• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Masyarakat dalam Mengelola Taman Ade Irma Suryani Nasution Secara Berkelanjutan di Kota Cirebon

E. Peran Masyarakat dalam Mengelola Taman Ade Irma Suryani Nasution Secara Berkelanjutan di Kota Cirebon

Dalam pengelolaan wisata akan berdampak terhadap perkembangan dan perekonomian daerah khususnya masyarakat sekitar objek wisata. Dengan demikian adanya kewajiban bagi pengusaha pariwisata alam untuk dapat berperan dalam memanfatkan peluang usaha di bidang wisata guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Peningkatan perekonomian masyarakat pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan sekaligus menduking peningkatan secara umum bagi daerah. Oleh karena itu, disamping melibatkan masyarakat sekitar kawasan dalam pengembangan pariwisata, pemerintah juga harus ikut berperan aktif untuk melakukan pembinaan masyarakat di sekitar objek wisata.

Pada dasarnya masyarakat merupakan tuan rumah sekaligus pemain kunci dalam pariwisata karena merekalah yang menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata. Berikut adalah beberapa bentu partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan objek wisata Taman Ade Irma Suryani Nasution:

1. Partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa banyaknya masyarakat yang secara aktif menjaga keamanan dan kenyamanan disekitar objek wisata dapat dilihat pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20

Partisipasi Masyarakat dalam Menjaga Keamanan dan Kenyamanan di Objek Wisata Taman Ade Irma Suryani Nasution

No Partisipasi menjaga keamanan dan kenyamanan Frekuensi Presentase (%) 1 Ya 45 64,25 2 Kadang-kadang 22 31,42 3 Tidak 3 4,28 Jumlah 70 100

Sumber: hasil penelitian, 2011

Partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan yang secara aktif di sekitar lokasi objek wisata sebanyak (64,25%), masyarakat yang menjaga keamanan kadang-kadang sebanyak (31,42%) dan masyarakat yang tidak ikut menjaga keamanan sebanyak (4,28%). Mereka berpendapat bahwa keamanan di sekitar objek wisata merupakan tanggung jawab dari pihak pengelola sehingga masyarakat menyerahkan keamanan kepada petugas keamanan yang bertugas di kawasan objek wisata.

2. Partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketertiban

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa banyaknya masyarakat yang secara aktif menjaga menjaga kebersihan dan ketertiban disekitar objek wisata dapat dilihat pada Tabel 4.21.

Tabel 4.21

Partisipasi Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan dan Ketertiban di Objek Wisata Taman Ade Irma Suryani Nasution

No Partisipasi menjaga kebersihan dan ketertiban Frekuensi Presentase (%) 1 Ya 51 72,85 2 Kadang-kadang 14 20 3 Tidak 5 7,14 Jumlah 70 100

Sumber: Hasil penelitian, 2011

Partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketertiban yang secara aktif di sekitar lokasi objek wisata sebanyak (72,85%), masyarakat yang menjaga keamanan kadang-kadang sebanyak (20%) dan masyarakat yang tidak ikut menjaga keamanan sebanyak (7,14%).

Hal ini sangat baik karena masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga keabersihan dan ketertiban di sekitar objek wisata yang akan berdampak pada kenyamanan wisatawan.

3. Partisipasi masyarakat dalam bentuk kepedulian menjaga lingkungan

Partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan objek wisata dalam hal menjaga kebersihan dan ketertiban di lokasi objek wisata dijalankan oleh masyarakat yang bersangkutan. Bentuk peran sertanya adalah dengan cara menyediakan tempat sampah, membersihkan lingkungan disekitar objek wisata dan menanam mangrove.

Berdasarkan hasil penelitian partisipasi masyarakat dalam bentuk kepedulian manjaga lingkungan dapat dilihat pada Tabel 4.22.

Tabel 4.22

Peran Serta Masyarakat dalam Menjaga Lingkungn

No Peran serta Frekuensi Presentase

(%)

1 Menyediakan tempat sampah 20 28,5

2 Turut membersihkan sampah 43 61,42

3 Menanam mangrove 2 2,85

Jumlah 70 100

Sumber: Hasil penelitian, 2011

Partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan yang menyediakan tempat sampah di sekitar lokasi objek wisata sebanyak (28,5%), masyarakat yang turut membersihkan sampah sebanyak (61,42%) dan masyarakat yang menanam mangrove sebanyak (2,85%).

Hal ini sangat baik karena masyarakat turut berpartisipasi untuk membersihkan sampah di sekitar objek wisata, sehingga lingkungan sekitar objek wisata menjadi bersih dan indah.

4. Partisipasi masyarakat dalam memisahkan sampah

Partisipasi masyarakat apakah mereka menisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik. Berdasarkan hasil penelitian partisipasi masyarakan dalam bentuk kepedulian manjaga lingkungan dapat dilihat pada Tabel 4.23.

Tabel 4.23

Partisipasi Masyarakat dalam Pemisahan Sampah

No Partisipasi Frekuensi Presentase (%)

1 Ya 11 15,71

2 Tidak 59 84,28

Jumlah 70 100

Sumber: Hasil penelitian, 2011

Partisipasi masyarakat yang menjawab memisahkan antara sampah anorganik dengan sampah organik sebanyak (15,71%), sedangkan masyarakat

yang tidak memisahkan antara sampah organik dan anorganik sebanyak (84,28%).

Sebagian masyarakat tidak memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Hal ini dikarenakan tidak disediakannya tempat sampah yang berbeda dan tidak ada aturan untuk memisahkan sampah.

5. Partisipasi masyarakat dalam mendaur ulang sampah

Partisipasi masyarakat apakah mereka mendaur ulang sampah-sampah yang berada di sekitar objek wisata atau tidak.Berdasarkan hasil penelitian partisipasi masyarakan dalam mendaur ulang limbah, dapat dilihat pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24

Partisipasi Masyarakat dalam Mendaur Ulang Sampah

No Partisipasi Frekuensi Presentase (%)

1 Ya 4 5,71

2 Tidak 66 94,28

Jumlah 70 100

Sumber: Hasil penelitian, 2011

Partisipasi masyarakat yang menyatakan ya mendaur ulang sampah sebanyak (5,71%) dan masyarakat yang tidak mendaur ulang sampah sebanyak (95,28%). Sebagian besar masyarakat tidak mendaur ulang sampah, mereka hanya mengumpulkan sampah dan membuangnya kemudian dibakar.

6. Partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar objek wisata dalam bentuk pembuangan limbah rumah tangga

Partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan disekitar objek wisata dalam bentuk pembuangan limbah rumah tangga. Pembuangan limbah rumah tangga yang langsung ke laut dapat menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar objek wisata dan mengganggu kekestarian ekositem pesisir.

Berdasarkan hasil penelitian partisipasi masyarakan dalam bentuk pembuangan limbah rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 4.25.

Tabel 4.25

Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga

No Tempat pembuangan limbah Frekuensi Presentase (%)

1 Sungai - -

2 Laut 45 64,28

3 Selokan 22 31,42

Jumlah 70 100

Sumber: Hasil penelitia, 2011

Partisipasi masyarakat dalam bentuk pembuangan limbah rumah tangga tidak ada masyarakat yang membung limbah rumah tangga ke sungai, yang membuang ke laut sebanyak (64,28%) dan masyarakat yang membuangnya ke selokan sebanyak (31,42%).

Hal ini sangat berbahaya karena dengan pembuangan limbah domestik yang langsung ke laut dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem pesisir. Selain itu keadaaan pesisir Kota Cirebon yang dekat dengan objek wisata menjadi tercemar. Diperlukannya perhatian dari pemerintah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar pesisir untuk tidak membuang limbah langsung ke laut, agar ekosistem dan keebrsihan pesisir tetap terjaga.

7. Partisipasi masyarakat dalam menyediakan kebutuhan wisatawan

Masryarakat disekitar objek wisata dituntut untuk menyediakan kebutuhan wisatawan agar wisatawan menjadi betah dan nyaman berada lama-lama di objek wisata.

Berdasarkan hasil penelitian partisipasi masyarakan menyediakan kebutuhan wisatawan dapat dilihat pada Tabel 4.26.

Tabel 4.26

Partisipasi Masyarakat dalam Menyediakan Kebutuhan Wisatawan

No Partisipasi masyarakat Frekuensi Presentase

(%)

1 Menjual makanan dan minuman 45 64,28

3 Menjual peralatan renang 2 2,85

4 Menyewakan ban/pelampung 1 1,42

5 Menyewakan perahu 19 27,14

6 Menjual mainan anak-anak 3 4,28

Jumlah 70 100

Sumber: Hasil penelitian, 2011

Partisipasi masyarakat dalam menyediakan kebutuhan wisatawan yang menjual makanan dan minuman sebanyak (64,28%), yang menjual peralatan renang sebanyak (2,85%) dan yang menyewakan ban/pelampung sebanyak (1,42%) dan yang menjual mainan anak-anak sebanyak (4,28%).

Sebagian besar masyarakat lokal yang berpartisipasi dalam menyediakan kebutuhan wisatawan yaitu menjual makanan dan minuman. Hal ini dikarenakan banyaknya wisatawan yang datang untuk piknik bersama keluarga dan ingin menikmati wisata kuliner khas Cirebon.

8. Keuntungan yang Dirasakan dengan Adanya Pengelolaan Objek Wisata Pada dasarnya masyarakat yang mencari nafkah disini sangat bergantung dari banyaknya jumlah kunjungan wisatawan.

Berdasarkan hasil penelitian keuntungan yang dirasakan dengan adanya pengelolaan objek wisata dapat dilihat pada Tabel 4.27.

Tabel 4.27

Keuntungan yang Dirasakan dengan Adanya Pengelolaan Objek Wisata No Keuntungan Frekuensi Presentase

(%)

1 Jalan semakin baik 12 17,14

2 Pembangunan daerah semakin meningkat

7 10

3 Terjaganya lingkungan sekitar 8 11,43

4 Meningkatkan pendapatan 21 30

5 Meluasnya lapanga kerja 22 31,42

Jumlah 70 100

Sumber: Hasil penelitian, 2011

Keuntungan yang dirasakan masyarakat dengan adanya pengelolaan objek wisata yang menjawab jalan semakin baik sebanyak (17,14%), yang menjawab pembangunan daerah semakin meningkat sebanyak (10%), yang menjawab terjaganya lingkungan sekitar sebanyak (11,43%), yang menjawab meningkatnya pendapatan sebanyak (30%) dan yang menjawab meluasnya lapangan kerja sebanyak (31,42%).

Banyak masyarakat lokal yang mendapatkan keuntungan dengan adanya pembangunan objek wisata tersebut. Mereka berpendapat dengan adanya objek wisata tesebut, mereka dapat mencari lapangan pekerjaan dengan menjual aneka kebutuhan wisatawan di sekitar objek wisata. Selain itu, diakui sebagian masyarakat lokal keuntungan yang dirasakan yaitu dapat meningkatkan pendapatan mereka.

9. Harapan masyarakat dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Masyarakat semuanya berharap pengelola/pemerintah lebih meningkatkan lagi upaya pengelolaan objek wisata dalam rangka meningkatkan jumlah

pengelola/pemerintah dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan diantaranya pengembangan pariwisata, pengawasan pembangunan, lingkungan, ekonomi, sumber daya manusia, dan pelayanan wisatawan.

Berdasarkan hasil penelitian harapan yang diinginkan masyarakat kepada pengelola/pemerintah dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dilihat pada Tabel 4.28.

Tabel 4.28

Harapan yang diinginkan Masyarakat Kepada Pengelola/pemerintah dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan

No Harapan Frekuensi Presentase

(%)

1 Pengembangan atraksi 40 52,63

2 Pengawasan pembangunan 8 10,53

3 Lingkungan 12 15,79

4 Ekonomi 7 9,21

5 Sumber daya manusia 2 2,63

6 Pelayanan wisatawan 3 3,95

Jumlah 76 100

Sumber: Hasil penelitian, 2011

Harapan yang diinginkan masyarakat kepada pengelola/pemerintah dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang menjawab dalam hal pengembangan atraksi sebanyak (52,63%), yang menjawab pengawasan pembangunan sebanyak (10,53%), yang menjawab lingkungan sebanyak (15,79%), yang menjawab ekonomi sebanyak (9,21%), yang menjawab sumber daya manusia (2,63%) dan yang menjawab pelayanan wisatawan sebanyak (3,95%).

Hal ini dikarenakan atraksi yang ada di Taman Ade Irma Suryani Nasution kurang beragam dan kurangnya perawatan pada fasilitas-fasilitas wisata. Sehingga

kurang menarik lagi untuk dinikmati dan membuat wiataan menjadi bosan dengan atraksi yang dapat dilakukan.

F. Peran Pemerintah dalam Mengelola Taman Ade Irma Suryani Nasution

Dokumen terkait