• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Bimbingan Orang Tua

2. Peranan Orang Tua

Orang tua mempunyai peran teramat penting bagi kehidupan anak. Ia merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi pembinaan pribadi anak. Jika orang tua mendidik dan mengarahkan anaknya secara positif maka anak tersebut mempunyai sifat yang positif pula, sedangkan jika orang tua mendidik dan mengarahkan anaknya secara negatif maka anak tersebut mempunyai sifat yang negatif. Sehingga apapun yang dilakukan orang tua terhadap anaknya terutama jika si anak masih kecil, maka hal ini akan sangat berpengaruh terhadap sikap, prilaku dan kehidupannya kelak. Orang tua yang harus selalu mau belajar tentang bagaimana mengasuh dan mendidik anak, agar mereka dapat menjalankan perannya sebagai orang tua.

Agar proses bimbingan dapat berjalan sesuai tujuan yang diinginkan oleh orang tua maka bimbingan tidak terlepas dari peranan kedua orang tua yaitu peranan ibu dan peranan ayah dalam membimbing anaknya berikut ini penulis akan menguraikan peranan-peranan tersebut:

a. Peranan Ibu

17 H.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

Golden Trayon Press, 1992), h. 14.

34

Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah yang selalu disampingnya. Ibulah yang memberi makan dan minum, memelihara, dan selalu bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya daripada kepada anggota keluarga lainnya.

Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaklah yang bijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya. Sebagian orang mengatakan kaum ibu adalah pendidik bangsa. Nyatalah betapa berat tugas seorang ibu sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga. Baik buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan watak anaknya dikemudian hari.

Seorang ibu yang selalu khawatir dan selalu menurutkan keinginan anak-anaknya, akan berakibat kurang baik.

Demikian pula tidak baik seorang ibu berlebih-lebihan mencurahkan perhatian kepada anaknya. Asalkan segala pernyataan disertai rasa kasih sayang yang terkandung dalam hati ibunya, anak itu dengan mudah akan tunduk kepada pemimpinnya. Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai:

1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang, 2. Pengasuh dan pemelihara,

3. Tempat mencurakan isi hati,

4. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga, 5. Pembimbing hubungan pribadi,

6. Pendidik dalam segi-segi emosional.

b. Peranan Ayah

Di samping ibu, seorang ayah pun memegang peranan yang penting pula. Anak memandang ayahnya sebagai orang yang tertinggi gengsinya atau prestisenya. Kegiatan seorang ayah terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada anak- anaknya, lebih-lebih anak yang telah agak besar.

Meskipun demikian, di beberapa keluarga masih dapat kita lihat kesalahan-kesalahan pendidikan yang diakibatkan oleh tindakan seorang ayah. Karena sibuknya bekerja mencari nafkah, si ayah tidak ada waktu untuk bergaul mendekati anak-anaknya. Lebih celaka lagi seorang ayah yang sengaja tidak mau berurusan dengan pendidikan anak-anaknya. Ia mencari kesenangan bagi dirinya sendiri saja. Segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam rumah tangga mengenai pendidikan anak-anaknya dibebankan kepada istrinya, dituduhnya dan dimaki-maki istrinya.

Tanpa bermaksud mendiskriminasikan tugas dan tanggung

36

jawab ayah dan ibu di dalam keluarga, ditinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai ayah, dapat dikemukakan di sini bahwa peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai:

1) Sumber kekuasaan di dalam keluarga,

2) Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,

3) Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga, 4) Pelindung terhadap ancaman dari luar

5) Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan, 6) Pendidik dalam segi-segi rasional18

Perlakuan yang diberikan oleh orang tua terhadap anak sangat besar pengaruhnya terhadap mereka. Oleh karena itu ajaran Islam pun memberikan tuntutan yang baik kepada para pendidik khususnya orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama dalam mendidik anak-anaknya agar mereka dapat berkembang secara maksimal. Adapun tuntutan dalam hal ini yang terpenting diantaranya ialah:

1) Kasih sayang 2) Lemah lembut

3) Memberikan kemerdekaan

18Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2007), cet ke 18, h. 82.

4) Memberikan penghargaan

5) Mendidik sesuai dengan perkembangannya 6) Mengarahkan kemasa depan

7) Berbicara kepada mereka dengan benar, baik, lemah lembut dan mudah dimengerti

8) Disiplin19

Anak yang sudah berumur enam tahun dianggap sudah matang untuk belajar di sekolah, maka orang tua diharapkan mampu untuk menyiapkan anak-anaknya agar siap untuk bersekolah dengan menerapkan tuntutan untuk mendidik yang diantaranya telah disebutkan diatas, sehingga anak telah matang dan memenuhi syarat untuk masuk sekolah. Diantaranya syarat-syarat untuk masuk sekolah adalah:

1) Anak sudah mulai matang untuk belajar menulis 2) Matang untuk mulai belajar membaca

3) Matang untuk mulai belajar berhitung.20

Jadi, orang tua adalah yang mempunyai peranan utama dan pertama dalam mendidik anak untuk mencapai aqidah yang baik yang akhirnya bisa mencapai pada kedudukan sebagai

19 Syahminan Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1986), Cet. I, h. 115.

20 Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), Cet. V, h.52.

38

manusia yang sempurna dan berguna dunia dan akhirat. Dalam pendidikan ini, segala model, macam dan cara yang ada dan diajarkan oleh orang tua akan menjadi modal utama, baik dan buruknya anak kelak tergantung model pertama dan utama tersebut.

Untuk meningkatkan perkembangan dan prestasi belajar anak, orangtua berperan penting, karena orang tua sangat dituntut dalam perkembangan pendidikan di rumah maupun di sekolah. Orang tua sangat menentukan tujuan dan keberhasilan dari anak-anak.

Menurut Kartini Kartono bahwa bentuk aktivitas orang tua dalam membimbing anaknya adalah sebgai berikut:

a. Menyediakan fasilitas belajar.

Yang dimaksud dengan fasilitas belajar disini ialah alat tulis, buku tulis, buku-buku pelajaran dan tempat untuk belajar.

Untuk belajar setiap anak membutuhkan fasilitas tersebut.

Adanya kesediaan orang tua untuk memenuhi fasilitas belajar anaknya, dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

b. Mengawasi kegiatan belajar anaknya di rumah.

Orang tua perlu mengawasi kegiatan belajar anak-anaknya di rumah. Karena dengan mengawasi kegiatan belajar anaknya, dia mengetahui apakah anaknya belajar dengan sebaik-baiknya.

c. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah.

Orang tua perlu mengawasi penggunaan waktu belajar anak-anaknya di rumah, karena dengan mengawasi penggunaan waktu belajar anak-anaknya dirumah, orang tua dapat mengetahui apakah anaknya menggunakan waktu belajar dengan teratur dan dengan sebaik-baiknya.

d. Mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar.

Orang tua perlu mengenal kesulitan-kesulitan anaknya dalam belajar, karena dengan mengenal kesulitan-kesulitan tersebut dapat membantu usaha anak mengatasi kesulitan dalam

belajar. Untuk mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, orang tua dapat melakukannya dengan cara menanyakan kepada anaknya apakah ada pelajaran-pelajaran yang sukar untuk diikutinya atau orang tua menanyakan kepada guru mengenai pelajaran-pelajaran yang sukar diikuti oleh anak-anaknya.

e. Menolong anak mengatasi kesulitan dalam belajar.

Jika orang tua berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan anakdalam belajar, berarti orang tua berusaha menolong anak agar berhasil dalam proses belajarnya. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan orang tua dapat melakukannya dengan cara memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh anaknya pada waktu anak mengalami kesulitan dalam belajar, atau orang tua minta bantuan orang lain yang dipandang mampu memberikan bimbingan belajar yang dibutuhkan anaknya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar.21

Selain itu, orang tua bisa membantu anak didik agar berhasil dalam hidupnya kelak yaitu dengan mencermati hal-hal mendasar yang dibutuhkan anak sebagai fondasi keberhasilan pendidikannya. Bukan hanya fondasi mendapat nilai yang baik saja, tetapi hal mendasar yang juga harus benar-benar diperhatikan adalah konsep diri, sikap, rasa tanggung jawab, disiplin dan motivasi dalam diri yang tinggi. Adapun beberapa bimbingan yang perlu diketahui oleh orang tua agar anak dapat dikatakan berhasil dengan baik seperti berikut:

a. Menyadari bahwa belajar adalah sesuatu yang penting.

Anak dapat dikatakan mempunyai kesadaran belajar apabila anak tersebut dengan kesadarannya sendiri mau belajar tanpa adanya paksaan. Bahwa dengan belajar anak

21 Kartini Kartono, Peranan Keluarga Memandu Anak, 1992, Jakarta: Rajawali, h. 91-92

40

mendapatkan pengetahuan yang berguna, dengan belajar anak akan mendapat nilai yang baik, dengan belajar anak dapat meneruskan sekolah dengan baik.

b. Mengajari anak kemampuan belajar efektif. Kemampuan belajar dengan baik penting untuk mendapat nilai baik.

Dorongan anak agar memiliki waktu rutin untuk belajar mengulangi pelajaran di rumah dengan menyediakan tempat belajar yang bebas dari gangguan.

c. Menciptakan lingkungan yang mendorong semangat belajar. Bisa dengan menyediakan berbagai macam kesempatan sehingga mereka lebih senang belajar.

d. Menentukan waktu belajar anak yang tepat dengan menyuruh anak belajar pada malam hari dan mengulangi pelajaran yang di dapat disekolah.

e. Setelah pulang sekolah orang tua tanyakan kesulitan belajar anak dan membantu anak mencari jalan keluarnya.

f. Membantu anak mempelajari bagaimana menyelesaikan pekerjaan rumah. Mengerjakan pekerjaan rumah menguatkan apa yang telah dipelajari anak di sekolah.

g. Mendorong anak membaca lebih dalam. Saat anak melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, mereka akan mempelajari segala hal yang berasal dari bahan yang di cetak.

h. Mendorong anak untuk mendengarkan dan berpartisipasi dalam kelas. Mendengarkan dalam kelas adalah jalan mudah bagi anak untuk belajar.

i. Menyediakan kehidupan yang seimbang. Rumah yang stabil, lingkungan yang kondusif dan penuh cinta, merupakan dasar yang kuat untuk membantu anak mendapat nilai yang baik di sekolah.22

Allah SWT juga berfirman tentang pendidikan yang diberikan orang tua kepada anaknya yang terdapat di dalam surah Luqman ayat 12-19 yang berbunyi:

ۡ ذِإ َو

ِلِۡ ُن ََٰم قُلۡ َلاَق ۡ ِِِِ بۡ

ُُِۡظِعَيۡ َوُه َو ۡ ۥ

ِۡبۡۡ ك ِر شُتۡ َلَۡ َّيَُِبۡ ََٰي ۡ

ۡهَِّللٱ

ۡ َّنِإ ۡ

َۡك رِّشلٱ

ٌۡم لُظَل ۡ

ۡ ٞمي ِظَع ٣١

ۡ

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:

"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"

Pengajaran pertama yang diajarkan oleh Luqman kepada anaknya adalah tentang materi tauhid, dimana Luqman mengajarkan agar anaknya patuh terhadap perintah Allah dan tidak menyekutukan Allah SWT, karena sesungguhnya menyekutukan Allah SWT merupakan suatu perbuatan yang benar-benar zalim.

22 Sari Yuanita, Tips Membuat Anak Suka Belajar dan Berprestasi, 2010, Yogyakarta : Genius Publisher, h. 80

42

اَِ يَّص َو َو

َۡن ََٰسِِ لۡٱ ۡ

ُُِّۡمُأُِۡ تَلَم َحِِۡ يَدِل ََٰوِبۡ ۡ

ُُِۡل ََٰصِف َوۡ ٖن ه َوۡ َٰىَلَعۡاًِ ه َو ۥۡ

ِۡنَأِۡن يَماَعۡيِف ۥۡ

ۡ رُك شٱ

ۡ َّيَلِإَۡك يَدِل ََٰوِل َوۡيِل ۡ

ُۡري ِصَم لٱ

ۡ ٣١

Artinya: ”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”

Di dalam ayat 14, Luqman memberikan pengajaran mengenai berbakti kepada kedua orang tua kepada anaknya.

Luqman mengatakan bahwasanya berbakti kepada kedua orang tua adalah suatu kewajiban seorang anak. Karena ibunya telah mendapatkan lemah yang bertambah-tambah saat mengandungnya, melahirkan, menyapihnya hingga merawatnya.

نِإ َو ۡ

ِِِۡبۡۡ َكَلۡ َس يَلۡ اَمۡ يِبۡۡ َك ِر شُتۡ نَأۡ َٰٰٓىَلَعۡ َكاَدَه ََٰج ۡ

ۡهاَمُه ع ِطُتۡ َلََفۡ ٞم لِع ۡ

ۡيِفۡاَمُه بِۡحاَص َو اَي ُِّدلٱ

َۡوۡ ها ٗفوُر عَم ۡ

ۡ عِبَّۡتٱ

ۡ مُكُعِج رَمۡ َّيَلِإَّۡمُثۡ ََّّۚيَلِإۡ َباََِأۡ نَمۡ َليِبَۡس ۡ

ُۡئِّبَُِۡأَف

ۡ َنوُلَم عَتۡ مُتُِكۡاَمِبۡۡمُك ٣١

ۡ

Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”

Sedangkan di dalam surah yang ke 16 Luqman memberikan pengajaran jika kedua orang tua memaksa dalam kemaksiatan seperti agar menyekutukan Allah SWT, anak boleh menolak permintaan tersebut dan untuk tidak mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang tua. Berbakti kepada orang tua

memang wajib tetapi hanya di dalam kebaikan. Serta menggauli dengan baik kedua orang tua di dunia.

ََٰۡي

َّۡيَُِبۡ

ۡيِفۡ وَأٍۡة َر خَصۡيِفۡنُكَتَفۡ ٖلَد ر َخۡ نِّمۡ ٖةَّبۡ َحَۡلاَق ثِمُۡكَتۡنِإٰۡٓاَهَِِّإ ۡ

ِۡت ََٰو ََٰمَّسلٱ

ۡ

ۡيِفۡ وَأ

ۡ ِض رَ لۡٱ

ۡاَهِبِۡۡت أَي ۡ

ََُّّۡۚللٱ

ۡ َّنِإ ۡ

ََّۡللٱ

ۡٞريِبَۡخۡ ٌفي ِطَل ۡ

ۡ ٣١

Artinya: “(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui”

Di dalam ayat yang ke 17 Luqman menasihati anaknya bahwasanya sekecil apapun suatu perbuatan yang diibaratkan sebesar biji sawi, dan di dalam tempat yang gelap lagi tersembunyi, pasti Allah akan memberikan balasan yang sama sesuai dengan apa yang di kerjakan, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

َّۡيَُِبۡ ََٰي ۡ

ِۡمِقَأ ۡ

ۡ

َۡة َٰوَلَّصلٱ

ِۡبۡۡ رُم أ َو ۡ

ِۡفوُر عَم لٱ

َۡو ۡ

َِۡ ِٱ

ۡ ِنَع ۡ

ِۡرَكُِم لٱ

َۡو ۡ

ۡ رِبۡ صٱ

ٰۡٓاَمۡ َٰىَلَع ۡ

ِۡم زَعۡ نِمَۡكِل ََٰذَّۡنِإۡ هَكَبۡاَصَأ

ِۡروُمُ لۡٱ

ۡ ٣١

Artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”

Selanjutnya pada ayat yang ke 17 Luqman memberikan pengajran kepada anaknya agar mendirikan sholat dan tidak meninggalkannya, menyuruh menyeru kepada seluruh manusia agar mereka mengerjakan perbuatan yang baik dan

44

meninggalkan perbuatan yang mungkar serta bersabar terhadap apa yang menimpa (musibah).

َۡلَ َو ۡ

ۡيِفۡ ِش مَتۡ َلَ َوۡ ِساَِّلِلۡ َكَّدَخۡ رِّعَصُت ۡ

ۡ ِض رَ لۡٱ

ۡ َّنِإۡ هاًحَرَم ۡ

ََّۡللٱ

ۡ ُّبِحُيۡ َلَ ۡ

ۡ ٖروُخَفۡ ٖلاَت خُمَّۡلُك ٣١

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”

ۡ د ِص قٱ َو ۡ

َۡوۡ َكِي شَمۡ يِف ۡ

ۡ ضُض غٱ

ۡ َرَكَِأۡ َّنِإۡ ََّۚكِت وَصۡ نِم ۡ

ِۡت ََٰو صَ لۡٱ

ۡ ُت وَصَل ۡ

ِۡريِمَح لٱ

ۡ

٣١

ۡ

ۡ

Artinya: “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”

Pengajaran terakhir yang diberikan oleh Luqman kepada anaknya adalah nasihat sebagaimana manusia tidak boleh memiliki sifat sombong dan angkuh, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlaku sombong serta jika berbicara hendaknya melunakkan atau melembutkan dalam berbicara, Luqman mengibaratkan suara yang paling buruk adalah suara keledai.

Dengan demikian, orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak mereka.23 Sumadi Suryabrata juga menjelaskan dalam bukunya Psikologi Pendidikan bahwa orang tua atau wali murid adalah

23 Mastur Faizi, Tiru Cara-Cara Ampuh Mendidik Ala Pendidikan Orang Hebat, 2012, Jogjakarta: Flahbooks, h. 11

orang yang mempunyai tanggung jawab pertama dan utama mengenai pendidikan anak-anaknya atau anak-anak tanggungannya yang karena pertimbangan-pertimbangan tekhnis menyerahkan sebahagian tugasnya kepada kelembaga pendidikan.24 Merekalah yang melahirkan, merawat, membiayai, dan telah mendidik anak-anak mereka. Pada intinya tanggung jawab orang tua terhadap anaknya adalah memberikan hikmah berikut:

a. Memberikan kesadaran kepada orang tua bahwa anak-anak adalah amanah.

b. Anak-anak adalah ujian yang paling berat dari Allah SWT orang tua tidak boleh berkhianat.

c. Pendidikan anak harus di utamakan.

d. Mendidik anak harus menggunakan strategi dan kiat-kiat yang dapat diterima oleh akal anak-anak.

e. Orang tua tidak boleh memaksa kehendak kepada anak.

f. Menjaga anak tetap untuk menjaga shalat dan berbuat kebajikan.

g. Hubungan orientasi antara pemerintah mendidik bagi orang tua terhadap anak-anak dengan penelitian, terlihat dalam implikasi dari tujuan pendidikan yaitu membentuk pengetahuan (kognisi), sikap (afektif), dan prilaku

24 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, 2012, Jakarta: Rajawali Press, h. 299

46

(motorik) manusia yang sesuai dengan paradigma pendidikan.25

Sehubungan dengan tanggung jawab orang tua di atas sebaiknya orang tua mengetahui apa dan bagaiamana cara mendidik dan membimbing anak untuk meraih prestasi belajar yang lebih bagus. Dengan demikian apapun usaha yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak, yang penting anak menjadi orang yang cerdas dan bisa menyesuaikan diri dengan alam dan lingkungan masa depan.

Sekolah merupakan salah satu tempat pendidikan anak.

Di lembaga ini diberikan sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan kegiatan utama, sejauh mana ia menguasai bidang ini, pada umumnya disebut prestasi belajar.

Di sinilah peran orang tua membantu anaknya dirumah. Sesuai yang dikatakan oleh Singgih D Gunarsah bahwa anak membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, dan orang lain yang paling utama dan bertanggung jawab adalah orang tua.26

Kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah merupakan hal yang sangat penting, agar orang tua dapat mengetahu perkembangan anak-anaknya dalam meraih prestasi

25 Tatang, Ilmu Pendidikan, 2012, Bandung: CV. Pustaka Setia, h. 81

26 Singgih D Gunarsah, Psikologi Perkembangan Seri Pendidikan Keluarga, 1995, Jakarta: Gunung Mulia, h. 5

belajar. Adapun kerjasama yang dilakukan orang tua terhadap pihak sekolah adalah sebaagai berikut:

a. Adanya kunjungan kerumah anak didik;

b. Di undangnya orang tua kesekolah;

c. Case Conference (rapat);

d. Badan pembantu sekolah;

e. Mengadakan surat menyurat antara kesekolah dan keluarga;

f. Adanya daftar nilai atau rapor.27

Dalam hal ini orang tua harus menyadari bahwa pendidikan anak tidak hanya pendidikan formal di sekolah dan tanggungjawab sekolah saja, masih banyak lagi pendidikan lain yang harus diberikan oleh orang tua terhadap anak di rumah agar anak bisa berhasil. Orang tua juga harus mengetahui bagaimana caranya membimbing dan mendidik anak, tidak saja untuk membuat anak cerdas, tetapi juga mengembangkan kemampuan dan kecakapan anak dibidang lainnya. Oleh karena itu, setiap orang tua harus memperhatikan prestasi belajar anak karena perhatian dari orang tua akan sangat berpengaruh terhadap apa yang anak capai termasuk prestasi belajar. Dengan bimbingan yang dilakukan orang tua sangat menunjang pendidikan anak di sekolah.

27 Hasbullah, op.cit, h. 91

48

Dokumen terkait