• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Tahun 2020

Dalam dokumen DINAS PERTANIAN 2021 (Halaman 48-58)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

B. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Tahun 2020

Perbandingan capaian kinerja tahun 2020 dengan tahun 2019 merupakan salah satu indikator keberhasilan kinerja yang sudah ditetapkan, dimana akan terlihat adanya peningkatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

40 maupun penurunan dari capaian kinerja yang sudah ditetapkan dalam penetapan kinerja/perjanjian kinerja, adapun perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2020 dengan tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Dinas Pertanian Kab. Jeneponto Tahun 2019 dan Tahun

2 Kontribusi sektor pertanian (palawija)

4 Kontribusi Produksi kelompok petani

Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua indikator mengalami penurunan realisasi dan capaian dari tahun sebelumnya khususnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Jeneponto baik pada komoditi tanaman pangan yaitu padi dan palawija; komoditi hortikultura, komoditi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

41 perkebunan dan sub sektor peternakan. Faktor yang sangat yang berpengaruh dalam kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB Kabupaten Jeneponto adalah luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas komoditi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, khususnya produksi kelompok tani dan pada tahun 2020 alokasi anggaran untuk penyediaan atau pengadaan sarana produksi pertanian mengalami penurunan akibat adanya pandemi covid-19, dimana dilakukan rasionalisasi anggaran pada kegiatan pengadaan sarana produksi pertanian, hal ini yang sangat mempengaruhi produksi dan produktivitas komoditi pertanian serta adanya perubahan iklim yang cenderung tidak bisa diprediksi sehingga terjadi perubahan pola tanam.

Produksi pertanian sangat bergantung pada input produksi yang diberikan seperti penggunaan bibit unggul, ketersediaan pupuk, pemanfaatan teknologi yang tepat guna dan tepat waktu serta ditunjang oleh ketersediaan prasarana pertanian barupa infrastruktur pertanian seperti embung sebagai tempat penampungan air hujan pada musim hujan, sumur dangkal dan sumur dalam sebagai sumber air dipertanaman.

Indikator produktivitas komoditi padi atau bahan pangan utama lainnya menunjukkan terjadi penurunan capaian dari tahun sebelumnya sebesar 30,99 %, hal ini terjadi akibat menurunnya rata-rata produksi (produktivitas) padi dan bahan pangan utama lainnya dari tahun sebelumnya sebesar 0,87 %.

Adapun perbandingan produksi dan produktivitas pada tahun 2019 dengan tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

42 Tabel 3.4 Capaian Produksi dan Produktivitas Komoditi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kab. Jeneponto Tahun 2019 – 2020

- Produktivitas (Ton/Ha) 100.536,28

5,44 141.106,73 5,39 2. Jagung

- Produksi (Ton)

- Produktivitas (Ton/Ha) 418.404,25

7,34 456.162,68 7,37 3. Kedelai

- Produksi (Ton)

- Produktivitas (Ton/Ha) 1.021,50

0,82 14,25

0,95 4. Kacang Tanah

- Produksi (Ton)

- Produktivitas (Ton/Ha) 445,54

1,18 1.462,68 1,19 5. Kacang Hijau

- Produksi (Ton)

- Produktivitas (Ton/Ha) 1.405,34

1,14 2.701,01 1,15 6. Ubi Kayu

- Produksi (Ton)

- Produktivitas (Ton/Ha) 29.924,58

21,07 30.582,65

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa persentase peningkatan produksi tanaman pangan yang menjadi komoditi prioritas yaitu Padi dan dan Jagung mengalami peningkatan produksi dari tahun sebelumnya. Komoditi padi mengalami peningkatan produksi sebesar 40,36 %, komoditi jagung juga mengalami peningkatan produksi sebesar 9,02 %, namun demikian dari segi produktivitas tidak mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini sangat dipengaruhi oleh input sarana produksi seperti kualitas benih/bibit yang digunakan, penerapan teknologi budidaya yang baik dan benar belum membudaya pada para petani di Kabupaten Jeneponto, oleh karena itu perlu selalu dilakukan pendampingan ke kelompok tani sebagai wadah untuk mentransfer informasi ke petani, yang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

43 tak kalah pentingnya adalah ketersediaan air dipertanaman yang pada umumnya bergantung pada curah hujan.

Komoditi Kedelai dan Ubi Jalar mengalami penurunan produksi yang cukup signifikan, karena minat petani untuk menaman kedelai kurang karena harga kedelai yang tidak menjanjikan, sedangkan potensi pengembangan komoditi Kedelai dan Ubi Jalar cukup besar.

Pada sub sektor hortikultura terdiri 2 (dua) jenis yaitu buahan dan sayur-sayuran, adapun produksi buah-buahan di Kabupaten Jeneponto dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5. Produksi Buah-Buahan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2019 – 2020.

No Komoditi

Tahun (Ton)

Ket

2019 2020

1. Mangga 6.635,3 6.603,8

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, 2020

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa terjadi penurunan produksi buah Mangga sebesar 95,7 %, penurunan produksi ini dipengaruhi oleh kemarau yang cukup panjang sehingga produksi buah manga menurun, namun demikian masih perlu terus dilakukan perbaikan dalam hal teknik budidaya yang baik dan benar, penggunaan bibit unggul serta meningkatkan minat generasi muda untuk bercocok tanam buah-buahan.

Sedangkan komoditi Sayuran merupakan komoditi bahan pangan yang setiap saat dibutuhkan masyarakat.

Sayuran mengandung banyak vitamin esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh namun keberadaannya sangat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

44 dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga sayur-sayuran senantiasa menjadi kebutuhan pangan masyarakat. Secara umum sayuran di Kabupaten Jeneponto sudah berkembang baik karena kebutuhan masyarakat sudah tidak bergantung lagi dengan pasokan sayuran dari luar Kabupaten Jeneponto bahkan hasil produksi sayuran dari Kabupaten Jeneponto dikirim keluar daerah sampai ibukota Provinsi. Adapun gambaran Produksi komoditi Sayuran di Kabupaten Jeneponto Tahun 2019 - 2020 terlihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.6. Produksi Tanaman Sayur-Sayuran Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2019 – 2020.

No Komoditi Tahun (Ton)

2019 2020 Ket

1. Bawang Merah 3.383 4.227,7

2. Cabe Rawit 1.857,1 2.765,3

3. Cabe Besar 593,00 711,8

Sumber : Dinas Pertanian Kab. Jeneponto, 2020

Berdasarkan Tabel 3.6 menunjukkan bahwa persentase peningkatan produksi komoditi sayur-sayuran melebihi target yang ditentukan, adapun komoditi sayuran yang mengalami peningkatan produksi adalah 1) Bawang Merah dengan pertumbuhan produksi sebesar 24,97 % dari tahun sebelumnya dan Kabupaten Jeneponto merupakan sentra pengembangan Bawang Merah yang tersebar di sembilan Kecamatan yaitu Kecamatan Tamalatea, Bontoramba, Arungkeke, Binamu, Kelara, Rumbia, Turatea, Bangkala dan Bangkala Barat, begitu pula halnya pada komoditi Cabe Rawit dan Cabe besar yang mengalami peningkatan produksi masing-masing sebesar 48,90 % dan 20,03 %. Wilayah

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

45 pengembangan Cabe Rawit tersebar di sebelas kecamatan, sedangkan Cabe besar pengembangannya di Kecamatan Rumbia dan kelara, namun demikian masih perlu ditingkatkan baik dalam hal peningkatan kapasitas sumberdaya manusia baik Aparat yaitu para penyuluh pertanian sebagai pendamping petani maupun petani itu sendiri maupun ketersediaan sarana dan prasarana pendukung peningkatan produksi komoditi sayur-sayuran dan buah-buahan yang sangat berperan dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Pada sub sektor perkebunan, Komoditi perkebunan merupakan tanaman tahunan dan penyegar, potensi pengembangan perkebunan sangat luas, khususnya komoditi Kopi Arabika yang sudah dikenal masyarakat luas, untuk melihat jenis komoditi perkebunan yang mengalami peningkatan produksi disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.7. Capaian Kinerja Produksi Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian Kab.Jeneponto Tahun 2019 – 2020.

No Komoditi

Tahun (Ton)

Ket

2019 2020

1. Kopi 800,00 800,00

2. Cengkeh 57,00 57,00

3. Jambu Mete 496,36 496,36

4. Kelapa Dalam 1.821,00 1.593,00 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, 2020

Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa beberapa jenis komoditi perkebunan mengalami peningkatan produksi dari tahun sebelumnya adalah 1) Kopi Arabika dengan pertumbuhan produksi sebesar 100 %, daerah pengembangan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

46 Kopi Arabika di Kecamatan Rumbia; 2) Cengkeh dengan pertumbuhan produksi sebesar 100 % demikian juga Jambu Mete sedangkan Kelapa Dalam mengalami penurunan 12,52 % dari tahun sebelumnya, namun demikian masih perlu dilakukan langkah-langkah yang lebih baik lagi dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan teknologi untuk pengembangan komoditi perkebunan dengan tujuan untuk meningkatkan dan memanfaatkan potensi lokal untuk kesejateraan masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya.

Pada sub sektor peternakan dapat dilihat dari populasi ternak besar, ternak kecil dan unggas. Produk-produk peternakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian daerah. Populasi ternak yang di Kabupaten Jeneponto untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Populasi Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas

Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2019 – 2020

No Jenis Ternak

Tahun

Ket.

2019 2020

1. Sapi 27.159 27.972

2. Kerbau 3.024 3.084

3. Kuda 70.200 72.588

4. Kambing 228.378 239.921

5. Ayam 3.928.892 4.153.068

6. Itik 812.219 832.744

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, 2020

Capaian rata-rata populasi ternak besar dan kecil rata–

rata mengalami pertumbuhan sebesar 4,50 %. Populasi ternak

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

47 besar dan ternak kecil mengalami peningkatan yaitu populasi ternak sapi sebesar 2,99 %, kerbau 1,98 %, Kuda 3,40 %, kambing 5,05 %, demikian juga ternak unggas mengalami peningkatan populasi yaitu Ayam sebesar 5,71 % dan Itik sebesar 2,51 %. hal ini menunjukkan bahwa budidaya ternak besar, kecil dan unggas di Kabupaten Jeneponto cukup menjanjikan karena kondisi iklim yang sesuai sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan ternak setiap tahunnya walaupun pertumbuhan belum signifikan oleh karena masih harus dilakukan pembinaan dan pendampingan secara intensif dari para penyuluh dan petugas peternakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peternak dalam mengembangkan ternak menjadi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

Metode lain untuk meningkatkan populasi ternak adalah dengan mengurangi pemotongan ternak betina terutama betini yang produktif.

Berdasarkan pada penjelasan sebelumnya maka pelaksanaan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto sudah sesuai dan mendukung pencapaian tujuan organisasi yaitu untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditi pertanian dan peternakan dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai serta sumberdaya manusia khususnya para penyuluh pertanian sebagai garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditi pertanian dan peternakan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pada umumnya dan petani/peternak pada khususnya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

48 C. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target

Jangka Menengah

Sasaran strategis Dinas Pertanian adalah meningkatkan aktivitas perekonomian pada sektor pertanian dan peternakan, untuk melihat capaian kinerja sasaran dilakukan dengan melakukan pengukuran dengan membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 dengan target akhir Renstra, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target Akhir Renstra Tahun 2018 – 2023

No Indikator Satuan Target 2020 Realisasi 2020

2 Kontribusi sektor pertanian (palawija)

4 Kontribusi Produksi kelompok petani Pertanian/Perkebunan terhadap PDRB masih dibawah dari target yang telah ditentukan dengan capaian 84,70 % dengan kategori baik sedangkan capaian pada indikator Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan terhadap PDRB dengan target akhir

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

49 Resntra sebesar 81,64 % dengan kategori baik. Capaian indikator ini didukung oleh indikator kontribusi sektor tanaman pangan (palawija) terhadap PDRB, kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB, kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB, produktivitas komoditi pertanian dan cakupan bina kelompok tani terhadap PDRB.

Kontribusi sektor tanaman pangan (palawija) terhadap PDRB sangat dipengaruhi oleh luas tanam, luas panen dan produktivitas komoditi tanaman pangan yang terdiri dari 5 (lima) jenis komoditi yaitu Jagung, Kedelai, Ubi Jalar, Ubi Kayu, Kacang Tanah dan Kacang Hijau. Luas tanam Komoditi Palawija pada tahun 2020 seluas 68.467 Ha, Luas Panen seluas 67.007 Ha sedangkan produksi sebanyak 491.921,83 Ton.

D. Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Pencapaian

Dalam dokumen DINAS PERTANIAN 2021 (Halaman 48-58)

Dokumen terkait