• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Pemikiran Ekonomi Ulama-Ulama Islam dan Tokoh-Tokoh

Dalam dokumen sejarah pemikiran ekonomi islam (3) (Halaman 37-39)

BAB 2 PEMBAHASAN

F. Perbandingan Pemikiran Ekonomi Ulama-Ulama Islam dan Tokoh-Tokoh

Ilmu ekonomi Islam sebagai studi ilmu pengetahuan modern baru muncul pada tahun 1970-an, tetapi pemikiran tentang ekonomi Islam telah muncul sejak Islam itu diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW. Karena rujukan utama pemikiran ekonomi Islam adalah Al-Quran dan Hadist, maka pemikiran ekonomi ini munculnya juga bersamaan dengan diturunkan Al-Quran dan masa kehidupan Rasulullah SAW. pada akhir abad 6 M hingga awal abad 7 M.80 Setelah masa tersebut, banyak sarjana

muslim yang menberikan kontribusi karya pemikiran ekonomi.

Perjalanan sejarah mengarahkan kepada kita untuk mengetahui bahwa ekonomi Islam telah mengalami kehilangan pengakuan selama masa kemunduran hingga masa modernis. Hingga tiba saatnya terjadi upaya pengakuan kembali, setelah adanya pernyataan para kaum cendekiawan bahwa konsep rumusan ekonomi Islam yang telah digagas para ulama masa keemasan ketika Islam mengalami zaman kemunduran telah dilakukan tindak plagiatisme terhadap banyak segi keilmuannya.81

Kontribusi kaum muslimin yang sangat besar terhadap kelangsungan dan perkembangan pemikiran ekonomi pada khususnya dan peradaban dunia pada umumnya, telah diabaikan oleh para ilmuwan Barat.82 Buku-buku teks ekonomi Barat

hampir tidak pernah menyebutkan peranan kaum muslimin ini. Menurut Euis Amalia yang dia kutip dari Umar Chapra, “Meskipun sebagian kesalahan terletak di tangan umat Islam karena tidak mengartikulasikan secara memadai kontribusi kaum muslimin, namun Barat memiliki andil dalam hal ini, karena tidak memberikan penghargaan yang layak atas kontribusi peradaban lain bagi kemajuan pengetahuan manusia”.83

Para sejarahwan Barat telah menulis sejarah ekonomi dengan sebuah asumsi bahwa periode antara Yunani dan Skolastik adalah steril dan tidak produktif.84 Sebagai

contoh, sejarahwan sekaligus ekonom terkemuka,Joseph Schumpeter, dalam bukunya History of Economics Analysis, Oxford University 1954, yang dikutip oleh S.M. Ghazanfar, mengatakan bahwasanyah terdapat great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal dengan dark ages. Ketika Barat dalam suasana kegelapan dan keterbelakangan itu, Islam sedang mengalami kejayaan dalam ilmu pengetahuan.85

79Ibid. hlm.288-289

80Euis Amalia (2005), ibid. hlm. 5

81Krishna Adityangga, Membumikan Ekonomi Islam, sharia econom, diakses dari

https://adityangga.wordpress.com/2010/02/11/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam-sebuah-kapita-selekta/, pada tanggal 01 April 2015 pukul 11.32

82Ibid.

83Euis Amalia (2010), ibid. hlm.255

84Krishna Adityangga, ibid.

The dark ages adalah suatu masa yang sengaja ditutup-tutupi oleh Barat karena pada masa inilah pemikiran-pemikiran ekonomi Islam dicuri oleh ekonom Barat.86

Indikasi kuat pencurian ilmu ekonomi Islam oleh Barat banyak dikupas oleh para sejarawan. Para ahli sejarah mencatat bahwa dalam abad 11 dan 12 Masehi sejumlah pemikir Barat seperti Constantine the African dan Delard of Bath melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk mempelajari bahasa Arab dan melakukan studi serta membawa ilmu-ilmu baru ke Eropa.87 Banyak mahasiswa dari Italia, Spanyol,

dan Prancis Selatan yang belajar di pusat kuliah Islam untuk mempelajari matematika, filsafat, kedokteran, kosmografi, dan ekonomi. Setelah pulang ke negerinya, mereka menjadi guru besar di universitas-universitas Barat. Pola pengajaran yang dipergunakan pun persis seperti kuliah Islam, termasuk kurikulum serta metodologi ajar-mengajarnya. Universitas Naples, Padua, Salero, Toulouse, Salamaca, Oxford, Monsptellier, dan Paris adalah beberapa universitas yang meniru pusat kuliah Islam.88

Pemikiran para sarjana muslim ternyata banyak yang mirip, sejalan atau bahkan sama dengan pemikiran para ekonom Barat yang datangnya beratus-ratus kemudian. Terdapat beberapa kemungkinan jawaban, antara lain:

1. Terjadi dua kebetulan yang sama, yaitu kebetulan diantara sarjana muslim dengan para ekonom Barat punya pemikiran dan ide yang sama.

2. Para pemikir Barat secara langsung dan tidak langsung sangat dipengaruhi oleh pemikiran dari para sarjan muslim.

3. Para pemikir Barat melakukan plagiasi/penjiplakan terhadap karya-karya para sarjana muslim.89

Jika kemungkinan pertama yang terjadi, hal ini mengindikasikan betapa cemerlang dan briliannya para sarjana muslim waktu itu. Beratus-ratus tahun yang lalu, jauh ketika dunia Barat masih dalam kebodohan dan kegelapan (dark age), para sarjana muslim berhasil merumuskan pemikiran- pemikiran ekonomi yang baru ditulis oleh para ekonom Barat beratus-ratus kemudian.

Untuk memilih kemungkinan kedua dan ketiga, tentunya akan membutuhkan diskusi yang panjang. Namun langkah awal dapat dilakukan dengan mencermati sejarah proses perpindahan (transformasi) ilmu pengetahuan dari dunia Islam ke Barat. Dengan mencermati proses transformasi ini maka akan ditemukan indikasi- indikasi untuk menjawab pertanyaan mengapa banyak terjadi kesamaan antara pemikiran sarjana muslim dan sarjana Barat.

Berikut ini merupakan beberapa pemikiran ekonomi Islam yang dikutip oleh ekonom Barat tanpa menyebutkan sumber kutipannya tersebut, antara lain90 :

1. Beberapa lembaga ekonomi yang ditiru oteh Barat dari dunia Islam adalah syirkah (serikat dagang), suftaja (bills of exchange), hawala (letter of credit), funduq (specialized large scale commercial institutions and markets which

86Ibid. 87Ibid. hlm. 10 88

89Krishna Adityangga, ibid.

90Mohamad Hidayat, an Introduction to The Sharia Economic, Academia.edu, diakses dari

http://www.academia.edu/4659152/Sejarah_Pemikiran_Ekonomi_Islam, pada tanggal 01 April 2015 pukul 11.32

developed intovirtual stock exchanges). Funduq untuk biji-bijian dan tekstil ditiru dari Bagdad,Cordova, dan Damaskus. Dar-ut tiraz (pabrik yang didirikan dan dijalankan negara) didirikan di Spanyol, Sicilia, Palerno. Wilayatul hisbah, yakni polisi ekonomi (pengawas ekonomi perdagangan)yang sudah ada sejak masa Rasulullh SAW juga ditiru oleh Barat.91

2. Diadopsinya kata “credit” yang dalam ekonomi konvensional dikatakan berasal dari bahasa Yunani “credere” atau “credo” yang berarti pinjaman atas dasar kepercayaan. Credo sebenarnya berasal dari bahasa Arab yaitu “qaradha” yang dalam pengertian fiqih berarti meminjamkan uang atas dasar kepercayaan.92

3. Teori Invisible Hand yang dikemukakan oleh Adam Smith diduga keras juga berasal dari teori Islam. Menurut teori ini, pasar akan diatur oleh tangan-tangan yang tidak terlihat. Harga barang tidak boleh ditetapkan oleh pemerintah karena ia tergantung pada hukum supply and demand, Invisible Hands bagaimanapun diadopsi dari hadits Rasulullah yang menjelaskan bahwa Allah lah yang menentukan harga, sehingga dikatakan Gods hands. Diriwayatkan dari Anas RA, sahabat berkata “Ya Rasulullah harga-harga barang”. Maka Rasululah bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT Dzat Yang Maha Menetapkan harga, yang Yang Maha Memegang, Yang Maha Melepas, dan Yang Memberikan rezeki. Aku sangat berharap bisa bertemu Allah SWT tanpa seorang pun dari kalian yang menuntutku dengan tuduhan kedzaliman dalam darah dan harta.”

BAB 3

Dalam dokumen sejarah pemikiran ekonomi islam (3) (Halaman 37-39)

Dokumen terkait