• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan Berkelanjutan pada Aspek Tata Kelola

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2014 (Halaman 101-105)

Organisasi

PERBAIKAN PROSES BISNIS DI SKK MIGAS

Pasca pembubaran BPMIGAS menjadi SKK Migas, salah satu hal yang dituntut untuk segera diselesaikan adalah perbaikan Tata Kelola SKK Migas secara keseluruhan, baik dari sisi Ketentuan (Pedoman Tata Kerja/PTK), proses bisnis internal, maupun organisasi SKK Migas. Hal-hal tersebut harus sesuai dengan tata aturan yang berlaku di negara ini (good governance) seperti Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2010 atau ketentuan lainnya, tanpa mengesampingkan kualitas layanan kepada para pemangku kepentingan. Efisiensi, efektivitas serta reformasi birokrasi menjadi tujuan utama dalam perbaikan tata kelola ini.

Perbaikan tata kelola SKK Migas secara resmi dicanangkan pada akhir tahun 2013 dan selesai pada akhir Tahun 2014, dengan terbentuknya tim kajian proses bisnis utama SKK Migas untuk melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi perbaikan tata kelola SKK Migas yang difokuskan pada AFE, WP&B, POD dan Pengelolaan Rantai Suplai. Setelah tim ini melakukan kajian, SKK Migas melakukan kajian kembali terhadap seluruh PTK yang berlaku saat ini, terutama yang terkait dengan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Pekerjaan Tim Kajian Proses Bisnis Utama SKK Migas menjalankan tugasnya dengan kurun waktu yang cukup lama karena harus memahami proses bisnis dan juga memahamiPTK dari berbagai sudut pandang, sehingga menghindari dispute atau tertundanya kegiatan operasi di kemudian hari. Pembahasan ini melibatkan narasumber dari berbagai pihak, baik dari internal SKK Migas maupun para pemangku kepentingan seperti Kementerian ESDM, Kontraktor KKS, pakar dari industri hulu migas dan asosiasi-asosiasi profesional migas.

Akhirnya kajian terhadap perbaikan Tata Kelola khususnya Proses Bisnis dan Perbaikan PTK selesai dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan yaitu teridentifikasinya area yang harus diperbaiki dalam proses bisnis AFE, WP&B, POD dengan memberikan penjelasan yang lebih baik mengenai proses-proses tersebut di atas dan menghilangkan potensi dispute. Pada saat ini, hasil dari kajian ini sedang dibakukan dengan melakukan pemuktahiran proses bisnis utama SKK Migas dan perbaikan PTK-PTK terkait.

SKK Migas juga telah mengidentifikasi area yang harus diperbaiki dengan selesainya kajian perbaikan terhadap 18 Revisi PTK dan 11 usulan PTK baru.

BERSIH DAN BEBAS KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME

Pada 2014, dalam rangka mewujudkan industri hulu migas yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), SKK Migas telah melakukan pembenahan dan perbaikan tata kelola secara terus-menerus dengan melakukan program-progam pencegahan tindak pidana korupsi, fraud, dan gratifikasi.

Beberapa kegiatan tersebut adalah: Wajib LHKPN

Sejak diterbitkannya Surat Keputusan Kepala SKK Migas Nomor KEP-0334/SKK0000/2013/S0 tentang Kewajiban Menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), seluruh Pimpinan dan Pekerja SKK Migas wajib menyampaikan LHKPN.

Sesuai dengan ketentuan tentang LHKPN, maka setiap dua tahun sekali atau setiap terjadinya promosi/menduduki jabatan baru, Pimpinan dan Pekerja SKK Migas diwajibkan untuk memperbarui LHKPN-nya dengan mengisi Form LHKPN B.

Berikut ini adalah tabel penyampaian LHKPN Pimpinan dan Pekerja SKK Migas sepanjang 2014:

Pelaporan LHKPN 30 25 20 15 10 5

0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

14 14 20 24 4 5 5 8 2 1 0 12

Pelaporan Penerimaan Gratifikasi

Sejak diterbitkannya Surat Keputusan Kepala SKK Migas Nomor KEP-0334/SKK0000/2013/S0 tentang Kewajiban Menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), seluruh Pimpinan dan Pekerja SKK Migas wajib menyampaikan LHKPN.

Sesuai dengan ketentuan tentang LHKPN, maka setiap dua tahun sekali atau setiap terjadinya promosi/menduduki jabatan baru, Pimpinan dan Pekerja SKK Migas diwajibkan untuk memperbarui LHKPN-nya dengan mengisi Form LHKPN B.

Berikut ini adalah tabel penyampaian LHKPN Pimpinan dan Pekerja SKK Migas sepanjang 2014 :

Pelaporan Gratifikasi 7 6 5 4 3 2 1

0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

5 5 4 3 6 6 0 0 0 0 0 0 Jumlah L aporan Jumlah L aporan

SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2014 101

WHISTLE BLOWER SYSTEM (WBS)

Sejak Agustus 2013 SKK Migas membuka Saluran Pelaporan Pelanggaran atau Whistle Blower System (WBS) dengan nama KAWAL SKK Migas. Saluran ini dapat digunakan baik oleh pelapor internal maupun eksternal, untuk melaporkan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Pimpinan dan/atau Pekerja SKK Migas. Seluruh laporan akan diverifikasi oleh KAWAL SKK Migas untuk memastikan kebenaran laporan tersebut.

Kriteria dugaan pelanggaran yang dapat dilaporkan adalah dugaan korupsi, dugaan pelanggaran Pedoman Etika, dugaan pelanggaran Pedoman Pengendalian Gratifikasi, dugaan kecurangan, dugaan pertentangan kepentingan, dugaan pelecehan, dan dugaan penyebaran atau pembocoran rahasia institusi.

Sepanjang 2014, laporan pelanggaran yang diterima dari WBS Kawal SKK Migas berjumlah 45 laporan dengan rincian sebagai berikut:

Laporan WBS 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Sesuai lingkup Tidak sesuai lingkup

2 2 1 4 1 1 10 3 2 5 1 2 3 2 1 1 4 Jumlah L aporan

Seluruh laporan yang masuk ke Kawal SKK Migas, telah ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PERBAIKAN TATA KELOLA

Pengawasan Internal (PI) menyadari bahwa masih banyak penyempurnaan yang harus dilakukan di SKK Migas berkaitan dengan tata kelola yang baik. Untuk itu PI berperan aktif dalam proses perbaikan tata kelola di SKK Migas. Pada akhir tahun 2013, PI memfasilitasi diadakannya asesmen risiko korupsi di lingkungan pimpinan yang dibantu oleh konsultan independen. Sebagai kelanjutan dari perbaikan tata kelola SKK Migas, pada 2014 PI telah melaksanakan enam pekerjaan yang dibantu oleh konsultan independen yaitu :

1) Asesmen risiko korupsi pada 28 seluruh proses bisnis beserta fungsi terkait 2) Asesmen program pencegahan korupsi

3) Pendampingan operasionalisasi Digital Forensik 4) Penyempurnaan pedoman etika SKK Migas 5) Pedoman Due Dilligence Business Partner,

Beberapa hasil dan rekomendasi yang didapatkan dari asesmen tersebut antara lain :

t

Berdasarkan asesmen risiko korupsi pada 28 proses bisnis beserta fungsi terkait, telah terpetakan beberapa risiko yang perlu dilakukan mitigasi

t

Perlu membuat kebijakan anti korupsi, melakukan asesmen risiko korupsi , menyusun pedoman

t

penanganan insiden korupsi dan menyusun kebijakan yang mengatur tentang tata cara dalam

melaksanakan surprise audit

t

Melakukan sosialisasi dan evaluasi terkait fraud/corruption awareness

t

Mengatur kebijakan terkait dengan keamanan informasi dan melakukan sosialisasi

t

Alih pengetahuan dalam hal komputer forensik

t

Menerapkan prinsip know your business partner di industri hulu migas

t

Melaksanakan self assesment anti korupsi di industri hulu migas

t

Memperbaiki alur kerja terutama untuk proses perpanjangan kontrak dan persetujuan lainnya,

t

Mengoptimalkan komunikasi antar instansi terkait di industri hulu migas

t

Memperkuat kode etik SKK Migas,

t

Meningkatkan disiplin dalam mengikuti sistem kendali yang sudah dibangun serta disiplin dalam berkomunikasi secara elektronik.

KEGIATAN LAINNYA

Pengawasan Internal pada 2014 juga melakukan pendampingan kepada Tim KPK atas permasalahan yang memerlukan pendalaman/sedang dilakukan kajian oleh KPK untuk tujuh permasalahan sebagai berikut :

1) BP Tangguh Train 1, 2, dan 3 2) Proyek IDD

3) Konsorsium Asuransi

4) Kontrak FPM di PT. Chevron Indonesia Pasific

5) Kontrak FPU Kontraktor KKS Kangean Energy Indonesia Ltd

6) Proses penunjukan langsung penjualan kondensat bagian negara kepada PT. TPPI tahun 2009 7) Alokasi Gas Bumi Kepada Pemerintah Daerah c.q Badan Usaha Milik Daerah atau Perusahaan

Daerah (BUMD/Perusda)

Selain itu, dalam rangka memperkenalkan program KAWAL SKK Migas, telah dilakukan sosialisasi program KAWAL SKK Migas bersamaan dengan internalisasi Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang diikuti oleh seluruh Pimpinan dan Pekerja SKK Migas.

SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2014 103

D.

Sistem Teknologi

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2014 (Halaman 101-105)

Dokumen terkait