BAB II TINJAUAN PUSTAKA
F. Peran Konsumen Dalam Membeli
Menurut Engel et. Al (2000:31) Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian.
Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk banyak produk, cukup mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan.
Menurut Engel et. Al (2000:33) beberapa peran dalam keputusan membeli:
a Pemrakarsa orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan membeli produk atau jasa tertentu.
b Pemberi pengaruh: orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan membeli.
c Pengambil keputusan : orang yang akhirnya membuat keputusan membeli atau sebagian dari itu, apakah akan membeli, apa yang dibeli, bagaimana membelinya atau di mana membeli.
d Pembeli : orang yang benar-benar melakukan pembelian.
e Pengguna : orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa. Mengetahui peserta utama proses pembelian dan peran yang mereka mainkan membantu pemasar untuk menyesuaikan program pemasaran.
G. Jenis-jenis tingkah laku keputusan pembelian
Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin banyak pertimbangannya untuk membeli. Menurut (Kotler, 2000:160):
adapun jenis-jenis tingkah laku membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan antara merek, yaitu:
a tingkah laku membeli yang komplek.
b tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.
c tingkah laku membeli yang mencari variasi.
d laku membeli yang menjadi kebiasaan.
H. Proses Keputusan Membeli
Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:
a. Pengenalan Masalah b. Pencarian Informasi c. Evaluasi alternatif d. Keputusan Membeli
e. Tingkah laku pasca pembelian.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a) Pengenalan masalah,Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan.
Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
b) Pencarian informasi,Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan
konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi.
Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli.
Misalnya, dokter pada umumnya belajar mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain untuk informasi yang evaluatif.
c) Evaluasi alternatif,Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut.
Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap
terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; Kadang- kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkahlangkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.
d) Keputusan membeli,Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan
tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.
e) Tingkah laku pasca pembelian,Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan merasa puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas.
I. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama dan
Merek
Tanja
J. Kerangka Pikir
Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu konsep yang bersifat ilmiah.
Dalam konsep ini dikemukakan teori yang ada hubungannya dengan materi-materi yang digunakan dalam pemecahan masalah yaitu konsep tentang perilaku konsumen dan keputusan pembelian Handphone Merek Xiaomi yang berpengaruh langsung dengan Faktor Sosial, dan Psikologis.
Gambar 2.1 Kerangka pikir Sosial
(X1) Indikator:
a) Teman Mahasiswa b) Keluarga
c) Peran dan status social d) referensi dari orang lain
kotler,philip
Keputusan Pembelian(Y) Indikator:
a) Pengenalan masalah b) Pencarian informasi c) Evaluasi berbagai
d) Harga yang ditawarkan Kotler,philip
K. Hipotesis
Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
Dari perumusan Smasalah, tujuan penelitian, landasan teori dan telah dituangkan dalam kerangka pikir, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
1) Diduga bahwa faktor sosial dan psikologis secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk handphone.
2) Diduga bahwa pengaruh psikologis berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk handphone.
III
METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam rangka memperoleh satu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan teori yang ada hubungannya dengan materi-materi yang digunakan dalam pemecahan masalah yaitu teori-teori tentang perilaku konsumen dan keputusan pembelian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan objek penelitian yaitu mahasiswa pengguna handphone. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan oktober hingga akhir september bulan 2019
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1) Defenisi operasional
adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.
Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator emperis yang meliputi:
Tabel 3.1 Indikator Empiris oleh faktor – faktor sosial seperti kelompok acuan atau referensi, keluarga serta peran dan status sosial
a) Teman Mahasiswa b) Keluarga
c) Peran dan status social
d) referensi dari orang lain
Psikologis (X2)
merupakan cara yang digunakan untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan pendapat dan mengambil tindakan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak dalam melakukan pembelian
2) Identifikasi Variabel
a) Variable bebas atau independent dalam penelitian ini adalah : (x1) Sosial
(x2) Psikologi
b) Variabel terikat atau dependent ini adalah: Keputusan menggunakan produk (y).
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Data Kualitatif, Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun tulisan yang antara lain berupa pendapat konsumen dan penjelasan lain yang diperlukan dalam penulisan.
b) Data Kuantitatif, Yaitu dangka yang dapat dihitung data yang dapat diperoleh dari perhitungan kuesioner yang akan dilakukan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini.
2. Sumber Data
Jenis sumber data yang digunakan data primer . Adapun data primer dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban responden yang diteliti, yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari objek.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
Pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh penulis terhadap objek penelitian guna memperoleh bahan dan data-data yang diperlukan
2. Wawancara
Komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh peneliti dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.
3. Kuesioner
Pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dibuat, dalam rangka memperoleh data dalam penelitian dimana kuesioner tersebut diajukan hal-hal yang relevan dan berkaitan dengan tujuan penelitian.
F. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah angkatan 2015 mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen Unismuh Makassar sebesar 560 orang sedangkan yang menggunakan produk handphone xiaomi sebesar 50 orang, karena besar populasi tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya, oleh karena itu sulit mencari berapa jumlah populasi yang tepat.
Namun, Dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin:
n = N / (1 + N.(e)2) n = 50/ (1+ 50(0,05)2) n = 50/ (1 + 50(0,025)) n = 50/ 1,125
n = 44,4444 n = 44 Responden Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
e = Kelonggaran ketidak elitian karena kesalahan pengambilan
Untuk melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini maka peneliti mengambil sampel 44 orang. Sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling, yaitu sampel ditentukan dengan cara memilih siapa saja yang ditemui pada saat penelitian atau pengumpulan data berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh peneliti sampai memenuhi jumlah sampel.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini dirancang menggunakan skala likert. Pada tiap nomor pertanyaan disediakan lima kotak jawaban, dimana tiap kotak jawaban diberi kategori. Responden diminta memilih salah satu kotak diantara lima kotak jawaban yang disediakan sesuai dengan membutuhkan tanda (√). Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan dihitung dengan bobot hitung 1 sampai 5, dengan kategori :
a. Jawaban a (Sangat setuju) Diberi skor 5 b. Jawaban b (Setuju) Diberi skor 4 c. Jawaban c (Cukup setuju) Diberi skor 3 d. Jawaban d (Tidak setuju) Diberi skor 2 e. Jawaban e (Sangat tidak setuju) Diberi skor 1
H. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti, Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Menurut Sugiyono (2004:138) : “Cara yang digunakan adalah dengan analisa Item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment”. Syarat minimum
untuk dianggap valid adalah nilai r hitung > dari nilai r tabel.
Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1998 : 220):
Dimana:
r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n= Banyaknya sampel
X= Skor tiap item Y= Skor total variabel 2. Uji Reliabilitas
Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Menurut Arikunto (1998:145): “Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan
𝑟 = 𝑛 𝑋𝑌 − ( 𝑋) ( 𝑌)
[𝑁 𝑋2− ( 𝑋)2] [(𝑁 𝑌2− 𝑌)2
handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.
Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha (Arikunto, 1998: 138) sebagai berikut:
Dimana:
r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyan
b2= jumlah varians butir t2 = jumlah varians total
I. Teknik Analisis Data
Untuk mempermudah analisis digunakan aplikasi pengolah data SPSS.
1. Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya menurut Sanusi, Anwar (2003:309) digunakan rumus analisis regresi linier berganda sebagai berikut:
y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e dimana :
y = dependentvariabel (pembelian) a = konstata
b1, b2, b3,b4 = koefisien regresi n = banyaknya sampel
x1, x2, x3,x4 = independent variabel.
r11= (k)
(k−1)(1− 𝜎𝑏2
𝜎𝑡2 )
2. Uji Hipotesis I (Uji F)
Untuk menguji keberartian dan koefisien regresi secara simultan, digunakan pengujian statistik uji F dengan formulasi sebagai berikut
(Rangkuty, 1997:27):
Uji F =
Dimana :
F = Diperoleh dari tabel distribusi k = jumlah variabel independen
= Koefisien determinasi ganda n = jumlah sampel
Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut:
a) Jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa keempat variabel perilaku konsumen secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian handphone xiaomi.
Dengan demikian hipotesis alternatif (H1) diterima dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.
b) Jika F hitung < F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa keempat variabel perilaku konsumen secara simultan tidak mempengaruhi keputusan pembelian handphone xiaomi. Dengan demikian hipotesis alternatif (H1) ditolak dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.
3. Uji t
Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian digunakan uji-t dengan formulasi dari rangkuty (1997:33) sebagai berikut:
t =
Dimana:
t = Observasi
n = Banyaknya observasi r = Koefisien korelasi
Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut:
a) Jika t hitung > t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa variabel keputusan pembelian secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian handphone.
b) Jika t hitung < t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa variabel keputusan pembelian secara parsial tidak mempengaruhi keputusan pembelian handphone.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni 1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pendirian Perguruaan Tinggi ini adalah realisasi darihasil Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-21 di Kabupaten Bantaeng.
Pendirian tersebut diukung oleh persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, lewat surat nomor:E-6/098/1963 tertanggal 22 Jumadil Akhir 1394 H/12 Juli 1963 M. Kemudian akte pendiriannya dibuat oleh notaris R. Sinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor:71 tanggal 19 Juni 1963. Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 Oktober 1965.
Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) sebagai Perguruan Tinggi Muhammdiyah (PTM) mengemban tugas dan peran yang sangat besar bagi agama, bangsa dan negara, baik dimasa sekarang maupun masa depan. Selain posisinya sebgai salah satu PTM/PTS di kawasan Kawasan Indonesia Timur Indonesia yang tergolong besar, juga padanya tertanam kultur pendidikan yang diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah. Nama Muhammdiyah yang terintegrasi dengan nama
makassar memberikan harapan terpadunya budaya, keilmuan dan nafas keaamaan.
Pada awal berdirinya, Universitas Muhammadiyah Makassar membina dua fakultas keguruaan dan seni jurusan bahasa Indonesia, dan fakultas keguruan ilmu pendidikan jurusan pendidikan umum (PU), dan pendidikan sosial (PS) yang dipimpin oleh rektor Dr. H. Sudan. Pada tahun yang sama (1963) Universitas Muhammadiyah Makassar telah berdiri sendiri dan dipimpin oleh rektor Drs. H. Abdul Watif Masri.
Perkembangan berikutnya Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 1965 membuka fakultas baru yaitu: fakultas ilmu agama dan dakwah (FIAD), fakultas ekonomi (Fekon), fakultas sosial politik, fakultas kesejahteraan sosial dan akademi pertanian. Selanjutnya tahun 1987 membuka fakultas teknik, tahun 1994 fakultas pertanian, tahun 2002 membuka program pascasarjana dan tahun 2008 membuka fakultas kedokteran dan sampai saat ini, Universitas Muhammadiyah Makassar telah memiliki 7 fakultas 34 Program Studi. Pascasarjana yang telah terakreditasi BAN-PT.
Universitas Muhammadiyah Makassar pada Tahun 2003 mengalami tahapan transisi sejarah perkembangan, berupa perubahan formasi kepemimpinan dengan bergabungnya generasi muda dan generasi tua.
Pimpinan dan seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Makassar bertekad untuk memelihara hasil capaian para pendahulu dan mengembangkannya kepada capaian yang lebih baik, serta berkomitmen:
Memlihara kepercayaan masyarakat;
Mencapai keunggulan dalam kompetisi yang semakin ketat; dan
Mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan dan pengembangan diri.
Dari ketiga komitmen tersebut diharapkan dapat mengantar Universitas Muhammadiyah Makassar untuk menjadi Perguruan Tinggi Islam Terkemuka.
2. Visi dan Misi Visi:
“Fakultas yang terkemuka, unggul, terpercaya dan mandiri dalam mengembangkan penguasaan dan pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi di bidang ilmu ekonomi dan studi pembangunan, manajemen, dan akuntansi.”
Misi:
Mengembangkan misi dalam pelaksanaan Tri dharma Perguruan Tinggi melalui:
Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang dilandasi dengan nilai-nilai keislaman dan diarahkan sesuai dengan kebutuhan stakeholders.
Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Menyelenggarakan pendidikan yang berlandaskan Al Islam Kemuhammadiyahan
Tujuan:
Menghasilkan sarjana ekonomi melalui:
1. Sarjana ekonomi muslim, beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.
2. Sarjana ekonomi yang memiliki kemampuan ilmu di bidang ilmu ekonomi dan studi pembangunan, manajemen, dan akuntansi.
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Handphone Merek Xiaomi (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar). Untuk memudahkan penelitian ini, maka perlu ditunjang oleh adanya penentuan identitas responden, dimana yang menjadi responden dalam penelitiaan ini adalah Mahasiswa manajemen pada Universitas Muhammadiyah Makassar sebanyak 44 orang. Dalam hubungan dengan uraian tersebut di atas, akan disajikan deskripsi responden penelitian dimaksudkan untuk menggambarkan profil atau identitas responden menurut jenis kelamin dan usia yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden menurut Jenis Kelamin
Pengelompokkan responden dalam penelitian ini dimaksudakan untuk mengetahui besarnya tingkat proporsi pengelompokkan jenis kelamin pria dan wanita, yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristir Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase %
Perempuan 26 60%
Laki-laki 18 40%
Jumlah 44 100%
Sumber: hasil olahan data primer, 2019
Tabel 4.1 yakni karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa tingkat proporsi responden menurut jenis kelamin yang terbesar dalam penelitian ini adalah perempuan dengan jumlah responden sebanyak 26 orang (60 %) dan laki-laki sebanyak 18 orang (40%), sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar konsumen perempuan.
b. Karakteristik Responden menurut Usia
Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan atas responden yang berusia di bawah 18-22 tahun, dan usia 23-26 tahun.
Untuk hasil selengkapnya dapat disajikan melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Kategori Jumlah Responden Usia Presentase %
18-22 20 45%
23-26 24 55%
Jumlah 44 100%
Sumber: hasil olahan data primer, 2019
Tabel 4.2 yakni deskripsi responden berdasarkan usia, dimana kelompok usia responden terbesar dalam penelitian ini adalah responden yang berusia antara 23-26 tahun yakni sebanyak 24 orang (55%), kemudian responden berusia 18-22 dengan jumlah responden 20 orang (45%), sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata konsumen Hp merek Xiaomi Universitas Muhammadiyah Makassar studi kasus Manajemen adalah berusia antara 23-26 tahun.
C. Deskripsi Variabel Penelitian 1. Uji Instrumen Data
Uji instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner. Dalam menentukan layak atau tidak suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji koefisien korelasi. Bila korelasi faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka instrument yang digunakan bisa dikatakan valid (Sugiyono, 2014:126). Untuk itu kuesioner bisa dikatakan apabila indikator dalam penelitian memiliki angka diatas 0,30. Dengan demikian maka dapat disajikan hasil ujian validitas atas Sosial (X1), Psikologis (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) dengan menggunakan spss versi 20 yang dapat pada tabel sebagai berikut, hasil uji validitas atas kompensasi finansial yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Atas Sosial (X1)
Variabel Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan
X1.1 0, 736 0,297 Valid
X1.2 0, 669 0,297 Valid
X1.3 0, 777 0,297 Valid
X1.4 0, 684 0,297 Valid
Sumber: Output SPSS 20 setelah diolah, 2019
Tabel 4.3 yakni uji validitas atas sosial (X1), maka dari 4 item pernyataan diuji ternyata semua item pertanyaan sudah sah (valid) sebab kelima item pernyataan memiliki korelasi yang sudah diatas dari 0,297.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Atas Psikologi (X2)
Variabel Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan
X2.1 0, 750 0,297 Valid
X2.2 0, 804 0,297 Valid
X2.3 0, 661 0,297 Valid
X2.4 0, 748 0,297 Valid
Sumber: Output SPSS 20 setelah diolah, 2019
Tabel 4.4 yakni uji validitas atas Psikologi (X2), maka dari 4 item pernyataan diuji ternyata semua item pertanyaan sudah sah (valid) sebab kelima item pernyataan memiliki korelasi yang sudah diatas dari 0,297.
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Atas Keputusan Pembelian (Y)
Variabel Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan
Y.1 0, 759 0,297 Valid
Y.2 0, 675 0,297 Valid
Y.3 0, 820 0,297 Valid
Y.4 0, ,781 0,297 Valid
Sumber: Output SPSS 20 setelah diolah, 2019
Tabel 4.5 yakni uji validitas atas Keputusan Pembelian (Y), maka dari 4 item pernyataan diuji ternyata semua item pertanyaan sudah sah (valid) sebab kelima item pernyataan memiliki korelasi yang sudah diatas dari 0,297.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menggunakan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau di andalkan Reliabilitas diukur dengan cronbach’s Alpha. Menurut Ghozali (2009) instrument penelitian
Uji reliabilitas digunakan untuk menggunakan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau di andalkan Reliabilitas diukur dengan cronbach’s Alpha. Menurut Ghozali (2009) instrument penelitian