IV. Air Limbah
4. PERAN SERTA MASYARAKAT DAN SWASTA
-
Belum ada partisipasi aktif dari masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah
Perlunya peningkatan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan air limbah rumah tangga dalam hal ini terkait dengan perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan MCK sehat dan septic tank yang sesuai dengan standar teknis dan kesehatan.
ASPEK TEKNIS
-
Pemerintah Kota Baubau selama ini dalam pengelolahan air limbah belum mengacu pada aturan dan dasar tekhnis yang tertuang dalam tata kelolah air limbah yang biasa di sebut dengan Masterplan Air Limbah.
Belum adanya masterplan, atutan umum dan aturan teknis yang menjadi acuan rencana pembangunan dan pengelolaan air limbah Kota.
Perencanaan Ketersediaan dokumen perencanaan (master plan, FS, DED)
No Aspek Potensi Peluang Pengembangan T antangan Pengembangan Lokasi FISIK LINGKUNGAN 3. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN ASPEK TEKNIS Tersedianya berbagai dokumen pendukung terkait dengan pengembangan permukiman yakni : - Permasalahan Lokasi
Permukiman yang tidak sesuai RTRW
Dokumen RTRW Kota Baubau Tahun 2002 – 2020
-
Sarana dan prasarana
lingkungan permukiman yang menurun kualitasnya.
Dokumen RP4D Kota Baubau tahun 2011 Dokumen SPPIP dan RPKPP Kota Baubau
Tahun 2011 ASPEK KELEMBAGAAN
Dokumen RPJMD Kota
Baubau Tahun 2013 –
2017
-
Belum adanya Dinas / Badan/ Lembaga Teknis pada SOPD yang secara khusus menangani pembangunan dan
Pengembangan perumahan dan Permukiman;
Pembentukan Dinas yang menangani perumahan dan permukiman
Kota Baubau
Kesiapan lahan seluas 8 ha di Kawasan Palagimata untuk pembangunan Rusunami
-
Lemahnya pelaksanaan koordinasi antar instansi terkait;
Peningkatan Kapasitas SDM dan Pelaku Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kesiapan Instansi
Pengelola Rusunawa yakni UPTD Rusunawa Kota Baubau
-
Belum terbangunnya sistem informasi manajemen
perumahan permukiman yang terpadu dan terintegrasi;
Peningkatan Kerjasama dengan pihak lain yang terkait
-
Pengembangan kualitas SDM yang masih terbatas terutama di bidang Perumahan dan Permukiman;
Kota Baubau
Masalah
Terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan dan permukiman karena harga lahan yang tidak terkontrol
Adanya Perda No.1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Baubau Pembangunan perumahan dan
permukiman yang dilaksanakan dengan pola Kasiba dan Lisiba yang Berdiri Sendiri.
-
Pemerintahpun belum memiliki kebijakan mengenai aturan umum dan aturan teknis yang mengatur pengelolahan air limbah (USER INTERFACE SAMPAI DENGAN PEMROSESAN AKHIR).
- Masih kurangnya fasilitas MCK
Target MDGs 7c terlayaninya 50% masyarakat yang belum mendapatkan akses air limbah sampai tahun 2015
-
Masih kurangnya jamban keluarga yang belum memenuhi kriteria kesehatan lingkungan
Adanya Penerapan Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal menekankan tentang target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam permen ini yaitu pasal 5 ayat 2;
- Masih kurangnya penggunaan
septic tank komunal
-
Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam
pengembangan sistem SANIMAS air limbah
- Masih kurangnya sarana truk
tinja
- Kurangnya kesadaran masyarakat
dlm pemakaian truk tinja
- Tidak berfungsinya IPLT secara
maksimal
- Belum adanya sistem off-site
Kota Baubau Sistem on site sanitation
Sistem off site sanitation
Cakupan pelayanan air limbah yang masih sangat terbatas serta sarana dan prasarana IPLT yang belum memadai ditambah lagi dengan mobil pengangkut tinja yang hanya berjumlah 1 buah
No A spek Po tensi Peluang Pengem bangan T antangan Pengem bangan Lo kasi FISIK LINGKUNGAN 5. DRAINASE ASPEK TEKNIS Adanya Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal yang menekankan tentang target
pelayanan dasar bidang
PU yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota. - Masterplan / rencana induk sistem drainase masih bersifat parsial kewilayahan, belum ada rencana induk skala Kota Baubau
Menyusun dan membuat masterplan/Rencana induk sistem drainase terintegrasi
Mencegah penurunan kualitas
lingkungan permukiman Kota Baubau
Dokumen RPIJM Kota Baubau Tahun 2014- 2019
-
Belum ada targat
pengelolaan drainase skala kota
Dokumen Buku Putih Sanitasi Kota Baubau Tahun 2012
-
Masih terdapat
pembangunan drainase tidak sesuai standar kelayakan teknis, lingkungan dan ekonomi
Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase Yang Belum Terencana, Terintegrasi Dan Belum Memiliki Acuan/Standar Teknis.
Strategi Sanitasi Kota
Baubau Tahun 2012 -
Belum ada jadwal berkala pembersihan Drainase
Masih kurangnya sumberdaya manusia di bidang pembangunan dan pengelolaan drainase.
ASPEK LEGAL/KEBIJAKAN Dokumen
Memorandum Program Sanitasi Kota Baubau Tahun 2013
-
Belum ada Perda yang
mengatur masalah
pengelolaan drainas, sungai dan daerah aliran sungai
Menyusun Perda yang mengatur masalah pengelolaan drainase, Sungai dan DAS
Peningkatan dan pengembangan sistem yang ada
ASPEK KELEMBAGAAN/INSTITUSI/MANAJEMEN
Kesiapan Institusi Pengelola Drainase Yaitu Dinas PU Kota Baubau - SKPD terkait belum maksimal dalam melakukan perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan drainase
Mengikuti pelatihan
perencanaan dan pengawasan
Optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase yang sudah terbangun
- Belum ada kelompok/lembaga pengelola drainase di tingkat basis ASPEK PEMBERDAYAAN Bakti Sosial setiap Hari
Sabtu yang dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat
-
Perilaku warga yang
masih sering membuang sampah dan air limbah ke drainase
Penerapan sanksi denda bagi masyarakat yang membuang sampah
Belum adanya kebijakan
mengenai aturan umum dan
aturan teknis yang mengatur pembangunan dan pengelolaan drainase.
ASPEK MEDIA DAN KOMUNIKASI
-
Media sosialisasi &
komunikasi yang berfungsi dalam pengawasan dalam pembangunan dan pengelolaan drainase masih kurang
Sosialisasi tentang hidup sehat dengan membuang sampah pada tempatnya
ASPEK KETERLIBATAN DUNIA USAHA
-
Pemerintah belum
optimal menggali potensi- potensi pendanaan dan
pelibatan dunia usaha
dalam pembangunan
Drainase
-
Keterlibatan pihak swasta dan masyarakat sangat minim
ASPEK KEUANGAN/EKONOMI Pemerintah Kota
Baubau Bersedia Menyediakan Alokasi dana Untuk Biaya Pembangunan dan pemeliharaan Drainase
-
Pengganggaran Pembangunan &
pengelolaan drainase dari APBD utnuk drainase primer masih rendah
Mengalokasikan dana APBD untuk kegiatan Drainase dan
Mencari sumber – sumber
pembiayaan dari (APBN) dan dari dunia usaha melalui CSR
No Aspek Potensi Peluang Pengembangan Tantangan Pengembangan Lokasi FISIK LINGKUNGAN 6. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN ASPEK TEKNIS
Adanya Kebijakan dan Strategi nasional pembangunan perkim (KSNPP) yang salah satu sasaranya yaitu
peningkatan kualitas lingkungan permukiman
-
Regulasi yang mengatur penataan bangunan gedung, perda cagar budaya dan perda RTH belum ada
Pengembangan jalan perkotaan juga diimbangi dengan penyediaan ruang bagi pejalan kaki yang hijau dan nyaman
Penetapan Perda tentang Peraturan Bangunan gedung di Kota Baubau harus segera dilaksanakan.
Kota Baubau
Tersedianya dokumen- dokumen yang dibutuhkan yakni :
-
Kondisi lahan dengan tutupan batu sehingga pemanfaatan lahan menjadi terbatas
Penetapan perda RTH Kota Dokumen masterplan
RTRW Kota Baubau 2012
– 2032
-
Terbatasnya fasilitas Penyediaan ruang bagi pejalan kaki yang hijau dan nyaman
Penetapan perda Cagar Budaya Dokumen Master Plan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tahun 2012
- Jalan lingkungan permukiman yang rusak
ASPEK KELEMBAGAAN
Dokumen Program Kota
Hijau (Green City) -
Masih Rendahnya SDM aparatur yang membidangi persoalan bangunan gedung
Mengikutsertakan staf aparatur untuk mengikuti pelatihan tentang Penataan Lingkungan permukiman
Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010
ASPEK PEMBIAYAAN
Dokumen RDTR kawasan Betoambari Kota Baubau Tahun 2013 - 2022
-
Masih rendahnya pengalokasian anggaran dari pemerintah untuk kegiatan penataan lingkungan permukiman
Mengalokasikan anggaran APBD untuk kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA Adanya Pengetahuan dan
sumber daya yang dimiliki masyarakat
-
Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran masyarakat dan swasta.
Dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya
ASPEK LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Dokumen RTBL Keraton
Tahun 2005 -
Banyaknya rumah – rumah
warga yang berada di kawasan yang bukan peruntukan untuk permukiman
Perlu di perketat pemberian ijin untuk membangun rumah, agar sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam RTRW.
Komitmen terhadap kesepakatan internasional MDGs, bahwa pada
tahun 2015, 200 Kabupaten/Kota bebas kumuh, dan pada tahun 2020 semua Kabupaten/Kota bebas kumuh.
Dokumen RTBL Kawasan Kotamara Kota Baubau Tahun 2008
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA ASPEK TEKNIS
Dokumen Kawasan Industri perikanan Terpadu Pulau Makassar Tahun 2008
-
Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan
Perlu didukung oleh sarana dan prasarana jalan yang memadai ke lokasi Bangunan Gedung
Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010
ASPEK KELEMBAGAAN
Dokumen Rencana Aksi Kota Pusaka Kota Baubau Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka Tahun 2013
-
Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik
Pelatihan Manajemen Bangunan gedung dan Aset Negara untuk meningkatkan kinerja pengelolaan administrasi negara
Amanat Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi pada tahun 2010. -
Penyelenggaran Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien ASPEK PEMBIAYAAN
Kebutuhan perumahan yang terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk
- Rendahnya kesadaran untuk mengurus Perijinan bangunan
Program pemutihan IMB bagi masyarakat yang belum mempunyai IMB dan sosialisasi pengurusan IMB ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA
-
Belum mantapnya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran masyarakat
Pelatihan bagi masyarakat tentang bagaimana sebaiknya membangun bangunan Gedung yang memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan
ASPEK LINGKUNGAN PERMUKIMAN
-
Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana
Penciptaan keseimbangan tata guna lahan yang berorientasi pada pemakai bangunan dan ramah pejalan kaki
Ada sekitar 14.400 jiwa penduduk miskin yang ada di Kota Baubau tahun 2012.
setiap bangunan gedung yang didirikan tidak boleh melebihi ketentuan maksimal kepadatan dan ketinggian yang ditetapkan dalam RTRW Kota/Kabupaten, RGTRKP dan RTBL
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN ASPEK KELEMBAGAAN
-
Tidak dilibatkannya komunitas dalam pengambilan keputusan pada rapat-rapat
Pembentukan organisasi bagi masyarakat miskin sesuai jenis usahanya.
Adanya Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang percepatan Penanggulangan Kemiskinan
Dilibatkan komunitas masyarakat pada pertemuan- pertemuan yang membahas persoalan orang miskin ASPEK PEMBIAYAAN
-
Rendahnya pendapatan masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
Memberikan bantuan modal usaha atau pembiayaan dalam skala mikro.
Adanya hak atas perlindungan dan pemenuhan kesempatan berusaha dan bekerja, dan SDA
Meningkatkan keterampilan dan manajemen usaha ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT/SWASTA
-
Belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan diwilayahnya
Dilibatkan komunitas masyarakat pada pertemuan- pertemuan yang membahas persoalan orang miskin
Adanya hak bagi setiap warga negara untuk berkumpul, mengeluarkan pendapat yang membahas persoalan orang miskin ASPEK LINGKUNGAN PERMUKIMAN
-
Kurangnya partisipasi masyarakat untuk turut serta bekerja membersihkan dan menjaga lingkungan permukimannya
Pengalokasian program fisik berbasis pada komunitas masyarakat
Adanya kawasan – kawasan kumuh