• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KARUNIA DALAM JEAMAT

Dalam dokumen Jurnal Mitra Sekolah Tinggi Teologi Inji (Halaman 46-48)

DALAM I KORINTUS 12 : 1-13 Simon Womakal

PERANAN KARUNIA DALAM JEAMAT

Dalam kehidupan jemaat mula-mu- la karunia-karunia roh sangat menentukan dalam pembangunan gereja mula-mula. Karunia-karunia itu diberikan kepada se- tiap orang percaya yang sungguh-sungguh dan setidaknya setiap orang percaya men- dapatkan satu karunia dari Tuhan (Ef.4:11- 12), dengan tujuan untuk membangun tu- buh Kristus. Kepada setiap anggota tubuh Kristus, Allah telah memberikan secara khusus, suatu tempat pada tubuh untuk ber- fungsi sesuai dengan karunia rohani menu- rut kehendak Allah.

Semua karunia rohani tersebut sa- ma penting karena antara satu dengan yang lainnya harus saling menunjang atau me- lengkapi agar semua berjalan dengan baik seturut kehendak Allah yang telah mem- berikan karunia-karunia tersebut. Seperti Rasul Paulus menyatakan dalam surat I Kor.12:25 sebagai berikut:

anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karunia-karu- nia rohani tidak menjadi dasar untuk menghormati seseorang atau meng- ganggap seorang percaya lebih pen- ting daripada orang percaya yang lain (ayat 22-24). Sebaliknya setiap orang ditempatkan dalam tubuh Kristus me- nurut kehendak Allah (ayat 18), dan semua anggota itu penting untuk ke- sehatan rohani dan fungsi yang tepat dari tubuh itu. Karunia rohani harus digunakan, bukan dalam kesom- bongan atau demi kemuliaan pribadi, tetapi dengan kerinduan yang tulus untuk menolong orang lain dan de-

ngan hati yang betul-betul saling mempedulikan (lih.ps.13)”

Setiap orang percaya seharusnya dapat mengenali karunianya masing-ma- sing, dengan demikian akan dapat meng- gunakan karunia yang ada padanya ter- sebut dengan penuh kerinduan yang tulus untuk melayani sesamanya bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus.

Cara Orang Percaya Mengetahui Karunianya

Beberapa hal yang perlu diperhati- kan supaya orang percaya dapat mengeta- hui karunianya antara lain:

1. Meminta hikmat dari Allah sum-

ber karunia itu (Yak.1:5).

2. Melakukan semua bentuk pelaya-

nan dan mengevaluasi kegiatan pe- layanan itu, manakah yang lebih berhasil?

3. Meminta penjelasan atau evaluasi

dari para hamba Tuhan atau orang percaya lainnya yang bijaksana.

4. Setiap orang percaya yang sung-

guh-sungguh pasti Allah telah me- nyiapkan dan memberikan mini- mal satu karunia roh tersebut, dan setiap orang percaya yang telah di- berikan karunia Allah tersebut ha- rus dapat mengembangkan karu-

nianya dengan cara selalu

memakainya untuk melayani

pekerjaan Tuhan dengan sepenuh

hati dan ketulusan, dengan

demikian Tuhan pasti akan

menambahkan karunia-karunia

yang lainnya. Jadi setiap orang percaya porsinya tidak sama dalam menerima karunia-karunai dari Allah, karena hal itu bergantung bagaimana orang percaya tersebut dapat mempergunakannya sesuai dengan kehendak Tuhan.

47 Jelas bahwa Allah menghendaki semua anggota tubuh Kristus mengetahui dengan jelas apa karunianya, dengan demikian dapat melayani Tuhan dengan lebih efektif sesuai karunia yang ada padanya demi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. Gereja Tuhan akan berkembang apabila setiap orang percaya dan telah mengalami kelahiran baru (II Kor.5:17) memiliki motivasi yang benar dalam melayani Tuhan Yesus dan menolong sesamanya dengan maksimal jika mereka mau belajar dari kehidupan jemaat mula-mula.

Jika seorang percaya sampai saat ini masih belum mengetahui dengan pasti apa karunianya, maka dia harus dengan sungguh-sungguh meminta dalam doa kepada Tuhan Yesus dengan penuh keren- dahan hati, supaya Tuhan Yesus menya- takan dalam kehidupan pribadi bagi pe- ngembangan pelayanan ke depan. Jadi jelas bahwa setiap orang percaya perlu me- ngetahui dengan pasti apa karunianya, dengan demikian dia dapat meman- faatkannya atau menggunakannya dengan sebaik-baiknya bagi pembangunan tubuh Kristus (I Kor.12:31).

Kesatuan Sidang Jemaat (I Kor.12:12- 30)

Jemaat Korintus terdiri atas orang- orang dari latar belakang banyak budaya dan sosial yang berbeda-beda. Korintus termasuk jajahan Roma, dan sebagian besar penduduknya adalah orang-orang Yunani yang lebih terbuka kepada Injil, tetapi juga orang Yahudi. Orang-orang percaya dari latar belakang sosial yang berbeda itu menjadi satu dalam Kristus. Jemaat itu merupakan satu kesatuan karena memiliki Roh yang satu dan bahwa Roh Kuduslah yang mengatur jemaat itu. Paulus menuliskan bahwa banyak anggota tetapi satu tubuh dalam Kristus dan Kristus

sebagai kepala dari tubuh itu (I Kor.12:12). “Kristus adalah kepala dari tubuh, yang membuat para pengikut-Nya menjadi satu karena mereka saling berbagi dalam satu roti dan satu cawan perjamuan Tuhan (I

Kor.10:16-17)”2 Kesatuan tubuh Kristus

itu terwujud dalam Perjamuan Kudus, karena makna Perjamuan Kudus adalah persekutuan antara orang-orang percaya dengan Kristus dan persekutuan orang- orang percaya dengan orang percaya lain- nya atau dengan sesamanya dalam tubuh Kristus.

Sumber Karunia Bahasa Roh Dan Karunia-Karunia Lainnya

Ada tiga sumber yang dapat diketahui antara lain:

1. Dari Allah – akan membuat

kesatuan atau menyatukan tu- buh Kristus atau jemaat-Nya.

2. Dari Iblis – senantiasa me-

rusakkan atau memecah belah jemaat-Nya dengan memakai karunia palsu (I Kor.12:2).

3. Dari Psykology – banyak kali

seseorang berkata: Saudara- saudara harus berkata dalam ba- hasa roh seperti: “karawatsu-

karawatsu”3 (J.B. Kawet)

mengatakan hal-hal itu dari akal manusia, bukan dari Allah (I Kor.14:2, 4-5, 12, 23).

Melalui hal tersebut orang percaya diperingatkan untuk berhati-hati atau was- pada dengan cara terus berdoa dan me- minta hikmat Allah supaya dapat mem- bedakan apakah karunia tersebut dari Tuhan, atau dari Iblis atau dari manusia. Perlu diperhatikan bahwa karunia bahasa roh bukan diberikan kepada semua orang percaya, tetapi Allah memberikan karunia

2

Alkitab Edisi Studi, 2010, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia), 1881.

3

J.B. Kawet, 1976, Kuliah Umum “Glosalia” (Makasar: STT Jaffray).

48 bahasa roh kepada orang percaya tertentu menurut kehendak-Nya (I Kor.12:28). Heru Susantu memberikan definisi tentang Karunia Rohani sebagai berikut: “Karunia Rohani adalah: Kemampuan yang diberi- kan oleh Allah kepada orang percaya untuk

pelayanan”4 jelas bahwa kemampuan yang

telah diberikan oleh Allah dengan Cuma- Cuma harus dipakai untuk melayani Tuhan Yesus dengan tulus. Sedangkan sumber pemberi karunia Rohani adalah: Kristus (Ef.4:7-11) dan Roh Kudus (I Kor.12:11, 18).

PENUTUP

Dalam dokumen Jurnal Mitra Sekolah Tinggi Teologi Inji (Halaman 46-48)

Dokumen terkait