• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4. Manfaat Penelitian

2.2.4. Peranan Asam Lemak dari Daging Ikan

Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung asam lemak tak jenuh (Eicosapentaenoic acid/EPA, Docosahexanoid acid/DHA), yodium, selenium, fluorida, zat besi, taurin, coenzyme Q10 dan kalori yang rendah (Harli, 2004).

Omega 3 dan omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung, meningkatkan kecerdasan otak jika diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, hingga menurunkan kadar trigliserida dan mencegah penggumpalan darah. Omega 3 dan omega 6 berasal dari beragam jenis, terutama yang berasal dari laut, seperti sardine, tuna, cakalang, kembung, mackarel, herring, salem, bonito dan lainnya, karakteristiknya yang unik menyebabkan omega 3 mampu mencegah dan mengurangi penumpukan kolesterol dan meletakkan bintik-bintik darah pada dinding pembuluh yang merupakan sebab utama timbulnya serangan jantung dan stroke yang mematikan (Astawan, 2003).

Omega 3 selain bisa menurunkan kadar kolesterol darah juga bisa mengatasi beban penderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit, komplikasi diabetes dan kanker payudara. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia sangat tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan itu, sejak ibu hamil perlu mengonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang dikandungnya lahir. Setelah bayi bisa makan nasi tim perkenalkan ikan sampai usia selanjutnya agar bayi menjadi sehat dan cerdas (Siswono, 2003).

Makan ikan terutama ikan laut banyak-banyak supaya premature aging (suatu keadaan dimana seseorang tampak lebih tua dari umurnya) bisa dicegah dan orang akan merasa lebih muda dari umurnya serta lebih aktif. Ikan juga mengandung banyak fluor. Anak-anak yang cukup mendapat fluor di dalam makanannya, giginya lebih sehat. Agar orang gemar makan ikan, banyak cara mengolah yang tersebar di nusantara dengan tradisi masing-masing daerah yang bisa dipelajari supaya banyak variasi dalam pengolahannya. Selain sangat bermanfaat bagi tubuh, ikan juga mudah di dapatkan karena negeri kita negeri kepulauan (Astawan, 2003).

-Selenium

Selenium sudah diakui sebagai unsur esensial bagi manusia dan merupakan bagian penting dari enzym yang berperan dalam membuat antioksidan. Selenium membantu mencegah kerusakan DNA yang disebabkan zat kimiawi dan radiasi. Hasil penelitian pada hewan percobaan menunjukkan kekurangan selenium menimbulkan gejala pertumbuhan lambat, dystrophy otot dan necrosis jantung, ginjal dan hati. Bagi daerah atau negara yang tingkat kandungan selenium dalam tanahnya rendah seperti Australia, maka mengonsumsi ikan menjadi faktor yang amat penting untuk mencegah kekurangan selenium (Siswono, 2003).

-Co-enzyme Q10

Ikan adalah salah satu sumber co-enzym Q10 yang sangat baik. Walaupun lebih dari 40 tahun yang lalu co-enzyme Q10 telah dikenal berfungsi sebagai suatu antioksidan, namun baru akhir-akhir ini mendapat perhatian berkaitan dengan sumber makanannya (Siswono, 2003).

Konsentrasi co-enzyme meningkat dibawah pengaruh tekanan seperti latihan fisik dan dalam kondisi regeneratif otak, seperti penyakit kepikunan/alzheimer. Dilaporkan juga bahwa konsentrasi co-enzym menurun pada beberapa penyakit termasuk penyakit degenerasi otot dan carcinomas hati. Walaupun co-enzyme Q10 dapat dibangun dalam tubuh, namun asupan dari makanan masih sangat diperlukan (Siswono, 2003).

-Taurin

Seafood, termasuk ikan laut, banyak mengandung taurin. Asam amino ini telah diketahui berperan dalam formasi dan ekskresi garam empedu, yang dipecah menjadi kolesterol. Taurin juga berperan dalam fungsi retina dan fungsi kognitif (Siswono, 2003).

-Asam Lemak Tak Jenuh

Seafood mengandung asam lemak tak jenuh omega-3, Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoid Acid (DHA) yang sangat tinggi. Kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lainnya, seperti daging sapi dan ayam, daging babi bahkan sama sekali tidak mengandung omega-3. Tubuh manusia dapat membentuk beberapa tipe asam lemak, namun demikian asupan asam lemak essensial khususnya asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 masih diperlukan. Sumber utama omega-3 adalah seafood dan tanaman seperti kacang kedelai, kanola dan biji rami. Sedangkan sumber utama omega-3 juga ditemukan dalam semua jenis seafood seperti Crustacea, mulusca, ikan dan tanaman seperti bunga matahari, jagung dan kedele (Budiarso, 1998).

Konsumsi makanan yang berasal dari tanaman yang mengandung omega-6 menyebabkan rasio omega-3 dengan omega-6 menjadi rendah secara teratur memegang peranan penting dalam memenuhi rasio omega-3 dan omega-6. Untuk pencegahan terhadap kekurangan asam lemak esensial, ahli nutrisi menyarankan manusia harus mengonsumsi tidak kurang dari 2,4% dari total asupan omega-6 dan 0,5-1,0% dari total asupan omega-3 (Siswono, 2003).

Ikan juga bisa membantu melambatkan penurunan mental yang berhubungan dengan penuaan. Riset membuktikan bahwa memakan ikan sedikitnya satu porsi dalam satu minggu dapat melambatkan penurunan mental 10-13% pertahun pada orang tua. Dengan kata lain, mengonsumsi ikan bisa mengurangi resiko terkena penyakit pikun (alzheimer), terutama ikan yang mengandung omega-3 tinggi, namun memilih ikan yang dibakar adalah lebih baik dibandingkan digoreng, karena dengan cara dibakar, akan diperoleh lebih banyak asupan asam lemak omega-3 yang baik untuk pembuluh darah, tekanan darah dan mengurangi peradangan. Sebaliknya, ikan yang digoreng akan membuat asam lemak omega-3 berkurang (Siswono, 2003).

Beberapa contoh jenis ikan yang kaya akan omega-3, yaitu Lemuru, Tuna, Tenggiri, Ikan herring (Budiarso, 1998):

-Lemuru (Sardinella longiceps)

Jenis ikan ini hidup di perairan pantai, lepas pantai dan laut dalam. Panjang 20 cm tapi biasanya 10-15 cm, tubuhnya biru kehijauan di bagian atas, putih perak pada bagian bawah. Terdapat di Selat Bali dan sekitarnya, termasuk Selatan Sumbawa dan Timur Sumba serta Kalimantan Utara. Ikan yang oleh orang Madura disebut soroi ini dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, kalengan, asin rebus (pindang).

-Tuna (Thunnus obesus)

Jenis ikan yang ada di Indonesia Timur sering disebut tuna mata besar ini hidup di perairan lepas pantai mulai dari permukaan sampai kedalaman 250 m, dipasarkan dalam bentuk segar yang dibekukan dan harganya terbilang agak mahal.

-Tenggiri (Scomberomorus commerson)

Termasuk ikan buas, predator, karnivor, menyukai ikan-ikan kecil (sarden, tembang, teri, dipasarkan dalam bentuk segar dan asin setengah kering.

-Ikan herring (haring)

Ikan ini merupakan famili penting yang tersebar luas di seluruh dunia. Ikan ini diiris lewat punggungnya, isi perut dibuang dan sesudah direndam selama setengah jam dalam larutan garam 80% ikan tersebut lalu digantung di dalam tempat pembakaran di atas api kayu keras selama 6-18 jam. Ikan haring itu ikan yang berminyak karena itu mudah rusak.

Kelompok ikan memiliki gizi tinggi terutama protein, kalori dan phospor. Daging ikan yang berwarna putih menandakan sedikitnya pembuluh darah dan pigmen. Asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, juga terdapat pada ikan, sehingga ikan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan wanita yang tengah mengandung. Demikian tingginya kandungan gizi dan protein yang ada pada ikan, sehingga ikan merupakan makanan yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, baik dalam bentuk segar, maupun dalam bentuk olahan seperti ikan asing (Hutagalung, 2007).

Makanan laut ini juga dapat membangkitkan gairah seksual, karena vitamin B yang tinggi terkandung dalam ikan. Vitamin B merupakan zat penentu dalam memperlancar hormon dan aliran darah. Tidak itu saja, ikan juga mengandung kandungan mineral seperti potasium, magnesium dan kalsium (Hutagalung, 2007).

Makan ikan ternyata tidak hanya akan membuat jantung sehat, tapi juga dijauhkan dari penyakit kanker,terutama yang menyerang saluran pencernaan, caranya dengan makan ikan dua porsi atau lebih dalam seminggu maka efeknya akan bermanfaat. Efek perlindungan tersebut tentu saja berasal dari kandungan berbagai macam zat gizi yang terdapat dalam ikan, antara lain kadar karbohidratnya rendah, kadar lemaknya berefek positif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, nilai proteinnya bermutu tinggi dan termasuk lengkap karena daya cernanya tinggi dan kadar asam amino essensialnya lengkap (Harli, 2004).

Namun, manfaat konsumsi ikan sangat tergantung pada cara pemilihan dan proses pengolahan, pilihlah ikan yang segar dan kalau bisa yang masih hidup. Ikan yang masih segar tampak pada dagingnya yang kenyal kalau ditekan, sisiknya yang tidak mudah lepas, tidak berbau amis, matanya masih bening, tidak pucat dan cekung. Ikan laut punya kadar omega-3, vitamin dan mineral yang tinggi. Sebaliknya ikan air tawar terutama tinggi karbohidrat dan asam lemak omega-6, kedua jenis ikan tersebut merupakan sumber zat gizi yang bermutu. Usahakan secara bergantian konsumsi kedua jenis ikan tersebut agar saling melengkapi kekurangan zat gizi lainnya (Harli, 2004).

Dokumen terkait