• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

QC Pengadaan Bahan Baku

2. Perangkat Handphone

UKM Bangnana Chips dapat melihat kunjungan berdasarkan perangkat mobile / handphone yang digunakan oleh para pengunjung. Data ini dapat digunakan untuk melihat kemampuan dan daya beli pelanggan.

Gambar 34 Grafik Kunjungan Website berdasarkan Perangkat 3.Asal Kunjungan

UKM Bangnana Chips dapat melihat asal kunjungan ke website, apakah berupa kunjungan langsung (direct), kunjungan dari mesin pencari (organic search), kunjungan dari media sosial (social), ataupun yang berasal dari situs lain (referral).

Gambar 35 Grafik Kunjungan Website berdasarkan Asal kunjungan

c. Melakukan otomatisasi digital dengan membuat sistem dan infrastrukturnya.

Otomatisasi digital dilakukan untuk dapat mengukur bagaimana traffic masuk dan aktivitas apa yang dilakukan audience kemudian diukur dan dianalisis hingga melakukan proses pembelian / pendaftaran agen. Ketika

Otomatisasi digital berjalan, maka sistem akan bekerja secara otomatis dan langsung bisa menganalisis audience yang masuk. Selanjutnya dari hasil analisis ini akan dapat digunakan untuk evaluasi dan pengembangan program digital dan internet marketing selanjutnya.

5. Strategi S-T

a. Membuat dan Mengembangkan sistem CRM. Sistem CRM diperlukan untuk mengkombinasikan kebijakan, proses dan strategi yang diterapkan usaha menjadi satu kekuatan yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan pelanggan dan juga untuk menelusuri informasi dan data para agen, reseller dan end user. CRM paling sederhana yang dapat dilakukan UKM Bangnana Chips dengan membuat member area untuk para agen dan resellernya. Sistemnya baik agen maupun reseller akan bisa login dengan username dan password yang dimiliki setiap user, dan ketika sudah login, maka user dapat mengakses seluruh materi yang ada di member area tersebut. Materi – materi yang diberikan seperti materi informasi lengkap tentang produk, materi facebook marketing, materi bbm marketing, materi online yang dapat menunjang penjualan para agen / reseller tersebut.

Gambar 36 CRM Bangnana Chips dengan Member Area b. Pengembangan dan penyempurnaan infrastruktur digital

Hal ini harus dilakukan agar UKM Bangnana Chips dapat memperbarui, meningkatkan dan melakukan inovasi, baik dalam proses produksi, sistem bisnis, maupun kualitas produknya.

Langkah-langkah arsitektur strategi Analisis visi dan misi

UKM Bangnana Chips sebagai salah satu produsen keripik pisang (ngakunya) terbaik di Indonesia memiliki visi "menjadi perusahaan makanan khas Indonesia". Visi besar ini diterjemahkan dalam beberapa misi untuk bisa mencapai visi tersebut. Misi UKM Bangnana Chips adalah fokus pada kepuasan

konsumen, berorientasi pada pengembangan pelayanan, berinovasi tanpa henti dan menjadi makanan yang baik untuk para konsumennya. Perumusan visi usaha merupakan suatu gambaran keinginan atau cita-cita masa depan yang ada dalam benak pendiri sekaligus pemilik perusahaan yang menunjukkan ke arah mana perusahaan tersebut akan dibawa.

IndustryForesight

Industry foresight memberikan gambaran tentang hal-hal yang potensial dalam perusahaan (organisasi) untuk dikembangkan di masa depan dan memungkinan perusahaan tersebut untuk mengambil posisi sebagai pemimpin. Gambaran mengenai industri snack sehat pada masa yang akan datang diperoleh dari pemilik UKM Bangnana Chips, yaitu bahwa bisnis snack sehat sangat potensial karena saat ini kesadaran masyarat terhadap makanan sehat semakin meningkat. Semakin banyak jumlah manusia yang sadar tentang makanan sehat maka kebutuhan snack sehat akan semakin meningkat.

Strategic Challenge (Tantangan Organisasi)

Tantangan organisasi diperoleh dengan melihat hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan dan visi misi UKM Bangnana Chips. Hal ini diharapkan mampu membuat program-program untuk menghadapi tantangan tersebut. Tantangan bagi pengembangan usaha UKM Bangnana Chips antara lain:

1. Menciptakan insfrastruktur digital

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh UKM Bangnana Chips adalah dalam menciptakan infrastrukstur digital yang menghubungkan proses bisnisnya dari hulu ke hilir. Menciptakan insfrastruktur digital dibutuhkan ketekunan serta kolaborasi setiap orang yang ahli dibidangya. Setelah itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengintegrasikan setiap proses bisnis dari hulu ke hilir. 2. Dibelakukannya MEA 2015

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan mulai pada akhir tahun 2015 bisa menjadi ancaman yang cukup serius untuk para pelaku UKM di Indonesia, termasuk Bangnana Chips. UKM Bangnana Chips harus siap dalam menghadapi persaingan saat MEA 2015 nanti, karena bukan hanya bersaing dengan kompetitor di dalam negeri namun juga akan bersaing dengan kompetitor yang berasal dari negera-negera ASEAN.

3. Naiknya harga BBM dan TDL

Kenaikan harga BBM dan TDL akan mempengaruhi harga disetiap produk yang ada di Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan naiknya harga bahan baku yang digunakan oleh UKM Bangnana Chips dalam memproduksi keripik pisang yang menyebakan margin semakin menipis. Jika harga dari keripik pisang Bangnana Chips dinaikkan belum tentu konsumen bisa menerima. Hal tersbut bisa menyebabkan turunnya omzet usaha keripik pisang dan memperburuk keuangan dari UKM Bangnana Chips.

4. Mengkoordinasikan agen dan reseller

Sistem distribusi UKM Bangnana Chips melalui sistem keagenan dan reseller. Jika semakin banyak agen dan reseller yang dimiliki oleh UKM Bangnana Chips semakin sulit juga dalam mengurusi keperluan setiap agen. Tambahan tenaga dibutuhkan dalam mengkoordinasikan setiap agen dan reseller agar bisa berjalan sesuai dengan tujuan

5. Penambahan kapasitas produksi

Kapasitas produksi yang besar dibutuhkan dalam usaha ini saat melakukan scale up. Untuk menambah kapasitas produksi dibutuhkan jumlah bahan baku, waktu, tenaga kerja, dan peralatan yang lebih banyak. Selain itu dibutuhkan tempat produksi baru yang lebih besar untuk menampung semua hal tersenbut. Pengambilan keputusan waktu yang tepat dalam menyewa tempat produksi yang lebih besar sangatlah penting, karena jika melakukan terburu-buru dalam menyewa tempat dapat menjadikan pengeluaran yang lebih besar.

Strategi Prioritas Pengembangan UKM Bangnana Chips

Alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT dijabarkan menjadi beberapa rekomendasi program kegiatan yang akan membantu UKM Bangnana Chips dalam mencapai sasarannya, terutama sasaran umum perusahaan. Program-program yang dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5 Strategi Prioritas Pengembangan No. Strategi Prioritas

Periode Penanggung jawab 1 2 3

1. Mendapatkan traffic yang tinggi demi menunjang penjualan produk UKM Bangnana Chips dan bertujuan banyak potensial pengunjung yang mendaftar menjadi agen Bangnana Chips.

Divisi Traffic

2. Melakukandigital branding melalui internet marketing

Divisi Design & Branding

3. Melakukan brand activation dengan menggunakan digital campaign

Divisi Design & Branding

4. Melakukan pengembangan usaha dengan memaksimalkan koordinasi dari setiap divisi melalui sistem jaringan online

Head Digital Marketing

5. Membuat infrastruktur digital Divisi R&D 6. Mengembangkan inbound marketing

dengan melakukan rekapitulasi semua kegiatan online

Divisi R&D

7. Melakukan otomatisasi digital dengan membuat sistem dan infrastrukturnya.

Head Digital Marketing

8. Membuat dan Mengembangkan sistem CRM

Digital Strategist 9. Pengembangan dan penyempurnaan

insfrastruktur digital

Pemetaan strategi prioritas berdasarkan periode dilakukan dengan melihat kondisi UKM Bangnana Chips saat ini. Langkah pertama yang harus ditempuh oleh UKM Bangnana Chips adalah meningkatkan omzet penjualan serta membangun pondasi infrastruktur digital. Hal ini dilakukan dengan cara mendatangkan traffic, melakukan digital branding melalui internet marketing, melakukan brand activation dengan menggunakan digital campaign, melakukan brand activation dengan menggunakan digital campaign, serta membuat

infrastruktur digital.

Periode kedua akan dimulai setelah sales UKM Bangnana Chips sudah stabil, infrastruktur website dan maintenance agen & reseller sudah berjalan, reperi order sudah secara terus menerus, brand mulai meluas dan dikenal masyarakat. Periode kedua ini dilakukan dengan strategi seperti mengembangkan inbound marketing dengan melakukan rekapitulasi semua kegiatan online, melakukan otomatisasi digital dengan membuat sistem dan infrastrukturnya, membuat dan Mengembangkan sistem CRM. Ketika beberapa strategi tersebut sudah dilakukan, selanjutnya masuk ke strategi jangka panjang yang berada di periode ketiga. Periode ketiga ini meliputi melakukan pengembangan usaha dengan memaksimalkan koordinasi dari setiap divisi melalui sistem jaringan online dan pengembangan dan penyempurnaan infrastruktur digital secara terus – menerus.

Rancangan Arsitektur Strategi

Rancangan arsitektur strategik pengembangan UKM Bangnana Chips merupakan peta strategi yang dibuat untuk menghadapi tantangan dalam mencapai sasaran usaha. Setelah melalui serangkaian tahap dalam perancangan arsitektur strategik, selanjutnya strategi program kegiatan yang dihasilkan dibentangkan ke dalam rentang waktu tiga periode. Rentang waktu ini termasuk ke dalam jangka menengah dan ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dengan tim manajemen UKM Bangnana Chips dengan pengimplementasian dan realisasi dari program-program yang telah dirancang. Selain itu, kondisi internal dan eksternal UKM Bangnana Chips pun menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan rentang waktu tersebut.

Sumbu X (horizontal) menggambarkan rentang waktu (framework of time) yang dibutuhkan UKM Bangnana Chips untuk mengimplementasikan program-program kerjanya, sedangkan sumbu Y (vertikal) merupakan program-program-program-program kerja yang direkomendasikan untuk meraih sasaran umum perusahaan. Tanda panah putus-putus diagonal dari kiri bawah ke kanan atas menunjukkan langkah-langkah yang akan dilalui UKM Bangnana Chips.

Dokumen terkait