• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran dan Kontribusi BUMDes (BUMDes) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.7. Peran dan Kontribusi BUMDes (BUMDes) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

BUMDes di Kecamatan Tripe Jaya yang berada di Desa Rerebe, Desa Uyem Beriring, Desa Pantan Kela dan Desa Paya Kumer telah berdiri kurang lebih selama 2 tahun. Bentuk jenis unit usaha BUMDes sebagai berikut:

a. BUMDes Trading

BUMDes Trading merupakan unit usaha yang diformulasikan untuk perdagangan kebutuhan sembako dan saprodi pertanian, perkebunan, maupun perikanan. BUMDes ini menyediakan sembako, seperti gula, gas, minyak, dan lain sebagainya. Toko yang ada juga berfungsi sebagai tempat penitipan produk hasil pertanian warga desa. Penghasilan BUMDes dari unit usaha ini relatif rendah atau dapat dikatakan bahwa pendapatan BUMDes dari unit usaha ini belum memberikan kontribusi yang besar dalam pendapatan BUMDes.

b. BUMDes Serving

BUMDes Serving mulai berkembang di beberapa desa, salah satunya karena penyebabnya yakni keterbatasan air bersih mendorong adanya pengelolaan air bersih berupa PAMDes. Namun BBUMDes Serving belum seutuhnya diterapakan di semua desa, hal ini merujuk pada dari hasil wawancara dengan pengurus BUMDes bahwa:

“BUMDes Serving belum ada ataupun belum diterapkan di BUMDes karena kami merasa ketersediaan air bersih di desa ini masih terbilang cukup, jadi kami lebih memfokuskan kepada unit usaha yang lain seperti kami akan membentuk unit usaha pasar desa, yang insyaAllah dilakukan habis lebaran ini.”

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pada BUMDes belum menjalankan usaha serving ini karena kebutuhan air bersih di Desa relatif dapat

tercukupi sehingga BUMDes memprioritaskan kepada pengembangan unit usaha lainnya.

c. BUMDes Brokering

BUMDes Brokering ialah BUMDes yang diformulasikan menjadi sarana yang memperantarai produk-produk pertanian dengan konsumen agar memudahkan petani dalam menjangkau pasar dan juga memberikan beberapa jasa pelayanan seperti pembayaran listrik, telpon, air, dan lainnya. Selalin itu, unit usaha ini juga terdapat penyediaan alat tulis kantor dan mesin fotocopy. Salah satu pengurus BUMDes juga menjelaskan keterangan mengenai penghasilan BUMDes dari usaha Renting sebagai berikut:

“Biasanya perbulan dari hasil penjualan ATK maupun fotocopy dan pospay pemasukkan BUMDes bisa mencapai Rp.1.000.000 ini sudah keuntungan bersih buat BUMDes setelah sebagian pemasukkan itu dibelanjakaan kembali untuk keperluan modal. Sejauh ini unit usaha Renting paling banyak digunakan oleh masyarakat, karena masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi pergi kedesa sebelah ataupun kekecamatan hanya untuk beli token listrik maupun fotocopy.”

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dketahui bahwa BUMDes brokeringmampu memberikan penghasilan yang lumayan bagi perkembangan BUMDes tersebut. Disamping itu, keberadaan BUMDes ini mempu memudahkan penduduk desa untuk mendapatkan pelayanan, karena jarak tempuh yang dapat ditolerir untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

d. BUMDes Renting

BUMDes Renting ialah jenis unit usaha yang menerapkan penyewaan untuk keperluan penyewaan. Contoh jenis usaha renting yaitu: peralatan pesata,, balai pertemuan, toko, mesin mollen dan lain sebagainya. Menurut keterangan

bendahara BUMDes, usaha Renting memberikan pemasukkan yang cukup besar bagi BUMDes, seperti yang ungkapkannya yakni:

“Pada tahun 2017 kemarin usaha Renting ini menyumbang pemasukkan paling besar diantara unit usaha yang lain, yaitu kurang lebih sebesar Rp.7.000.000 karena banyaknya desa tetangga yang melakukan pengecoran didesanya dan menyewa mesin mollen disini. Biasanya penyewa mesin mollen menyewa mesin mollen 2-3 hari saja apabila hanya untuk membangun toko atau rumah, namun bila digunakan untuk mengecor jalan penyewa mesin mollen bisa sampai menyewa 6 hari bahkan pernah ada yang sampai satu minggu”.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa BUMDes Renting memberikan pemasukan ang cukup besar bagi perkembangan BUMDes itu sendiri. Berbagai jenis alat penyewaan memberikan kontribusi yang cukup signifikan, terutama mesin mollen untuk keperluan pembangunan atau konstruksi bangunan.

e. BUMDes Banking

BUMDes Banking adalah jenis usaha yang dapat memfasilitsi kebutuhan keuangan warga desa dengan bunga yang jauh lebih rendah dari pada bunga rentenir desa maupun bank. Merujuk pada hasil wawancara peneliti dengan bapak suparmi, beliau memberikan infromasi bahwa:

“Unit usaha peminjaman modal yang ada di BUMDes ini baru berjalan sekitar satu tahun ini, namun unit usaha peminjaman modal ini belum berjalan baik, karena disamping keterbatasan modal yang dimiliki oleh BUMDes dirasa mengandung resiko yang cukup besar.”

Berdasarkan ungkapan tersebut dapat diketahui bahwa unit usaha

macam kendala uatamanya yaitu terbatasnya modal dalam menjalankan BUMDes.

Salah satu pengurus BUMDes juga menambahkan informasi sebagai berikut:

“Kami telah memberikan 6 peminjaman modal kepada masyarakat desa, dengan syarat msayarakat yang meminjam harus memiliki usaha dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan BUMDes. Syarat yang harus dipenuhi bagi masyarakat yang ingin meminjam modal di BUMDes yaitu harus memiliki usaha dan juga adanya jaminan lain seperti akta tanah dan surat-surat lain yang dianggap bisa menjadi jaminan. Setiap peminjaman yang dilakukan dikenakan bunga 5%

untuk BUMDes yang diberikan diawal pemijaman dan waktu pengembalian selama 3 bulan,. Tidak hanya itu bapak yatno juga menjelaskan bahwa modal yang dipinjamkan juga maksimal hanya Rp.3.000.000”.

Unit usaha peminjaman modal belum memberikan sumbangsih yang besar bagi pendapatan BUMDes, selain dari keterbatasan modal, unit usaha ini dinilai memiliki resiko yang besar karena adanya risiko keterlambatan pembayaran dan hal-hal lain yang diluar kendali pengurus BUMDes.

Merujuk pada beberapa penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, unit usaha yang ada di BUMDes cukup lengkap yakni BUMDes Banking, Brokering, Renting maupun Trading. Berdasarkan beberapa unit usaha tersebut, usaha Renting memberikan pemasukkan paling besar untuk BUMDes, disusul oleh usaha Brokering yang telah berjalan secara optimal, namun unit usaha Trading dan Banking belum memberikan kontribsi yang signifikan, karena unit usaha Trading masih relatif baru dioperasikan, sedangkan usaha Banking menemui kendala dalam pemenuhan modal.

4.8. Hambatan BUMDes Dalam Memberdayakan Masyarakat desa di

Dokumen terkait