• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN SERTA MASYARAKAT DAN SWASTA

Dalam dokumen DOCRPIJM 1501145895BAB II PROFFIL (Halaman 36-45)

IV. Air Limbah

4. PERAN SERTA MASYARAKAT DAN SWASTA

-

Belum ada partisipasi aktif dari masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah

Perlunya peningkatan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan air limbah rumah tangga dalam hal ini terkait dengan perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan MCK sehat dan septic tank yang sesuai dengan standar teknis dan kesehatan.

ASPEK TEKNIS

-

Pemerintah Kota Baubau selama ini dalam pengelolahan air limbah belum mengacu pada aturan dan dasar tekhnis yang tertuang dalam tata kelolah air limbah yang biasa di sebut dengan Masterplan Air Limbah.

Belum adanya masterplan, atutan umum dan aturan teknis yang menjadi acuan rencana pembangunan dan pengelolaan air limbah Kota.

Perencanaan Ketersediaan dokumen perencanaan (master plan, FS, DED)

No Aspek Potensi Peluang Pengembangan T antangan Pengembangan Lokasi FISIK LINGKUNGAN 3. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN ASPEK TEKNIS Tersedianya berbagai dokumen pendukung terkait dengan pengembangan permukiman yakni : - Permasalahan Lokasi

Permukiman yang tidak sesuai RTRW

Dokumen RTRW Kota Baubau Tahun 2002 – 2020

-

Sarana dan prasarana

lingkungan permukiman yang menurun kualitasnya.

Dokumen RP4D Kota Baubau tahun 2011 Dokumen SPPIP dan RPKPP Kota Baubau

Tahun 2011 ASPEK KELEMBAGAAN

Dokumen RPJMD Kota

Baubau Tahun 2013 –

2017

-

Belum adanya Dinas / Badan/ Lembaga Teknis pada SOPD yang secara khusus menangani pembangunan dan

Pengembangan perumahan dan Permukiman;

Pembentukan Dinas yang menangani perumahan dan permukiman

Kota Baubau

Kesiapan lahan seluas 8 ha di Kawasan Palagimata untuk pembangunan Rusunami

-

Lemahnya pelaksanaan koordinasi antar instansi terkait;

Peningkatan Kapasitas SDM dan Pelaku Pembangunan Perumahan dan Permukiman

Kesiapan Instansi

Pengelola Rusunawa yakni UPTD Rusunawa Kota Baubau

-

Belum terbangunnya sistem informasi manajemen

perumahan permukiman yang terpadu dan terintegrasi;

Peningkatan Kerjasama dengan pihak lain yang terkait

-

Pengembangan kualitas SDM yang masih terbatas terutama di bidang Perumahan dan Permukiman;

Kota Baubau

Masalah

Terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan dan permukiman karena harga lahan yang tidak terkontrol

Adanya Perda No.1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Baubau Pembangunan perumahan dan

permukiman yang dilaksanakan dengan pola Kasiba dan Lisiba yang Berdiri Sendiri.

-

Pemerintahpun belum memiliki kebijakan mengenai aturan umum dan aturan teknis yang mengatur pengelolahan air limbah (USER INTERFACE SAMPAI DENGAN PEMROSESAN AKHIR).

- Masih kurangnya fasilitas MCK

Target MDGs 7c terlayaninya 50% masyarakat yang belum mendapatkan akses air limbah sampai tahun 2015

-

Masih kurangnya jamban keluarga yang belum memenuhi kriteria kesehatan lingkungan

Adanya Penerapan Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal menekankan tentang target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam permen ini yaitu pasal 5 ayat 2;

- Masih kurangnya penggunaan

septic tank komunal

-

Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam

pengembangan sistem SANIMAS air limbah

- Masih kurangnya sarana truk

tinja

- Kurangnya kesadaran masyarakat

dlm pemakaian truk tinja

- Tidak berfungsinya IPLT secara

maksimal

- Belum adanya sistem off-site

Kota Baubau Sistem on site sanitation

Sistem off site sanitation

Cakupan pelayanan air limbah yang masih sangat terbatas serta sarana dan prasarana IPLT yang belum memadai ditambah lagi dengan mobil pengangkut tinja yang hanya berjumlah 1 buah

No A spek Po tensi Peluang Pengem bangan T antangan Pengem bangan Lo kasi FISIK LINGKUNGAN 5. DRAINASE ASPEK TEKNIS Adanya Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal yang menekankan tentang target

pelayanan dasar bidang

PU yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota. - Masterplan / rencana induk sistem drainase masih bersifat parsial kewilayahan, belum ada rencana induk skala Kota Baubau

Menyusun dan membuat masterplan/Rencana induk sistem drainase terintegrasi

Mencegah penurunan kualitas

lingkungan permukiman Kota Baubau

Dokumen RPIJM Kota Baubau Tahun 2014- 2019

-

Belum ada targat

pengelolaan drainase skala kota

Dokumen Buku Putih Sanitasi Kota Baubau Tahun 2012

-

Masih terdapat

pembangunan drainase tidak sesuai standar kelayakan teknis, lingkungan dan ekonomi

Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase Yang Belum Terencana, Terintegrasi Dan Belum Memiliki Acuan/Standar Teknis.

Strategi Sanitasi Kota

Baubau Tahun 2012 -

Belum ada jadwal berkala pembersihan Drainase

Masih kurangnya sumberdaya manusia di bidang pembangunan dan pengelolaan drainase.

ASPEK LEGAL/KEBIJAKAN Dokumen

Memorandum Program Sanitasi Kota Baubau Tahun 2013

-

Belum ada Perda yang

mengatur masalah

pengelolaan drainas, sungai dan daerah aliran sungai

Menyusun Perda yang mengatur masalah pengelolaan drainase, Sungai dan DAS

Peningkatan dan pengembangan sistem yang ada

ASPEK KELEMBAGAAN/INSTITUSI/MANAJEMEN

Kesiapan Institusi Pengelola Drainase Yaitu Dinas PU Kota Baubau - SKPD terkait belum maksimal dalam melakukan perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan drainase

Mengikuti pelatihan

perencanaan dan pengawasan

Optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase yang sudah terbangun

- Belum ada kelompok/lembaga pengelola drainase di tingkat basis ASPEK PEMBERDAYAAN Bakti Sosial setiap Hari

Sabtu yang dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat

-

Perilaku warga yang

masih sering membuang sampah dan air limbah ke drainase

Penerapan sanksi denda bagi masyarakat yang membuang sampah

Belum adanya kebijakan

mengenai aturan umum dan

aturan teknis yang mengatur pembangunan dan pengelolaan drainase.

ASPEK MEDIA DAN KOMUNIKASI

-

Media sosialisasi &

komunikasi yang berfungsi dalam pengawasan dalam pembangunan dan pengelolaan drainase masih kurang

Sosialisasi tentang hidup sehat dengan membuang sampah pada tempatnya

ASPEK KETERLIBATAN DUNIA USAHA

-

Pemerintah belum

optimal menggali potensi- potensi pendanaan dan

pelibatan dunia usaha

dalam pembangunan

Drainase

-

Keterlibatan pihak swasta dan masyarakat sangat minim

ASPEK KEUANGAN/EKONOMI Pemerintah Kota

Baubau Bersedia Menyediakan Alokasi dana Untuk Biaya Pembangunan dan pemeliharaan Drainase

-

Pengganggaran Pembangunan &

pengelolaan drainase dari APBD utnuk drainase primer masih rendah

Mengalokasikan dana APBD untuk kegiatan Drainase dan

Mencari sumber – sumber

pembiayaan dari (APBN) dan dari dunia usaha melalui CSR

No Aspek Potensi Peluang Pengembangan Tantangan Pengembangan Lokasi FISIK LINGKUNGAN 6. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ASPEK TEKNIS

Adanya Kebijakan dan Strategi nasional pembangunan perkim (KSNPP) yang salah satu sasaranya yaitu

peningkatan kualitas lingkungan permukiman

-

Regulasi yang mengatur penataan bangunan gedung, perda cagar budaya dan perda RTH belum ada

Pengembangan jalan perkotaan juga diimbangi dengan penyediaan ruang bagi pejalan kaki yang hijau dan nyaman

Penetapan Perda tentang Peraturan Bangunan gedung di Kota Baubau harus segera dilaksanakan.

Kota Baubau

Tersedianya dokumen- dokumen yang dibutuhkan yakni :

-

Kondisi lahan dengan tutupan batu sehingga pemanfaatan lahan menjadi terbatas

Penetapan perda RTH Kota Dokumen masterplan

RTRW Kota Baubau 2012

– 2032

-

Terbatasnya fasilitas Penyediaan ruang bagi pejalan kaki yang hijau dan nyaman

Penetapan perda Cagar Budaya Dokumen Master Plan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tahun 2012

- Jalan lingkungan permukiman yang rusak

ASPEK KELEMBAGAAN

Dokumen Program Kota

Hijau (Green City) -

Masih Rendahnya SDM aparatur yang membidangi persoalan bangunan gedung

Mengikutsertakan staf aparatur untuk mengikuti pelatihan tentang Penataan Lingkungan permukiman

Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010

ASPEK PEMBIAYAAN

Dokumen RDTR kawasan Betoambari Kota Baubau Tahun 2013 - 2022

-

Masih rendahnya pengalokasian anggaran dari pemerintah untuk kegiatan penataan lingkungan permukiman

Mengalokasikan anggaran APBD untuk kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman

ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA Adanya Pengetahuan dan

sumber daya yang dimiliki masyarakat

-

Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran masyarakat dan swasta.

Dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya

ASPEK LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Dokumen RTBL Keraton

Tahun 2005 -

Banyaknya rumah – rumah

warga yang berada di kawasan yang bukan peruntukan untuk permukiman

Perlu di perketat pemberian ijin untuk membangun rumah, agar sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam RTRW.

Komitmen terhadap kesepakatan internasional MDGs, bahwa pada

tahun 2015, 200 Kabupaten/Kota bebas kumuh, dan pada tahun 2020 semua Kabupaten/Kota bebas kumuh.

Dokumen RTBL Kawasan Kotamara Kota Baubau Tahun 2008

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA ASPEK TEKNIS

Dokumen Kawasan Industri perikanan Terpadu Pulau Makassar Tahun 2008

-

Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan

Perlu didukung oleh sarana dan prasarana jalan yang memadai ke lokasi Bangunan Gedung

Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010

ASPEK KELEMBAGAAN

Dokumen Rencana Aksi Kota Pusaka Kota Baubau Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka Tahun 2013

-

Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik

Pelatihan Manajemen Bangunan gedung dan Aset Negara untuk meningkatkan kinerja pengelolaan administrasi negara

Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010. -

Penyelenggaran Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien ASPEK PEMBIAYAAN

Kebutuhan perumahan yang terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk

- Rendahnya kesadaran untuk mengurus Perijinan bangunan

Program pemutihan IMB bagi masyarakat yang belum mempunyai IMB dan sosialisasi pengurusan IMB ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA

-

Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran masyarakat

Pelatihan bagi masyarakat tentang bagaimana sebaiknya membangun bangunan Gedung yang memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan

ASPEK LINGKUNGAN PERMUKIMAN

-

Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana

Penciptaan keseimbangan tata guna lahan yang berorientasi pada pemakai bangunan dan ramah pejalan kaki

Ada sekitar 14.400 jiwa penduduk miskin yang ada di Kota Baubau tahun 2012.

setiap bangunan gedung yang didirikan tidak boleh melebihi ketentuan maksimal kepadatan dan ketinggian yang ditetapkan dalam RTRW Kota/Kabupaten, RGTRKP dan RTBL

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN ASPEK KELEMBAGAAN

-

Tidak dilibatkannya komunitas dalam pengambilan keputusan pada rapat-rapat

Pembentukan organisasi bagi masyarakat miskin sesuai jenis usahanya.

Adanya Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Dilibatkan komunitas masyarakat pada pertemuan- pertemuan yang membahas persoalan orang miskin ASPEK PEMBIAYAAN

-

Rendahnya pendapatan masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya

Memberikan bantuan modal usaha atau pembiayaan dalam skala mikro.

Adanya hak atas perlindungan dan pemenuhan kesempatan berusaha dan bekerja, dan SDA

Meningkatkan keterampilan dan manajemen usaha ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA

-

Belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya

Dilibatkan komunitas masyarakat pada pertemuan- pertemuan yang membahas persoalan orang miskin

Adanya hak bagi setiap warga negara untuk berkumpul, mengeluarkan pendapat yang membahas persoalan orang miskin ASPEK LINGKUNGAN PERMUKIMAN

-

Kurangnya partisipasi masyarakat untuk turut serta bekerja membersihkan dan menjaga lingkungan permukimannya

Pengalokasian program fisik berbasis pada komunitas masyarakat

Adanya kawasan – kawasan kumuh

Dalam dokumen DOCRPIJM 1501145895BAB II PROFFIL (Halaman 36-45)

Dokumen terkait