pemberitahuan, bahwa klien (pihak yang dijamin) telah

90 Herlien Budiono, 2008, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, Bandung, PT.Citra Aditya Bakti, hlm.393.

melakukan wanprestasi, dengan segera membayar jumlah uang kepada pihak penerima jaminan sebesar yang diberitahukan kepada bank, tanpa meneliti lebih lanjut adanya alasan wanprestasi yang dikemukakan. Hal mana tidak menutup kemungkinan bagi hakim atau arbiter yang berwenang untuk meneliti lebih lanjut mengenai wanprestasi tersebut, tetapi hanya sebatas prosedur pembayaran atas jumlah yang telah dibayarkan oleh pihak yang dijamin terhadap pihak penerima jaminan, tetapi bukan mengenai prosedur dari pihak yang dijamin terhadap bank.91

b. Tujuan pemberian bank garansi

Tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada sipenerima jaminan atau yang dijaminkan adalah sebagai berikut :

1) Memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi nasabah.

2) Bagi pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapat ganti rugi dari pihak perbankan.

3) Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan yang menerima jaminan.

4) Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank maupun bagi pihak lainnya,

5) Bagi bank disamping keuntungan yang diatas juga akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.92 Disamping itu bank garansi memiliki sifat tertentu yang

91Herlien Budiono,Ibid, hlm.395.

mana bank garansi hanya berlaku untuk satu kali transaksi yaitu sampai dengan tanggal berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan sesuai dengan klausul yang tercantum dalam surat bank garansi yang bersangkutan. Bank garansi tidak dapat diperpanjang, tetapi dapat diajukan permohonan oleh nasabah untuk diperbaharui atas persetujuan tertulis dari pemegang bank garansi.

Dalam prakteknya hal ini dapat dilihat dari bank garansi jaminan pelaksaan antara PT. Pertamina EP Region Sumatera dengan PT. Bella Prayatama yang mana bank garansi untuk jaminan pelaksanaannya telah diterbitkan oleh Bank Mandiri dimana dalam bank garansi telah dinyatakan dengan tegas bahwa bank garansi pada angka 2 disebutkan bahwa jaminan pelaksanaan ini berlaku sejak tanggal 01/10/2010 sampai dengan 31/01/2011, keadaan ini menunjukan bahwa apabila telah jatuh tempo dan jika diperlukan lagi bank garansi tersebut diajukan permohonan kembali.93 c. Fungsi Bank Garansi

Bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan adalah merupakan salah jasa yang diberikan oleh bank, dimana bank memberikan jaminan kepada penerima jaminan, jika pihak yang dijamin wanprestasi, dengan tujuan memberikan fasilitas guna menunjang usaha nasabah yang akan melakukan transaksi yang tidak membutuhkan uang kontan/fasilitas kredit dari bank. Dengan demikian bagi masing-masing pihak, bank garansi mempunyai fungsi dan meperoleh manfaat yaitu :

1) Bagi kreditor (penerima jaminan), bank garansi berfungsi sebagai jaminan terlaksananya pemenuhan prestasi dalam suatu perjanjian.

2) Bagi debitor (terjamin), bank garansi berfungsi sebagai sarana mendukung untuk memberikan jaminan kepercayaan kreditor (penerima jaminan), bahwa prestasi yang menjadi hak kreditor akan tetap terpenuhi pada waktunya, sekalipun ia sendiri berhalangan untuk memenuhinya. Fungsi bank garansi seperti ini memperlancar terjadinya trasaksi yang dibuatnya.

3) Bagi bank (penjamin), bank garansi berfungsi sebagai salah satu sarana untuk memberikan bantuan fasilitas berbentuk jaminan untuk membantu memperlancar transaksi yang dibuat oleh nasabah dan kreditornya dan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta dengan adanya jamanan lawan yang diberikan, maka kredibilitas bank juga akan meningkat dimata para nasabahnya.94 Namun kenyataannya dalam masyarakat bank garansi sangat membantu kelancaran usaha disebabkan untuk menjadi rekanan dalam mejalankan pekerjaan pada proyek-proyek pemerintah persyaratannya harus menyerahkan bank garansi, hal ini menunjukkan bahwa bank garansi sangat berperan dalam aktivitas dunia usaha, ternyata untuk mengikuti tender pada PTPN.II di Tanjung Morawa persyaratannya harus menyerahkan bank garansi (bid bond) kemudian setelah

94 Priscilla Febriana,2006,”Deposito Sebagai Jaminan Bank Garansi Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Antara Supplier Dengan Distributor” (Tesis Pascasarjana tidak diterbitkan,Fakultas Hukum,Universitas Diponegoro Semarang), hlm.42.

dinyatakan menang tender disayaratkan menyerahkan bank garansi (performent bond), namun untuk jenis bank garansi dalam bentuk payment bond,setelah terjadinya krisis monoter berkisar tahun 1997, jarang digunakan disebabkan bouwheer tidak lagi memberikan uang muka pada perusahaan.kemudian terhadap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan, untuk biaya pemeliharaan biasanya dana perusahaan kami diblokir 5 % (lima persen) dalam jangka waktu selama 3 (tiga) bulan untuk borongan pekerjaan perumahan karyawan jika dalam tenggang waktu tidak muncul permasalahan, maka dana tersebut dikembalikan kepada perusahaan dengan demikian untuk bank garansi dalam bentuk retention bond saat ini jarang dipergunakan.95 Bertalian dengan itu untuk jangka waktu bank garansi tergantung pada permintaan dari bouwheer yang dimohonkan terjamin kepada pihak bank, namun pada umumnya jangka waktu bank garansi maksimal 12 (dua belas) bulan karena perlakuan terhadap syarat-syaratnya sama dengan permohonan kredit modal kerja, bedanya untuk bank garansi dananya tidak langsung diterima dan bersifat kontijen liability(kewajiban yang belum tentu terjadi).96 Sehubungan dengan itu terlihat bahwa bank garansi berfungsi sebagai sarana untuk memudahkan melakukan aktivitas usaha dan sangat bermanfaat bagi terjamin untuk menambah kepercayaan bouwheer dan lebih meyakinkan akan

95

T.Mohd.Fauzi,Direktur Utama,PT.Palma Inti Indah Raya,Wawancara,di Medan,27 Juni 2011.

96

Irwansyah Lubis,Branch Manager,CIMB Niaga,Cabang Bukit Barisan Medan,Wawancara di Medan,27 Juni 2011.

terpenuhinya prestasi terjamin apabila terjadi wanprestasi.97Namun demikian dalam pelaksanaan pemberian bank garansi oleh pihak bank, tentunya tidak terlepas dari kehendak para pihak oleh karena itu kehendak tersebut akan dituangkan dalam suatu perjanjian, untuk itu terhadap perjanjian bank garansi ternyata tidak ada ketentuan yang mengatur bahwa judul perjanjian bank garansi itu harus sama untuk setiap bank.98Berarti pemakaian judul perjanjian bank garansi tergantung pada banknya masing-masing, namun dari hasil wawancara tersebut perjanjian pemberian bank garansi pada umumnya bank-bank swasta nasional perjanjiannya dilakukan secara akta otentik. Hal ini terbukti bahwa pengguna bank garansi yang telah berhubungan dan menikmati fasilitas bank garansi dari beberapa bank swasta nasional yang ada di Medan terhadap perjanjian bank garansi dilakukan dengan akta otentik yang dibuat dihadapan Notaris sedangkan pada Bank Pemerintah perjanjian pemberian bank garansi dapat dilakukan dibawah tangan akan tetapi pengikatan jaminan untuk dilakukan pemasangan hak tanggungan dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah.99 Selanjutnya untuk itu perjanjian pemberian bank garansi pada Perseroan Terbatas PT.Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk dapat dilakukan dibawah tangan.100 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran atau fungsi bank garansi dihubungkan dengan

97

Hasbi Jalil,Direktur Utama, PT.Bella Prayatama, Wawancara di Medan,27 Juni 2011

98

Zulkarnaen,Kasie Legal,PT.Bank Mestika Dharma Medan,Wawancara di Medan,1 Juli 2011.

99

T.Mohd.Fauzi,Direktur Utama,PT.Palma Inti Indah Raya,Wawancara di Medan,27 Juni 2011.

100 Bambang Fitrianto,Pemimpin Kantor Layanan Sei Sikambing Medan,Wawancara di Medan,26 Juni 2011

perjanjian kredit adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena apabila bank garansi dicairkan disebabkan terjadinya wanprestasi secara otomatis perjanjian pemberian bank garansi menjadi perjanjian kredit.

Dalam dokumen Peran atau Fungsi Bank Garansi dalam Per (Halaman 44-51)

Dokumen terkait