• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN CAPAIAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 5 TAHUN 2015 DAN

Dalam dokumen data 13 10 2017 083404 LAKIP SETTAMA 2016 (Halaman 68-72)

AKUNTABILITAS KINERJA A Capaian Kinerja Organisas

PERBANDINGAN CAPAIAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 5 TAHUN 2015 DAN

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun Pelaksanaan

Target Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terselenggaranya layanan system informasi P2TKI secara terpadu dan rekomendasi hasil kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan

Persentase lembaga yang terintegrasi Sistem Pelayanan P2TKI dalam tata kelola TKI, termasuk transaksi non tunai

2015 50% TNT 50% TNT 100 2016 100% TNT 100% TNT 100 Rekomendasi hasil

kajian Litbang sebagai bahan masukan kebijakan

2015 2 Kajian 2 Kajian 100 2016 9 Kajian 4 Kajian 44,44

a. INDIKATOR KINERJA 1 PADA SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 5

Jumlah Rekomendasi Hasil Pengkajian, Penelitian Dan Pengembangan Yang Ditindaklanjuti Sebagai Kebijakan

Kegiatan Jumlah Rekomendasi Hasil Pengkajian, Penelitian Dan Pengembangan Yang Ditindaklanjuti Sebagai Kebijakan dilakukan oleh Bidang Penelitian dan Pengembangan dengan hasil kegiatan adalah :

1) Survey Potensi Simpanan Tenaga Kerja Indonesia

Survey ini dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan beberapa narasumber yang kompoten dibidangnya dalam rangka memberi masukan

terhadap proses survey yang dimulai dari penyusunan instrument survey sampai dengan penyajian laporan akhir survey.

Suvrey ini dilaksanakan dengan tujuan tersedianya informasi mengenai potensi investasi atau simpanan Tenaga Kerja Indonesia yang didapat dikelola oleh negara melalui suatu lembaga investasi khusus. Bagaimana peluang kebijakan pendirian lembaga investasi khusus termasuk tantangan dan hambatanya serta rekomendasi yang harus dilakukan.

2) Analisis Kesenjangan antara Kebutuhan Tata Kelola Penempatan dan Perlindungan TKI dengan Kapasitas Kelembagaan BNP2TKI

Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan pihak ke III atau jasa konsultan melalui lelang terbuka.

Penelitian ini bertujuan untuk pertama, mengetahui secara jelas dan komprehensif berbagai kesenjangan (gap) antara kebutuhan tata kelola penempatan dan perlindungan TKI terutama dalam menghadapi MEA yang dihubungkan dengan kapasitas kelembagaan BNP2TKI saat ini, kedua,

Memberikan masukan bagi perencanaan program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan BNP2TKI, untuk memenuhi tuntutan kebutuhan tata kelola penempatan dan perlindungan TKI dalam menghadapi MEA dan

ketiga, Menyajikan rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak lanjut terhadap kebutuhan perubahan yang perlu dilakukan oleh BNP2TKI.

3) Kajian Implementasi Peraturan dan Perundangan Dalam Proses Rekruitment C-TKI melalui Skema P to P.

Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan pihak ke III atau jasa konsultan melalui lelang terbuka.

Secara umum, penelitian dilaksanakan dengan tujuan melakukan evaluasi regulasi yang mengatur proses rekruitmen Calon – TKI yang melalui skema P to P dengan kenyataan yang ada dilapangan.

Selain kegiatan yang menghasilkan rekomendasi yang disampaikan kepada stakeholder terkait, juga terdapat beberapa kegiatan yang menghasilkan publikasi berupa buku dalam rangka memberikan informasi kepada pihak – pihak yang berwenang dan berkepentingan termasuk publik. Ke 3 (tiga) publikasi tersebut merupakan output dari kegiatan Analisis komparatif Data Penempatan dan Kepulangan TKI di 3 (tiga) Provinsi/Kabupaten/Kota yang menjadi kantong TKI – Luar Negeri. Beberapa hasil kegiatan bidang penelitian dan pengembangan yang dipublikasi adalah sebagai berikut :

1) Profil Tenaga Kerja Indonesia – Luar Negeri (TKI – LN) Provinsi Nusa Tenggara Barat;

2) Profil Tenaga Kerja Indonesia – Luar Negeri (TKI – LN) Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur;

3) Profil Tenaga Kerja Indonesia – Luar Negeri (TKI – LN) Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.

Jumlah Lembaga Penempatan yang Terintegrasi Sistem Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Pelayanan P2TKI adalah salah satu model pelayanan yang melibatkan pelaku penempatan dan pendukung penempatan Prosesnya dimulai dari adanay permintaan pekerjaan dari penggunan melalui agen didalam dan diluar negeri yang di endorse oleh perwakailan RI diluar negeri atau permintaan antar ke dua negara yang dituangkan dalam bentuk skema G to G.

Proses di dalam negeri juga melibatkan Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah yang terkait dengan ketenagakerjaan begitupula dalam proses pelayanan perlindungan yang juga melibatkan stake holder – stake holder yang terkait diatas. Karena itu, maka proses integrasi merupakan salah satu hal untuk memudahkan proses pelayanan P2TKI kepada Calon – TKI / TKI. Sampai dengan posisi akhir tahun anggaran 2016, lembaga penempatan yang terintegrasi dengan system pelayanan P2TKI berjumlah 6 Kemeterian / Lembaga dan 11 Perwakilan RI di luar negeri.

Adapun 6 (enam) Kementerian / Lembaga adalah sebagai berikut : 1) Ditjen Dukcapil Kemendagri;

2) Ditjen Imigrasi Kemkumham; 3) Kementerian Luar Negeri; 4) Kementerian Tenaga Kerja; 5) Kementerian Keuangan, dan

6) Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Sementara itu, 11 (sebelas) perwakilan RI di luar negeri yang terintegrasi dengan Sistem Pelayanan P2TKI yaitu :

1) KBRI Singapura; 2) KDEI Taiwan, 3) KJRI Hongkong,

4) KBRI Banda Seri Begawan Brunei Darusallam, 5) KBRI Kuala Lumpur,

8) KJRI Johor Bahru, 9) KJRI Kota Kinabalu, 10) KJRI Kucing, dan 11) KRI Tawau.

Presentase Lembaga Penempatan Yang Terintegrasi Sistem Non Tunai Dalam Tata Kelola TKI

Sistem pembayaran Non Tunai merupakan amanah yang dituangkan dalam MoU antara Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Tenaga Kerja RI dan BNP2TKI pada tahun 2015. Dalam MoU tersebut disepakati bahwa proses pembayaran terkait pelayanan Calon TKI / TKI akan menggunakan system pemayaran Non Tunai yang melibatkan Perbankan Nasional (BRI, Mandiri dan BNI) dan stakeholder terkait (sarkes, Asuransi, PPTKIS, Calon – TKI). Penerapan Sistem Non Tunai dimulai pada tahun 2015, sampai dengan saat ini implementasi non tunai dalam tata kelola TKI meliputi :

1) Pembayaran Asuransi Pra, masa dan purna penempatan,

2) Pembayaran ujian G to G EPS Topik Korea Selatan untuk Papper Base Test dan Computer Base Test,

3) Pembayaran Biaya medical untuk Negara Brunei Darusallam.

Tabel. 37

JumlahStakeholderyang terintegrasi denganOnline SystemP2TKI Tahun 2016

No Stakeholders Target Realisasi %

1 Kementerian/Lembaga 6 6 100 2 Disnaker Propinsi 25 25 100 3 Perwakilan 11 11 100 4 Dinas Kab/Kota 438 265 60 5 PPTKIS 450 450 100 6 SARKES 92 89 97 7 BLKLN 451 451 100 8 LSP 6 6 100 9 Lembaga Keuangan 7 7 100 10 Asuransi 3 3

Tersedianya Penguatan Infrastruktur Integrasi Sistem, Pengamanan Database dan Network Operational Control (NOC)

Kegiatan Penguatan Infrastruktur Integrasi Sistem, Pengamanan Database dan Network Operational Control (NOC) ini meliputi kegiatan Operasional Data center, dimana mencakup kegiatan Pemeliharaan/Maintenance Perangkat Data Center,

diantaranya Firewall, Storage, Server, UPS, PAC (Precision Air Conditioning), dan Pememliharaan serta Pengembangan Aplikasi Online untuk mendukung Integrasi Sistem.

D. Akuntabilitas Keuangan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Sekretariat Utama ditunjang dengan anggaran yang berasal dari DIPA tahun 2016 sebesar Rp. 149.052.260.000,- realisasi sebesar Rp.

127.989.962.273,-atau85,87%.

Dari pagu Sekretariat Utama sebesar Rp. 149.052.260.000,- terdapat kebijakan penghematan/selfbloking sebesarRp. 15.053.537.000,- atau 10,09%,sehingga pagu yang efektif Sekretariat Utama sebesar Rp. 133.998.723.000,-, maka persentase realisasi anggaran dari pagu efektif ini sebesar95,51%.

Tabel. 37

ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Dalam dokumen data 13 10 2017 083404 LAKIP SETTAMA 2016 (Halaman 68-72)

Dokumen terkait