• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Serta Masyarakat

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (Halaman 79-85)

Penerimaan Jasa Pelayanan Sampah 2013 ‐ 2014

NO URAIAN JUMLAH (UNIT)

B. Pengurangan Sampah oleh Sektor Informal dan Masyarakat

3.14. Peran Serta Masyarakat

Aspek peran serta masyarakat juga merupakan aspek penting dalam kegiatan pengelolaan sampah karena tanpa peran serta masyarakat maka kegiatan pengelolaan sampah tidak akan berjalan optimal. Masyarakat selaku penghasil sampah harus ikut berperan dalam pengelolaan sampah sebagaimana amanat dari Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 09 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah.

Upaya yang dilakukan PD. Kebersihan untuk mendorong peran serta masyarakat terhadap pengelolaan sampah antara lain sebagai berikut :

1. Rutin melakukan kegiatan sosialisasi di baik secara tatap muka langsung dengan masyarakat baik di tingkat sekolah, RW, maupun masyarakat umum, serta di berbagai media baik elektronik maupun media cetak.

2. Mempersiapkan dan membuat sarana sosialisasi baik berupa materi presentasi, leaflet, brosur dan sejenisnya yang disebarkan ke masyarakat baik pada saat pameran atau acara-acara lainnya.

3. Melakukan kerjasama dengan pihak Akademis, Pemerintah maupun swasta dalam hal pengolahan sampah menjadi biogas maupun pengelolaan kebersihan di unit-unit Pasar Kota Bandung.

4. Memberikan informasi mengenai pengelolaan sampah kepada masyarakat yang datang secara langsung ke kantor PD. Kebersihan

serta memberikan respon yang cepat atas pengaduan masyarakat mengenai pengelolaan sampah.

Kegiatan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah dilakukan terus menerus dan diprogramkan setiap tahun. Pengelolaan sampah dengan melibatkan pihak swasta melalui kegiatan kerjasama pemanfaatan sampah organik maupun anorganik terus dilaksanakan.

Materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi maupun materi yang terdapat di media informasi lainnya meliputi pemaparan pengelolaan sampah di Kota Bandung, sosialisasi untuk membayar jasa pelayanan kebersihan, termasuk pembuatan MoU dengan RW, peran serta masyarakat terhadap pengelolaan sampah, pengurangan sampah atau pengolahan sampah sederhana yang mudah dilakukan oleh masyarakat di lingkungannya. Upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat juga dilakukan melalui pemberian bantuan sarana kebersihan berupa tong sampah, penyebaran keranjang komposter dan pemasangan tong sampah untuk pejalan kaki, serta penyuluhan pengolahan sampah sederhana yang dapat dilakukan di masyarakat.

Adapun kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan sosialisasi telah dilaksanakan di Kecamatan, Kelurahan dan di lingkungan RW. Selama tahun 2014, telah dilakukan sosialisasi di 12 kecamatan, 27 kelurahan. Untuk wilayah yang belum mendapatkan sosialisasi akan dilakukan penjadwalan ulang.

2. Sosialisasi yang dilakukan dilembaga pendidikan adalah di TK Amaliyah dan PAUD Kota Bandung, 12 SD, 9 SLTP, 25 SMA/SMK dan 9 Perguruan Tinggi.

4. Kegiatan talkshow di media elektronik pentingnya kebersihan dan kesadaran membayar jasa pelayanan kebersihan serta pelaksanaan 3R di telah dilaksanakan sebanyak 25 kali dan melalui televisi sebanyak 29 kali.

5. Penyebaran leaflet sebanyak 6 rim, dan stiker sebanyak 4 rim. 6. Sosialisasi dengan LSM dan Ormas sebanyak 89 kali.

7. Pemasangan spanduk sebanyak 26 kali.

Saat ini PD. Kebersihan pun memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan kegiatan pengolahan sampah di lingkungannya yang dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPS atau TPA melalui dukungan sarana

dan prasarana sesuai kemampuan PD. Kebersihan. Kendala yang masih dihadapi hingga saat ini adalah masih kurangnya peran serta masyarakat dalam hal kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, kesadaran untuk melakukan pengurangan sampah disumber, melakukan pembayaran jasa pelayanan kebersihan secara rutin, serta melaksanakan kegiatan 3R.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan terus melakukan upaya-upaya antara lain:

 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kewajiban pembayaran jasa pelayanan kebersihan.

 Melakukan sosialisasi untuk membuang sampah pada tempatnya serta sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk melakukan pengurangan sampah disumber.

 Bermitra dengan masyarakat yang telah melakukan pengurangan sampah di sumber atau di lingkungannya.

Peran serta masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah. Tanpa adanya partisipasi masyarakat penghasil sampah, semua program pengelolaan sampah yang direncanakan akan sia-sia. Salah satu pendekatan kepada masyarakat untuk dapat membantu program pemerintah dalam kebersihan adalah bagaimana membiasakan masyarakat kepada tingkah laku yang sesuai dengan tujuan program itu.

Salah satu partisipasi masyarakat Kota Bandung dalam pengelolaan sampah yaitu pemanfaatan sampah organik dengan biodigester. Terdapat biodigester yang dikelola langsung oleh masyarakat yaitu di RW 11 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal dan RW 12 Kelurahan Cipadung.

Gambar 3.16 Biodigester yang Dikelola oleh Masyarakat

(a) Biodigester di RW 11 Kelurahan Cibangkong

(b) Biodigester di RW 12 Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru

Selain itu masyarakat ikut berpartisipasi dalam Gerakan Pungut Sampah (GPS) yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Diharapkan Gerakan Pungut Sampah ini dapat menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat Kota Bandung. Kegiatan Gerakan Pungut Sampah ditunjukkan pada Gambar 3.17

Gambar 3.17 Kegiatan Gerakan Pungut Sampah 3.14.1 Peran serta masyarakat/ Swasta terhadap Pengelolaan

Sampah

3.14.1.1. Bantuan Tenaga Penyapuan Jalan

Dalam meningkatkan kinerja pengelolaan sampah, Kota Bandung berkolaborasi dengan masyarakat dan pengusaha yang peduli terhadap persampahan, melalui dana bantuan Sarana pihak pengusaha telah memberi bantuan kepada PD. Kebersihan berupa Sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan tenaga penyapuan di 50 jalur jalan wisata utama dan jalur jalan wisata yang ada di Kota Bandung.

Berdasarkan kondisi eksiting dan kenyataan dilapangan, serta “mengimbangi” citra Kota Bandung sebagai Kota Tujuan Wisata, maka

direncanakan peningkatan kebersihan jalan terutama di jalur jalan utama dan jalur jalan kunjungan wisata terutama untuk jam operasional pada shift 2, kegiatan dimaksud pembiayaannya dari Paguyuban Pengusaha Bandung Juara (PPBJ), Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat serta dari Bank bjb.

Adapun jalur jalan yang akan di tingkatkan kebersihan adalah sebanyak 50 jalur jalan yaitu :

Tabel 3.29. 50 Jalur Jalan Utama dan Jalur Jalan Kunjungan Wisata

Di Kota Bandung

No Nama Jalan No Nama Jalan

1 A.H. Nasution 26 Martadinata

2 ABC 27 Merdeka

3 Aceh 28 Naripan

4 Ahmad yani 29 Otista

5 Asia Afrika 30 Pajajaran

6 Banda 31 Pasirkaliki

7 BKR 32 Pasteur

8 Braga 33 Pelajar Pejuang 45

9 Buahbatu 34 Perintis kemerdekaan

10 Cibaduyut 35 Peta

11 Cicendo 36 PH. Mustafa

12 Cihampelas 37 Setiabudi

13 Ciumbuleuit 38 Siliwangi

14 Dalem Kaum 39 Stasiun Timur

15 Dewi Sartika 40 Sudirman +Cibeureum

16 Dipatiukur + hasanudin 41 Sukajadi

17 Dipenogoro 42 Sumatera

18 Dr. Djundjunan 43 Suniaraja

19 Ganesha 44 Supratman

20 Gatot Subroto 45 Surapati

21 Ir. H. Juanda 46 Surya Sumantri + lemah neundeut

22 Kapatihan 47 Tamansari

23 Kebon kawung 48 Trunojoyo

24 Laswi 49 Wastu Kencana

Daerah kunjungan wisata yang dimaksud adalah wilayah Kota Bandung yang merupakan tempat kunjungan para wisatawan di Kota Bandung, antara lain tempat perbelanjaan, tempat kuliner, tempat rekreasi, bangunan dan tempat bersejarah, dan tempat kesenian dan budaya.

A. Bantuan Penyapuan dari Paguyuban Pengusaha Bandung Juara

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (Halaman 79-85)

Dokumen terkait