HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.2 Deskripsi dan Pembahasan Hasil Analisis Data
4.2.1 Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak untuk Belajar Selama Pandemi Covid-19 di Desa Rajekwesi Pandemi Covid-19 di Desa Rajekwesi
Corona Virus Deseases-19 atau Covid-19 mulanya hanya mewabah di China tepatnya di Wuhan kemudian menyebar dengan pesat ke berbagai belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia yang tidak sedikit penduduknya sudah terjangkit virus tersebut. Covid 19 menjadi penyebab angka kematian tertinggi akhir-akhir ini sehingga pemerintah menanggapi permasalahan tersebut dengan mengeluarkan sebuah kebijakan untuk saling menjaga jarak, dan membatasi semua -aktvitas yang melibatkan banyak masa. Dengan adanya pembatasan interaksi tersebut menyebabkan beberapa kegiatan menjadi terganggu begitu juga pada kegiatan belajar mengajar yang mulanya mengharuskan bertemu secara langsung kini berubah menjadi pembelajaran daring (dalam jaringan). Pada pembelajaran daring guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah masing-masing dengan memanfaatkan tekhnologi sebagai perantara. Pemberian materi pembelajaran dan tugas dilakukan secara online, sehingga pada masa-masa seperti inilah peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mendukung dan memberikan motivasi pada kegiatan belajar anak selama dirumah.
Motivasi belajar tidak hanya tercipta atas kemauan dari diri sendiri namun dapat juga muncul karena adanya dorongan dari luar yang mendukung. Selain motivasi dari diri sendiri seorang anak memerlukan motivasi dari lingkungan sekitarnya, seperti dorongan dari orang tua sebagai orang terdekat yang sedikit banyak pasti berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan anak. Dengan adanya dukungan dan dorongan yang diberikan orang tua, anak akan merasa lebih diperhatikan dan merasa mendapatkann dukungan sehingga anak memiliki semangat dan antusias saat melakukan sesuatu, seperti yang dikatakan Purwanto (dalam Tama dkk, 2019: 12) orang tua dapat memberikan motivasi yang baik
34
kepada anak-anaknya sehingga timbullah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar.
Orang tua perlu menunjukan peran mereka dalam memberikan motivasi belajar agar anak memiliki semangat belajar sehingga hasil belajar yang ingin dicapai dapat maksimal karena adanya dorongan yag didapat dari orang terdekatnya. Sedikit atau banyaknya motivasi yang diberikan orang tua pasti berpengaruh pada ketercapaian belajar anak, apalagi pada masa-masa pandemi seperti sekarang ini dimana orang tualah yang memegang kendali penuh atas semua kegiatan yang dilakukan anak selama dirumah, orang tua diharapkan dapat memberikan perhatian lebih pada kegiatan belajar anak, bisa dimulai dengan bertanya seputar aktivitas anak bagaimana tentang hari ini dan adakah tugas dari sekolah, menyediakan fasilitas yang memadai untuk anak belajar dan menyempatkan waktu untuk mendampingi kegiatan belajar anak. Sayangnya banyak orang tua yang belum sadar akan pentingnya memberikan motivasi belajar kepada anak, banyak orang tua yang masih beranggapan bahwa menyerahkan pendidikan kepada pihak sekolah saja sudah lebih dari cukup dan tidak perlu lagi turun tangan dan turut andil pada kegiatan belajar anak.
Peneliti memandang penting melakukan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peranan orang tua di desa Rajekwesi dalam memberikan motivasi belajar kepada anak selama pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan pada 8 informan orang tua di desa Rajekwesi yang sudah peneliti pilih berdasarkan kategori tertentu untuk mendapatkan informasi dan data terkait penelitian.
Penelitian dilaksanakan di desa Rajekwesi, kec. Mayong, kab. Jepara, dengan mendatangi masing-masing informan di rumahnya untuk diwawacarai dan melaksanakan observasi. Hasil wawancara dan observasi pada 8 informan orang tua saat penelitian menunjukkan informasi yang beragam mengenai peranan mereka dalam memberikan motivasi belajar kepada anak selama dirumah. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan dari 8 informan tersebut saat didatangi dirumahnya masing-masing.
35
Gambar 4.1 Penelitian Orang Tua I
Dokumentasi Penelitian Tanggal 27 Agustus 2020
Gambar 4.2 Penelitian Orang Tua II
Dokumentasi Penelitian Tanggal Tanggal 28 Agustus 2020
Gambar 4.3 Penelitian Orang Tua III Dokumentasi Penelitian Tanggal 29 Agustus 2020
Dari 8 informan 3 orang tua diantaranya memiliki kesamaan dalam menunjukkan peranan mereka dalam memotivasi anak belajar sangat baik yakni ibu RAA (30 Tahun, MA, Ibu Rumah Tangga), I (28 Tahun, SMA, Pedagang) dan AN (31 Tahun, SMK, Ibu Rumah Tangga). Ketiga informan tersebut cenderung memiliki perananan yang tinggi dalam memberikan motivasi belajar kepada anak. Mereka sangat memperhatikan kegiatan anak selama dirumah,
36
kebutuhan serta fasilitas belajar terpenuhi dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara saat ditanyai mengenai fasilitas dan perlengkapan belajar. (Lampiran 8A,8B,8C, Pertanyaan No. 3.)
RAA mengatakan “saya berusaha untuk memenuhi fasilitas untuk anak saya membelikan semua kebutuhan anak dan perlengkapan-perlengkapan belajarnya”.
selaras dengan I yang mengatakan “saya sangat mementingkan peralatan belajar anak, saya pasti membelikan alat-alat belajar dan mencukupi kebutuhan untuk anak saya seperti membelikan buku, alat tulis dan perlengkapan lainnya”.
begitu juga dengan AN “saya selalu berusaha mencukupi perlengkapan untuk anak belajar, dan membelikan barang yang anak saya maa agar lebih semangat belajarnya”.
Ketiga informan tersebut juga turut andil pada proses belajar anak, mereka mendampingi anak selama kegiatan belajar berrlangsung. Berikut adalah jawaban dari masing-masing Informan saat ditanyai mengenai pendampingan orang tua dalam kegiatan belajar (Lampira 8A,8B,8C, Pertanyaan No.13 & 17).
RAA mengatakan “saya dan ayahnya selalu bergantian mendampingi anak belajar”.
Selaras dengan I yang mengatakan “saya dan ayahnya pasti mengusahakan untuk menyempatkan waktu mendampingi anak saya belajar”.
AN juga mengatakan “sebisa mungkin saya pasti menyempatkan waktu untuk mendampingi anak saya belajar”.
Apresiasi dan respon baik juga sudah diterapkan oleh ketiga informan tersebut dalam membrikan dukungan kepada anak, berikut adalah jawaban dari ketiga informan. (Lampiran 8A,8B,8C, Pertanyaan No. 17).
RAA menjelaskan “saya selalu berusaha mengapresiasi hal-hal yang dilakukan anak terutama pada kegiatan yang berkaitan dengan pendidikannya seperti mengucapkan selamat saat berhasil melakukan sesuatu dan memberikan anak sebuah hadiah agar anak merasa usahanya itu bekesan”.
I juga mengatakan “Saya biasanya memberikan respon baik kepada anak seperti mengucapkan selamat, bagus agar anak merasa bangga akan pencapaiannya”.
begitupun dengan AN yang mengatakan “Saya biasanya mengucapkan selamat kepada anak, agar anak merasa jika orang tuanya juga bangga atas keberhasilannya”.
Ketiga orang tua diatas menunjukkan peranan tinggi dalam memberikan motivasi belajar kepada anak, mereka berusaha untuk selalu menyempatkan
37
waktunya mendampingi anak belajar dan sudah mengatur waktu belajar anak dengan baik, perlengkapan serta kebutuhan untuk anak belajar juga sudah di upayakan demi mendukung anak agar lebih giat belajar dan memberikan respon baik pada kegiatan yang dilakukan anak, mereka sangat paham akan pentingnya peranan mereka dalam memberikan dorongan belajar kepada anak selama dirumah.
Hasil observasi juga menunjukan bahwa ketiga informan tersebut benar-benar memperhatikan aktivitas belajar anak selama dirumah, mereka sudah menunjukan peranan baik dalam memberikan motivasi belajar kepada anak., mereka benar-benar mendampingi kegiatan belajar dan ikut terlibat dalam proses belajar anak, perlengkapan dan kebutuhan untuk anak belajar juga cukup terpenuhi oleh mereka walaupun belum ada ruang khusus yang disediakan oleh ketiga informan tersebut untuk tempat anak belajar namun fasilitas lain sudah cukup menunjang. Saat observasi dihari pertama dan kedua RAA saat didatangi dirumahnya sedang mendampingi anak belajar, alat-alat belajar dan perlengkapan untuk anak belajar juga sudah terpenuhi dengan baik, RAA ikut terlibat pada aktivitas belajar higga selesai, ia juga membantu anak saat kesulitan mengerjakan dalam belajar, ia juga memberikan apresiasi dan respon yang baik pada walaupun belum ada pemberian hadiah aatau reward yang diberikan orang tua saat anak melaksanaan aktivitas belajarnya, namun RAA sudah mengkondisikan rumah dengan baik dan memberikan suasana tenang dan nyaman saat aank belajar dirumah (Lampiran 7A, Hasil Observasi Peran Orang Tua Informan I) . Begitu juga dengan infrman berikutnya ibu I yang saat didatangi dirumahnya dihari pertama observasi ia tengah emndampingi anaknya belajar, sedangkan di hari kedua anaknya didampingi oleh suaminya NW, mereka bergantian mendampingi anak belajar dikarenakan I yang waktu itu sedang melayani pembeli di warungnya sehingga ia bergantian dengan suaminya untuk mendampingi anaknya belajarr, peran dari kedua orang ua tersebut sudah sangat baik mereka selalu mengusakahakan untuk ikut terlibat pada aktivitas belajar anak, dan membantu anak ketika kesulitan dalam belajarnya, mereka juga sudah menununjukan respon baik dan apresiasi kepada anak dengan cara memberikan reward berupa snack
38
atau jajanan ringan setelah anak selesai melaksanakan aktivitas belajar rutinnya, rumah juga dikondisikan dengan baik serta perlengkapan belajar juga sudah diupayakan dan terpenuhi dengan baik(Lampiran 7B, Hasil Observasi Peran Orang Tua Informan II). Peranan tinggi juga ditunjukan pada informan berikutnya, saat didatangi dirumahnya dihari pertama dan kedua AN tengah mendmapingi anak belajar dirunag tamunya, perlengkapan dan alat-alat belajar sudah terpenuhi dengan baik walaupun AN belum meenyediakan ruang khusus untuk tempat anak belajar, namun fasilitas lain seperti alat tulis dan perlengkapan untuk anak belajar sudah terpenuhi, kondisi dan suasana rumah juga sudah cukup tenang sehingga dapat memberikan suasana nyaman saat anak belajar, ia juga tururt mengajari dan memeberikan bantuan saat aanak eksulitan mengerjakan tugasnya, apresiasi dan respon yang baik demi mendorong kegiatan anak belajar juga sudah ditujukan oleh AN (Lampiran 7C, Hasil Observasi Peran Orang Tua Informan III).
Dengan adanya perhatian yang diberikan orang tua memberikan dampak yang baik, waktu belajar anak menjadi teratur dan terkontrol dengan baik, anak menjadi terbiasa belajar diwaktu yang sudah ditentukan selain itu antusias dan semangat juga dapat muncul pada diri anak karena adanya dorongan diberikan orang tua. Seperti yang dikatakan Halimah, dkk. (2019 :47) yang menyatakan bahwa orang tua yang mempunyai waktu lebih lama menemani anak dalam belajar akan berdampak positif terhadap proses kegiatan belajat anak dirumah.
Gambar 4.4 Penelitian Orang Tua IV Dokumentasi Penelitian Tanggal 30 Agustus 2020
39
Gambar 4.5 Penelitian Orang Tua V Dokumentasi Penelitian Tanggal 28 Agustus 2020
Pada 2 informan selanjutnya orang tua dalam memberikan motivasi belajar cenderung sedang atau biasa-biasa saja dalam menunjukan peranannya. Ibu Z (30 Tahun, SMA, Pedagang) dan Ibu ISN (31 Tahun, SMP, Penjahit ) mereka cukup memberikan perhatian kepada anak walaupun berbeda dengan informan sebelumnya yang lebih memberikan perhatian secara khusus terhadap kegiatan belajar anak, hal tersebut dikarenakan pekerjaan dari Ibu Z yang berprofesi sebagai pedagang di pasar sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk mengawasi kegiatan belajar anaknya begitu juga dengan ibu ISN yang berprofesi sebagai penjahit di salah satu konveksi baju yang berada di desa Rajekwesi.
Meski begitu Z dan ISN mengusahakan untuk mendampingi anak belajar walaupun tidak sesering informan sebelumnya yang setiap hari pasti menyempatkan waktu untuk mendampingi anak. Berikut adalah penjelasan dari kedua informan saat ditanyai mengenai pendampingan mereka dalam kegiatan belajar anak (Lampiran 8D & 8E, Pertanyaan No.13).
Z mengatakan “Saya hanya mendampingi anak sewajarnya saja, jika anak merasa kesulitan dengan tugas-tugasnya pasti saya akan membantunya”.
selaras dengan IS yang juga mengatakan “ Saya tidak selalu menemani anak saya belajar soalnya harus bekerja belum lagi bersih-bersih rumah dan masak jadi kadang anak saya biarkan belajar sendiri.
Walaupun belum dapat mendampingi anak setiap hari kedua informan tersebut selalu mengupayakan untuk memenuhi perlengkan serta fasilitas yang dibutuhkan anak. Berikut adalah penjelasan dari kedua informan tersebut saat ditanayi seputar fasilitas dan perlengkapan belajar (Lampiran 8D & 8 E, Pertanyaan No.3)
Z mengatakan “saya upayakan untuk mencukupi semua kebutuhan dan perlengkapan belajar anak”.
40
begitu juga dengan ibu ISN yang mengatakan “saya selalu mencukupi kebutuhan dan peralatan untuk anak saya belajar yang dia mau pasti saya belikan”.
Kedua informan tersebut cenderung menunjukan peranan sedang atau biasa saja dalam memberikan motivasi belajar tidak ada perlakuan dan pengawasan khusus yang dilakukan orang tua kepada anak selama proses belajar hal tersebut dikarenaka kesibukan mereka dalam bekerja sehingga tidak dapat menyediakan waktu lebih untuk memperhatikan kegiatan belajar anak.
Hasil observasi juga menunjukan saat didatangi dirumahnya dihari pertama Z kurang begitu terlibat pada aktivitas belajar anak, suasana rumah kurang begitu kondusif ia mendampingi anak belajar sambil menonton televisi, sedangkan saat observasi di hari kedua ia juga masih belum dapat memberikan pengawasan lebih pada aktivitas belajar anak, ia sedang mennton televisi dan anak dibiarkan belajar di teras rumahnya walaupun sesekali ia mengecek anak jika anak mengalami kesulitan, ia hanya mendampingi anak seperlunya dan sewajarnya namun untuk perlengkapan belajar dan fasiitas lain sudah cukup menunjang (Lampiran 7D, Hasil Observasi Peran Orang Tua Informan IV). Sedangkan ibu ISN dihari pertama saat didatangi dirumah tengah membersihkan kamar sementara anaknya dibiarkan belajar sendiri diruang tamu namun ia tetap membantu anak belajar ketika mengalami kesulitan mengerjakan tugasnya, dihari kedua saat observasi ia juga masih kurang dalam memberikan pengawasan lebih pada aktivitas belajar anak ia memnag mendampingi anak belajar diruang tengah sambil menonton televisi, naun sesekali juga mengecek dan membantu anaknya ketika anaknya meminta bantuan saat mengerjakan tugas. Suasana rumah dihari pertama cukup tenang dan kondusif, namun tidak di hari kedua kondisi rumah saat anak belajar kurang begitu memberikan ketenanagn untuk anak belajar, televisi meyala dengan volume yang cukup keras sehingga dapat mengganggu aktivitas belajar anak (Lampiran 7D, Hasil Observasi Peran Orang Tua Informan V). Peranan yang ditujukan kedua informan tersebut memberikan dampak yang kurang baik bagi anak. Waktu belajar menjadi kurang terkontrol dengan baik karena kesibukan dari
41
orang tua yang belum dapat menyediakan waktunya untuk memberikan pengawasan secara penuh pada kegiatan belajar anak selama dirumah.
4.6 Gambar Penelitian Orang Tua VI Dokumentasi Penelitian Tanggal 28 Agustus 2020
4.7 Penelitian Orang Tua VII
Dokuemntasi Penelitian Tanggal 28 Agustus 2020
4.8 Gambar Penelitian Orang Tua VIII Dokumentasi Penelitian Tanggal 27 Agustus 2020
Ketiga informan selanjutnya yakni Ibu SM (34 Tahun, SD, Penjahit), Bapak UM (39 Tahun, MTS, Buruh) dan Bapak AK (35 Tahun, SD, Buruh) ditemukan perbedaan yang sangat menonjol dari informan-informan sebelumnya. 3 Informan tersebut tidak begitu memperhatikan aktivitas belajar anak selama
42
dirumah hal tersebut dikarenakan keterbatasan dan kesibukan mereka dalam bekerja sehingga kurang pahamnya mereka akan pentingnya memberikan motivasi belajar kepada anak. Berikut adalah jawaban dari infrman saat ditanyai mengenai pendampingan mereka dalam kegiatan belajar anak selama dirumah.
(Lampiran 8F,8G, & 8H, Pertanyaan No. 13).
SM mengatakan “saya tidak pernah menemani anak saya belajar, mau menemani bagaimana saya juga tidak mengerti pelajarannya, kalau anak minta tolong saya menyuruhnya untuk bertanya kepada kakaknya yang lebih mengerti”.
Sedangkan UM “saya jarang sih mendampingi anak belajar selain karena saya sibuk dengan pekerjaan saya, saya juga kurang paham dengan pelajaran-pelajarannya”.
selaras dengan AK yang menyatakan “Jarang”.
Saat ditanyai mengenai tugas-tugas dan nilai-nilai anak mereka juga kurang tahu mengenai hal tersebut, berikut adalah jawaban dari informan saat ditanayai mengenai tugas dan nilai sekolah anak (Lampiran 8F, 8G, & 8H, Pertanyaan No.
6 & 7)
SM mengatakan “Jarang memerikasa tugas anak dan tidak tahu nilai-nilai anak”
begitu juga dengan UM yang mengatakan “tidak pernah memeriksa tugas-tugas anak dan hanya mengetahui nilai hasil raportnya saja”
begitupun dengan Ak yang mengatakan “ Jarang sekali memeriksa tugas anak dan hanya mengetahui nilai anak saat peenrimaan raport”.
Ketiga orang tua diatas cenderung menunjukan peranan rendah dalam memberikan motivasi belajar kepada anak, mereka tidak begitu memperhatikan kegiatan belajar anak selama dirumah hal tersebut dikarenakan kesibukan mereka dalam bekerja dan latar belakang pendidikan yang tidak terlalu tinggi sehingga kurang begitu mengerti akan pentingnya memberikan motivasi belajar kepada anak. Hasil observasi menunjukan saat didatangi dirumah Ibu SM tengah menjahit sedang anaknya dibiarkan bermain game tanpa diberi teguran, dihari ekdua pun hampir sama ia sedang menjahit, ia kurang dpaat memberikan kontrol penuh atas kegiatan yang dilakukan anak selama dirumah, anak dibiarkan tidka belajar tanpa memberikan teguran selain itu kondisi rumah di hari pertama juga kurang begitu kondusif, di jam-jam yang seharusnya waktu anak belajar televisi dihidupkan sehingga belum dapat menghidupkan suasana nyaman untuk belajar (Lampiran
43
7E, Hasil Observasi Peran Orang Tua Informan VI. Sedangkan pada informan berikutnya bapak UM di hari pertama observasi sedang kelaur rumah, sedangkan istrinya SKS tengah memasak, di hari kedua saat observasi bapak UM juga masih tidak terlibat pada aktivitas anak ia sedang keluar rumah sementara yang dirumah hanaya terdapat istrinya ibu SKS yang sedang membersihkan rumahnya, dihari pertama anak dibiarkan belajar sendiri dengan menonton televisi sehingga belum dapat memberikan suasana yang cukup tenang dan nyaman pada aktivutas belajar anak, sedangkan dihari kedua anak justru tidak belajar ia dibiarkan bermain hanphone tanpa memberikan teguran kepada anak. Mereka juga kurang memberikan apresiasi dan respon kepada anak selama aktivitas yang dilakukan anak (Lampiran 7F, Hasil Observasi Peran Orang Tua VII). Begitu jugapada informan bapak AK di hari pertama ia tidak sedang berada dirumah, hanya ada istrinya ibu SS yang sedang menjaga anak bayinya sedangkan dihari kedua ia juga tidak sedang dirumah kata istrinya ia sedang keluar rumah sedang mengobrol dengan tetangganya, Mereka kurang begitu memperhatikan aktivitas belajar yang dilakukan MZD anaknya dibiarkan bermain game dihari pertama bahkan dihari kedua anaknyaMZD juga hanya bermain game tanpa mengeluarkan buku-buku pelajarannya, meraka jugatidak memberikan teguran kepada MZD. Kondisi rumah kurang koondusif, mereka hanya sekedar mencukupi kebutuhan anak dan belum dapat memebrikan perhatian lebih apda akativita belajar anak (Lampiran 7H, Hasil Observasi Peran Orang Tua informan VIII).
Hal tersebut dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi anak.
Waktu belajar anak menjadi tidak terkontrol karena kurangnya perhatian dari orang tua, anak menjadi lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain ketimbang belajar karena orang tua tidak memberi teguran dan perhatian khusus pada kegiatan belajarnya selama dirumah. Penelitian yang sama tetang peran orang tua dalam memberikan motivasi untuk belajar pernah dilakukan oleh Aisyatinnaba dan Sutoyo (2016) menunjukan bahwa peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa memiliki keterkaitan dengan motivasi belajar siswa dimana peran orang tua cederung tinggi, motivasi belajar siswa juga cenderung tinggi, begitu juga sebaliknya. Hero dan Sni (2018) juga melakukan penelitian
44
tentang peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak yang menunjukan hasil bahwa partisipasi dari orang tua sangat memberikan pengaruh pada proses belajar anak dan prestasi belajar yang hendak dicapai. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa orang tua yang memiliki peranan tinggi dalam memberikan motivasi dapat memberikan dampak baik bagi anak, yakni meningkatnya motivasi belajar anak karena dorongan yang didapatkan sehingga muculah semangat dan hasrat untuk belajar yang secara tidak langsung memberikan pengaruh juga pada ketercapaian belajar anak.
Rumbewas, dkk (2018: 205) menjelaskan cara atau peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar diantaraya; 1) menciptakan iklim rumah yang mendukung anak untuk belajar, 2) menyediakan waktu yang cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak, dan 3) memberikan penghargaan atau respon positif terhadap setiap prestasi anak. Indikator tersebutlah yang peneliti gunakan unt uk mengetahui peran orang tua dalam memberikan motivasi kepada anak, yang peneliti kembangkan menjadi pedoman observasi dan pedoman wawancara untuk mendapatkan informasi terkait penelitian (Lampiran 2 & 3, Pedoman Observasi dan Pedoman Wawancara).
Berdasarkan data yang didapat dari 8 informan orang tua di desa Rajekwesi dalam memotivasi anak untuk belajar jika dilihat dari indikator yang telH diungkapkan oleh Rumbewaas diatas, orang tua di desa Rajekwesi menunjukan peranan yang berbeda-beda. 3 Informan orang tua cenderung memiliki peranana tinggi dalam memotivasi anak untuk belajar dilihat dari sikap mereka saat memberikan motivasi belajar kepada anak, mereka sudah memenuhi semua kebutuhan dan fasilitas untuk anak belajar, mereka juga turut andil pada kegiatan belajar anak dan memberikan apresiasi yang baik pada semua kegiatan belajar anak, berbeda dengan 2 informan berikutnya yang memiliki peranan biasa saja atau dapat diakatakan sedang, mereka hanya sekedar mencukupi keperluan anak, dan kurang dapat memebrikan pengawasan pada kegiatan belajar anak, hanya sekedar menemani membantu anak saat mengalami kesulitan belajar. Sedangkan 3 informan berikutnya cenderung tidak begitu memperhatikan kegiatan belajar anak, mereka tidak turut andil dalam proses belajar anak dan belum dapat
45
memberikan respon baik pada aktivitas yang dilakukan anak. Berkaitan dengan data yang diperoleh pada temuan penelitian, peneliti mencoba menyajikan data yang dijabarkan dalam bentuk tabel agar mudah untuk dipahami.
Tabel 4.2 Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak No. Nama
5. NSH BS/ISN SMA/SMP Pengrajin Kayu/Penjahit Sedang
6. MPE H/SM SMP/SD Sales/Penjahit Rendah
7. ASF UM/SKS MTS/SD Petani/Buruh Rendah
8. MZD AK/SS SD/SD Buruh/Buruh Rendah
Sumber: Hasil Wawancara Informan
Data tersebut menunjukan bahwa latar belakang orang tua sedikit banyak memberikan pengaruh pada bagaimana orang tua menunjukan peranannya dalam memberikan motivasi belajar kepada anak. Orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi lebih paham akan perannya dalam memberikan perhatikan pada kegiatan belajar anak dirumah, begitupun sebaliknya orang tua yang berlatar pendidikan biasa saja atau tidak terlalu tinggi cenderung kurang
Data tersebut menunjukan bahwa latar belakang orang tua sedikit banyak memberikan pengaruh pada bagaimana orang tua menunjukan peranannya dalam memberikan motivasi belajar kepada anak. Orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi lebih paham akan perannya dalam memberikan perhatikan pada kegiatan belajar anak dirumah, begitupun sebaliknya orang tua yang berlatar pendidikan biasa saja atau tidak terlalu tinggi cenderung kurang