• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : PEMBAHASAN

A. Peran Takmir Masjid An-nida Dalam Pembinaan Akhlak

Masyarakat RW 02

Peran Takmir Masjid An-nida mempunyai posisi yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam dan masyarakatnya. Sedangkan melalui peran dari masjid adalah mengoptimalkan fungsi masjid sebagai Islamic Center yaitu tmpat membina hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan manusia dan membina serta mengadakan kegiatan- kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama bagi masyarakat.Pada saat fungsi masjid sudah terwujud, maka kualitas masyarakat akan semakin meningkat dan membanggakan. Kualitas masyarakat dapat dilihat ketika mereka selalu melaksanakan shalat

diselenggarakan dengan kuantitas jama‟ah yang banyak.Peran masjid An-nida dapat dilihat dari bebrapa kegiatan dan aktivitas yang diselenggarakan di masjid ini. Kegiatan-kegiatan tersebut pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi pendidikan Islam dan masyarakat yang selanjutnya menjadi landasan dalam kehidupan sehari- hari. Adapun hasil wawancara kepada pengurus takmir masjid dan masyarakat sekitar yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai tempat ibadah paling nyaman dan menenangkan 2. Sebagai saranan dalam membina umat berakhlakul karimah

3. Memiliki kegunaan dan fungsi yang sangat komplit terutama dalam hal keagamaan dan sosial bermasyarakat

4. Memiliki kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial yang mampu membina akhlak masyarakat RW 02

5. Menjadi tempat berkumpulnya umat Islam untuk berdakwah sesuai

syari‟at Islam

Dari uraian di atas dapat di ketahui bahwa masjid adalah salah satu tempat yang memiliki multifungsi baik untuk beribadah kepada Allah maupun untuk kegiata ibadah muamalah. Hal ini susuai dengan Q.S Al-Jin ayat 18:

ٍّجنا ُحَس ُٕۡص

َغَي ْإُػ ۡذَر َلاَف ِ َّ ِللّ َذِجٰـَضًَۡنٱ ٌََّأَٔ

ا ًً۬ذَحَأ ِ َّللّٱ

Artinya: “Dan Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah (Q.S Al-Jin :18)

Dalam ayat di atas menjelaskan bahwa masjid adalah rumah Allah, dimana sebagai tempat manusia meminta dan berharap hanya kepada-Nya. Melihat beberapa temuan diatas, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar dari masyarakat sangat memperdulikan peran masjid dalam usahanya sebagai bentuk pembinaan akhlak masyarakat. Jadi dalam hasil wawancara di atas mengenai peran masjid memiliki kesamaan yaitu sama- sama berpendapat bahwa masjid sebagai tempat sarana dalam meningkatkan ibadah dan sosial bermasyarakat yang bertujuan untuk membina umat supaya bermoral dan berakhlak sesuai ajaran Rasulallah SAW. Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya, dari Abu

Hurairah Radhiyallahu „Anhu bahwa Nabi Shallallahu „Alaihi wa Sallam

bersabda :

َث ِٙف ٌوَْٕل َغًََزْجا بَي

َّلاإِ ْىََُُْٓٛث ََُُّٕصَساَذَزََٚٔ ِ َّاللّ َةبَزِك ٌ َ ٕن ُُ ْذَٚ ِ َّاللّ ِدُُٕٛث ٍِْي ٍذْٛ

ُ َّاللّ ْىَُْشك َ ر َ َٔ ُخك َ ِئلا َ َىْنا ْىُْٓزَّفَحَٔ ُخًَْحَّشنا ْىُْٓزَِٛشغ َ َٔ ُخَُِٛكَّضنا ْىْ ِ ْٙن ََُع ْذن ََُزََ

َِذُِْػ ًٍَِْٛف

Artinya:“Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah- rumah Allah (masjid). Mereka membaca al-Qur`an dan saling mempelajarinya (bersama-sama) di antara mereka, melainkan (akan) turun ketenangan atas mereka, mereka akan diliputi rahmat, dan paraMalaikat (hadir) mengelilingi mereka, serta Allah menyebutkan (nama-nama) mereka di hadapan (para Malaikat) yang berada di sisi-

Nya.”(H.R Muslim dan Abu Hurairah).

Dalam hadits lain Rasul SAW juga bersabda:

َُّن ُ َّاللّ ََُٗث ِ َّاللّ َّْجَٔ ِِّث ِٙغَزْجَٚ اًذِجْضَي ََُٗث ٍَْي

بًزَْٛث َُّن ُ َّاللّ ََُٗث ٌَُٔسبَْ ِخَٚأَِس ِٙفَٔ ِخََُّجْنا ِٙف َُّهْثِي

Artinya: "Siapa yang membangun masjid hanya mencari ridha Allah, maka Allah akan bangunkan baginya bangunan yang sama di syurga. Dalam riwayat Harun : Allah bangunkan baginya rumah di Surga." (HR. Imam Muslim)

Dalam hadist Rasulallah di atas menunjukkan bahwa Allah SWT telah mengistimewakan orang yang mau merawat atupun memakmurkan masjid. Karena dengan adanya masjid manusia mampu mensucikan hati dan fikiran karena masjid adalah rumah Allah di dunia. Maka dari itu perbanyaklah melakukan kebaikan dan menjadi manusia yang taat yang memiliki hati yang terikat oleh masjid.

Hal ini dibuktikan sesuai dari isi wawancara denagan bapak AAG dan masyarakat sekitar sebagai berikut:

“Masjid An-nida itu sudah berdiri sebelum pondok pesantren didirikan, dulu hanya mushola kecil yang berukuran sempit. Tetapi

setelah kerutinan jama‟ah di masjid lama kelamaan menjadi penuh

dan berkembang pesat jama‟ahnya barulah di renovasi sehingga menjadi sebuah masjid yang sederhana berlantaikan tiga. Masjid An-nida berperan begitu penting bagi masyarakat sekitar karena mencoba dan membina masyarakat sekitar agar selalu terikat dengan masjid untuk menuju hal kebaikan dunia dan

akhirat”(Senin, 15 Mei 2017).

Hal ini juga serupa yang dikatakan oleh bapak TTR warga sekitar masjid mengenai peran masjid:

“Masjid itu sangat penting buat kebutuhan manusia terutama bagi

kaum muslim, karena dengan adanya masjid manusia lebih merasakan tempat ibadah paling nyaman yang membuat hati

menjadi lebih dekat dengan Allah SWT” (Selasa, 23 Mei 2017). Dari hasil wawancara di atas mengenai peran masjid An-nida sudah sangat jelas bahwa masjid An-nida tergolong masjid yang makmur karena dengan adanya kepengurusan takmir yang berkualitas dalam pengelolaan kegiatan masjid sehingga masjid memiliki peran

yang sangat komplit di masyarakat Dusun Ngaglik. Banyak kegiatan- kegiatan yang diadakan dalam masjid An-nida dalam pembinaan akhlak masyarakat di RW 02.

Dalam rangka pembinaan akhlak pada masyarakat di RW 02 dan sekitar lingkungan masjid adanya lembaga pendidikan yang dukung juga oleh pengurus takmir masjid sehingga peran masjid sebagai sarana dalam pembinaan akhlak untuk semua kalangan, oleh karena itu kepengurusan takmir masjid An-nida telah mengadakan kegiatan- kegiatansebagai berikut :

a. Pengajian Rutinan

Pengajian ini diikuti oleh Bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda- pemudi dan santri pondok pesantren An-nida di lingkungan masjid Ngaglik RW 02. Adapun jenis pengajian sebagai berikut:

1. Kegiatan Pengajian Tafsir habis subuh pemateri Bp. Ahmad Abdul Ghoni S.Pd.I.

2. Kegiatan Pengajian dua minggu sekali habis magrib pemateri dari luar.

3. Mengadakan kegiatan HSBI ( Hari Besar Islam) 4. Kegiatan Ramadhan dan Zakat Fitrah.

5. Kegiatan Sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

6. Kegiatan penyembelihan hewan qur‟ban oleh panitia dari pengurus takmir masjid.

Dalam kegiatan di atas dilaksanakan di masjid An-nida ini dilakukan sesuai dengan jadwal rutinan yang diselenggarakan di

masjid bersama para jama‟ah masyarakar muali dari anak-anak, remaja, orang tua dan santri dari pondok pesantren An-nda. Masjid adalah tempat yang paling ideal dan praktis utk menyucikan diri hal ini sesuai dengan QS. At-Taubah ayat 108 yang berbunyi:

ا ًً۬ذَثَأ ِِّٛف ۡىُمَر َلا

ۚ

ِِّٛف َوُٕمَر ٌَأ كَحَأ ٍو َٕۡٚ ِلََّٔأ ٍِۡي َٰٖٕۡمَّزنٱ َٗهَػ َشِّصُأ ٌذِج ۡضًََّن

ۚ

ِس ِِّٛف

ًٌ۬لبَج

ْأُشََّٓطَزَٚ ٌَأ ٌَٕ جِحُٚ

ۚ

ٍَِٚشَِّّٓطًُۡنٱ تِحُٚ ُ َّللّٱَٔ

Artinya:”Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-

lamanya. sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih (Q.S At-Taubah:108).

Dalam ayat di atas telah menjelaskan tentang kegunaan masjid sebagai tempat beribadah dan mensucikan diri untuk mereka yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT. Di masjidlah kita

belajar dan mempraktekkan khusyu‟ dan ikhlas beribadah, percaya penuh pada Allah, khusnudzon billah (berbaik sangka pada Allah), takut azab Allah, berharap rahmat Allah, kasih sayang sesama umat Islam dan tegas pada kuam kafir. Di masjid juga kita belajar dan mepraktekkan kebersihan diri, lahir dan batin, disiplin, teratur, tawadhu‟ (rendah hati), besegera dalam kebaikan, membersihkan

hati dari penyakit syirik, riya‟, sombong, kikir, materialisme (cinta

Masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah namun juga sebagai saran sosial bermasyarakat. Sebagai pusat utama ibadah dan pergerakan umat, maka Masjid juga sangat terasa perannya dalam pelayanan sosial (public services). maka setiap Masjid

selayaknya memiliki jama‟ahnya dan masyarakat sekitarnya,

sehingga diketahui potensi ekonomi yang ada dalam jama‟anya dan ilmu pengetahuan keagamaaan. Pelayanan sosial tersebut dapat berupa pengumpulan dan penyaluran zakat dan infak, pelayanan kesehatan, beasiswa, pembinan kemampuan dan akhlak dan kepada

kalangan jama‟ah Masjid dan masyarakat sekitarnya. Dengan

demikian, upaya pembinaan akhlak kepada masyarakat akan berjalan dengan baik sehingga memberikan hasil yang diharapkan serta mencetak perilaku dan lingkungan yang agamis dengan melalui kegiatan-kegiatan yang di adakan di masjid An-nida sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b. Pengajian Antar RT

1. Kegiatan pengajian di RT 01 diadakan setiap malam jum‟at bertempat di rumah ibu Ribut pematerinya mbak indah dan mbak dian dari pondok pesantren An-nida dan pengajian setiap

malam senin bertempat di rumah ibu Nu‟ah pematerinya maz Imam Fahroni dari pondok pesantren An-nida dan ustadz Nur Hadi.

2. Kegiatan pengajian untuk RT 02 tidak ada karena di lingkungan RT 02 kebanyakan non muslim dan penduduknya minim sekali.

3. Kegiatan pengajian di RT 03 diadakan satu bulan sekali setiap malam senin bertempat di rumah RT 03 pematerinya Bapak Ahmad Abdul Ghoni.

4. Kegiatan pengajian di RT 04 diadakan setiap dua minggu sekali dilaksanakan setiap malam minggu bertempat di rumah RT 04 pematerinya Bapak Ghoni, Bapak Sukedi, dan Bapak Maskuri.

5. Kegiatan pengajian di RT 05 diadakan satu bulan sekali yaitu

jama‟ah yasinan dan tahlil bertempat di rumah RT 05 pematerinya Bapak Nur Hadi ta‟mir masjid, Bapak Fachrudin,

dan Bapak Masrokan dan kegiatan pengajian setiap malam rabu bertempat di rumah ibu seneng pematerinya ustadz Nur Kholis Majid.

Dalam kegiatan yang diadakan di masjid tidak hanya

bertempat di masjid, karena semakin banyaknya Jama‟ah pengajian

maka dari pihak takmir masjid telah mengadakan agenda pengajian antar RT di lingkungan RW 02, supaya silahturahmi antar takmir, RT, RW dan masyarakat sekitar tetap terjalin kuat sehingga menjadi lingkungan yang harmonis. Kerukunan itu sangat penting dengan adanya kerukunan antar warga antar tetangga mampu menjadikan manusia hidup dalam ketenangan karena manusia tidak

bisa hidup sendiri melainkan membutuhkan mahluk yang lainnya untuk saling membantu. Mengenai tentang sosial bermasyarakat Allah berfirman dalam Q.S Al-Hujrat ayat 11-13 yang berbunyi:

ْىُُِْٓياًشَْٛخإَُُْْٕكَٚ ٌَْا َٗضَػ ٍوَْٕل ٍِْي ٌوَْٕلْشَخْضََٚلاإَُُْيَا ٍَِْٚزَّنابَٓ َٚبَٚ

ٍءبَضَِ ٍِْي ٌءبَضََِلأَ

ُىْصِلإا َشْئِث ِةبَمْنَلاْبِث أُْزَثبََُرَلأَ ْىُكَضُفََْاأُْزًِْهَرَلأَ ٍَُُِّْٓياًشَْٛخ ٍَُّكَٚ ٌَْا َٗضَػ

( ًٌَُِْٕنبَّظنا ُىُْ َكِئَنُٔأَف ْتُزَٚ ْىَن ٍَْئَ ٌِبًَِْٚلإْاَذْؼَث ُقُْٕضُفْنا

11

ٍَِْٚزَّنابَٓ َٚبَٚ )

َُُْٕيَا

ْىُكُضْؼَث ْتَزْغََٚلأَإُْضَّضَجَرَلأَ ٌىْثِا ٍَِّّظنا َضْؼَث ٌَِّا ٍَِّّظنا ٍَِياًشِْٛثَكإُْجَُِزْجاا

ٌةإََّر َاللّ ٌَِّا َاللُّٕمَّرأَ ًُُُِْٕزِْْشَكَفبًزَْٛي ِِّْٛخَا َىْحَن َمُكْءبَٚ ٌَْا ْىُكُذَحَا تِحَُٚا بًضْؼَث

( ٌىِْٛحَّس

12

َُّنابَٓ َٚبَٚ )

َمِئبَجَلَٔبًثُْٕؼُش ْىُكبَُْهَؼَجَٔ َٗثَُْأٍَشَكَر ٍِْي ْىُكبَُْمَهَخ بََِّا ُسب

( ٌشِْٛجَخ ٌىِْٛهَػ َاللّ ٌَِّا ْىُكبَمْرَا ِاللَّذُِْػ ْىُكَيَشْكَا ٌِْا إُْفَسبَؼَزِن

13

)

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka yang yang diolok-olok lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula wanita-wanita mengolok-olok wanita lain karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olok lebih baik dari wanita yang mengolok-olok dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar- gelar yang buruk, seburuk-buruk panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim (11). Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (12). Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (13)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan adab-adab pekerti yang harus berlaku diantara sesama mukmin, dan juga menjelaskan beberapa fakta yang menambah kukuhnya persatuan umat Islam, yaitu:

a. Menjauhkan diri dari berburuk sangka kepada yang lain b. Menahan diri dari memata-matai keaiban orang lain. c. Menahan diri dari mencela dan menggunjing orang lain.

Dan dalam ayat ini Allah juga menerangkan bahwa semua manusia dari satu keturunan, maka kita tidak selayaknya menghina saudaranya sendiri. Dan Allah juga menjelaskan bahwa dengan Allah menjadikan kita berbangsa-bangsa, bersuku-suku dan bergolong-golong tidak lain adalah agar kita saling kenal dan saling menolong sesamanya. Karena ketaqwaan, kesalehan dan kesempurnaan jiwa itulah bahan-bahan kelebihan seseorang atas yang lain. Maka kesimpulannya sesama umat muslim itu saling membutuhkan, bukan hanya dalam hal beribadah saja namun juga dalam sosial bermasyarakat atau beribadah muamalah sesuai dengan ajaran Rasulallah SAW. Kegiatan di masjid An-nida yang diadakan bukan hanya kegiatan beribadah saja akan tetapi juga kegiatan yang menyangkut kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

c. Pengajian Setiap Sabtu Sore di Bulan Ramadhan

Banyak sekali kegiatan yang diadakan di masjid An-nida terutama pada saat bulan Ramdhan dimana bulan ini adalah bulan yang penuh berkah dan juga mencari kesempatan dalam berlomba- lomba dalam kebaikan di bulan yang mulia. Salah satu kegiatan yang diadakan satu tahun sekali pada waktu bulan Ramadhan yaitu pengajian sabtu sore bertempat di masjid An-nida dimulai pukul 04.00-berbuka puasa dan sekalian sholat berjam‟ah magrib di masjid. Dalam pengajian tersebut yang diselenggarakan oleh pengurus takmir masjid mengambil pematerinya dari luar, agar

para jama‟ah pengajian tidak merasa bosan serta ilmu menambah

pengetahuan dan ilmu keagamaan dari orang yang berbeda dalam berdakwah dan menyampaikan ajaran Islam.

d. Tadarus Pada Bulan Ramadhan

Tadarusan pada bulan Ramadhan juga menjadi salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur‟an dari masyarakat. Terutama pada remaja yang belum mahir dalam membaca Al-Qur‟an. Tadarusan Ramadhan ini dilakukan ba‟da sholat tarawih di masjid An-nida. Tadarusan ini diikuti oleh bapak- bapak, para remaja, anak-anak ma‟had dan santri pondok pesantren An-nida. Dalam kegiatan tadarus pada bualan Ramadhan ini bertujuan agar masyarakat antusias dalam mengerjakan kewajiban dan sunnah di bulan puasa, dan dapat menjadi motivasi untuk menggugah hati masyarakat sekitar dalam menjalankan aktivitas

keagamaan. Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keistimewaan dan keberkahan salah satunya yaitu memperbanyak membaca ayat-ayat suci Al-Qur‟an.

Dan dalam hadits shahih dari Ibnu Mas‟ud Rasulullah

SAWbersabda. Hal itu menunjukkan dianjurkannya mempelajari Al-

Qur‟an pada bulan Ramadhan dan berkumpul untuk itu, juga

membacakan Al-Qur‟an kepada orang yang lebih hafal. Dan juga menunjukkan dianjurkannya memperbanyak bacaan Al-Qur‟an pada bulan Ramadhan. Tentang keutamaan berkumpul di masjid-masjid untuk mempelajari Al-Qur‟anul Karim Rasulullah SAW bersabda:

َحنأَ ،ٌخََُضَح َُّهَف اللّ ِةبَزِك ٍِْي بًفْشَح َأَشَل ٍَْي

ىنا ُلُْٕلَأ َلا ،بَِٓنبَثْيَأ ِشْشَؼِث ُخََُض

فْشَح ٌىِْٛئَ ، ٌفْشَح ٌوَلأَ ، ٌفْشَح ٌفِنَأ ْمَث ، ٌفْشَح

)

:لبلٔ ،٘زيشزنا ِأس

حٛحص ٍضح ثٚذح

(

.

Artinya:“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif

satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.”(HR. At-Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan shahih).

Dalam firman Allah Q.S Al-Baqoroh ayat 185 yang berbunyi:

ُشَْٓش

ٌِبَلْشُفْنا َٔ َٖذُْٓنا ٍَِي ٍدبََُِّٛث َٔ ِسبَُّهِن ًٖذُْ ٌُآْشُمْنا ِِّْٛف َلِزَُْأ ِ٘زَّنا ٌَبَضَيَس

Artinya: Bulan Ramadhan yang di dalamnya –mulai- diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.”(QS Al-Baqarah: 185)

Dalam ayat dan hadist di atas adalah tentang keutamaan membaca Al-Qur‟an yang sangat memiliki keistimewaan, terutama pada bulan

Ramadhan. Masjid An-nida selalu mengadakan tadarus rutin pada saat bulan Ramadhan yang diikuti oleh warga sekitar dan santri dari pondok pesantren An-nida. Dalam berjalannya kegiatan yang diselenggarakan akan membuat masyarakat sekitar masjid tergugah hatinya untuk lebih meningkatkan ibadah di bulan yang suci sehingga menciptakan lingkungan yang harmonis, berakhlak dan agamis.

Dokumen terkait