• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Peran Sekolah

1. Memberi pertimbangan (Advisory) untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang manajemen

Peran komite sekolah sebagai pemberi peitimbangan dalam memajukan peningkatan sekolah di MTsN Salatiga yaitu sekolah selalu meminta kepada komite untuk memberikan suatu keputusan atau kebijakan dari sekolah yang menyangkut hubungan dengan wali murid. Kemudian sekolah selalu meminta kepada komite untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan rekomendasi mengenai kebijakan-kebijakan yang diatur oleh komite yang kebijakan itu juga diatur oleh suatu pimpinan. Yang berhubungan dengan sekolah, komite selalu dimintai pertimbangan atau komite di undang untuk diadakan rapat dan membahas suatu permasalahan. Sekolah juga akan berkecimpung dalam urusan keuangan karena semua laporan yang dilimpahkan kepada wali murid kemudian hal-hal lain juga di laporkah kepada komite. Tentang keuangan sekolah ada semacam laporan pertanggung jawaban dari sekolahan. Misalnya meminta uang kepada wali murid, umpamanya uang itu digunakan untuk meningkatkan fisik bangunan. Dan juga karena salah satu

69

peran komite sekolah adalah menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Oleh karena itu, maka komite perlu mempunyai petugas yang mengurus keuangan. Petugas ini yang disebut bendahara. Bendahara juga harus membuat laporan pertanggungjawaban dalam penggunaan dana tersaebut. Kemudian seorang anggota komite sekolah menjalankan mekanisme yang baik dalam menyusunan rancangan, pelaksanaan APBS di MTsN Salatiga yaitu selalu bekerja sama dengan baik, selalu tanggap terhadap perkembangan di MTsN Salatiga jadi kita tahu perkembangannya apa dari tahun ketahun. Dalam mengambil sebuah keputusan, komite selalu akan merapatkan terlebih dahulu dengan anggota komite sekola. Dalam rapat itu biasanya kami memberikan informasi, memberikan masukan-masukan, memberikan saran-saran. Usaha-usaha yang dilakukan ketua dan pengurus komite sekolah untuk mengembangkan menajemen supaya manajemen yang ada disekolahan menjadi baik adalah memantau kualitas pendidikan yang sangat-sangat diprioritaskan oleh sekolah kemudian keinginan . berfikir bagaimana sekolah itu menjadi berkualitas dan berkembang dari tahun ketahun. Contohya perbaikan bangunan dan dari komite memberikan arahan sehingga dari tahun ketahun berkembang.

Bedasarkan hasil wawancara tentang peran komite sekolah dalam peningkatn kualitas pendidikan di MTsN Salatiga dalam hal pertimbangan (advisory) sehingga dapat dibuktikan pada saat penulis wawancara dengan kepala sekolah pada hari selasa tanggal 15 April 2008 di kantor kepala

70

sekolah MTsN Salatiga pada jam 10.00-10.30, yang menyatakan bahwa “Ya memang benar, perannya itu sebagai pemberi etfis seperti memberikan keputusan, kebijakan, dan pertimbangan-pertimbangan. Hal ini dapat dibuktikan pada saat diadakan rapat, komite selalu memberi suatu pertimbangan dalam suatu permasalahan. Kemudian dalam urusan keuangan komite masuk kedalamnya dan setiap laporan keuangan selalu ada laporan pertanggung jawabanya. Ya, memang benar cuman tidak detail karena ada pengurus dalam komite itu yang aktif disekolah. Ada pengurus komite yang mengurusi keuangan. Buktinya yaitu meminta dana kepada orang tua wali murid untuk meningkatkan fisik bangunan. Buktinya yaitu setiap siswa diharuskan membayar uang gedung sebesara Rp 350.000,00

Kemudian memang benar dalam melaksanakan rancangan dilakukan dengan melakukan rapat terlebih dahulu dengan orang tua wali murid kemudian kalau ada revisi-revisi, setelah disetujui baru dilaksanakan disekolahan dan pembagian tugas atau kerja oleh masing- masing pengurus komite, ketua juga akan mengontrol. Dalam mengambil sebuah keputusan, komite memang benar merapatkan terlebih dahulu dengan pengurus komite dan selalu menggunakan asas musyawarah mufakat. Tidak bisa ketua komite memutuskan sendiri. Ini dapat dibuktikan pada gambar dokumentasi saat komite mengadakan rapat (pada lampiran). Kemudian Usaha-usaha yang dilakukan ketua dan pengurus komite di MTsN untuk mengembangkan menajemen supaya manajemen

71

yang ada disekolahan menjadi baik diantarannya selalu memonitor pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, kemudian juga pengawasan terhadap masalah keuangan kepada komite dalam rangka memberikan keterbukaan kepada komite dan komite juga selalu menanyakan perkembangan-perkembangan yang ada disekolahan”

2. Selaku pendukung (supporting) untuk peningkatan kualitas pendidikan dalam bidang kurikulum

Progam yang dijalankan komite sekolah sebagai pendukung dalam peningkatan kualitas pendidikan yaitu progam jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam hal kinerja komite sebagai pendukung, sumber dana yang diperoleh komite sekolah dalam peningkatan kualitas pendidikan di MTsN Salatiga sumber dananya dari orang tua siswa kemudian sumbangan-sumbangan dari Pemerintah baik itu dari Pemkot maupun dari Depag. Dalam penggunaan anggaran dalam RAPBS tersebut dilaporkan kepada orang tua siswa karena setiap pelaksanaan kegiatan yang menyangkut dengan anggaran, kami laporkan kepada orang tua wali siswa. Itu seperti saya contohkan try out sampai 8 kali dengan penggunaan anggaran kami laporkan kepada orang tua siswa. Dana itu bisa dibuat kebutuhan yang diperlukan, contohnya kopian-kopian. Tujuannya sebagai bentuk pertanggung jawaban penggunaan anggaran yang dioperasionalkan oleh sekolah. Kemudian sekolah memerlukan ketentuan yang mengurus kepengurusan, keanggotaan yang diatur dalam AD/AT. Dalam satu tahun komite melaksanakan rapat itu kadang triwulan, berarti 4 kali kemudian

7 2

ada hal-hal yang mendesak yang sifatnya isidental yang harus diadakan rapat. Kemudian yang komite bahas misalnya seputar pendidikan kemudian termasuk pencapaian pendidikan yang berkisar ujian nasional.

Hal ini dapat dibuktikan pada saat penulis mengadakan wawancara kepada salah satu guru di MTsN Salatiga pada hari selasa tanggal 15 April 2008 di ruang kantor guru pada jam 09.30-10.00, yang menyatakan bahwa “bahwa progam apa yang dijalankan komite sekolah sebagai pendukung dalam peningkatan kualitas pendidikan progamnya ikut menjembatani peningkatan sekolah, baik fisik, sekolah, guru, dan siswa. Hal ini dapat dibuktikan pada gambar, dilihat dari fisik sekolah diadakanya pembangunan sekolah yang dapat dibuktikan pada gambar dokumentasi (pada lampiran) Sedangkan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui rapat, diklat uan juga penataran.

Dalam hal kinerja komite sebagai pendukung, sumber dana yang diperoleh komite sekolah dalam peningkatan kualitas pendidikan di MTsN Salatiga Sumber danaya itu dari pemerintah itu sendiri juga dari orang tua wali murid. Buktinya yaitu setiap siswa diwajibkan membayar uang gedung sebesar Rp 350.000,00. Dan komite sekolah perlu ketentuan mengatur kepengurusan, keanggotaan, bahkan AD/AT, sehingga dalam melangkah itu jelas aturan mainya. Dalam setahun komite mengadakan rapat maksimal empat atau lima kali kalau ada masalah. Biasanya yang dibahasnya RAPBN atau kegiatan-kegiatan, misalnya masalah kurikulum atau pembelajaran. Hal ini bisa dibuktikan dengan gambar dokumentasi

73

(pada lampiran) pada saat diadakan rapat komite. Dalam perananya sebagai pendukung, dalam penggunaan anggaran RAPBS dilaporkan kepada orang tua secara rinci, tujuannya keterbukaan agar orang tua Wali murid puas setelah memberikan uang kepada sekolah”

3. Selaku pengontrol {controlling) untuk peningkatan kualitas pendidikan dalam bidang sumber daya manusaia

Dalam hal pengawasan atau pengontrol, komite sekolah harus ikut * mengesahkan RAPBS karena RAPBS itu perkembangan yang terjadi pada madrasah itu tidak bisa berdiri sendiri, jadi harus ada kerja samanya atau umpan balik dari wali murid sehingga wali murid dalam hal ini terawakili oleh komite. Itu perjalananya sesuai dengan apa yang diharapkan dengan komite jadi komite harus mengetahui perkembangan-perkembangan yang ada disekolahan.

Kemudian peranan komite sekolah yrng mewakili sebagai tokoh masyaraka itu besar sekali perananya tokoh masyarakat itu gunanya untuk mengevaluasi hasil-hasil pendidikan yang dicapai oleh pemerintah. Kalau pendidikan tidak terevaluasi, pendidikn itu akan berjalan monoton. Evaluasi itu untuk peningkatan sehingga akan tahu kalau ada kelemahan- kelemahan dan komite bisa menutupi kelemahan-kelemahan tersebut.

Dengan adanya organisasi komite sekolah yang telah terwujud itu banyak sekali, adanya keseimbangan pemilihan kebutuhan atau skala prioritas yang di usulkan oleh sekolah kemudian dari komite memberikan solusi-solusi atau wawasan yang pelaksanaanya itu sesuai dengan yang

74 diharapkan dari sekolah itu, kemudian bertambahnya sarana prasarana pembelajaran, dan juga bertambahnya gedung sekolah baru atau gedung baru, komite sekolah juga harus mengawasi penggunaan anggaran sebagaimana telah ditetapkan dalam APBS karena karena hal ini sesuai dengan peran komite sekolah sebagai controlling agency, atau badan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan sekolah, termasuk pelaksanaan dan penggunaan APBS. Kemudian upaya-upaya apa yang dilakukan ketua dan Pengurus komite sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MTsN Salatiga yaitu meningkatkan fasilitas yang ada disekolah, bangunan yang ada disekolah serta hal yang menunjang dengan pengajaran yang ada

disekolah tersebut. ' —

Hai ini dapat dibuktikan pada saat penulis mengadakan wawancara kepada salah seorang karyawan di MTsN Salatiga pada hari Selasa tanggal 15 April 2008 di kantor TU MTsN Salatiga pada jam 09.00-09.30 yang menyatakan “Dalam hal pengawasan atau pengontrol, komite sekolah harus ikut mengesahkan RAPBS karena semua komite itu mempunyai peran dan peran komite sekolah yang mewakili sebagai tokoh masyarakat, perannya besar sekali dalam kemajuan sekolah. Kemudian yang telah terwujud dengan adanya organisasi komite sekolah yaitu gedung-gedung baru, dan terlaksananya KBM. Ini dapat dibuktikan dengan nyata tentang gedung baru pada gambar dokumentasi (pada lampiran) komite sekolah juga harus mengawasi penggunaan anggaran sebagaimana telah ditetapkan dalam APBS dan upaya-upaya apa yang dilakukan ketua dan pengurus

75

komite sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MTsN Salatiga yaitu selalu memantau kegiatan”

4. Selaku mediator untuk peningkatan kualitas pendidikan dalam bidang sarana prasarana

Dalam peranya komite sekolah sebagai mediator, komite sekolah dapat membentuk panitia adhoc, seperti panitia pembangunan atau panitia rehabilitasi gedung tetapi tidak secara langsung dan komite sekolah tidak mempunyai peran sebagai pelaksana kegiatan seperti itu. Tetapi pelaksanaan progam tersebut sudah barang tentu harus memperoleh surat tugas dari komite sekolah serta harus dapat kontrol komite sekolah dan mengenai anggaran, keuangan dan fasilitas kantor, anggaran yang diperlukan untuk membangun komite sekolah yang sesuai dengan harapan masyarakat, sumber dana yang di butuhkan oleh komite sekolah itu sumber dananya dari orang tua siswa kemudian sumbangan-sumbangan dari pemerintah ada dua jalur baik itu dari pemkot maupun dari depag. Dalam penyaluran dana pembangunan akan terus menggunakan adanya komite sekolah. Dan komite sekolah dapat mengangkat petugas sekretariat asalkan itu dimusyawarahkan terlebih dahulu atau kalau memerlukan ketentuan tentang pengangkatan petugas sekretariat harus dicantumkan didalam AD/ART sehingga kebijakan tentang pengangkatan petugas sekretariat bukan hanya kehendak ketua, melainkan kehendak seluruh anggota. Kemudian yang telah diperbuat komite sekolah yang mewakili sebagai dewan guru dalam peningkatan kualitas pendidikan, banyak yang

76

komite tempuh untuk masalah peningkatan kualitas pendidikan, yaitu meningkatkan prestasi sesuai dengan harapan dari guru sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuktikan ketika penulis mengadakan wawancara dengan salah satu siswa MTsN Salatiga pada hari selasa tanggal 15 April 2008 diruang tamu MTsN Salatiga pada jam 10.30- 11.00, yang menyatakan “Dalam perananya komite sekolah sebagai mediator, komite sekolah dapat membentuk panitia adhoc, seperti panitia pembangunan atau panitia rehabilitasi gedung tetapi komite tidak terjun secara langsung. Buktinya dalam pembangunan gedung sekarang ihi komite tidak ikut dalam membagun tetapi ada petugas sendiri dan itu tetap dalam pengawsan guru maupun komite. Dan mehgenai anggaran, keuangan dan fasilitas kantor, anggaran yang diperlukan untuk membangun komite sekolah yang sesuai dengan harapan masyarakat dari pemerintah dan orang tua siswa, setiap murid diwajibkan membayar uang gedung sebesar Rp 350.000,00 dan dalam penyaluran dana pembangunan akan terus menggunakan adanya komite sekolah. Komite sekolah dapat mengangkat petugas sekretariat, itu memang benar buktinya petugas dari TU masuk menjadi anggota komite sekolah. Kemudian yang telah diperbuat komite sekolah yang mewakili sebagai dewan guru dalam peningkatan kualitas pendidikan yaitu meningkatkan pembelajaran agar berhasil dengan baik. Setiap hal yang dilakukan banyak sekali aktifitas lahiriah, peningkatan mata pelajatan seperti try out, les dan seterusnya, kemudian lewat pendekatan rohaniyah seperti mujahadah untuk

77

peningkatan siswa siswi di MTsN Salatiga agar berkualitas, ini dapat dibuktikan pada gambar dokumentasi ketika siswa melaksanakan mujahadah (pada lampiran)”

B. Hambatan-hambatan yang dialami komite dalam peningkatan kualitas

Dokumen terkait