• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Penghulu dalam mengurangi tingkat perceraian di KUA Kecamatan Enrekang Enrekang

HASIL PENELITIAN

D. Peran Penghulu dalam mengurangi tingkat perceraian di KUA Kecamatan Enrekang Enrekang

1. Meningkatkan kualitas Program bimbingan keluarga sakinah

Dalam upaya mengurangi perceraian, penghulu turut berperan aktif melalui peningkatan pelaksanaan bimbingan keluarga sakinah yang diadakan untuk memberikan pembinaan khusus kepada calon pengantin seputar masalah kehidupan dalam berkeluarga. Program bimbingan keluarga sakinah atau biasa lebih dikenal KursCatin (Kursus Calon Pengantin) ini diadakan per tri wulan, para calon pengantin yang akan menikah dikumpulkan untuk diberikan pembekalan. Dalam satu kelas mencakup Kecamatan Enrekang, Cendana, dan Maiwa, ini biasanya mencapai 45-50 pasangan setiap kali bimbingan. Namun selama pandemi covid 19, kegiatan ini hanya dilakukan secara face to face yaitu antara penghulu dan calon pasangan saja yang dilaksanan di kantor KUA itu sendiri dalam bentuk ceramah atau diskusi/tukar pikiran, jadi siapa yang akan menikah itulah yang dinasehati.80

Mengenai materi bimbingan keluarga sakinah, bahan yang diajarkan didesain secara lebih detail dengan mempertimbangkan kebutuhan calon pengantin meliputi pengetahuan dan kemampuan dalam (a) membangun dan membina keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, (b) menjaga dan melestarikan hubungan suami istri, serta (c) mengelola konflik dalam rumah

80Lamir Dacing, Kepala KUA Kecamatan Enrekang (43 tahun), Wawancara, Enrekang, 10 Maret 2021.

60

tangga. Dan materi-materi ini sudah dirangkum dalam buku khusus yang dibuat oleh Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, dengan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat.81

Penerbitan buku ini memang bertujuan sebagai wasilah untuk bacaan mandiri calon pengantin dan ini merupakan wujud nyata kesungguhan Kementerian Agama agar tercipta keluarga yang harmonis melalui pernikahan yang ideal. Dan inilah yang harus dipelajari oleh calon pasangan nikah melalui kursus/bimbingan yang diadakan oleh setiap KUA di masing-masing kecamatan. Karena pada dasarnya, pengetahuan dan keterampilan dalam mengelolah rumah tangga tersebut bukanlah sesuatu yang given, melainkan harus dipelajari dan dipahami.

Dengan berjalannya program bimbingan ini, Kepala KUA Kecamatan Enrekang berharap ini menjadi salah satu jalan dalam mengurangi tingkat perceraian. Dalam proses bimbingan masing-masing pasangan diberikan berupa selebaran kertas berisi pertanyaan bagaimana cara mengatasi sumber konflik atau menganalisisnya jika mereka dihadapkan dalam kondisi tersebut.82

2. Nasihat khutbah nikah

Selain program bimbingan keluarga sakinah, Penghulu yang bertugas menikahkan calon pasangan pengantin juga mengambil kesempatan memberikan nasehat singkat seputar kehidupan rumah tangga dalam khutbah pernikahan

81Madhasir, “Pengantar” dalam Adib Machrus dkk, Fondasi Keluarga Sakinah (Jakarta: Subdit Bina Keluarga Sakinah, 2017), h. Viii.

82Lamir Dacing, Kepala KUA Kecamatan Enrekang (43 tahun), Wawancara, Enrekang, 10 Maret 2021.

61

sebelum akad berlangsung. Dalam isi nasihat khutbahnya Penghulu mengingatkan bahwa pernikahan itu merupakan fondasi awal dalam membangun sebuah keluarga. Karena itu Allah dan Rasul-Nya memerintahkan untuk membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah harus melalui pernikahan yang sah.

Dalam kehidupan pernikahan seorang suami ataupun istri harus mengetahui kedudukannya masing-masing. Dalam berumah tangga tidak semua hal sesuai dengan apa yang diinginkan. Setiap pasangan harus memahami bahwa setiap manusia itu mempunyai kekurangan dan tidak ada yang sempurna. Dan permasalahan yang muncul dalam rumah tangga, tidak bisa dihindari oleh setiap pasangan. Jadi, seorang suami ataupun istri ketika bertemu dengan masalah, haruslah mencari solusi dari permasalahannya itu dengan duduk bersama lalu didiskusikan kemudian dirembuhkan hingga menemukan solusi yang tepat tanpa harus menjadikan perceraian sebagai satu-satunya jalan keluar.83 Karena bagaimanapun, pernikahan itu mulia maka masing-masing pasangan harus saling mengingatkan dan menasehati dalam kebaikan, dengan begitu tujuan untuk membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah akan terwujud.84

Walaupun dalam Al-Qur’an tidak ada ayat yang secara jelas mendeskripsikan tentang visi ataupun misi dalam sebuah keluarga. Namun jika diamati atau dicermati visi utama dalam berkeluarga adalah mempunyai keinginan ataupun cita-cita untuk bersama dikumpulkan di dalam Surga-Nya.

Allah Swt berfirman dalam QS. Az-Zukhruf/43:70.

83Nasehat Khutbah Nikah oleh Kepala KUA Kecamatan Enrekang (18 Januari 2021).

62

َنْوَُبَُْتَ ْمُكُجاَوْزَاَو ْمُتْ نَا َةَّنَْلْا اوُلُخْدُا

Terjemahannya:

“Masuklah kamu ke dalam Surga, kamu dan istri-istri kamu akan digembirakan”.85

Dan firman-Nya QS. Ar-ra’d/13: 23.

ْوُلُخْدَي ُةَكِٕىٓلَمْلاَو ْمِهِتِّٓيِِّرُذَو ْمِهِجاَوْزَاَو ْمِهِٕىۤ َۤبِٓا ْنِم َحَلَص ْنَمَو اََنَْوُلُخْدَّي ٍنْدَع ُتِّٓنَج

ٍۚبَبِ ِِّلُك ْنِِّم ْمِهْيَلَع َن

Terjemahannya:

“(Yaitu) Surga Adn yang mereka masuk ke dalamnnya bersama demgan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu”.86

Sedangkan misi pernikahan adalah untuk membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah dan mengajak keluarganya senantiasa taat kepada Allah, menjaga kesucian diri, serta menjadikan keluarganya bagian utama dari sebuah gerakan untuk menegakkan hukum Allah. Visi dan misi ini harus menjadi motivasi utama bagi setiap pasangan yang ingin melangkah ke jenjang pernikahan, tak hanya diucapkan oleh lisan saja, namun mesti diamalkan dan diterapkan. Jika ini sudah menjadi barometer kehidupan pernikahan, maka permasalahan yang muncul tidak akan menjadikan sebuah keluarga berakhir dalam perceraian. Setiap pasangan akan memahami bahwa tujuan utama dalam berkeluarga merupakan amalan dunia akhirat.

3. Menyediakan penasihatan dan konsultasi pernikahan

Tak hanya menyediakan wadah untuk bimbingan/kursus tentang seputar pernikahan. Namun, dalam upaya mengurangi tingkat perceraian di Kabupaten Enrekang, penghulu juga siaga dalam melayani setiap pasangan yang ingin

85Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, h. 494.

63

berkonsultasi tentang rumah tangganya. Karena persoalan/permasalahan dalam kehidupan pernikahan kadang dapat diselesaikan dengan bantuan orang lain.87 Terkait hal tersebut Allah menyinggungnnya dalam firman-Nya QS. An-Nisa/4:35.

هِلْهَا ْنِِّم اًمَكَح اْوُ ثَعْ باَف اَمِهِنْيَ ب َقاَقِش ْمُتْفِخ ْنِاَو

ٖ

اًمَكَحَو

ْنِِّم

اَهِلْهَا

ۚ

ْنِا

آَدْيِرُّي

اًح َلَْصِا

ِِّفَوُّ ي

ُِّٓللَّا ِق

اًْيُِبَخ اًمْيِلَع َناَك َِّٓللَّا َّنِا ۗ اَمُهَ نْ يَ ب

Terjemahannya:

“Dan jika kalian khawatir adanya persengketaan di antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perdamaian, niscaya Allah memberi taufik kepada suami istri. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.88

Konsep seperti ini bisa dilakukan secara formal yaitu dengan cara membawa perkara perceraian ini ke Pengadilan Agama, pada sidang pertama maka masing-masing pasangan akan melalui proses mediasi. Hal ini sesuai dengan PERMA No. 1 Tahun 2006 tentang Prosedur Mediasi di pengadilan yang menggantikan PERMA No. 1 Tahun 2008. Mediator dapat berasal dari hakim maupun mediator di luar pengadilan yang bersertifikat.89

Dan proses mediasi dapat juga dilakukan secara informal oleh pasangan dengan mengutus seorang hakam yang bijak dan dapat dipercaya bisa membantu dalam menyelesaikan masalah. Dalam hal ini penghulu menjadi salah satu orang yang dipercaya oleh pasangan yang sedang mengalami permasalahan dalam pernikahannya. Setiap pasangan yang ingin bercerai, kebanyakan dari mereka

87Lamir Dacing, Kepala KUA Kecamatan Enrekang (43 tahun), Wawancara, Enrekang, 10 Maret 2021.

88Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, h. 74.

89Adib Machrus, Nur Rofiah dkk, Fondasi Keluarga Sakinah (Jakarta: Subdit Bina Keluarga Sakinah, 2017), h. 183.

64

mendatangi penghulu untuk meminta solusi sebelum datang ke Pengadilan Agama ini disebabkan karena adanya kedekatan antara penghulu dengan masyarakat sekitar. Program KUA yang mengharuskan banyak interaksi dengan masyarakat, sehingga terciptalah kedekatan.

Dan ketika ada pasangan yang datang untuk kosultasi, penghulu kemudian mendudukkan mereka lalu mengajaknya untuk menrefleksikan persoalan yang ada, mengevaluasi perjalanan pernikahannnya, sembari mengidentifikasi persoalan, lalu mencari solusi sebanyak-banyaknya, dan langkah terakhir adalah pengambilan keputusan. Penghulu juga menyarankan agar masing-masing pasangan tidak menyinggung satu sama lain dan tidak lagi kembali pada masa yang lampau, fokus pada alternatif solusi adalah hal yang perlu diperhatikan, sehingga dapat mencapai kesepakatan bersama.90

4. Peningkatan kader pembina keluarga sakinah

Upaya terakhir yang dilakukan oleh penghulu dalam mengurangi perceraian adalah dengan meningkatkan kualitas pembina bimbingan keluarga sakinah. Berdasarkan wawancara dengan Kepala KUA Kecamatan Enrekang salah satu syarat pemateri KursCatin (Kursus Calon Pengantin) yaitu telah menikah. Menurutnya, dengan adanya pengalaman akan memudahkan pemateri untuk memberikan pembekalan. Selain itu, para calon pasangan pengantin yang menjadi

90Lamir Dacing, Kepala KUA Kecamatan Enrekang (43 tahun), Wawancara, Enrekang, 10 Maret 2021.

65

peserta akan lebih mempercayai pemateri yang sudah berpengalaman dibandingkan dengan yang belum.91

Peningkatan kader pembina keluarga sakinah ini juga merupakan salah satu tugas pokok penghulu berdasarkan Bab V Pasal 8 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/ 62 / M.PAN / 6 / 2005 Tentang Rincian Kegiatan Penghulu sesuai dengan jenjang jabatan.92

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka ada empat tugas/peran yang dilakukan oleh penghulu dalam rangka mengurangi perceraian di Kecamatan Enrekang, yaitu Meningkatkan bimbingan keluarga sakinah, nasihat khutbah nikah, menyediakan penasihatan dan konsultasi pernikahan, dan peningkatan kader pembina keluarga sakinah. Dalam hal ini penghulu harus konsisten menjalankan peran-perannya agar perceraian di Kecamatan Enrekang terus mengalami penurunan. Tak hanya itu penghulu juga masih memerlukan upaya lain dan strategis dalam mengurangi tingkat perceraian. Penghulu harus lebih bersikap proaktif dan perlu mengadakan sosialisasi serta pendekatan yang lebih mendalam secara agama kepada masyarakat sekitar terutama terhadap para pasangan yang sudah menikah.

Yang perlu diperhatikan penghulu juga adalah melakukan evaluasi terhadap salah satu programnnya yaitu, penasihatan dan konsultasi pernikahan. Dalam hal ini Penghulu mesti melibatkan tokoh-tokoh agama yang dapat memberikan bimbingan khusus seputar keagamaan kepada masyarakat sekitar

91Lamir Dacing, Kepala KUA Kecamatan Enrekang (43 tahun), Wawancara, Enrekang, 10 Maret 2021.

92Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman Penghulu (Jakarta: Departemen Agama RI, 2008), h. 189.

66

terutama kepada pasangan yang mengalami keretakan dalam rumah tangganya serta ibu-ibu yang memang secara jelas rawan meminta cerai kepada suaminya ketika terjadi permasalahan. Karena pada umumnnya, pasangan yang bercerai memiliki pemahaman agama yang masih kurang, hal ini dapat diketahui dengan melihat faktor-faktor penyebab perceraian, seperti pertengkaran terus menerus, meninggalkan salah satu pihak, kekerasan dalam rumah tangga bahkan mabuk, judi yang secara jelas memang sudah dilarang oleh agama tapi masih ada saja dari salah satu pihak pasangan yang mengerjakannya.

Jika masing-masing pasangan memiliki pemahaman agama yang kuat, maka hal-hal yang menyebabkan perceraian bisa dihindari, misal ketika terjadi perselisihan atau memiliki argumen yang berbeda, maka hal ini bisa diatasi oleh pasangan yang memiliki pemahaman agama yang baik. Setiap pasangan akan memahami pasangannya masing-masing, sang suami akan paham bahwa istri adalah salah satu bentuk amanah yang dititip untuknya untuk dijaga dan dibina, begitupun sebaliknya sang istri akan paham bahwa suami adalah surganya sehingga dia tidak akan melanggar perintah suaminya selama itu masih sesuai syariat Islam. Itulah mengapa masyarakat khsususnya di Enrekang masih membutuhkan ekstra pendekatan seputar keagamaan.

67 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari data-data ataupun wawancara maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat perceraian di Kecamatan Enrekang.

Berdasarkan data Pengadilan Agama Enrekang sejak tahun 2018-2020, tingkat perceraian di Kabupaten Enrekang mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2018, kasus perceraian yang terjadi di Kabupaten Enrekang berjumlah 307. Pada tahun 2019 terdapat 324 kasus, sedangkan tahun 2020 ada 321 kasus perceraian yang terdiri dari cerai gugat dan cerai talak. Sedangkan khusus Kecamatan Enrekang berada di posisi ketiga dari terakhir dari kecamatan-kecamatan yang berada di Enrekang sejak tiga tahun berturut-turut setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami peningkatan.

Perceraian yang terjadi di Kabupaten Enrekang disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu, Terjadi perselisihan terus menerus, salah satu pihak meninggalkan pihak yang lain, dan faktor ekonomi.

2. Peran penghulu dalam mengurangi tingkat perceraian.

Secara zahir (nampak) penghulu dikenal sebagai pejabat yang memiliki tugas utama yaitu menikahkan, namun jika diteliti lebih mendalam ternyata penghulu juga memiliki peran atau tugas sampingan yang beliau jalankan dalam

68

upaya mengurangi tingkat perceraian. Adapun peran dan upaya yang dilakukan oleh penghulu ada 4 langkah yaitu:

a) Meningkatkan kualitas program bimbingan keluarga sakinah.

Dalam upaya mengurangi perceraian, penghulu turut berperan aktif melalui peningkatan pelaksanaan bimbingan keluarga sakinah yang diadakan untuk memberikan pembinaan khusus kepada calon pengantin seputar masalah kehidupan dalam berkeluarga.

b) Nasihat khutbah nikah.

Selain program bimbingan keluarga sakinah, Penghulu yang bertugas menikahkan calon pasangan pengantin juga mengambil kesempatan memberikan nasehat singkat seputar kehidupan rumah tangga dalam khutbah pernikahan sebelum akad berlangsung. Penghulu memberikan wejangan singkat, bahwa setiap pasangan harus saling memahami, jika ada masalah yang ditemukan dalam rumah tangganya, maka yang perlu dilakukan adalah menyelesaikannya dengan cara yang baik tanpa harus berakhir di ruang sidang perceraian.

c) Menyediakan penasihatan dan konsultasi pernikahan.

Dalam upaya mengurangi tingkat perceraian di Kabupaten Enrekang, penghulu juga siaga dalam melayani setiap pasangan yang ingin berkonsultasi tentang rumah tangganya. Karena persoalan/permasalahan dalam kehidupan pernikahan kadang dapat diselesaikan dengan bantuan orang lain. Dalam hal ini penghulu siap melayani setiap pasangan yang datang ke KUA jika ada yang ingin konsultasi atau meminta nasihat seputar rumah tangganya.

69

d) Peningkatan kader pembina keluarga sakinah.

Ini merupakan langkah akhir yang dilakukan oleh penghulu dalam upaya mengurangi tingkat perceraian. Dengan meningkatkan kualitas pembina keluarga sakinah, maka ini akan memberikan kesan yang positif kepada pasangan-pasangan yang dibinanya dan akan memudahkan bagi para pasangan untuk menerima nasihatnya dengan baik serta menerapkannya dalam kehidupan rumah tangganya.

B. Saran-Saran

Adapun saran-saran yang peneliti dapat berikan setelah berakhirnya penelitian ini adalah:

1. Disarankan kepada bapak Kepala KUA Kecamatan Enrekang untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas program-programnnya dalam upaya mengurangi tingkat perceraian.

2. Penghulu diharapkan lebih teliti dan bertanggung jawab ketika menikahkan pasangan muda-mudi.

3. Pemerintah harus lebih mendukung program KUA dan memenuhi kebutuhannya dengan menyediakan dana yang cukup.

4. Pasangan yang hendak menikah harus memiliki visi dan misi pernikahan yang jelas dan tujuan serta komitmen yang kuat agar kelak ketika menemukan permasalahan bisa dilalui secara bersama-sama dengan tenang dan damai.

70

5. Masyarakat harus mempunyai pemahaman yang dalam tentang dampak perceraian, bahwa hal ini sangat berpengaruh dalam kehidupan pribadi ataupun sosial.

71

Dokumen terkait