BAB 2 PEMBAHASAN
E. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer Menurut Para Tokoh
2. Tokoh-Tokoh Pemikiran Islam Kontemporer
Abu A’la dilahirkan pada 3 Rajab 1321 H/ 2 September 1903 di Aurangbad, sebuah kota yang terkenal di Heyberad (Deccan), Delhi, India. Beliau dilahirkan dalam keluarga yang religius. Ayahnya bernama Abu Hasan, seorang pengacara yang terkenal sebagai orang yang alim dan rajin beribadah. Mereka adalah keturunan dari sufi besar terekatchristiyah yanng banyak berperan dalam penyebaran Islam di India.53
1) Format sistem ekonomi Islam
Mengenai format ekonomi islam Al- mawdudi menerangkannya dai sebuah pertanyaan yang dilontarkan dalam sebuah diskusi : apakah Islam menerangkan sebuah sistem ekonomi? Kalau menerangkan seperti apa bentuknya? Kemudian dibagian manakah tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen ditempatkan?
Kemudian Mawdudi menjawabnya dengan jawaban bahwa Islam meerangkan sebuah sisitem ekonomi. Akan tetapi bukan berarti islam telah menerangkan Islam yang permanen serta lengkap dengan detail-detailnya. Apa yanng sebenarnnya ditunjukkan oleh Islam adalah, bahwa Islam menentukan berupa landasan dasar atau peraturan dasar yang bisa membuat kita menyusun sebuah rancangan ekonomi yang sesuai dari etiap tujuan yang dimaksud dari Al-Quran dan hadits yang megatur segala aspek kehidupan sebagaimana mestinya.54
Dalam segala aspek kehidupan, mulai dari urusan pribadi sampai masalah sosial, Islam menentukan landasan yang sama untuk pedoman manusia. Dan mempergunakannya juga kedalam sistem ekonomi. Di bidang ekonomi, Islam telah membuat beberapa aturan dan menyusun sebuah batasan oleh dimana kita boleh membuat suatu sistem. Sebagaimana perkembanngan yanng ada, kita harus menyimpulkan peraturan pada batasan-batasan yang ditentukan oleh Islam.55
2) Tujuan organisasi ekonomi dalam Islam
Dalam segala aspek kehidupan, mulai dari urusan pribadi sampai budaya dan masalah sosial, Islam menentukan landasan yang sama untuk pedoman manusia. Dan mempegunakannya juga dalam bidang ekonomi. Sebagai manusia kita tidak luput dengan adanya organisasi-organisasi
52Ibid. hlm.4 53Ibid. hlm.233 54Ibid.
yang berkaitan dengan ekonomi yang berbasis Islam. Berikut adalah tujuan yang ada pada ekonomi Islam.56
a) Kebebasan individu
Tujuan yang pertama dan utama dari Islam ialah untuk memelihara kebebasan individu dan untuk membasinya kedalam tingkatan yang hanya sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
b) Keselarasan dalam perkembangan moral dan materi
Yang kedua perkembangnan moral manusia adalah kepentingan dasar dari Islam. Jadi penting bagi individu di dalam masyarakat untuk memililiki kesempatan memeperaktekan kebaikan secara sengaja. Karena itulah islam tidak berstandar seluruhnya kepada hukum untuk menegakkan keadilan sosial, tetapi memberikan otoritas utama kepada pembentukkan moral manusia . c) Kerjasama keserasian, dan penegakkan keadilan
Yang ketiga, Islam menjungjung tinggi persatuan manusia dan persaudaraan serata menentang perselisihan dan konflik.
3) Prinsip-prinsip dasar
Islam mendukung dan mengharap nantinya akan ada kerjasama diantara individu untuk menciptakan kesempatan yang sama dalam hidup dan bersaing secara sehat. Dan berikut adalah prinsip-prinsip dasar Abu A’la Al-Maududi.57
a) Kepemilikan pribadi dan batasannya
Dalam hal ini Islamtidak memebagi harta kepemilikan kepemilikan kepada produksi dan konsumsi atau menghasilkan atau tidak menghasilkan.
b) Keadilan distribusi
Peraturan penting lainnya dalam ekonomi islam ialah membangun suatu sistem distribusi yang adil.
c) Hak-hak sosial
Islam kemudian menghubungkan kembali hak sosial kepada kekayaan individu dalam berbagai bentuk. Salah satunya yaitu seseorang yang memiliki harta lebih, diberi kewajiban untuk memberi kepada kerabatnya yang masih kekuranngan.
d) Zakat
Zakat yaitu pungutan yang ditarik melalui harta yang di kumulasiakan, perdagangan, macam- macam bisnis, pertanian dan ternak.
4) Teori bunga
56Ibid. hlm.236-237 57Ibid. hlm 238-240
Al-Maududi telah membahas secara khusus dan memberikan kritik secara rasional terhadap teori bunga, serta membicarakan panjang lebar mengenai aspek-aspek negatif dan menunjukkan kejahatan-kejahatan secara fundamental.58
a) Teori piutang mengandung resiko
Jika penghutang menggunakan modalnya itu untuk memenuhi keinginan pribadinya, Ia harus membayar sewa yang merupakan kompensasi dari menanggung resiko.
b) Teori pinjaman memperoleh keuntungan
Masa pinjaman menginvestasikan modalnya, mempunyai harga tertentu baginya dan ia akan menggunakannya.
c) Teori present value > future value Alasan teori ini adalah :
Keuntungan masa depan diragukan karena ketidakpastian peristiwa
Kepuasan terhadap keinginan masa kini lebih bernilai daripada kepuasan masa depan
Oleh karena dalam kenyataannya pada barang-barang pada waktu kini lebih berharga59
2. Muhammad Baqir As-Sadar
Muhammad Baqir As-Sadar dilahirkan di Kadhimiyeh, Bagdad pada 25 Dzulqa’dah 1353/ 1 Maret 1935. Beliau berasal dari keluqrga shi’te dan menjadi salah satu pemikir terkemuka yang melambangkan kebangkitan intelektual najaf antara 1950 dan 1980.
Berkaitan dengan ekonomi, Baqir As-Sadar telah membuat konsep ekonomi melalui bukunya yang fenomenal: iqtishaduna (ekonomi kita) yang kemudian menjadi madzhab tersendiri. Menurut madzhab ini, ilmu ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Keduanya tidak akan pernah dapat disatuakan. Sebab kedudukannya berasal dari filosofi yang kontradiktif. Yang satu anti Islam yang satu lainnya Islam.60
Secara lebih detail, beberapa pandangan ekonomi As-Sadr dapat dilihat berikut ini61:
a. Hubungan milik
Menurut Baqir As-Sadr, format kepemilikan ada dua yakni kepemilikan pribadi dan kepemilikan perusahaan secara bersama (milik negara). Kepemilikan pribadi terbatas pada hak memetik hasil, prioritas dan harga berguna untuk menghentikan orang lain dari penggunaan milik seseorang.
58Ibid. hlm 243 59Ibid. hlm 244-246 60Ibid. hlm.252 61Ibid. hlm.251-252
Perbedaan antara kepemilikan publik dan negara adalah sebagian besar dalam penggunaan properti tersebut. Tanah negara harus digunakan untuk kepentingan bersama. Sedangkan negara tidak hanya uuntuk kepentingan semua, akan tetapi untuk kepentingan masyarakat tertentu, jika negara telah memutuskan.62
b. Peran negara dalam penngalokasikan sumberdaya dan kesejahteraan publik
1) Distribusi sumberdaya alam kepada individu yang berdasarkan kepada keinginan dan kepastian untuk bekerja
2) Pelaksanaan yang tepat sesuai dengan undang-undang yang sah dalam penggunaan sumber daya.
3) Memastikan keseimbangan sosial.63
c. Larangan terhadap riba dan pelaksanaan zakat
Penafsirannya terhadap riba terbatas pasa uang modal. Sedangkan mengenai pelaksanaan zakat memandang hal ini merupakan tugas negara64
d. Pandangan terhadap kapitalis demokrat
Jelas bahwa kapitalisme adalah suatu sistem ultra materialisme yang hanya mementingkan materi belaka dan mengasingkan manusia dari rohani agama.65
3. Umar Chapra
Umar Chapra lahir pada tanggal 1 Februari di Pakistan Saudi Arabia. Beliau adalah penasehat riset Islam (IRTI) tentang IDB di Jeddah. Beliau terkenal dengan distribusunya mengenai perkembangan ekonomi Islam selama 3 dekade. Menutut Umar Chapra, ilmu konvensional yang selama ini modernisasi pemikiran ekonomi modern, telah menjadi sebuah disiplin ilmu yang sangat maju bahkan terdepan.66
Ilmu ekonomi konvensional telah dibangun oleh dua himpunan tujuan yang berbeda. Salah satunya disebut tujuan positif, yang berhubungan erat dengan usaha realisasi secara efisien dan adil dalam proses alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas. Dan tujuan yang lalin disebut dengan tujuan normatif yang diekspresikan dengan usaha penggapaian secara universal tujuan sosial ekonomi untuk pemenuhan hidup dan lain-lain.
Tiga konsep penting yang menjadi pilar-pilar dasar ilmu ekonomi konvensional adalah67:
1) Rational economic man. Ilmu ekonomi konvensional sangat dipengaruhi oleh saumsi bahwa tingkah individu adalah rasional. 2) Positivisme. Positivieme mengesampingkan peran nilai moral sebagai
alat filterallisasi dalam alokasi dan distribusi sumber daya.
62Ibid. hlm.255 63Ibid. hlm 256 64Ibid. hlm 257 65Ibid. hlm.259 66Ibid. hlm.261 67Ibid. hlm.263-265
3) Hukum say. Menyebutkan bahwa sebagaimana alam semesta, ilmu ekonomi akan berjalan secara baik apabila dibiarkan lepas sekehendaknya.
a. Kapitalisme
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang ditandai jelas yang dikuasai oleh kapital.ciri utama dari sistem ini adalah tidak adanya perencanaan sistem ekonomi sentral.68
b. Sosialisme
Konsep prinsip dalam penelitian Mark tentang sosialisme adalah alienasi atau keterasingan yang timbul dalam suatu masyarakat kapitalis. Aliensi akan hilang jika masyarakat bebas telah ditegakkan dan negara telah semakin lemah setelah melalui berbagai tahapan proses sejarah.69
c. Negara Kesejahtera
Filsafat negara sejahtera mengakui full employetment dan distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil sebagai bagian dari tujuan pokok negara.70
d. Ilmu Ekonomi Islam
1) Prinsip-prinsip paradigama Islam:
Para ulama Islam telah menyepakati bahwa salah satu tujuan terpenting syariah adalah mengurangi kesulitan dan berusaha untuk menjadikan hidup setip manusia lebih nyaman.
a) Rational economic man
Pemikiran ekonomi Islam sangat jelas dalam mencirikan tingkah laku rasional yang bertujuan agar mampu mempergunakan sumberdaya karunia Allah
b) Positivisme
Positivisme dalam ekonomi konvensional memiliki arti “kenetralan mutlak antara seluruh tujuan” atau “beban dari posisi etika atau pertimbangan normatif”.
c) Interverensi negara
Almawardi telah mengatakan bahwa keberadaan sebuah pemerintahan yang efektif sangat dibutuhkan untuk mencegah kedzaliman dan pelanggran.71
2) Keuanngan publik a) Zakat
Zakat merupakan kewajiban religius bagi seorang muslim sebagaimana Shalat, puasa dan pergi haji yag harus di keluarkan sebagai proporsi tertentu terhadap kekayaan atau output bersihnya.72
b) Pajak lainnya 68Ibid. hlm.266 69Ibid. hlm.267 70Ibid. hlm.268 71Ibid. hlm.269-270 72Ibid. hlm.270
Sumber daya atau pendapatan yang diperoleh pada masa nabi dan para sahabatnya bisa bersrumber dari pajak seperti kharaf, ushr, jizyah, fa’i, ghanaim, tarif cukai dan lainnya73
c) Prinsip pembelanjaan
Lima prinsip yang memberikan data yang rasional, yaitu74:
Sejahteranya masyarakat
Penghpusan kesulitan hidup
Kepentingan mayoritas
Pengorbanan individu
Siapapun yang menerima manfaat harus menanggung biaya.
4. Monzer Kahf
Monzer Kahf termasuk orang pertama yanng mengalokasikan analisis penggunaan beberapa instustusi islam seperti zakat terhadap agregat ekonomi, seperti simpanan, investasi, konsumsi dan pendapatan.75
a. Asumsi dasar Kahf 1) Tentanng Islamic man
Terdapat dalam tiga pilar:
a) Segala sesuatu adalah mutlak milik Allah b) Tuhan itu satu
c) Kerja adalah kebajikan 2) Tentang negara
Baginya negara adalah pembuat rencana dan pengawas. Khaf menyebutkan ada tiga objek dari kebijakan negara76:
a) Maksimalisasi tingkat penggunaan SDA b) Menimalisir terjadinya gap distribusi c) Membuat peraturan bagi pelaku ekonomi
b. Teori konsumsi Rasionalisme Islam
Rasionalisme adalah salah satu istilah yang paling bebas digunakan dalam ekonomi, karena segala sesuatu dapat dirasionalisasikan.
Menurut kahf ada tiga prinsip yang mempengaruhi budaya Islam77: 1) Kepercayaan terhadap hari akhir
2) Konsep kesuksesan
73Ibid. hlm.271 74Ibid. hlm.273 75Ibid. hlm.275
76 M. Aslam Haneef, Pemikran Ekonomi Islam Kontemporer: Analisis Komparatif Terpilih(Rajawali Pers: 2010) hlm.79
3) Konsep kekayaan c. Teori produksi
1) Motif-motif produksi yaitu pengembalian manfaat setiap partikel dari alam
2) Tujuan-tujuan produksi yaitu sebagai upaya manusia untuk meningkatkan kondisi materialnya sekaligus moral
3) Tujuan badan usaha dalam hal ini maksimalisasi pemanfaatan merupakan tujuan badan usaha dalam ekonomi islam
d. Teori makro moneter
Aspek-aspek makro ekonomi Islam: 1) Zakat
Zakat adalah pajak tahunan bercorak khusus yang dipungut dari harta bersih seseorang.
2) Pelarangan riba
Ada dua corak yang dikenal dalam ekonomi Islam yaitu bnga pinjaman dan kelebihan kuantitas dalam pertukaran komoditas yang sama.
3) Bunga, sewa dan modal
Kegiatan penabungan dan penyimpanan deposito di bank saja secara ekonomi merupakan kegiatan negatif.
e. Hutang negara dan pasar uang
Yang dimaksud dengan hutang negara disini adalah tuntutan-tuntutan jangka pendek dan jangka panjang terhadap pemerintah yang tidak terwakili dalam sarana tagihan-tagihan pembayaran. Hutang-hutang Negara bisa mencangkup 3 tujuan utama78:
1) Pendanaan bagi pengeluaran darurat yang melebihi kapasitas pajak. 2) Pendanaan program-program pembangunan.
3) Penyerapan (atau suntikan kasus hutang yang tidak terbayar) kelebihan (atau kekurangan) uang yang ada ditangan pemerintah sebagai alat lembaga-lembaga pengelola moneter.
f. Alat-alat kebijakan ekonomi
1) Alat-alat moneter yang mencangkup a) pengelolaan nilai tukar
b) persentase moneterisasi zakat baik untuk kepentingan pengumpulan maupun pendistribusiannya.
2) Alat-alat fiskal
Alat-alat ini terdiri dari tiga cabang: pemungutan pajak, pengeluaran dan bermacam-macam transfer dan subsidi.
3) Alat-alat produksi
Terdiri dari terhadap pengalokasian sumber-sumber, baik dalam bentuk modal maupun pekerja.
Sesuai dengan landasan atau pilar ekonomi Islam individu maupun negara menerima ‘rule of the game’ yang menurut khaf menjungjung
tinggi nilai kesamaan, persaudaraan, tangung jawab, akuntabilitas, penuh semangat, perbaikan, perdamaian dan kerjasama.79
F. Perbandingan Pemikiran Ekonomi Ulama-Ulama Islam dan Tokoh-Tokoh