• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIBKAUMBMUDABKATOLIKB BDIBPAROKIBST.BANTONIUSBKOTABARUB

3. PerayaanBEkaristiBParokiBSt.BAntoniusBKotabaruB

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai gambaran Perayaan Ekaristi di Paroki St. Antonius Kotabaru. Data yang berhubungan dengan hal-hal tersebut diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2006: 79. Usulan Katekese Sebagai Tanggapan Atas Penghayatan Ekaristi Kaum Muda Paroki Santo Antonius Kotabaru Yogyakarta.

Paroki St. Antonius Kotabaru dikenal sebagai paroki yang kreatif dalam hal pengembangan iman umatnya. Di tengah gejolak zaman dan tantangan dunia masa kini, paroki ini selalu ingin mewujudkan suatu Gereja yang terbuka. Selain Ekaristi harian dan mingguan, paroki yang memilki basis kaum muda yang kuat ini mengadakan model Ekaristi yang disesuaikan dengan keinginan umat, diantara Ekaristi Kaum Muda (EKM., Ekaristi Kaum Remaja (EKR., Ekaristi Kaum Anak (EKA., Ekaristi Karismatik, dan juga Ekaristi bahasa Jawa. Model-model Ekaristi tersebut merupakan upaya dari pihak paroki demi menampung keinginan umat yang mungkin jenuh dengan Perayaan Ekaristi yang biasanya. Waktu Perayaan-perayaan Ekaristi tersebut telah terjadwal dan diberitakan pada umat. Sehingga umat lebih leluasa memilih waktu Perayaan Ekaristi yang diminati.

Ekaristi anak diadakan sebulan sekali. Perayaan ini biasanya dihadiri anak-anak sekolah minggu lingkungan. Kekhasan perayaan ini yakni liturginya yang sengaja dikemas dalam versi anak-anak, baik rumusan doa maupun lagu-lagunya. Maka dari itu, dalam perayaan ini kerap melibatkan anak, mulai dari koor, pengantar persembahan, hingga lektor dan lektrisnya. Selain itu juga Injil dibawakan dengan berbagai bentuk seperti drama, sendra tari maupun monolog.

Berikutnya Ekaristi Kaum Remaja (EKR., hanya saja perayaan ini biasanya dihadiri dan diselenggarakan oleh anak-anank kelompok usia sekolah dasar dan menengah pertama. Sama halnya dengan EKR, Ekaristi Kaum Muda merupakan salah satu model Perayaan Ekaristi yang banyak menarik perhatian khususnya kaum muda. Ekaristi Kaum Muda ini biasanya diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Atas Katolik maupun komunitas-komunitas. Bagi komunitas tersebut EKM dijadikan ajang mengembangkan kreativitas kaum muda. Kaum muda diberi kebebasan dalam berliturgi dengan melihat batas kewajaran. Kelompok pengisi EKM tetap didampingi dalam pengemasan Perayaan Ekaristi.

Selain EKA, EKR dan juga EKM, paroki St. Antonius Kotabaru juga mengadakan Ekaristi Karismatik. Perayaan ini diadakan mengingat terdapat banyak umat yang tergabung dalam kemompok Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK., namun perayaan Ekaristi ini juga terbuka bagi umat yang cocok dengan model dan gayanya. Ekaristi bahasa Jawa diperuntukkan bagi mereka yang masih menyukai bahasa Jawa. Ekaristi bahasa Jawa tersebut mengunakan rumusan tata perayaan Ekaristi dalam bahasa Jawa, mulai dari rumusan doa hingga homili dan biasanya Ekaristi ini dilaksanakan pada Ekaristi Pertama di hari Minggu pukul 05.30. Selain itu terdapat Ekaristi Lansia yang banyak diikuti oleh para orang tua maupun para lansia.

Dari keseluruhan model Ekaristi yang ada di paroki St. Antonius Kotabaru bukan mengharuskan umat untuk menyesuaikan umur, misalnya Ekaristi Kaum Muda maka umatnya haruslah kaum muda. Model- model Ekaristi diadakan untuk

mengupayakan kecocokan ungkapan iman dan juga ekspresi rasa syukur kepada Allah. Dengan demikian umat diberikan kebebasan dalam bersyukur.

4. GambaranBUmumBKaumBMudaBKatolikBParokiBSt.BAntoniusBKotabaruB

Berikut adalah pemaparan tentang kaum muda Paroki St. Antonius Kotabaru berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Engelbertha Ranolat (2005: 57. Penghayatan Sakramen Krisma Dalam Hidup Menggereja Kaum Muda di Paroki Santo Antonius Kotabaru Yogyakarta.

Gereja St. Antonius Kotabaru Yogyakarta sering disebut sebagai Gereja Kaum Muda, karena kebanyakan dari umat yang hadir mengikuti Perayaan Ekaristi mingguan merupakan kaum muda. Gereja St. Antonius Kotabaru dikenal memiliki basis kaum muda yang kuat. Melihat kenyataan yang ada, maka Gereja St. Antonius Kotabaru mendedikasikan dirinya sebagai “Gereja Kaum Muda”. Keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja tidak murni dari berasal lingkup teritorial tetapi kebanyakan dari mereka berasal dari lingkup kategorial. Gereja ini terbuka bagi siapa saja yang ingin terlibat dalam hidup menggereja melalui komunitas-komunitas yang ada baik anak-anak, remaja, kaum muda, orang dewasa maupun lansia.

Paroki konsisten dalam hal pengembangan iman umat banyak melibatkan umat khususnya kaum muda dalam hal kehidupan menggereja. Sebagai Gereja Kaum Muda, Gereja ini menawarkan kepada kaum muda keterlibatan penuh dalam komunitas-komunitas yang ada, bahkan memberikan peluang yang besar bagi kaum muda untuk mengembangkan pribadi serta imannya lewat

keterlibatannya dalam hidup menggereja melalui wadah yang ada. Diantaranya dengan adanya komunitas kerja liturgi, seperti kelompok lektor, koor, organis hingga Patemon. Dengan demikian kaum muda diharapakan dapat menyalurkan bakat, kemampuan dan inspirasinya sebagai orang muda untuk dapat mengekspresikan iman mereka sebagai kaum muda. Melalui wadah-wadah tersebut, banyak dari kaum muda yang merasa diperhatikan serta mendapatkan tempat untuk mengekspresikan imannya. Selain itu kaum muda dapat menambah relasi dengan rekan muda yang lain dari berbagai paroki, sehingga kaum muda dapat berproses bersama rekan-rekan muda lainnya.

B. MetodologiBPenelitianB 1. LatarBBelakangBPenelitianB

Gereja St. Antonius Kotabaru dikenal dengan “Gereja kaum muda”, dimana sebagian besar dari jumlah umatnya ialah kaum muda. Gereja St. Antonius ini sangat bernuansakan kaum muda sehingga tidak jarang umat yang hadir dalam Perayaan Ekaristi, baik harian ataupun mingguan, mayoritas adalah kaum muda. Gereja ini mendedikasikan dirinya sebagai “Gereja Kaum Muda” karena melihat realita yang ada dimana sebagian besar umatnya adalah kaum muda atau kurang lebih 70% adalah umat yang berusia muda (Praba, 2001: 11.

Dari hasil wawancara singkat yang dilakukan oleh penulis sebelum penelitian, penulis menemukan bahwa alasan kaum muda merayakan Ekaristi hanya sebagai pemenuhan kewajiban dan formalitas saja. Selain itu beberapa diantara kaum muda, datang ke gereja hanya karena memiliki permohonan yang mendesak, juga karena merasa hatinya tidak tenang. Dari data tersebut diketahui

bahwa kaum muda cenderung mementingkan hal-hal yang dapat dilihat, ditangkap dan disentuh dengan panca indra.

Gereja St. Antonius Kotabaru adalah salah satu Gereja yang memiliki kepedulian besar kepada iman umat. Gereja St. Antonius Kotabaru memberlakukan 7 kali misa mingguan di gereja paroki termasuk misa harian di pagi dan sore hari. Melihat relitas yang ada saat ini, Paroki St. Antonius Kotabaru melalui para aktivis parokinya telah mengupayakan berbagai macam cara supaya umat tidak merasa bosan untuk merayakan Ekaristi. Salah satunya ialah membuat variasi dalam Ekaristi guna meningkatkan partisipasi umat dalam merayakan Ekaristi. Bentuk variasi yang sering dipakai oleh paroki ini adalah melalui lagu

atau nyanyian Ekaristi yang disusun dengan menarik setiap minggunya. Untuk hal liturgi, pihak Gereja memberikan kebebasan bagi umat dalam

menggunakan lagu rohani Ekaristi dalam setiap Perayaan Ekaristi. Bidang liturgi membebaskan pemilihan lagu rohani Ekaristi kepada umat yang bertugas koor selain lagu-lagu dan rumusan doa yang telah ditentukan.

Walaupun paroki ini membebaskan umat dalam menggunakan lagu rohani Ekaristi saat Perayaan Ekaristi, beberapa kaum muda mengungkapkan bahwa akan cenderung untuk diam ketika dinyanyikan lagu rohani Ekaristi yang belum mereka tahu saat Perayaan Ekaristi berlangsung.

Atas dasar keprihatinan di atas, melalui penelitian ini penulis mencoba memaparkan sejauh mana kaum muda Katolik Paroki St. Antonius Kotabaru mampu memaknai Ekaristi sebagai puncak kehidupan Kristiani. Apakah dengan

bantuan lagu rohani Ekaristi dapat membantu meningkatkan pemakanaan mereka akan Ekaristi.

2. PermasalahanBpenelitianB

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Sejauh mana pengetahuan tentang peranan lagu Rohani Ekaristi dimengerti oleh kaum muda Katolik Paroki St. Antonius Kotabaru?

b. Sejauh mana kaum muda Katolik Paroki St. Antonius Kotabaru mampu memaknai Ekaristi sebagai puncak kehidupan Kristiani?

3. TujuanBPenelitianB

Penelitian ini diadakan untuk mendapatkan gambaran lagu rohani Ekaristi yang dapat membantu kaum muda dalam memaknai Perayaan Ekaristi. Tujuannya adalah sebagai berikut:

a. Mendapatkan gambaran tentang peranan lagu rohani Ekaristi menurut kaum muda Katolik Paroki St. Antonius Kotabaru.

b. Mengetahui sejauh mana orang muda Katolik Paroki St. Antonius Kotabaru mampu memaknai Ekaristi sebagai puncak kehidupan Kristiani.

4. ManfaatBPenelitianB

Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan wawasana serta pemahaman kepada mengenai makna Ekaristi, makna liturgi dan lagu rohani dalam perayaan Ekaristi.

Penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat membantu pihak terkait, dalam hal ini paroki dan pemerhati kaum muda Katolik, untuk mengembangkan lagu rohani Ekaristi, sehingga dapat semakin membantu kaum muda Katolik dalam menemukan makna Perayaan Ekaristi.

5. JenisBPenelitianB

Jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Nana, 1990: 60.. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada, baik itu alamiah atau rekayasa manusia (Nana, 1990: 72.. Penulis menggunakan metode deskriptif analitis, metode deskriptif analitis ini sendiri merupakan metode yang menganalisis suatu data yang ditinjau dari dua hal yakni kenyataan dan ketentuan yang ada (Arikunto, 2006: 230..

6. TeknikBdanBInstrumenBPengumpulanBDataB

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan lagu rohani Ekaristi dan juga makna Perayaan Ekaristi. Penyebaran angket ini diberikan kepada orang muda Katolik Paroki St. Antonius Kotabaru yang telah mengikuti Perayaan Ekaristi harian, setelah diisi, angket dikembalikan pada peneliti.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan aneka ragam informasi yang disusun secara sistematis. Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan angket. Angket merupakan alat penelitian yang dibagikan kepada responden bersifat terbuka, untuk memungkinkan jawaban pernyataan yang sesuai dengan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman sejujurnya. Pernyataan yang telah disusun disebarkan kepada responden, yakni orang muda Katolik Paroki St. Antonius Kotabaru. Masing-masing angket terdiri dari dua bagian, yakni mengenai aspek identitas responden dan daftar pertanyaan untuk setiap responden.

7. TempatBdanBWaktuBPenelitianB

Penelitian ini dilaksanakan di paroki St. Antonius Kotabaru. Penyebaran angket dilakukan pada bulan Juni 2015 setelah Perayaan Ekaristi harian.

8. RespondenBPenelitianB

Menurut Arikunto (2006: 158., teknik sampling digunakan dengan tujuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian. Sampel yaitu bagian populasi yang mewakili untuk menjadi subjek penelitian. Dengan demikian, sampel yang diambil harus representatif atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Menurut cara pengambilannya, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan bahwa orang tersebut dianggap paling tahu tentang data yang dibutuhkan. Menurut Sutrisno Hadi (1995: 91., teknik purposive sampling

dilakukan dengan cara pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Penulis memilih

purposive sampling dengan alasan agar data diperoleh langsung dari sumber yang tepat dan sesuai dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang telah ditentukan.

Responden penelitian ini adalah kaum muda Katolik Paroki St. Antonius Kotabaru yang baru saja mengikuti Perayaan Ekaristi harian. Dari ±1200 populasi kaum muda yang ada di Paroki St. Antonius Kotabaru, penulis menggunakan sejumlah 50 responden sebagai sampel. Penulis tidak mengambil seluruh kaum muda Katolik di paroki ini karena keterbatasan waktu, tenaga dan materi dari penulis. Penulis hanya mengambil sample orang muda Katolik yang secara rutin merayakan Ekaristi harian, baik pagi maupun sore hari. Pemilihan kriteria responden yakni kaum muda Katolik yang terbiasa mengikuti Perayaan Ekaristi

karena pemaknaan mereka akan Ekaristi yang memotivasi mereka untuk merayakan Ekaristi setiap harinya.

9. DefinisiBOperasionalBB

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan dalam bab II, maka dapat dirumuskan definisi operasional dari kedua variabel sebagai berikut:

a. Peranan lagu rohani Ekaristi

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel lagu rohani Ekaristi. Lagu rohani Ekaristi merupakan bentuk musik rohani yang dipakai dan digunakan dalam Ekaristi. Meskipun dapat digunakan dalam Perayaan Ekaristi namun kedudukan lagu rohani Ekaristi tidak dapat menggantikan bagian integral dalam liturgi.

b. Pemaknaan orang muda Katolik akan Perayaan Ekaristi.

Makna Perayaan Ekaristi yakni sebagai ungkapan cinta kasih Yesus yang sehabis-habisnya melalui perjamuan yang menyatukan umat dengan Allah, umat dengan umat. Ekaristi yang dirayakan merupakan sumber dan puncak seluruh kehidupan Kristiani yang memampukan manusia untuk tinggal dalam Kristus.

10. VariabelBPenelitianB

Menurut Sutrisno Hadi (1995: 224., variabel merupakan suatu gejala atau peristiwa yang bervariasi menurut jenis dan tingkatannya. Gejala itulah yang menjadi obyek penelitian. Variabel merupakan segala sesuatu atau hal-hal yang

menjadi obyek penelitian (Arikunto, 2006: 12.. Adapun variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Peranan lagu rohani Ekaristi.

b. Pemaknaan orang muda Katolik akan Perayaan Ekaristi.

c. Usaha meningkatkan pemaknaan Ekaristi melalui lagu rohani Ekaristi.

Dokumen terkait