• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas

BAB III KONSERVASI DAN PRESERVASI BAHAN PUSTAKA

3.6 Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas

3.6 Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen

Semua bahan pustaka yang pada umumnya terbuat dari kertas pasti akan mengalami kerusakan. Begitu juga koleksi bahan pustaka yang tersedia pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen. Untuk menanggulangi kerusakan-kerusakan terhadap bahan pustaka di Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen maka perlu di lakukan beberapa perawatan demi kelangsungan ataupun ketahanan dari bahan pustaka tersebut.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa serangga seperti silverfish, kecoa, kutu buku, rayap, ngengat dan sejenisnya adalah binatang perusak bahan pustaka, terlebih-lebih karena iklim di Indonesia sesuai untuk tempat berkembang biak binatang tersebut, sehingga perlu perhatian khusus. Bila dibiarkan

bahan pustaka akan mengalami kerusakan yang cukup parah, bahkan mungkin tidak bisa diperbaiki kembali.

Untuk itu perlu adanya langkah-langkah tindakan pengobatan maupun pembasmian terhadap perusak atau musuh-musuh bahan pustaka tersebut, dan salah satu diantaranya dengan cara fumigasi. Yang dimaksud dengan fumigasi menurut Razak (1992 : 39) adalah “suatu tindakan pengasapan yang bertujuan mencegah, mengobati, dan mensterilkan bahan pustaka”. Mencegah dimaksudkan supaya kerusakan lebih lanjut dapat dihindari. Mengobati artinya mematikan atau membunuh serangga, kuman dan sejenisnya yang telah menyerang dan merusak bahan pustaka, dan mensterilkan diartikan menetralisasi keadaan seperti menghilangkan bau busuk yang timbul dari bahan pustaka, menyegarkan udara ataupun bisa menimbulkan gangguan ataupun penyakit.

Fumigasi bahan pustaka dapat di lakukan dalam ruang perpustakaan, gedung atau dalam ruangan yang sengaja dibuat untuk melakukan fumigasi. Bahan yang biasa dipergunakan sebagai methybromide. Cara fumigasi ini di lakukan yakni dengan memasukkan buku ke dalam lemari fumigasi, disusun secara berderet dalam keadaan menganga. Hal ini dimaksudkan agar bau kimia dapat meresap ke dalam celah-celah buku. Dengan demikian kuman-kuman terbunuh akibat dari bau kimia itu.

Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen sampai pada saat ini belum memiliki lemari fumigasi, sehingga pembasmian hanya di lakukan melalui cara penggunaan kapur barus dan pengusir serangga lainnya.

Menurut penulis pelaksanaan fumigasi ini sangat penting di lakukan pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen untuk memperkecil frekuensi kerusakan yang diakibatkan oleh jamur atau serangga. Karena kalau hanya dengan penempatan anti serangga hasilnya tidak begitu memuaskan. Hal tersebut penulis ketahui karena masih banyak bahan pustaka yang rusak terserang hama tadi.

3.7 Perbaikan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen

Seperti yang telah disebutkan pada uraian sebelumnya bahwa gigitan serangga, frekuensi pemakaian yang tinggi, salah penanganan menyebabkan sebagian kertas dari halaman sebuah buku akan hilang, terkikis, tercabik, berlubang atau sobek. Sedangkan kerapuhan kertas menyebabkan kertas mudah sobek atau patah. Untuk mencegah agar bagian yang sobek atau berlubang tidak semakin lebar serta untuk memulihkan bentuk dan kekuatan kertas, perlu diupayakan perbaikan, disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi pada bahan pustaka. Untuk kertas berlubang atau sobek dengan keadaan kertas masih baik dan kuat cukup ditambal atau disambung.

3.7.1 Menambal

Menambal atau menutup bagian bahan pustaka yang berlubang dapat di lakukan dengan kertas jepang, dan perekat kanji. Juga dapat di lakukan dengan bubur kertas (pulp), atau menggunakan kertas tissue yang berperekat. Dalam penambalan bahan pustaka ini pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen masih sering menggunakan sellotape. Penggunaan sellotape walaupun mudah penggunaannya sebenarnya kurang baik hasilnya. Karena kertas akan berubah warnanya menjadi kuning kecoklatan pada bagian yang ditempel sellotape ini.

Untuk mencabut kembali sellotape bukanlah pekerjaan yang mudah, karena dapat merusak tulisannya. Menurut penulis cara yang tepat untuk melakukan penambalan ini adalah menyediakan dan memilih kertas yang sesuai untuk menambal, yang mempunyai berat dan warna yang sama dengan kertas yang ditambal.

3.7.2 Menyambung

Menyambung di lakukan untuk merekatkan bagian yang sobek atau lemah karena lipatan, biasanya diperkuat dengan potongan kertas dari jenis tertentu, agar

bagian yang sobek tidak bertambah lebar. Cara yang tepat untuk menyambung bahan pustaka yang sobek adalah sebagai berikut :

1. Pilih kertas yang akan dipergunakan untuk memperkuat sambungan.

2. Meletakkan penggaris logam di atas kertas penyambung dengan arah panjang sesuai arah serat kertas.

3. Menarik garis sepanjang tepi penggaris dengan menggunakan trekpen yang telah dicelupkan dengan air.

4. Kertas dilipat ke atas dengan menggunakan tulang pelipat. 5. Kertas ditarik dengan hati-hati menurut garis yang basah. 6. Merapatkan bagian kertas yang sobek dengan hati-hati.

7. Mengoleskan perekat di atas kertas penyambung kemudian letakkan di atas bagian yang sobek dan tekan dengan hati-hati.

8. Letakkan kertas di antara dua lembar kertas penyerap, dan kemudian meletakkan di bawah pemberat (dipress), setelah kering potong bagian yang berlebih/sisa.

Seperti halnya dengan menambal, pekerjaan menyambung ini pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen sering menggunakan sellotape. Maka cara ini seperti yang telah disebutkan di atas mempunyai dampak yang kurang baik. Menurut penulis pekerjaan menyambung seperti yang di lakukan Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen kurang baik. Hal ini tampak kelemahannya bila penyambungan dengan sellotape akan mengganggu lembaran lain (lengket) apabila sudah lama.

3.7.3 Penjilidan

Bahan pustaka yang rusak seperti isi buku, lem atau jahitannya terlepas, lembar pelindung, sampul mengalami kerusakan umpamanya terlepas dari kerusakan lainnya masih bisa diatasi. Salah satu tindakan adalah dengan mereperasi atau memperbaiki dan menjilid kembali untuk dapat mempertahankan fisik buku tersebut, sekaligus mempertahankan kandungan informasi di dalamnya.

Pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen, perbaikan dengan cara penjilidan kembali merupakan cara yang paling banyak ditempuh. Untuk jenis perbaikan yang biasanya di lakukan di Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen adalah sebagai berikut :

- Memperbaiki punggung buku yang longgar - Mengganti lembar pelindung buku yang sobek

- Menempel linen baru pada punggung sampul buku asli

Selain menjilid atau mereperasi embali buku-buku yang rusak, Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen juga melaksanakan penjilidan atau pembundelan terhadap

terbitan berseri seperti majalah. Fungsi dari pembundelan ini adalah selain bahan pustaka tersebut menjadi rapi dan menarik juga akan memudahkan dalam mencari informasi yng ingin dicari.

Dalam penjilidan kembali bahan pustaka atau buku pada Perpustakaan

Dokumen terkait