• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2. Saran

a. Perlu kajian ulang terhadap UUPKDRT yang lebih berwawasan gender seperti kriminalisasi atas suatu perbuatan, sifat delik aduan pada beberapa tindak pidana, pencantuman batas minimal dan maksimal serta sifat alternatif dan/atau akumulatif.

b. Sepantasnya bila dicantumkan pidana tambahan ganti kerugian yang akan diancamkan kepada pelaku sebagai salah satu bentuk perlindungan terhadap perempuan sebagai korban yang dirugikan.

c. Pemahaman tentang gender pada semua lapisan yaitu lembaga legislatif, lembaga yudikatif, dan masyarakat perlu diperdalam lagi untuk menghasilkan peraturan perundangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya perempuan serta sejalan dengan dengan peraturan perundangan lainnya.

I. Buku

Abdul Wahid dan Muhammad Irfan, 2001, Perlindungan terhadap Korban Kekerasan Seksual (Advokasi atas Hak Asasi Perempuan), Refika Aditama, Bandung.

Amrullah, M. Arief, 2007, Politik Hukum Pidana dalam Perlindungan Korban Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan, Cetakan Kedua, Bayumedia Publishing, Malang.

Ancel, Marc, 1965, Social Defence, A Modern Approach to Criminal Problems, Routledge & Kegan Paul, London.

Andenaes, J., 1974, Punishment and Deterrence, The University of Michigan Press.

Andi Hamzah dan Sumangelipu, 1985,Hukum Pidana Mati di Indonesia, di Masa Lalu, Kini dan di Masa Depan, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Arief, Barda Nawawi, 1996, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

---, 1998, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

---, 1998, Jurnal Hukum Pidana dan Kriminologi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

---, 2001, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Aditya Bakti, Bandung.

---, 2005, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Cet. Ketiga, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

---, 2005, Pembaharuan Hukum Pidana dalam Perspektif Kajian Perbandingan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

---, 2006, Sari Kuliah Perbandingan Hukum Pidana, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

---, 2007, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan kejahatan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Atmasasmita, Romli, Masalah Santunan Korban Kejahatan, BPHN, Jakarta.

---,1988, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Eresco, Bandung.

Bassiouni, M. Cherif, 1978, Substantive Criminal Law, Charles C. Thomas, Publisher, Springfield, Illinois, USA.

Danardono, Donny, 2006, Teori Hukum Feminis, Menolak Netralis Hukum, Merayakan Difference dan AntiEssensialisme, dalam Perempuan dan Hukum, Menuju Hukum yang Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan, Convention Watch-Yayasan Obor, Jakarta.

Djannah, Fathul, et al, Kekerasan terhadap Istri, Yogyakarta, LKIS, 2002.

Ekotama, Suryono et.al., 2000, Abortus Provocatus bagi Korban Perkosaan Perspektif Viktimologi, Kriminologi dan Hukum Pidana, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Yogyakarta.

Fakih, Mansour, 1997, Perkosaan dan Kekerasan Perspektif Analisis Gender (Perempuan dalam Wacana Perkosaan), PKBI, Yogyakarta.

Fakih, Mansour, 1999, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Geis, Gilbert, 1983, ”Victims and Witness Assistance Program”, dalam : Sanford H. Kadish (ed.), Encyclopedia of Crime and Justice, Volume 4, The Free Press : A Division of Macmillan Inc., New York.

Gosita, Arif, 1993, Masalah Korban Kejahatan, Edisi Kedua, Akademika Pressindo, Jakarta.

Hadjon, Philipus M., 1987, Perlindungan Hukum bagi Rakyat, , Bina Ilmu, Surabaya.

Hadjon, Philipus M., 1997, Pengkajian Ilmu Hukum, Bahan Penelitian Hukum Normatif, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum Lembaga Penelitian UNAIR dan FH UNAIR, Surabaya.

Hagan, John, 1987, Modern Criminology, Crime, Criminal Behavior and Its Control, McGraw Hillbook Com., Singapore.

KKCW-PKWJ UI, Jakarta.

Hentig, Hans Von, 1946, The Criminal and His Victim Studies Indonesia The Sociobiology of Crime, New Haven Yale University, Kansas City.

Hoefnagels, G.P. 1973, The Other Side of Criminology, Kluwer Deventer, Holland.

Honderich, Ted 1971, Punishment.

Irsan, Koesparmono, 1995, Korban Kejahatan Perbankan, dalam Sahetapy (ed)., Bunga Rampai Viktimisasi, Eresco, Bandung.

Jonkers, 1987, Handboek van het Nederlandsch-Indische Strafrecht, Terjemahan.

Katjasungkana, Nursyahbani, 2002, Kasus-kasus Hukum Kekerasan terhadap Perempuan, Galang Printika, Yogyakarta.

Kinnon, Catherine Mac, 1987, Feinism Unmodified, Harverd University Press.

Komnas Perempuan, 2006, Menyediakan Layanan Berbasis Komunitas”.

Kusumah, Mulyana W., 1984, Kriminologi dan Masalah Kejahatan, Armico, Bandung.

Mansur, Dikdik M. Arief dan Elisatris Gultom, 2007, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan antara Norma dan Realita, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Bandung.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1998, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Edisi revisi, Alumni, Bandung.

Packer, H.L., 1968, The Limit of Criminal Sanction.

Prodjodikoro, Wirjono, 2003, Tindak-tindak Pidana Tertentu di Indonesia, Refika Aditama, Bandung.

Reksodiputro, Mardjono, 1994, Hak Asasi Manusia dalam Sistem Peradilan Pidana, Buku Ketiga, Jakarta, Pusat pelayanan Keadilan dan Pengabdian Hukum Universitas Indonesia.

Quinney, Richard, 1975, Criminology : Analisys and Crique of Crime in America, Little, Brown and Company, Canada.

Saraswati, Rika, 2006, Perempuan dan Penyelesaian Kekerasan dalam Rumah Tangga, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

Savitri, Niken, 2006, Feminist Legal Theory dalam Teori Hukum, dalam Perempuan dan Hukum, Convention Watch UI bekerja sama dengan NZ AID, Yayasan Obor.

---, 2008, HAM Perempuan, Kritik Teori Hukum Feminis terhadap KUHP, Refika Aditama, Bandung.

Soesilo, R., 1996, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-komentarnya Lengkap Pasal demi Pasal, Politeia, Bogor.

Soekanto, Soerjono, 2002, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Cetakan Keempat, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian Hukum Normatif, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Sola, Ralph de, 1998, Crime Dictionary, Facts on File Publication, New York.

Subhan, Zaitunah, 2004, Kekerasan terhadap Perempuan, PT LkiS Pelangi Aksara, Yogyakarta.

Sudarto, 1977, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung.

Susanto, Anthon Freddy, 2000, Semiotika Hukum, dari Dekontruksi Teks Menuju Progresivitas Makna, Refika Aditama, Bandung.

Viano, Emilio C., (ed), 1976, Victims and society, Visage Press, Inc., Washington D.C.

Waluyo, Bambang, 1991, Penelitian Hukum dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta.

Zhao, Yuhong, 2001, Domestic Violence in China : In Search of Legal and Social Responses, 18 UCLA PAC. BASIN L.J. 211.

Ariyani, I Gusti, Gender dalam Hukum, Seminar Ilmiah Regional Dies Natalis Universitas Udayana ke 43 dan HUT FH Universitas Udayana ke 41, di Denpasar 30 Agustus 2005.

Barda Nawawi Arief, Pokok-pokok Pemikiran (Ide Dasar) Asas-asas Hukum Pidana Nasional, Bahan Kuliah Mata Kuliah Pembaharuan Hukum Pidana pada Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana, Universitas Udayana, 2006.

Iswanto, 1995, Restitusi kepada Korban Mati atau Luka Berat sebagai Syarat Pidana Bersyarat pada Tindak Pidana Lalu Lintas Jalan, Tesis, UGM, Yogyakarta.

Mulyati, Sri, 2007, Kekerasan terhadap Istri dalam Rumah Tangga menurut Undang-undang No. 23 Tahnu 2004 dalam Hukum Islam (Studi Putusan Pengadilan Negeri Salatiga No. 116/Pid. B/ PN. Sal/2005 dan No. 20/Pid. B/PN. Sal/2006), Skripsi, STAIN Salatiga, Salatiga.

Reksodiputro, B. Mardjono, 1979, Mengapa Dperlukan Viktimologi, Makalah, Jakarta.

Sudira, I Ketut, 2000, Implementasi Perlindungan Korban Kejahatan dalam Peraturan Hukum Pidana Indonesia, Tesis, Program Pasca Sarjana UNUD, Denpasar.

Sukerti, Ni Nyoman 2005, Kekerasan Terhadap Perempuan dalam Rumah Tangga : Kajian dari Perspektif Hukum dan Gender (Studi Kasus Di Kota Denpasar), Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Denpasar.

Encyclopedia of Feminist Theories, 2004, edited by Lorraine Code, Routledge, London-New York, h. 482.

Kamus Bahasa Indonesia, 1988.

Sanford,Kandish, et.al., 1983, Encyclopedia of Criminal Justice, Collier Macmillan.

IV. Majalah dan Internet

Kekerasan Terhadap Perempuan Terjadi Dalam Rumah Tangga, Kapanlagi.com, Selasa, 17 Mei 2005.

Minim, Perhatian pada Kekerasan terhadap Perempuan, Sinarharapan.co.id, 22 Desember 2001.

Mulia, Siti Musdah, Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Perspektif Agama-Agama, Disarikan dari Makalah Seminar Sehari diselenggarakan Tim PUG Departemen Agama bekerjasama dengan Komnas Perempuan, 22 Juni 2004 di Jakarta, www.icrp-online.org.

Purwani, Sagung Putri M.E., Viktimisasi Kriminal terhadap Perempuan, dalam Kerta Patrika, 2008, Vol. 33 No. 1, Januari.

Reksodiputro, Mardjono, Arah Hukum Pidana dalam Konsep RUU KUHPidana (1), Sumber : http://reformasikuhp.org/, Senin, 17 Desember 2007,www.jodisantoso.blogspot.com.

World Health Orgnization, World Report on Violence on Health 93 (2002), www.who.int/violence_injury_prevention/violence/world_report/en/.

V. Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang Dasar 1945.

Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

KItab Undang-undang Hukum Acara Pidana

Undang-undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Undang-undang No.7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita .

Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Rekomendasi Umum CEDAW Nomor 19, dalam Sidang ke-11, tahun 1992.

Summary Report dari 34th International Training Course yang diselenggarakan oleh UNAFEI di Tokyo, 1973.

pokok (1)Penganiayaan

(2)Mengakibatkan luka berat (3)Mengakibatkan mati

(4)Penganiayaan yang merusak kesehatan

(5)Percobaan tindak pidana

Psl. 351 KUHP Max 2 Thn 8 Bln Max Rp 300 Alternatif

(1) Penganiayaan dengan

perencanaan

(2) Mengakibatkan luka berat (3) Mengakibatkan mati Psl. 353 KUHP Max 4 Thn Max 7 Thn Max 9 Thn (1)Sengaja melukai mengakibatkan luka berat/penganiayaan berat (2)Mengakibatkan mati Psl. 354 KUHP Max 8 Thn Max 10 Thn (1)Penganiayaan berat dengan

rencana

(2)Mengakibatkan mati

Psl. 355 KUHP Max 12 Thn

Max 15 Thn (1) Kekerasan fisik

(2) Mengakibatkan jatuh sakit/luka berat

(3) Perbuatan yang dimaksud pada ayat (2) mengakibatkan mati

Psl. 44 UUPKDRT Max 5 Thn Max 10 Thn Max 15 Thn Max Rp 15 Jt Max Rp 30 Jt Max Rp 45 Jt Alternatif Alternatif Alternatif

pencaharian/kegiatan sehari-hari

(1) Ancaman kekerasan,

penggunaan kekerasan, untuk eksploitasi di wilayah RI (2) Mengakibatkan korban tereksploitasi Psl. 2 UUPTPPO Min 3 Thn Max 15 Thn Idem Min Rp 12 Jt Max Rp 600 Jt Idem Kumulatif Idem (1) Mengakibatkan korban luka

berat penyakit menular yang

embahayakan jiwanya,

kehamilan atau

terganggunya/hilangnya fungsi reproduksi atas perbuatan yang dimaksud Psl. 2 ayat (2), (3)-(6) (2) Mengakibatkan mati

Psl. 7 UUPTPPO + 1/3 Pidana pokok

Min 5 Thn Max Seumur hidup

+ 1/3 Pidana pokok Min Rp 200 Jt Max Rp 5 M Kumulatif Kumulatif (1) Penganiayaan

(2) tindak pidana sebagaimana

dimaksud ayat (1)

mengakibatkan luka berat

(3) tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya orang (4) Percobaan pada ayat (1)

Psl. 582 RKUHP 2008 Min 1 Thn Max 7 Thn Min 2 Thn Max 9 Thn Min 3 Thn Max 12 Thn

Min Kategori III Max Kategori IV

Max Kategori II

ringan)

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap orang yang bekerja padanya atau menjadi bawahannya

(3) Percobaan untuk melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

+ 1/3 + 1/3

Max Kategori I (1) Melukai berat orang lain,

dipidana karena melakukan penganiayaan berat

(2) indak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan matinya orang

Psl. 584 RKUHP 2008 Min 2 Thn Max 9 Thn Min 3 Thn Max 15 Thn Ketentuan pidana sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 582 dan Pasal 584, dapat ditambah 1/3 (satu per tiga) jika tindak pidana tersebut dilakukan :

a. terhadap ibu, bapak, istri, suami, atau anaknya;

b. terhadap pejabat ketika atau karena menjalankan tugasnya yang sah; atau

c. dengan memberikan bahan yang

Psl. 585 RKUHP 2008

(5) Perbuatan yang dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban jatuh sakit atau luka berat

(6) Perbuatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) mengakibatkan matinya korban

(7) Perbuatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari

(8) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan suami atau istri.

Min 2 Thn Max 9 Thn Min 3 Thn Max 15 Thn

Max 6 Bln

Min Kategori III Max Kategori V Min Kategori IV Max Kategori VI Max Kategori II Alternatif Alternatif Alternatif Delik Aduan Pembunuhan. Psl. 115 KUHP Bulgaria pidana perampasan kemerdekaan (deprivation of liberty) 10 Thn - 20 Thn.

Pembunuhan (murder)

Apabila tindak pidana tersebut dilakukan terhadap keluarga/orang tuanya sendiri atau ayah dan ibu angkatnya (a natural or legitimate ascendant or the adoptive father or mother)

Artikel 221-1 KUHP Perancis

30 Thn Seumur hidup

Tindak pidana penganiayaan (torture)

Artikel 222-3 KUHP Perancis

Pemberatan pidana

tindak pidana kekerasan (violence) sebagai violence causing intended death.

Artikel 222-8 KUHP Perancis

Pemberatan pidana

violence causing mutilation or permanent disability.

Artikel 222-10 KUHP Perancis

Pemberatan pidana

violence causing a total incapacity to work for more than eight days.

Artikel 222-12 KUHP Perancis

Pemberatan pidana

violence causing an incapacity to work of eight days or less.

Artikel 222-13 KUHP Perancis Pemberatan pidana (1) Pembunuhan Psl 250 KUHP Korea Pidana mati,

(2) Killing an Ascendant, apabila tindak pidana dilakukan terhadap keluarga/orang tua garis lurus ke atas (lineal ascendant) dari pihak si pelaku atau pihak istri atau suaminya.

seumur hidup.

Penganiayaan dan kekerasan (crimes of bodily injury and violence)

Psl. 257:2, 258:2, 259:2, dan 260:2 KUHP Korea lineal ascendant Menelantarkan (crimes of abandonment) Psl. 271:2 KUHP Korea lineal ascendant

Tindakan perlakuan kejam (cruelty treatment)

Psl. 273:2 KUHP Korea

lineal ascendant

Penahanan/pengurungan/perampasan kemerdekaan secara melawan hukum (false arrest and false imprisonment) Psl. 276:2 dan 277:2 KUHP Korea lineal ascendant Kejahatan intimidasi/pengamcaman (crimes of intimidation) Psl. 283:2 KUHP Korea lineal ascendant Pembunuhan Psl. 200 KUHP Jepang a lineal ascendant (of the offender or his/her spouse)

Penahanan/pengurungan melawan hukum 220 ayat (2) KUHP Jepang a lineal ascendant (of the offender or his/her spouse) Pengancaman terhadap keluarganya

termasuk orang tuanya

222 ayat (2) KUHP Jepang a lineal ascendant (of the offender or his/her spouse) KEKERASAN PSIKIS (1) Kekerasan psikis

(2) Jika tindak pidana tersebut tidak menimbulkan penyakit/halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan/mata pencaharian/kegiatan sehari-hari Psl. 45 UUPKDRT Max 3 Thn Max 4 Bln Max Rp 9 Jt Max Rp 3 Jt Alternatif Alternatif

(1) Orang yang melakukan

perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga.

(2) perbuatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari. Psl. 588RKUHP 2008 Max 3 Thn Max 6 Bln Max Kategori IV Max Kategori II Alternatif Alternatif

Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar perkawinan (perkosaan)

Psl. 285 KUHP Max 12 Thn

Bersetubuh dengan wanita di luar perkawinan, padahal diketahui bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan/tidak berdaya

Psl. 286 KUHP Max 9 Thn

(1) Bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduga, atau jika umurnya tidak ternyata, bahwa belum mampu dikawin (2) Penuntutan hanya dilakukan atas

pengaduan pengaduan kecuali jika umur wanitabelum sampai 12 Thn atau jika ada salah satu hal tersebut Psl. 291 dan 294

Psl. 287 KUHP Max 9 Thn

(1) Bersetubuh dengan seorang wanita dalam perkawinan, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa sebelum mampu dikawin mengakibatkan luka (2) Mengakibatkan luka berat

Psl. 288 KUHP Max 4 Thn

hubungan seksual

Mengakibatkan luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, mengakibatkan gangguan pikiran/kejiwaan min 4 minggu secara terus menerus atau 1 Thn tidak berturut-turut, gugur/janin mati dalam kandungan, atau tidak berfungsinya alat reproduksi

Psl. 48 UUPKDRT Min 5 Thn

Max 20 Thn

Min Rp 25 Jt Max Rp 500 Jt

Alternatif

Menggunakan atau memanfaatkan korban dengan cara melakukan

persetubuhan atau cabul,

mempekerjakan korban untuk meneruskan praktik eksploitasi atau mengambil keuntungan dari hasil tindak pidana

Psl. 12 UUPTPPO Pidana sama

dengan Psl. 2-6

Kumulatif

Laki-laki bersetubuh dengan perempuan :

(3) a. dilakukan di luar perkawinan,

bertentangan dengan

kehendak perempuan

tersebut;

b. dilakukan di luar perkawinan,

Psl. 490 RKUHP 2008

Min 3 Thn Max 12 Thn

melalui ancaman untuk dibunuh atau dilukai;

d. dilakukan dengan persetujuan

perempuan tersebut karena

perempuan tersebut percaya bahwa laki-laki tesebut adalah suaminya yang sah;

e. usia perempuan di bawah 14 (empat belas) tahun, dengan persetujuannya; atau

f. dilakukan dalam keadaan

pingsan atau tidak berdaya.

a. Dengan memasukkan alat kelaminnya ke dalam anus atau mulut perempuan; atau

b. memasukkan

suatu benda yang bukan merupakan bagian tubuhnya ke dalam vagina atau anus perempuan

(3) Kekerasan seksual terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangganya.

(4) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dilakukan oleh suami terhadap

Psl. 589 RKUHP 2008 Min 3 Thn Max 12 Thn Min Kategori IV Max Kategori VI Alternatif Delik Aduan

hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu.

Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 589 dan Pasal 590 mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau kejiwaan sekurang-kurangnya selama 4 (empat) minggu terus menerus atau 1 (satu) tahun tidak berturut-turut, gugur atau matinya janin dalam kandungan, atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat reproduksi.

Psl. 591 RKUHP 2008 Min 3 Thn Max 15 Thn Min Kategori IV Max Kategori VI Alternatif

Perbuatan tidak senonoh dengan

menyalahgunakan hubungan

ketergantungan;

Psl. 170 KUHP Polandia

Hubungan seksual dalam hubungan keluarga atau dalam hubungan adopsi.

Psl. 175 KUHP Polandia

Perbuatan yang berkaitan dengan hubungan tidak senonoh (indecent relations) dengan ancaman pidana berkisar antara Perbuatan tidak senonoh yang menyalahgunakan

hubungan ketergantungan,

jabatan/kedudukan atau hubungannya dengan korban diatur pada

Psl. 198-199 KUHP Norwegia

1 - 10 Thn.

Hubungan seksual (sexual

intercourse) yang dilakukan dengan keluarga garis lurus ke bawah/ke atas (incest)

Psl. 207 KUHP Norwegia

PENELANTARAN RUMAH TANGGA

Sengaja menempatkan atau

membiarkan seorang dalam keadaan sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku aginya atau karena persetujuan, dia wajib memberi

kehidupan, perawatan atau

pemeliharaan kepada orang itu

Psl. 304 KUHP Max 2 Thn 8 Bln Max Rp 300 Pencabutan hak

tersebut dalam Psl. 35 No. 4

Alternatif

Menempatkan anak yang umurnya kurang dari 7 Thn untuk ditemu, atau meninggalkan anak itu, dengan maksud untuk melepaskan diri

(2) Mengakibatkan mati Max 9 Thn Jika yang melakukan perbuatan Psl

305 adalah bapak/ibu anak tersebut

Psl. 307 KUHP + 1/3 Pidana pokok Psl. 305 dan 306

KUHP

Idem

Penelantaran rumah tangga Psl. 49 UUPKDRT Max 3 Thn Max Rp 15 Jt Alternatif

Meninggalkan atau menelantarkan anak di bawah 12 Thn (abandonment o f a child under twelve years).

Pasal 317KUHP Singapore dan

Malaysia

Penelantaran Pasal 218 ayat (2)

KUHP Jepang

A lineal ascendant (of the offender or

Dalam dokumen PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEREMPUAN DALAM (Halaman 173-197)

Dokumen terkait