• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK UNTUK BELAJAR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA RAJEKWESI KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK UNTUK BELAJAR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA RAJEKWESI KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA"

Copied!
242
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK UNTUK BELAJAR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA RAJEKWESI KECAMATAN

MAYONG KABUPATEN JEPARA

Oleh

CANDRA HANDAYANI 201633205

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2021

(2)

ii

(3)

iii

PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK UNTUK BELAJAR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA RAJEKWESI KECAMATAN

MAYONG KABUPATEN JEPARA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muria Kudus Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

CANDRA HANDAYANI 201633205

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2021

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Percayalah pada dirimu sendiri dan ketahuilah bahwa ada sesuatu di dalam dirimu yang lebih besar daripada rintangan apapun (Christian D. Lason).

PERSEMBAHAN

Puji syukur alhamdulilah penulis haturkan kepada Allah SWT. atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang menjadi tugas terberat dibangku perkuliahan ini akhirnya selesai meski sempat terhalang pandemi Covid-19, terima kasih kepada pihak-pihak yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan selama penulisan skripsi ini. Degan segala kerendahan hati penulis ingin mempersembahkan skripsi ini kepada.

1. Diri sendiri, sebagai pembuktian bahwa akhirnya dapat melewati fase ini dan siap untuk melewati fase-fase kehidupan berikutnya.

2. Orang Tua, Bapak Sudomo dan Ibu Sri Jayati sebagai tanda terima kasih atas besarnya pengorbanan dan tulusnya kasih sayang yang senantiasa diberikan, serta Deni adik dari penulis yang sering menyebalkan namun terkadang juga baik dan pengertian.

3. Calom suami, Vebbie Fitrah yang selalu memberikan suport serta waktunya untuk menemani serta mendengarkan segala keluh kesah penulis, dan tidak lupa keluarga dari mas Vebbie yang juga senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.

4. Sahabat-sahabat, yang selalu memberikan support dan dukungan kepada penulis terima kasih Rosada, Afni, Andi, Azid, Ainur, Sifa, Naily, Mbak Eri, Deaz, Nandia, Nisa, Maya, Dewi dan Wahyu.

5. Teman-teman kerja di toko Jewel White Acc, yang selalu memberikan perhatian, dukungan, dan pengertiannya selama ini, terima kasih kepada Mbak Ulima, Mbak Anis, Nikmah, Mbak Amba, Mbak Okta, Mbak Mia, Mbak Vita,Vina, Farah, Mbak Sofi dan El.

(7)

vii

PRAKATA

Puji Syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peran Orang Tua dalam memotivasi Anak untuk Belajar Selama Pandemi Covid-19 di Desa Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara”

akhirnya penulis selesaikan dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan gelar sarjana (S1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muria Kudus.

Penulis menyadari bahwa banyak sekali memperoleh dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagi berikut:

1. Bapak Drs. Sucipto, M.Pd., Kons. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus.

2. Ibu Siti Masfuah, M.Pd. selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Bapak Dr. Irfai Fathurohman, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan arahan dan bimbingan dalam peyusunan skripsi.

4. Bapak Dr. Erik Aditia Ismaya, M.A. selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Semua Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muria Kudus yang telah memberikan ilmunya.

6. Orang tua dan anak di desa Rajekwesi yang telah bersedia menjadi informan dalam pelaksanaan penelitian.

7. Semua pihak yang membantu proses pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi.

(8)

viii

Peneliti menyadari terdapat banyak sekali kekurangan pada skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Kudus, 2021 Penulis

Candra Handayani NIM. 201633205

(9)

ix ABSTRACT

Handayani, Candra.2021. The Role of Parent in Motivating Childern to Learn During the Covid-19 Pandemic in Rajekwesi Village Mayong District Hepara Regency.

Primary Teacher Education. Muria Kudus University. Advisor (I) Dr. Irfai Fathurohman, S.Pd., M.Pd. , Advisor (II) Dr. Erik Aditiya Ismaya, M.A.

Keywords: Motivation to learn, The role of parents.

This study has two objectives, fristly to know the role of parents in motivating childern to learn during the Covid-19 Pandemic, and second objective is to know childern’s learning motivation during the Covid-19 pandemic.

Covid-19 has become epidemic in Indonesia so that the government has finally issued several policies to limit activities that involve many people. with the existence of this policy, several activities were disrupted as well as learning activities that had changed. Learning activities that are usually face-to-face have now turned into online learning. the provision of materials and assignments is given online. At time like this, the role of parents is needed in suporting and motivating childern to learn.

This research uses qualitative methods with descriptive data analysis. The research was conducted in Rajekwesi village with the research subject being residents in the Rajekwesi village with the actors being studied were parents and childern by using 8 parents and their childern as informants, the object of this study was the role of parents in motivating childern to learn. Data collection technique that will be used are observation, interview and documentation. Primary data in this study are the form of observation and interview while secondary data are in the form of documentation. Primary data sources were obtained from 8 parents and child informants that the researcher had selected based on the specified category and other suporting data.

The result showed that they need for the role of parents in providing motivation to childern, of the 8 informants who have been researched carefully showed that 3 parent informants had a high role in motivating childern to learn followed by high childern’s learning motivation, 2 parent informants had a role being followed with moderate students learning motivation and 3 informants havig a low role followed with low learning motivation.

The role of parents is very necessary in supporting children's learning activities especially in pandemic times like today where children's activities are more widely carried out at home so that parents are expected to control children's activities, especially in learning activities, therefore parents need to be aware of the importance of their role in paying attention to children's education and providing learning motivation for the achievement of children's learning.

(10)

x ABSTRAK

Handayani, Candra. 2021. Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak untuk Belajar Selama Pandemi Covid-19 di desa Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Muria Kudus. Pembimbing (I) Dr. Irfai Fathurohman, S.Pd., M.Pd, Pembimbing (II) Dr. Erik Aditia Ismaya, M.A.

Kata Kunci: Motivasi belajar, Peran Orang Tua.

Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu pertama untuk mengetahui peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama pandemi Covid 19, dan tujuan kedua adalah untuk mengetahui motivasi belajar anak selama pandemi Covid-19.

Covid-19 telah mewabah di Indonesia sehingga pemerintah akhirnya mengeluarkan beberapa kebijakan untuk membatasi kegiatan yang melibatkan banyak masa. Dengan adanya kebijakan tersebut beberapa kegiatan menjadi terganggu begitu juga pada kegiatan pembelajaran yang harus berubah. Kegiatan pembelajaran yang biasanya bertatap muka kini telah berubah menjadi pembelajaran dalam jaringan.

Pemberian materi dan tugas diberikan secara online. Pada masa seperti inilah peran orang tua sangat dibuthkan dalam mendukung dan memberikan motivasi kepada anak dalam belajar.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis data secara deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Desa Rajekwesi dengan subjek penelitian adalah warga di desa Rajekwesi dengan pelaku yang diteliti adalah orang tua beserta anak dengan mengggunakan 8 orang tua dan anaknya sebagai informan, objek dalam penelitian ini adalah peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil observasi dan wawancara sedangkan data sekunder berupa dokumentasi. Sumber data primer diperoleh dari 8 informan orang tua dan anak yang sudah peneliti pilih berdasarkan kategori yang ditentukan sedangakan sumber data sekunder diperoleh dari dokumentasi dan data pendukung lainnya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa perlunya peran orang tua dalam memberikan motivasi kepada anak, dari 8 informan yang telah peneliti teliti menunjukan bahwa 3 informan orang tua memiliki peranan tinggi dalam memotivasi anak belajar diikuti dengan motivasi belajar anak yang tinggi, 2 informan orang tua memiliki peran sedang diikuti dengan motivasi belajar siswa yang sedang dan 3 informan memiliki peranan rendah diikuti dengan motivasi belajar anak yang rendah.

Peran orang tua sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan belajar anak terlebih dimasa pandemi seperti sekarang ini dimana aktivitas anak lebih banyak dilakukan dirumah sehingga orang tua diharapkan dapat mengontrol aktivitas anak khususnya pada kegiatan belajar, oleh karena itu orang tua perlu sadar akan pentingnya peranan mereka dalam memperhatikan pendidikan anak dan memberikan motivasi belajar demi ketercapaian belajar anak.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………...………. i

LOGO ……….. ii

JUDUL SKRIPSI ………. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN SKRIPSI ………... iv

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ……… v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………... vi

PRAKATA ……….. vii

ABSTRACT ……… ix

ABSTRAK ………... x

DAFTAR ISI ………... xi

DAFTAR TABEL ………... xiv

DAFTAR GAMBAR ………... xv

DAFTAR LAMPIRAN ….………..……… xvi

BAB I – PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 5

1.3 Tujuan Penelitian ……… 5

1.4 Manfaat Penelitian ……… 5

1.4.1 Manfaat Teoretis ………... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ……….. 6

BAB II – Kajian Pustaka ………. 7

2.1 Deskripsi Konseptual ……….. 7

2.1.1 Pengertian Peran Orang Tua ………. 7

2.1.2 Peran Orang Tua dalam Pendidikan ………. 7

(12)

xii

2.1.3 Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak Belajar ……….. 9

2.1.4 Pengertian Motivasi Belajar ………. 11

2.1.5 Fungsi Motivasi Belajar ……….... 11

2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ……….. 12

2.1.7 Ciri-ciri Anak yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi ….... 13

2.1.8 Indikator Motivasi Belajar ………... 14

2.2 Kajian Penelitian Relevan ………... 15

2.3 Kerangka Berpikir ………... 18

BAB III – METODE PENELITIAN ………... 20

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ………. 20

3.1.1 Tempat Penelitian ………... 20

3.1.2 Waktu Penelitian ………... 20

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian ………. 20

3.3 Peranan Peneliti ……….. 21

3.4 Data dan Sumber Data ……… 22

3.4.1 Data ………... 22

3.4.2 Sumber Data ………... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data ……….. 24

3.5.1 Observasi ………..………. 24

3.5.2 Wawancara ………..………... 25

3.5.3 Dokumentasi ………..……… 26

3.6 Keabsahan Data ………..……… 26

3.6.1 Kredibilitas ………. 26

3.6.2 Transferabilitas ………... 27

3.6.3 Dependabilitas ……… 27

3.6.4 Konfirmabilitas ……….. 28

3.7 Analisis Data ………..…... 28

(13)

xiii

3.7.1 Reduksi Data ……….. 29

3.7.2 Penyajian Data ……… 29

3.7.3 Verifikasi Data ………... 29

BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 31

4.1 Deskripsi Latar Penelitian ………... 31

4.1.1 Kondisi Geografis Daerah Penelitian ………. 31

4.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk ……… 31

4.1.3 Kondisi Sosial Keagamaan Penduduk ……… 32

4.1.4 Kondisi Sosial Pendidikan ……….. 32

4.2 Deskripsi dan Pembahasan Hasil Analisis Data ………. 33

4.2.1 Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak untuk Belajar Selama Pandemi Covid-19 ………. 33 4.2.2 Motivasi Belajar Anak di Desa Rajekwesi Selama Pademi Covid-19 ………. 47 BAB V – PENUTUP 62 5.1 Kesimpulan ………. 62

5.2 Saran ……… 59

DAFTAR PUSTAKA ……….. 63

LAMPIRAN ………... 67

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan ……... 17 Tabel 4.1 Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak untuk Belajar …. 45 Tabel 4.2 Motivasi Belajar Anak ………...……… 59

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Ganbar 2.1 Kerangka Berpikir ………... 19

Gambar 3.2 Kategori Informan ……… 23

Gambar 4.1 Penelitian Orang Tua I ……….. 35

Gambar 4.2 Penelitian Orang Tua II ……….. 35

Gambar 4.3 Penelitian Orang Tua III ………. 35

Gambar 4.4 Penelitian Orang Tua IV ……… 38

Gambar 4.5 Penelitian Orang Tua V ……….. 39

Gambar 4.6 Penelitian Orang Tua VI ……….………... 41

Gambar 4.7 Penelitian Orang Tua VII ………... 41

Gambar 4.8 Penelitian Orang Tua VIII ………..…….. 41

Gambar 4.9 Penelitian Anak I ……… 49

Gambar 4.10 Penelitian Anak II ……….. 49

Gambar 4.11 Penelitian Anak III ……… 49

Gmabar 4.12 Penelitian Anak IV ……… 52

Gambar 4.13 Penelitian Anak V ……….. 52

Gambar 4.14 Penelitian Anak VI ……… 54

Gambar 4.15 Penelitian Anak VII ……… 55

Gmabar 4.16 Penelitian Anak VIII ……….. 55

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan ……… 68

Lampiran 2 Pedoman Observasi Peran Orang Tua ………. 69

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Peran Orang Tua ……….... 71

Lampiran 4 Pedoman Observasi Motivasi Belajar …. ………... 73

Lampiran 5 Pedoman Wawancara Motivasi Belajar ………. 75

Lampiran 6 Identitas Informan ………...……….... 77

Lampiran 7A Hasil Observasi Orang Tua I ……….……. 81

Lampiran 8A Hasil Wawancara Orang Tua I ……….……. 83

Lampiran 7B Hasil Observasi Orang Tua II ………...……. 87

Lampiran 8B Hasil Wawancara Orang Tua II ……….……. 91

Lampiran 7C Hasil Observasi Orang Tua III ………...…… 94

Lampiran 8C Hasil Wawancara Orang Tua III ……… 98

Lampiran 7D Hasil Observasi Orang Tua IV ………... 101

Lampiran 8D Hasil Wawancara Orang Tua IV ……… 105

Lampiran 7E Hasil Observasi Orang Tua V ……… 108

Lampiran 8E Hasil Wawancara Orang Tua V ………. 112

Lampiran 7F Hasil Observasi Orang Tua VI ………...…… 115

Lampiran 8F Hasil Wawancara Orang Tua VI ……….... 119

Lampiran 7G Hasil Observasi Orang Tua VII ……….. 122

Lampiran 8G Hasil Wawancara Orang Tua VII ………... 126

Lampiran 7H Hasil Observasi Orang Tua VIII ……… 129

Lampiran 8H Hasil Wawancara Orang Tua VIII ………. 133

(17)

xvii

Lampiran 9A Hasil Observasi Anak I ………..……….……… 139

Lampiran 10A Hasil Wawancara Anak I ………..……….………. 142

Lampiran 9B Hasil Observasi Anak II ………..…………..….……. 145

Lampiran 10B Hasil Wawancara Anak II ………...……… 150

Lampiran 9C Hasil Observasi Anak III ………..…..….…… 153

Lampiran 10C Hasil Wawancara Anak III ………..……… 158

Lampiran 9D Hasil Observasi Anak IV ………..……... 161

Lampiran 10D Hasil Wawancara Anak IV ………..……… 166

Lampiran 9E Hasil Observasi Anak V ………..………… 169

Lampiran 10E Hasil Wawancara Anak V ……….…. 174

Lampiran 9F Hasil Observasi Anak VI ………...………..… 177

Lampiran 10F Hasil Wawancara Anak VI ………... 182

Lampiran 9G Hasil Observasi Anak VII ………. 185

Lampiran 10G Hasil Wawancara Anak VII ………... 190

Lampiran 9H Hasil Observasi Anak VIII ……….. 193

Lampiran 10H Hasil Wawancara Anak VIII ………. 198

Lampiran 11 Dokumentasi Kegiatan Observasi Hari Pertama …………. 201

Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Observasi Hari Kedua ……… 204

Lampiran 13 SK Skripsi ………... 207

Lampiran 14 Pernyataan ………... 208

Lampiran 15 Keterangan Selesai Bimbingan Skripsi ………... 209

Lampiran 16 Permohonan Ujian Skripsi ……….. 210

Lampiran 17 Berita Acara Pembimbing I ………. 211

Lampiran 18 Berita Acara Pembimbing II ……… 214

(18)

xviii

Lampiram 19 Artikel ……….. 217

Lampiran 20 LOA ………. 223

Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup ………. 224

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini dunia tengah digemparkan dengan wabah penyakit yang penyebarannya terbilang sangat begitu pesat, wabah tersebut adalah sebuah virus yang dikenal dengan nama Covid-19 (Corona Virus Deaseases-19). Covid-19 mulanya hanya berkembang di China tepatnya di Wuhan yang mulai mewabah pada bulan Desember 2019 dan menyebar ke berbagai negara pada awal tahun 2020, kemudian WHO (World Health Organization) pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi dunia. Sudah banyak korban yang terinfeksi virus tersebut bahkan tidak sedikit orang yang meninggal karena Covid-19, orang yang terinfeksi virus tersebut pada umumnya memiliki gejala seperti demam, adanya gangguan pada sistem pernafasan seperti sesak nafas, batuk, pilek, serta gejala lain seperti mual dan gangguan pada tenggorokan.

Covid-19 menjadi penyebab angka kematian tertinggi diberbagai belahan dunia belakangan ini, hal tersebut menjadi permasalahan yang benar-benar harus ditanggapi dengan serius. Berbagai kebijakan telah diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 begitu juga dengan negara Indonesia. Di Indonesia sendiri penyebaran Covid-19 sudah cukup luas dan tidak sedikit warga negara Indonesia yang sudah terinfeksi virus tersebut, sehingga akhirnya pemerintah menerapkan himbauan phisycal distancing atau yang lebih akrab dipahami dengan istilah menjaga jarak. Masyarakat dihimbau untuk tidak berkerumun, saling menjaga jarak dan membatasi aktivitas diluar yang melibatkan banyak masa. Dengan adanya kebijakan pembatasan interaksi tersebut beberapa kegiatan menjadi terganggu begitu juga yang berimbas pada pendidikan di Indonesia. Kementrian Pendidikan Indonesia kemudian mengeluarkan kebijakan dengan meliburkan sekolah dan mengganti kegiatan belajar mengajar yang mulanya mengharuskan untuk bertatap muka kini berubah menjadi sistem

(20)

2

pembelajaran jarak jauh atau yang lebih dikenal dengan pembelajaran daring (dalam jaringan).

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru dan siswa memanfaatkan teknologi untuk keberlangsungan pembelajaran. Materi dan tugas-tugas diberikan secara online. Selama pembelajaran daring anak akan belajar dari rumah masing- masing dan anak-anak tentunya lebih sering berada dirumah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga peran orang tua pada masa-masa sekarang sangat dibutuhkan. Sebenarnya bukan saat pandemi seperti ini saja peran orang tua dalam pendidikan baru dibutuhkan namun dalam sehari-hari peran orang tua juga sangat dibutuhkan dalam mendukung pendidikan anak. Dukungan dari orang tua sangat dibutuhkan dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan, namun masih banyak orang tua yang belum menyadari perannya dalam mendukung pendidikan anak sehingga banyak orang tua yang masih beranggapan bahwa dengan membiayainya saja dan menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada pihak sekolah saja sudah lebih dari cukup.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan dan dapat mempengaruhi ketercapaian belajar seorang anak, terlebih ketika anak baru memasuki jenjang sekolah dasar yang tentunya lebih membutuhkan peran orang tuanya dalam memberikan dukungan, bimbingan, dorongan atau motivasi kepada anak. Peran orang tua merupakan salah satu faktor dari luar yang dapat mempengaruhi motivasi anak dalam belajar. Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan-rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu yang lebih baik dari sebelumnya (Uno, 2012: 9). Anak memerlukan motivasi untuk belajar selain dari dirinya sendiri anak juga memerlukan dorongan dari orang tuanya. Macklem (dalam Dauyah dan Yulinar, 2018: 197) mengatakan bahwa motivasi sangat berdampak pada kepercayaan siswa dalam belajar yang pada akhirnya akan berpengaruh pada sikap dan perilaku siswa agar berhasil dalam belajar. Keberhasilan seorang anak dalam pendidikan dipengaruhi oleh motivasi yang ada dalam dirinya. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih bersemangat dan terdorong untuk mencapai sesuatu yang

(21)

3

diharapkan. Motivasi yang rendah pada anak akan berpengaruh pada proses pembelajaran dan prestasi belajarnya, oleh karena itu orang tua perlu sadar akan perannnya dalam memberikan motivasi atau dorongan dalam mendukung kegiatan belajar anak.

Setiap orang pasti membutuhkan motivasi sehingga memiliki dorongan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam memberikan motivasi kepada anak untuk belajar salah satunya adalah dengan memberikan perhatian lebih kepada anak, seperti selalu bertanya kepada anak tentang kegiatannya dan memberikan apresiasi kepada anak ketika anak berhasil melakukan sesuatu. Rumbewas, dkk (2018: 205) menjelaskan beberapa cara atau peran orang tua dalam memotivasi anak belajar diantaranya (1) menciptakan iklim rumah yang mendukung anak untuk belajar; (2) menyediakan waktu yang cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak, dan (3) memberikan penghargaan dan respon positif terhadap setiap prestasi anak. Indikator tersebutlah yang akan peneliti gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.

Namun dilapangan masih banyak orang tua yang belum sadar akan perannya dalam memberikan motivasi belajar kepada anak. Masih banyak anak yang kurang termotivasi untuk belajar dan lebih senang menghabiskan waktu dengan bermain dan menonton tv jika berada di rumah, hal itu dibuktikan berdasarkan wawancara sederhana yang peneliti lakukan pada hari Kamis 18 Juni 2020 kepada MZD salah satu siswa kelas IV di SD N 2 Rajekwesi ia mengatakan waktu belajarnya dirumah hanya sekitar 30 menit dan kadang tidak belajar, ia juga mengatakan ketika berada dirumah orang tuanya tidak pernah bertanya tentang kegiatannya di sekolah. MPE teman MZD juga mengatakan bahwa waktu belajarnya hanya sekitar 20-30 menit itupun masih terbilang jarang karena MPE lebih sering belajar jika mendapatkan tugas atau PR dari guru, MPE juga mengatakan ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan bermain bersama teman sebayanya seperti bermain sepeda dan bermain bola bersama teman- temannya, dan ibunya juga jarang sekali menegurnya ketika dia tidak sedang belajar. Sedangkan ASF yang merupakan anak di salah satu SD N 2 Rajekwesi juga mengatakan bahwa orang tuanya tidak pernah mengontrol waktu belajarnya

(22)

4

dan jarang pula bertanya seputar kegiatannya di sekolah, ASF mengatakan waktu belajarnya kurang dari satu jam terkadang ia juga tidak belajar dan jarang sekali mendapat teguran dari kedua orang tuanya.

Aisyatinnaba dan Sutoyo (2016) juga melakukan penelitian tentang bagaimana peran orang tua dalam memotivasi siswa dalam belajar dengan 5 anak beserta orang tuanya sebagai subjek penelitian, dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa pada 2 subjek yang diteliti memiliki kecenderungan orang tua yang memiliki peran tinggi dalam memotivasi anaknya untuk belajar diikuti dengan anak tersebut yang juga memiliki motivasi belajar tinggi, sedangkan 1 subjek lainnya memiliki peran yang seedang dalam memotivasi belajar diikuti dengan motivasi yang dimiliki anak juga sedang, sementara pada 2 subjek berikutnya orang tua cenderung memiliki peran yang rendah dalam memotivasi anaknya belajar diikuti dengan motivasi belajar yang rendah juga pada anak tersebut. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Hero dan Sari (2018) dengan fokus penelitian untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak yang mana menunjukkan hasil bahwa melalui peran orang tua seorang anak akan memiliki motivasi lebih dalam belajarnya.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti memandang penting untuk melakukan penelitian tentang bagaimana motivasi belajar anak dan peran orang tuanya dalam memberikan motivasi kepada anak untuk belajar selama pandemi Covid-19, dengan memfokuskan penelitiannya pada bagaimana peran orang tua di desa Rajekwesi dalam memotivasi anak untuk belajar selama pandemi Covid-19, dan bagaimana motivasi belajar anak di desa Rajekwesi selama pandemi Covid-19 sehingga pada penelitian ini akan diberi judul “Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak untuk Belajar Selama Pandemi Covid-19 di Desa Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara”.

(23)

5 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama pandemi Covid-19 di desa Rajekwesi?

2. Bagaimana motivasi belajar anak di desa Rajekwesi selama pandemi Covid- 19?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dalam penelitian ini adalah.

1. Menganalisis peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama pandemi Covid-19 di desa Rajekwesi.

2. Menganalisis motivasi belajar anak di desa Rajekwesi selama pandemi Covid 19.

1.4 Manfaat Penelitian

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis maupun manfaat secara praktis, adapun manfaatnya adalah sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan dunia pendidikan khususnya bagi orang tua dalam memberikan dorogan atau motivasi kepada anak untuk belajar, selain itu peneletian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan penelitian lainnya.

(24)

6 1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Orang Tua Siswa Sekolah Dasar

Dengan adanya penelitian ini diharapkan orang tua dapat lebih memperhatikan pendidikan anak dan sadar akan perannya dalam memberikan motivasi kepada anaknya dalam belajar.

2. Bagi Siswa / Anak Sekolah Dasar

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi anak sehingga anak akan lebih termotivasi lagi dalam belajar.

3. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, sekaligus bekal untuk menjadi pendidik di masa yang akan datang.

(25)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Konseptual

Beberapa deskripsi yang akan peneliti uraikan mengenai penelitian tentang peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama pandemi Covid-19, adapaun penjelasan dari masing-masing teori adalah sebagai berikut.

2.1.1 Pengertian Peran Orang Tua

Hamalik (2007: 33) menjelaskan bahwa peran adalah pola atau tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Arti peran dalam konteks ini lebih dijuruskan pada peran orang tua, sementara orang tua sendiri berarti pasangan suami istri yang sedang membina rumah tangga yang terdiri dari ayah, ibu dan juga anak, dengan demikian dapat dikatakan bahawa peran orang tua merupakan sebuah cara atau pola tingkah laku orang tua yang dilakukan dalam kehidupan di keluarganya.

Lestari (2012: 153) menjelaskan arti peran orang tua adalah cara-cara yang digunakan oleh orang tua terkait erat dengan pandangan orang tua mengenai tugas-tugas yang mesti djalankan dalam mengasuh anak.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua merupakan sebuah cara atau tindakan yang dilakukan oleh orang tua berkaitan dengan tanggung jawab dan pengasuhan anak.

2.1.2 Pengertian Peran Orang Tua dalam Pendidikan

Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, karena dari orang tua lah seorang anak mendapatkan pendidikan pertamanya.

Dalam keluarga setiap anggotanya memiliki peranan yang berbeda-beda.

Rumbewas dkk. (2018: 203) menyebutkan berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut.

1) Ayah, sebagai suami dari istri dana ayah dari anak-anaknya berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman sebagai kepala

(26)

8

keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari masyarakat dari lingkungannya.

2) Ibu, sebagai istri dari suami dan ibu bagi anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus anak rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, sebagai pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, selain itu ibu juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3) Anak-anak melaksanakan peranana psikolososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua bertanggung jawab penuh dalam pekembangan seorang anak apalagi ketika seorang anak sudah memasuki usia sekolah. Orang tua juga memiliki peran dalam dunia pendidikan anak. Aisyatinnaba dan Sutoyo (2016: 53) menyebutkan bahwa peran orang tua dalam pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketercapaian belajar siswa. Umar (2015: 26) juga menjelaskan tentang beberapa peran orang tua dalam pendidikan untuk mendukung prestasi belajar siswa, diantaranya adalah.

1) Pengasuh dan Pendidik, orang tua sebagi pengasuh dan pendidik sebab dalam pekerjaannya tidak hanya mengajar tetapi juga melihat keterampilan anak, terutma melihat mental anak, oleh karena itu orang tua bertanggung jwab untuk menentukan bakat dan minat anak .

2) Pembimbing, bimbingan merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan. Orang tua harus senantiasa memberikan bimbingan berkelanjutan.

3) Motivator, orang tua memberikan dorongan akan pentingnya belajar sehingga anak merasa benar-benar penting dan membutuhkan apa yang dianjurkan oleh orang tuanya.

(27)

9

4) Faslitator, orang tua menyediakan berbagai fasilitas seperti meda, alat peraga dan termasuk menentukan berbagai jalan untuk mendapatkan fasilitas tertentu dalam menunjang program belajar anak.

Arifin (dalam Umar, 2015: 25) juga menerangkan beberapa peran orang tua dalam menunjang pendidikan dan prestasi anak diantaranya adalah.

1) Menyediakan kesempatan sebaik-baiknya kepada anak untuk menemukan minat minta, bakat, serta kecakapan-kecakapan lainya dan mendorong anak agar memnta bimbingan dan nasehat kepada guru.

2) Menyediakan informasi-informas penting dan relevan yang sesuai dengan bakat minat anak.

3) Menyediakan fasilitas atau sarana belajar serta membantu kesulitan belajarnya.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak yakni selain sebagai pengasuh orang tua juga sebagai pembimbing, motivator, faslitator dalam menunjang pendidikan anak, orang tua juga perlu mengetahui bakat, minat dan keterampilan seorang anak. Pada penelitian ini peneliti hanya akan lebih memfokuskan tentang peran orang tua sebagai motivator atau hanya lebih memfokuskan penelitian ini untuk mengetahui bagaiamana peran orang tua dalam memberikan motivasi untuk anak dalam belajar.

2.1.3 Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak Belajar

Dukungan yang diberikan oleh orang tua memberikan dampak positif bagi anak, karena dengan dukungan dan dorongan yang diberikan seorang anak lebih merasa diperhatikan dan anak akan merasa lebih bermakna dalam hidupnya.

Bicara mengenai dorongan yang diberikan orang tua maka tidak lepas dari yang namanya peran orang tua dalam memberikan motivasi untuk anaknya dalam kegiatan belajar, ada banyak cara yang dapat dilakukan orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak salah satunya adalah dengan memperhatikan pendidikan anak seperti selalu bertanya tentang kegiatan dan tugas-tugas anak, mendampingi anak belajar dan menyediakan fasilitas yang

(28)

10

memadai untuk kegiatan belajar anak. Orang tua perlu sadar akan perannya dalam memperhatikan pendidikan anak guna mendukung dan memberikan motivasi kepada anak dalam belajar. Rumbewas dkk. (2018: 205) mengemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar, diantaranya sebagai berikut:

a) Menciptakan iklim rumah yang mendukung anak untuk belajar.

Orang tua diharapkan dapat memberikan suasana tenang, dan menyediakan fasilitas serta perlengkapan belajar untuk anak demi menciptkan kenyamanan selama proses belajar. Orang tua dapat mencukupi kebutuhan untuk anak belajar seperti peralatan yang dibutuhkan anak untuk belajar, alat tulis, dan komputer bila dibutuhkan.

b) Menyediakan waktu yang cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak.

Orang tua dapat mengontrol wktu belajar anak seperti memberikan batasan pada aktivitas yang dilakukan anak. Orang tua juga perlu terlibat langsung untuk mendampingi dan membantu anak ketika anak mengalami kesulitan dalam belajar..

c) Memberikan penghargaan dan respon positif terhadap setiap prestasi anak.

Orang tua dapat menunjukan sikap yang positif dengan tidak memarahi anak secara berlebihan, dan dapat memberikan respon yang baik kepada anak ketika anak berhasil melakukan sesuatu, orang tua juga dapat memberikan anak sebuah hadiah sebagai bentuk apresiasi atas apa yang telah dicapai agar anak merasa yang dilakukan bermakna, dihargai dan terapresiasi.

Orang tua diharapkkan lebih memperhatikan kegiatan belajar anak sehingga anak akan lebih termotivasi lagi dalam kegiatan belajarnya. Berdasarkan pendapat ahli tersebut untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam memotivasi anak dalam belajar peneliti berencana untuk menggunakan kriteria atau indikator yang telah diugkapkan oleh Rumbewas dkk. (2018: 205) yang meliputi; a) menciptakan iklim rumah yang mendukung anak untuk belajar; b) menyediakan waktu yang cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak, dan 3) memberikan penghargaan atau respon positif terhadap setiap prestasi anak.

(29)

11 2.1.4 Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Sadirman (2016: 75) motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang tersebut mau dan ingin melakukan sesuatu.

Suprihatin (2015: 75) juga mengartikan motivasi sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat kemauan dalam melaksanakan suatau kegiatan. Dengan adanya motivasi seseorang akan lebih terdorong dalam melakukan sesuatu.

Bahriah dan Abadi, (2016: 87) juga mendefnisikan motivasi belajar yang merupakan suatu bentuk dorongan dari dalam diri siswa yang ditampilkan dalam bentuk partisipasi aktif siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan guna memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengamalaman belajarnya.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan sebuah dorongan untuk belajar yang timbul dari diri sendiri maupun dorongan dari orang lain.

2.1.5 Fungsi Motivasi Belajar

Sanjaya (2010: 251) menyebutkan dua fungsi motivasi dalam proses pembelajaaran yaitu.

1) Mendorong untuk beraktivitas, yang berarti perilaku setiap orang disebabkan karena dorongan yang muncul dari dalam yang disebut dnegan motivasi karena besar kecilnya semanagat seseorang untuk bekerja atau melakukan sesuatu sangat ditentukan oleh besar kecilnya motivasi dari orang tersebut.

2) Sebagai pengarah, tingkah laku yang ditunjukan setiap individu pada dasarnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Hamalik (dalam Kompri, 2016: 5) juga menyebutkan fungsi motivasi diantaranya.

(30)

12

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.

2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, yang artinya mengarahkan perbuatan pencapian tujuan yang diinginkan.

3) Motivasi sebagai penggerak, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Pendapat Hamalik selaras dengan yang dikatakan oleh Sadirman ( 2016:

85) yang menyatakan bahwa ada tiga fungsi motivasi yaitu.

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulan bahwa dengan adanya motivasi belajar dapat memberikan dorongan positif kepada anak untuk melakukan sesuatu dalam rangka pencapaian sebuah tujuan dalam pendidikan.

2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak seperti yang diungkapkan oleh Sukadi (dalam Suprihatin, 2015: 78) yang berpendapat bahwa motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.

a) Pengalaman pada tahun-tahun pertama kehidupan.

b) Latar belakang budaya tempat seseorang dibesarkan.

c) Peniruan tingkah laku.

d) Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung.

e) Harapan orang tua terhadap anaknya.

Febriani dan Yusri (2013: 1) mengatakan bahwa perhatian dan bimbingan dari orang tua sangat dibutuhka untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri anak. Pendapat tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Purwanto (dalam Tama dkk., 2019: 12) orang tua dapat memberikan motivasi yang baik kepada

(31)

13

anak-anaknya sehingga timbullah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar.

Kompri (dalam Amna, 2017:177) motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa, beberapa unsur yang mempengaruhi diantaranya adalah; 1) cita-cira dan aspirasi; 2) kemampuan siswa; 3) kondisi siswa, dan 4) kondisi lingkungan siswa.

Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak seperti faktor dari dalam yang meliputi cita-cita dan aspirasi anak sendiri, bagaimana kemampuan dan kondisi anak, serta faktor dari luar yang dapat berupa bagaimana keadaan lingkungan sekitar anak tersebut, bagimana kondisi dilingkungan keluarganya, lingkungan masyarakat apakah memungkinkan seorang anak mendapatkan dorongan dari luar dalam belajar.

2.1.2.4 Ciri-ciri Anak yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi

Proses pembelajaran akan tercapai apabila seorang anak memiliki motivasi atau dorongan dalam belajar. Sadirman (dalam Suprihatin, 2015: 80) menyebutkan beberapa ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi tinggi diantaranya.

a) Tekun menghadapi tugas.

b) Ulet menghadapi kesulitan / tidak mudah putus asa.

c) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin, 4) lebih senang kerja mandiri.

d) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.

e) Dapat mempertahankan pendapatnya.

f) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.

Daniel (dalam Wibowo, 2016: 38) juga mejelaskan karakteristik atau ciri orang yang memiliki motivasi tinggi diantaranya sebagai berikut.

1) Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

2) Memiliki program kegiatan berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik serta berjuang untuk meralisasikannya.

(32)

14

3) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil risiko yang dihadapinya.

4) Melakukan kegiatan yang berarti dengan hasil yang memuaskan.

5) Mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri anak yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah anak lebih mandiri, bersemangat dalam melakukan sesuatu, lebih giat dan tekun dalam belajar, bertanggung jawab, berani mengambil risiko, cenderung menyukai hal-hal baru dan selalu mempertahankan hal yang diyakini.

2.1.2.5 Indikator dalam Motivasi Belajar

Ada beberapa indikator dalam motivasi belajar seperti yang di jelaskan Handoko (dalam Suprihatin, 2015: 75) menjelaskan bahwa untuk mengatahui kekuatan motivasi belajar dapat dilihat dari beberapa indikator sebaga berikut:

a) Kuatnya kemauan untuk berbuat..

b) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar.

c) Kerelaan meninggalkan tugas atau kewajiban yang lain.

d) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

Sadirman (dalam Suprihatin, 2015: 75) juga berpendapat tentang indikator motivasi belajar sebagai berikut.

a) Tekun menghadapi tugas.

Anak yang memilki motivasi biasanya dapat membagi waktunya untuk belajar, tepat waktu dalam mengerjakan tugas dan selalu mengerjakan tugasnya hingga selesai.

b) Ulet menghadap kesulitan.

Anak tidak mudah putus asa ketika mendapatkan tugas yang sulit dikerjakan, tidak malu bertanya, berusaha mencari sumber tambahan yang berkaitan dengan tugas dan selalu berusaha menyelesaikan tugasnya dengan baik.

c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

(33)

15

Anak cenderung menyukai hal-hal yang baru dan tertarik dengan beberapa hal yang belum pernah dilihat atau dilakukan sebelumnya.

d) Lebih senang bekerja mandiri.

Anak akan lebih suka bekerja sendiri dibandingkan berkelompok dan lebih merasa puas dengan hasil pekerjaannya sendiri.

e) Cepat bosan pada tugas rutin.

Anak akan cenderng merasa bosan jika melakukan hal yang sama setiap hari, anak dapat merasa bosan apabila tugas yang diberikan hampir sama dengan tugas sebelumnya.

f) Dapat mempertahankan pendapatnya.

Anak berani menyampaikan pendapatnya dan dapat memberikan alasan untuk mempertahankan pendapatnya.

Uno (2012: 23) juga mengklasifikasikan beberapa indikator motivasi belajar sebagai berikut; 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2) Adanya dorongan dan kebutuhan belajar; 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4) Adanya penghargaan dalam belajar; 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dalam penelitian ini peneliti berencaan untuk menggunakan indikator motivasi belajar yang diungkapkan oleh Sadirman (dalam Surihatin Siti,2015: 75) yang meliputi; a) tekun menghadapi tugas; b) ulet menghadapi kesulitan; c) menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah; d) lebih senang bekerja mandiri; e) cepat bosan pada tugas rutin, dan f) dapat mempertahankan pendapatnya.

2.2 Kajian Penelitian Relevan

Sebagai penunjang dalam penelitian ini berikut adalah beberapa penelitan relevan yang pernah dilakukan oleh peneliti lain, penelitian pertama dilakukan Mawarsih, dkk (2013) pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri Jumapolo dengan

(34)

16

nilai sebesar (4,299) lebih besar dari sebesar (1,977), besarnya pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar adalah 13,2%, dan untuk motivasi belajar tehadap presatis belajar juga berpengaruh drengan nilai seebsar (3,716) lebih dari sebesar (1,977), besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 10,5% dan sedangkan pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar menunjukkan nilai sebesar (21,117) lebih besar dari sebesar (3,06) besarnya pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar memperoleh persentase 23,7%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa adanaya pengaruh perhatian orang tua terhadap motivsi belajar siswa maupun prestasi belajar siswa, karena perhatian yang tepat dan benar yang diberikan orang tua kepada anaknya dalam kegiatan belajar aklan meningkatkan semangat belajar anak sehingga anak dapat meempreoleh prestasi belajar tinggi.

Penelitian kedua dilakukan oleh Aisyatinnaba dan Sutoyo (2016) yang menggunakan 5 siswa sebagai subjek penelitiannya, pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa subjek satu memiliki motivasi belajar yang tinggi dan peran orang tua dalam memotivasi tinggi pula, sedangkan subyek kedua memiliki motivasi belajar yang rendah begitu juga dengan peran orang tua dalam memotivasinyan terbilang rendah, subyek ketiga memiliki motivasi belajar sedang begitu juga dengan peran orang tuanya yang seedang alam memotivasi belajar, subyek keempat memiliki motivasi belajar tinggi dan peran orang tua dalam memotivasi tinggi, sedangkan pada sunyek terakhir memiliki motivasi belajar yang rendah begitu juga dengan peran orang tua dalam memotvasi belajar terbilang rendah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran orang tua sangat berpengaruh dalam memotivasi anak untuk belajar.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Hero dan Sni (2018) Pada penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa melalui peran orang tua dalam belajar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Orang tua mempunyai peran serta untuk ikut menentukan inisiatif, aktivitas terstruktur dirumah untuk menunjang pendidikan anak.

(35)

17

Berdasarkan uraian tersebut peneliti menjadi tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar di desa Rajekwesi kecamatan Mayong kabupaten Jepara. Untuk lebih jelasnya berikut peneliti sajikan dalam bentuk tabel persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan peneliti lakukan.

No. Peneliti Judul Persamaan Perbedaan

1. Siska Eko Mawarsih, Susilaningsih, dan

Nurhasanah (2013)

Pengaruh Perhatian Orang

Tua dan

Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar.

Penelitian yang dilakukan sama- sama membahas tentang motivasi belajar.

Penelitian yang dilakukan Siska Eko Mawarsih dkk.

membahas tentang pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar seorang anak sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan membahas tentang peran orang tua dalam memberikan motivasi dan bagaimana motivasi belajar anak.

2. Nur

Aisyatinnaba, dan Anwar Sutoyo (2016).

Peran Orang

Tua dalam

Memotivasi Belajar Siswa.

Penelitian yang dilakukan Nur Aisyatinnaba dan Anwar Sutoyo hampir sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yakni membahas tentang peran orang tua daalm memotivasi

anak untuk

belajar.

Subjek yang diteliti dalam penelitian Nur Aisyatinnaba dan Anwar Sutoyo adalah siswa SMP sedangkan pada penelitian ini subjek yang diteliti adalah anak sekolah dasar.

3. Hermus Hero dan Maria Ermalinda Sni (2018)

Peran Orang

Tua dalam

Menigkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas V

Penelitian yang dilakukan Hermus Hero dan Maria Ermalinda Sni dengan penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Hermus Hero dan Maria Ermalinda Sni hanya membahas tentang

(36)

18 di Sekolah Dasar Inpres Iligetang.

yang akan peniliti lakukan yakni sama-sama

membahas tentang peran orang tua dalam memotivasi anak.

peran orang tua dalam memebrikan motivasi sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan selain membahas peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar peneliti juga membahas bagaiamana motivasi belajar subjek yang akan peneliit teliti.

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan konsep yang akan peneliti gunakan untuk mempermudah penelitian sehingga memiliki alur penelitin yang jelas. Pada peneliti akan mengkaji tentang bagaimana peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama pandemi Covid-19 di desa Rajekwesi kecamatan Mayong kabupaten Jepara.

Selama pandemi covid-19 proses pembelajaran yang semula mengharuskan untuk bertatap muka sekarang berubah menjadi pembalajara online atau yang biasa dikenal istilah pembelajaran daring (dalam jaringan). Pada pembelajaran daring tersebut proses belajar dilakukan dirumah masing-masing melalui bantuan teknologi, materi dan tugas diberikan secara online sehingga anak akan lebih sering berada dirumah untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Pada saat seperti inilah peran orang tua dalam pendidikan sangat dibutuhkan. Sebenarnya bukan pada masa pandemi seperti ini saja peran orang tua baru dibutuhan namun pada setiap harinya orang tua juga perlu sadar akan perannya dalam mendukung pendidikan anak.

Dorongan dari orang tua sangat dibutuhkan dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan dan mempengaruhi ketercapaian belajar seorang anak dalam belajar.

Peran orang tua merupakan salah satu faktor dari luar yang dapat mempengaruhi

(37)

19

motivasi belajar pada anak seperti yang diu ngkapkan Ngalim Purwanto (dalam Tama dkk., 2019: 12) orang tua dapat memberikan motivasi yang baik kepada anak-anaknya sehingga timbullah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar. Selain dari dirinya sendiri seorang anak juga memerlukan dorongan belajar dari luar, oleh karena itu orang tua perlu sadar akan perannya dalam memberikan dorongan atau motivasi belajar kepada anak.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak salah satunya adalah dengan memberi perhatian lebih perihal pendidikan anak dan mengontrol waktu belajar anak. namun banyak orang tua yang belum menjalankan perannya, dan beranggapan menyerahkan pendidikan anak kepada pihak sekolah saja sudah lebih dari cukup. Oleh karena itu peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian tentang bagaimana peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anaknya. Berikut adalah kerangka berpikir yang peneliti sajikan dalam bentuk bagan.

Pandemi Covid-19

Sistem Pembelajaran Sekolah Dasar

Pembelajaran Daring

Belajar dari Rumah

Peran Orang Tua

Motivasi Belajar Anak

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

(38)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara , dengan subjek penelitiannya adalah warga di desa Rajekwesi Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, dengan pelaku yang diteliti adalah para orang tua dan anak di Desa Rajekwesi dengan menggunakan 8 informan orang tua beserta anaknya yang peneliti pilih berdasarkan kategori yang sudah ditentukan untuk mewakili subjek yang diteliti. Penelitisn ini lebih difokuskan pada peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama pandemi Covid-19 dan motivasi belajar anak selama pandemi Covid-19.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini meliputi tahap prencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.

Waktu yang digunakan untuk merencanakan penelitian ini pada bulan 1 Juni 2020, sedangkan pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2020 sampai 3 September 2020, sementara untuk pembuatan laporan mulai dibuat pada tanggal 30 September. Penelitian ini diharapkan dapat selesai dengan tepat waktu sehingga dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang direncanakan.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan analisis data secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang lebih memusatkan penelitian pada objek yang diteliti kemudian mempelajarainya sebagai sebuah kasus. Creswell (dalam Gunawan, 2013: 114) menjelaskan studi kasus adalah penelitian yang dilakukan terhadap objek yang disebut sebagai kasus yang dilakukan secara seutuhnya, menyeluruh dan mendalam dengan menggunakan berbagai macam sumber data. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan analis data atau jenis penelitian secara deskriptif

(39)

21

yakni penelitian yang menggambarkan atau mendeskripsikan sebuah keadaan yang tengah diteliti.

Pada penelitian ini lebih difokuskan untuk mengetahui peran orang tua dalam memberikan motivasi kepada anak untuk belajar selama masa pandemi covid-19 dan motivasi belajar anak selama pandemi Covid-19. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melakukan proses pendataan, kemudian mengolah data dan menganalisis data yang telah diperoleh untuk lebih jelasnya berikut adalah rancangan penelitian yang peneliti lakukan dalam penelitian ini.

1) Melihat kondisi lapangan dengan cara melakukan observasi dan wawancara kepada informan yang sudah peneliti pilih untuk mengetahui bagaimana kondisi yang sebenarnya.

2) Mengumpulkan data yang telah didapat dari informan yang telah dipilih, pada tahap ini peneliti memperoleh data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3) Menganalisis data yang telah di peroleh dari proses pengumpulan data kemudian mengidentifikasi dan menyimpulkannya.

3.3 Peranan Peneliti

Penelitian ini berkaitan dengan pendidikan anak di sekolah dasar guna mengetahui bagaimana motivasi belajar anak dan bagaimana peran orang tua dalam memberikan motivasi atau dorongan kepada anaknya untuk belajar. Peneliti akan berusaha mengumpulkan data sebanyak-banyaknya kemudian mengolah dan menganalisis data yang didapat setelah itu peneliti juga berupaya memberikan solusi berkaitan dengan permasalahan yang diteliti sehingga penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat dalam dunia pendidikan. Dengan demikian dapat diakatakan bahwa peran peneliti dalam penelitian ini sangatlah penting selain sebagai perencana dalam penelitian, peneliti juga sebagai pengumpul data, mengolah data, menganalisis data hingga menyimpulkan hasil penelitian. Pada penelitian ini peneliti juga berperan sebagai pendamping dari objek yang akan diteliti.

(40)

22 3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data merupakan keterangan-keterangan suatu hal dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan (Misbahuddin dan Iqbal, 2014:21). Dengan demikian data dapat diartikan sebagai sebuah keterangan yang berupa informasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berkaitan tentang peran orang tua dalam memotivasi anak belajar dan motivasi belajar anak selama pandemi Covid-19. Data pada penelitian ini berupa data kualitatif karena data yang diperoleh lebih banyak berupa uraian kata yang diperoleh dari lisan dan tulisan. Ada dua jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yakni data primer dan data sekunder.

1. Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung. Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara kepada 8 informan orang tua beserta anaknya yang sudah peneliti pilih berdasarkan kategori tertentu.

2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau data didapat dari orang lain dan sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder pada penelitian ini berupa dokumentasi kegiatan penelitian.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data merupakan subjek darimana data akan diperoleh.Sumber pengambilan data dibedakan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sugiyono (2015: 308) menjelaskan sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data atau dapat melalui orang lain dan dokumen.

Untuk memperoleh data berkaitan dengan peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama pandemi covid-19 peneliti akan memfokuskan informan berdasarkan kategori tertentu. dengan adanya kategori tersebut diharapkan mampu memberikan sumber data yang beragam sehingga

(41)

23

memperoleh data yang beragam pula. berikut adalah kategorisasi yang akan peneliti gunakan dalam memilih informan.

Kategori Informan

Perbedaan Pekerjaan

Latar Belakang Pendidikan

Kondisi Ekonomi Gambar 3.1 Kategori Informan

Informan yang dipilih peneliti adalah orang tua dan anaknya. Peneliti akan berusaha mencari informan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan.

Informan dalam penelitian ini diharapkan memiliki latar belakang yang berbeda- beda mulai dari pekerjaaannya, pendidikan dan kondisi perekonomiannya.

Dengan adanya perbedaan kategori tersebut diharapkan dapat memberikan perbedaan sumber informasi yang beragam sehingga dapat mewakili subjek yang akan diteliti dan diharapkan penelitian ini mampu menyajikan data yang komplek.

data yang didapatkan dari informan dijadikan sebagai sumber data primer, untuk lebih jelasnya berikut adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dalam penelitian ini.

1. Sumber data primer.

Peneliti mendapatkan data atau informasi secara langsung dari informan yang telah dipilih melalui observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan informannya adalah 8 orang tua guna mengetahui perannya dalam memberikan motivasi belajar selama pandemi Covid-19 dan anaknya guna mengetahui motivasi belajar selama pandemi Covid-19. Berikut adalah Informan yang telah peneliti pilih:

a. Ibu RAA dan anak NSI b. Ibu I dan anak MRH c. Ibu AN dan anak RAS

(42)

24 d. Ibu Z dan anak SAP

e. Ibu ISN dan anak NSH f. Ibu SM dan anak MPE g. Bapak UM dan anak ASF h. Bapak AK dan anak MZD 2. Sumber data sekunder.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini digunakan sebagai data pendukung yang peneliti peroleh dari dokumentasi hasil kegiatan dan sumber lainnya seperti arsip desa Rajekwesi.

3.5 Teknik Pengumplan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah penelitian. Pada tahap ini menentukan sebuah proses analisis data yang kemudian akan ditarik sebuah kesimpulan, oleh karena itu pada tahap pengumpulan data tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan untuk mendapatkan data terkait penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui proses pengamatan sekaligus pencatatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Arifin Zainal (2014: 152) berpendapat bahwa observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional.

Teknik pengumpulam data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan degan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2016: 203). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa observasi merupakan teknik pengumplan data yang dilakukan dengan cara melalui pengamatan secara langsung.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data observasi dibedakan menjadi dua, yaitu participan observation dan non participant observation.

Participan observation yaitu peneliti terlibat langsung dengan kegiatan yang

(43)

25

sedang diteliti selain sebagai pengamat peneliti juga melakukan kegiatan yang dilakukan oleh subjek dan objek yang diteliti, sedangkan pada non participant observation atau Observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat langsung dengan keadaan yang diteliti atau peneliti hanya sebagai pengamat.

Pada penelitian ini peneliti sebagai non participant observation karena peneliti hanya sebagai pengamat dan tidak ikut andil pada kegiatan yang dilakukan subjek yang diteliti. Peneliti hanya mengamati bagaiamana peranan orang tua dalam memberikan motivasi kepada anak untuk belajar dan mengamati bagiamana motivasi belajar anak selama pandemi Covid-19. Peneliti juga menggunakan jenis observasi terstruktur karena peneliti telah merancang apa tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

3.5.2 Wawancara

Nasution (dalam Sudaryono dkk, 2013: 35) menyatakan bahwa wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara dilakuakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara langsung antara yang mewawancarai dan orang yang diwawancarai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada informan untuk memperoleh informasi terkait masalah penelitian.

Sugiyono (2016: 194-197) mengemukakan bahwa wawancara dibagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur adalah peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh, sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.

Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data atau informasi tentang bagaimana peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak selama pandemi Covid-19 dan motivasi belajar anak selama pandemi Covid-19. Informan atau narasumber dalam penelitian ini adalah 5 siswa

Gambar

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Gambar 4.1 Penelitian Orang Tua I
Gambar 4.4 Penelitian Orang Tua IV  Dokumentasi Penelitian Tanggal 30 Agustus 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak di era milenial pada kecamatan tempe kabupaten wajo adalah peran orang tua dalam pembentukan

Peran orang tua sangat diperlukan dalam memotivasi anak dalam belajar selama masa pandemic covid-19 yang mengharuskan anak untuk belajar dari rumah.Orang tua

Adapun strategi yang efektif perlu dilakukan orang tua adalah menyiapkan ruang belajar di rumah atau di luar rumah sehingga anak terkondisikan siap untuk

Hal ini selaras dengan penelitian yang menyatakan bahwa orang tua sebagai pendidik utama anak selama belajar dari rumah harus menyediakan waktu, lingkungan belajar yang

disebut sebagai kasus yang dilakukan secara seutuhnya, menyeluruh dan mendalam dengan menggunakan berbagai macam sumber data. Sedangkan pada penelitian ini

“Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak Belajar Daring Selama Masa Pandemi Covid 19” adalah tentang bagaimana cara sebagai orang tua harus bisa memberikan

1) Tingkat kesulitan belajar siswa pada materi Sistem pernapasan manusia di SMP Abdi Negara kelas VIII sangat tinggi. 2) Banyaknya faktor-faktor yang menyebabkan

Hal ini dilakukan untuk mengetahui peran orang tua secara khusus, yang beragama Katolik dalam pendidikan moral anak pada masa pandemi covid-19.. Malang dipilih karena merupakan