• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PERTANIAN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DINAS PERTANIAN 2021"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

1

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

DINAS PERTANIAN 2021

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2020

(2)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

2

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami Panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas limpahan Rahmat dan Karunia–Nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto dapat disusun.

LKjIP ini disusun untuk memenuhi kewajiban pemerintah Kabupaten Jeneponto sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LKjIP ini diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, selama Tahun Anggaran 2020. Selain itu diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap peningkatan kinerja seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Jeneponto umumnya dan pada Dinas Pertanian khususnya dalam pelaksanaan tugas pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab dalam rangka perwujudan Good Governance di masa mendatang.

Untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun LKjIP dan semua pihak yang telah membantu dalam rangka penyelesaian Program Dinas Pertanian sampai penyusunan laporan ini, sekian dan terima kasih.

Jeneponto, Januari 2021

(3)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2020 ini disusun dengan maksud memberikan gambaran mengenai pelaksanaan program dan kegiatan berbasis kinerja. Laporan ini berisi penetapan kinerja dan akuntabilitas kinerja, dimana termasuk di dalamnya akuntabilitas keuangan, analisis kinerja dan evaluasi kinerja guna menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya yang telah dilakukan dan tingkat capaian dari target pada tingkat sasaran program.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2020 Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, melaporkan capaian kinerja (Performance Result) selama tahun 2020 yang sepenuhnya mengacu kepada rencana strategis 2018 – 2023. Dalam penyusunan LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto disajikan tentang Indikator Keberhasilan dan Kegagalan dalam pencapaian sasaran, tujuan dan target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, sehingga diperlukan pola pengukuhan kinerja mulai Rencana Strategis, dan berakhir sampai dengan pengukuran kinerja atas sasaran program dan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin).

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator, keluaran dan hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan Realisasi Fisik dan Keuangan APBD yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2020 untuk Unit Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto sebesar Rp. 19.517.619.898,- atau sebesar 99,15 % % dari total anggaran setelah perubahan Rp. 19.873.828.929. Belanja Tidak

Langsung atau belanja pegawai setelah perubahan anggaran sebesar Rp. 13.626.370.129,- dan terealisasi 99,15% atau Rp. 13.511.041.555,

sedangkan Belanja Langsung terdiri dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp. 4.837.458.800,- dan Dana Alokasi Khusus (DAK),

(4)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

4 alokasi DAK Tahun 2020 sebesar Rp. 1.410.000.000 atau 22,56 % dari total anggaran sebesar Rp. 6.247.458.800,- sedangkan realisasi anggaran Tahun 2020 sebesar Rp. 6.006.578.343,- atau 96,14 %.

Program yang telah dilaksanakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto sebanyak 12 jenis dengan jumlah kegiatan sebanyak 59 jenis.

Rata-rata capaian indikator Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto sebesar 76,19 % dengan kategori baik, sedangkan serapan

anggaran untuk mencapai capaian indikator kinerja utama sebesar 95,88 %, hal ini sejalan dengan capaian indikator kinerja utama, namu

demikian perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan capaian indikator kinerja. Faktor – faktor yang mendukung Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto dalam keberhasilan kegiatannya sehingga mencapai indikator sesuai yang diharapkan antara lain :

1. Sumber Daya Manusia jajaran lingkup Dinas Pertanian yang cukup memadai.

2. Adanya dukungan dan partisipasi masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

3. Dukungan dari berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2020, jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya baik dalam penyajian maupun isinya, sehingga belum sepenuhnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.

(5)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

5

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. PEMBANTUKAN PEMERINTAH KAB. JENEPONTO .... 1

1.1.1. Gambaran Umum Daerah ... 1.1.2. Susunan Perangkat Dinas Pertanian ... Kabupaten Jeneponto ... 5

1.1.3. Sumber Daya ... 12

1.1.4. Dasar Hukum ... 16

1.2. POSISI STRATEGIS DINAS PERTANIANI KABUPATEN JENEPONTO ... 17

1.3. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN ... TAHUN 2020 ... 18

1.4. ISU-ISU STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN JENEPONTO ... 19

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 24

2.1. RENCANA STRATEGIS ... 24

2.2. PERJANJIAN KINERJA ... 28

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 35

3.1. CAPAIAN KINERJA ... 38

A. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 ... 38

(6)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

6 B. Perbandingan Realisasi dan Capaian Tahun 2019

Dan 2020 ... 39

C. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 Dan 2020 Dengan Target Jangka Menengah ... 48

D. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan Atau Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi ... 51

E. Analisis Program/Kegiatam Yang Mendukung Pencapaian Kinerja ... 3.2. Capaian Indikator ... 52

3.3. Serapan Anggaran ... 53

3.4. Realisasi Anggaran ... 54

BAB IV. PENUTUP ... 63 LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi

2. Standar Operasional Prosedur

3. Tim Penyusun LKjIP Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

(7)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

7

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk ... 1 1.2 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kab. Jeneponto

Berdasarkan Pangkat dan Golongan ... 13 1.3 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kab. Jeneponto

Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 13 1.4 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kab. Jeneponto

Berdasarkan Jabatan Administrasi dan Fungsional .. 14 1.5 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kab. Jeneponto

Yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan ... 14 1.6. Asset Tetap Berwujud Tidak Bergerak Dinas Pertanian

Kabupaten Jeneponto... 15 1.7. Asset Tetep Berwujud Bergerak Dinas Pertanian

Kabupaten Jeneponto ... 16 2.1. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Dinas Pertanian

Kabupaten Jeneponto Tahun 2018-2023 ... 21 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian

Kab. Jeneponto Tahun 2020 ... 32 2.3. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Kab. Jeneponto

Tahun 2020 ... 34 4.1. Skala Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran ... 37 4.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja

Utama Dinas Pertanian Kab. Jeneponto Tahun 2020 38 4.3. Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja

Dinas Pertanian Kab. Jeneponto Tahun 2019 dan

Tahun 2020 ... 40 4.4. Capaian Produksi dan Produktivitas Komoditi

Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kab. Jeneponto

Tahun 2019-2020 ... 42 4.5. Produksi Buah-Buahan Dinas Pertanian

Kabupaten Jeneponto Tahun 2019-202 ... 43 4.6. Produksi Tanaman Sayur-Sayuran Dinas Pertanian

Kabupaten Jeneponto Tahun 2019-2020 ... 44

(8)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

8 4.7. Capaian Kinerja Produksi Tanaman Perkebunan

Dinas Pertanain Kab. Jeneponto Tahun 2019-2020 .. 45 4.8. Populasi Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas

Dinas Pertanian Kab. Jeneponto Tahun 2019-2020 .. 46 4.9. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan

Target Akhir Renstra Tahun 2018-2023 ... 48 4.10. Capaian Program dan Dalam Menunjang Pencapaian

Kinerja Tahun 2020 ... 51 4.11. Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian

Kabupaten Jeneponto Tahun 2020 ... 52 4.12. Serapan Anggaran Dinas Pertanian Dalam Pencapaian

Indikator Kinerja Tahun 2020 ... 53 4.13. Perkembangan Keuangan dana APBD dan APBN

Dinas Pertanian Kab. Jeneponto Tahun 2020 ... 62

(9)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

9

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1 Grafik Keuangan APBN dan APBD Dinas Pertanian

Kabupaten Jeneponto Tahun 2020 ... 62 2 Struktur Organisasi Kab. Jeneponto ... 66

(10)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

10

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 PEMBENTUKAN PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO 1.1.1. Gambaran Umum Daerah

Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Ujung Selatan bagian Barat Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan dengan luas wilayah 74.979 Ha atau 749,79 km2 yang secara administratif terdiri dari 11 kecamatan dan 113 desa/kelurahan, secara geografis Kabupaten Jeneponto mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis, baik dipandang dari segi pembangunan ekonomi maupun pembangunan fisik prasarana. Secara Geografis terletak di antara 5023’12’ - 5042’12’ LS Dan 119029’12’ - 119056’44,9’ BT. Letak wilayah Kabupaten Jeneponto diapit oleh Jazirah Pegunungan Lompo Batang dan Laut Flores dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Takalar

Dalam pembangunan nasional Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang sangat diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi terutama dalam Bidang Pertanian yakni Tanaman Pangan, Hortikultura, serta Peternakan. Adapun batas-batas wilayah di setiap Kecamatan di Kabupaten Jeneponto dapat dilihat pada peta berikut ini :

(11)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

11 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk setiap Kecamatan di Kabupaten Jeneponto dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 1.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Kab. Jeneponto

No Kecamatan Luas Wilayah

(M2) Jumlah Penduduk (Orang)

1 Binamu 6.949 56.543

2 Turatea 5.376 32.274

3 Tamalatea 5.758 41.976

4 Bontoramba 8.830 36.387

5 Batang 3.304 19.516

6 Taroang 4.068 22.708

7 Arungkeke 2.991 18.539

8 Kelara 4.395 27.299

9 Rumbia 5.830 23.373

10 Bangkala 12.182 54.425

11 Bangkala Barat 15.296 28.753

Jumlah 74.979 361.793

(12)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

12 Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Jeneponto pada umumnya memiliki permukaan yang bervariasi, hal tersebut dapat terlihat pada bagian utara Kabupaten Jeneponto terdiri dari Dataran Tinggi dan berbukit yang membentang dari Timur ke Barat dengan ketinggian 500 – 1400 m dari permukaan laut, sedangkan pada bagian tengah wilayah Kabupaten Jeneponto, memiliki ketinggian 100 – 500 m dari permukaan laut.

Berdasarkan kemiringan lahan, wilayah Jeneponto dibagi kedalam beberapa bagian yakni;

a. Kemiringan 0-2 % seluas 30.817 Ha (41,10%).

b. Kemiringan 3-15 % seluas 22. 249 Ha ( 26,32%).

c. Kemiringan 16-40 % seluas 14,178 Ha (18,92%).

d. Kemiringan < 40 % seluas 10; 245 Ha (13,86%).

Berdasarkan pada jenis tanah yang ada di Kabupaten Jeneponto, maka luas lahan dapat dibagi kedalam 5 bagian yakni;

a. Aluvial dengan luas 3.499 Ha atau (4,6 %).

b. Grumosol seluas 15.747 Ha atau (21 %).

c. Mediteran seluas 44.537 Ha atau (59,4 %).

d. Latosol seluas 5.998 Ha (8 %).

e. Regosol seluas 5.248 Ha (7 %).

Tingkat Kemasaman Tanah (PH Tanah) Kabupaten Jeneponto berkisar 4,6 - 7,5 (netral).

Iklim Kabupaten Jeneponto adalah iklim tropis dengan beberapa tipe iklim yaitu; tipe D3, E4, dan C2. tipe iklim D3 dan E4 meliputi semua wilayah Kecamatan di Kebupaten Jeneponto kecuali bagian Utara Kecamatan Kelara. Tipe Iklim D3 dan E4 mempunyai Bulan Kering secara keseluruhan 5 – 6 bulan, sedangkan Bulan Basah berkisar antara 1 – 3 bulan. Tipe Iklim C2 sendiri adalah tipe iklim yang mempunyai Bulan Basah 5 – 6 bulan dan Bulan Lembab 2 – 4 bulan, dan tipe iklim ini dapat kita

(13)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

13 jumpai pada wilayah Kecamatan Bangkala Barat bagian Utara dan wilayah Kecamatan Rumbia.

Berdasarkan penyebaran Curah Hujan dalam setahun, maka musim yang ada di Kabupaten Jeneponto dibagi dalam dua musim yakni ; Musim Penghujan disebut Musim Barat yang jatuh pada bulan Nopember – April dan Musim Kemarau atau Musim Timur jatuh pada bulan Mei – Oktober.

Di Kabupaten Jeneponto terjadi perubahan iklim atau anomali iklim, dimana bulan basah mencapai 10 bulan basah, dengan tingkat rata-rata Curah Hujan Per Bulan Di Kabupaten Jeneponto tahun 2018 mencapai 1.141,80 mm/tahun dengan jumlah Hari Hujan 119 hari. Curah Hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Pebruari sedangkan Curah Hujan terendah terjadi bulan Oktober, dan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus-September.

Kabupaten Jeneponto mempunyai luas lahan 74.979 ha.

sekitar 71.163,59 Ha atau senilai 94,9 % luas lahan tersebut diperuntukkan pada lahan Pertanian dan Kehutanan. Pembagian peruntukkan lahan tersebut di atas, dapat dibagi kedalam beberapa jenis penggunaan yakni;

1. Persawahan dengan luas 15.670,49 Ha.

2. Lahan Kering seluas 36.981,20 Ha.

3. Hutan seluas 18.591,90 Ha

Untuk penggunaan lahan sawah sebagian diarahkan pada pengembangan komoditi padi dan sebagian digunakan untuk pengembangan palawija dengan pola tanam Padi – Palawija.

Sedangkan lahan kering yang sebagian besar adalah lahan marjinal dimanfaatkan untuk pengembangan palawija dan tanaman semusim lainnya. Pada dataran tinggi Lahan Kering dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan seperti tanaman Kopi, Kakao, dan Tanaman Hortikultura.

(14)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

14 1.1.2. Susunan Perangkat Dinas Pertanian Kab. Jeneponto

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Jeneponto Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, maka tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto dijabarkan sebagai berikut :

SUSUNAN ORGANISASI

(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian Daerah, terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris :

1) sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

2) sub Bagian Keuangan dan Aset;

3) sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Bidang Prasarana dan Sarana:

1) seksi Pengelolaan Lahan;

2) seksi Pengelolaan Air;

3) seksi Alsintan, Pupuk dan Pestisida;

d. Bidang Tanaman Pangan:

1) seksi Produksi Tanaman Pangan;

2) seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan;

3) seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan;

e. Bidang Hortikultura:

1) seksi Produksi Hortikultura;

2) seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura;

3) seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura;

f. Bidang Perkebunan:

1) seksi Produksi Perkebunan;

2) seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan;

3) seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan;

(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

15 g. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

1) Seksi Pembibitan dan Produksi;

2) Seksi Kesehatan Hewan;

3) Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran;

h. Bidang Penyuluhan:

1) seksi Kelembagaan;

2) seksi Ketenagaan;

3) metode dan Informasi;

i. Unit Pelaksana Teknis;

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas pokok dan fungsi berdasarkan susunan organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto adalah sebagai berikut : a. Kepala Dinas

Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan melaksanakan, mengoordinasikan seluruh tugas penyelenggaraan kewenangan daerah di Bidang Pertanian yang meliputi Sekretaris, Bidang Prasarana dan Sarana, Bidang Tanaman Pangan, Bidang Hortikultura, Bidang Perkebunan, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Bidang Penyuluhan berdasarkan Pedoman berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan Kegiatan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit kerja dilingkungan Dinas Pertanian yang berkaitan dengan perencanaan, keuangan, administrasi umum, kepegawaian dan pelaporan;

b. pelaksanaan penyusunan, pelaksanakan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana pertanian;

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

16 c. pelaksanaan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan Evaluasi di bidang tanaman pangan;

d. pelaksanaan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian pembinaan, bimbingan tekhnis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang Hortikultura;

e. pelaksanaan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis, pembinaan serta pemantauan dan evaluasi dibidang perkebunan;

f. pelaksanaan Penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis, pembinaan serta pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan;

g. pelaksanaan penyusunan kebijakan, program dan pelaksanaan penyuluhan pertanian;

b. Sekretaris

Sekretaris dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian Perencanaan Evaluasi, Keuangan dan Aset, dan umum dan kepegawaian serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas Pertanian Daerah berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang pertanian;

b. penyiapan urusan keuangan dan pengelolaan barang milik negara;

(17)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

17 c. pengurusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, kerjasama, kehumasan dan protokol serta ketatalaksanaan;

c. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian

Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana pertanian berdasarkan petunjuk yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan, evaluasi dan koordinasi serta pelaksanaan program/ kegiatan di bidang pengelolaan air;

b. penyusunan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang pengelolaan lahan;

c. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Alsintan, Pupuk dan Pestisida.

d. Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang Produksi, Perbenihan dan Perlindungan, Pengolahan Pemasaran berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

18 tugas. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi tanaman pangan;

b. penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi dibidang perbenihan dan perlindungan tanaman pangan;

c. penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan.

e. Bidang Hortikultura

Bidang Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang produksi, perbenihan dan perlindungan, dan pengolahan dan pemasaran hasil tanaman hortikultura berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi hortikultura;

b. penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

19 evaluasi di bidang perbenihan dan perlindungan hortikultura;

c. penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil hortikultura.

f. Bidang Perkebunan

Bidang Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang produksi, perbenihan dan perlindungan, dan pengolahan dan pemasaran berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi Perkebunan;

b. penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang perbenihan dan perlindungan Perkebunan;

c. penyiapan bahan penyususnan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran Perkebunan.

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

20 g. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang pembibitan produsi, kesehatan hewan, dan pengolahan dan pemasaran berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi Peternakan;

b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang perbenihan dan perlindungan Peternakan;

c. penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran Perternakan.

h. Bidang Penyuluhan Pertanian

Bidang Penyuluhan Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpian dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang Kelembagaan, ketenangan, dan Metode dan Informasi berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

21 tugas. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang penyuluhan pertanian;

c. penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang ketenagaan penyuluhan pertanian;

d. penyiapan bahan penyususnan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis, pembinaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang metode dan informasi penyuluhan pertanian.

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional:

a. Penyuluh Pertanian

b. Analis Pasar Hasil Pertanian 1.1.3. Sumber Daya

Sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

a. Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta anggaran yang memadai. Sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto berdasarkan pangkat dan golongan serta jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

22 Tabel 1.2. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kab. Jeneponto

berdasarkan Pangkat dan Golongan

NO PANGKAT/GOLONGAN JUMLAH JUMLAH

L P

1 Golongan IV

Pembina Utama Muda (IV/c) 2 - 2

Pembina Tk. I (IV/b) 6 2 8

Pembina (IV/a) 11 6 17

2 GOLONGAN III

Penata Tk. I (III/d) 22 18 40

Penata (III/c) 21 19 40

Penata Muda Tk. I (II/b) 15 15 30

Penata Muda (III/a) 16 14 30

3 GOLONGAN II

Pengatur Tk.I (II/d) 3 3 6

Pengatur ( II/c) 4 2 6

Pengatur Muda Tk. I (II/b) 9 3 12

Pengatur Muda (II/a) 6 1 7

TOTAL 115 83 198

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, 2020

Tabel 1.3. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

JUMLAH

L P

1 Doktor 1 1

2 Master (S2) 23 13 36

3 Sarjana (S1) 66 53 69

4 Diploma (D4/D3/D2/D1) 6 8 14

5 SLTA 19 9 28

6 SLTP - - -

TOTAL 115 83 198

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, 2020

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

23 Tabel 1.4. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto berdasarkan Jabatan Administrasi dan Fungsional

NO JABATAN JUMLAH

JUMLAH

L P

1 Pimpinan Tinggi Pratama 1 - 1

2 Administrator 7 - 7

3 Pengawas 15 6 21

4 Pelaksana 33 36 69

5 Penyuluh Pertanian Ahli Madya 18 8 26 6 Penyuluh Pertanian Ahli Muda 15 16 31 7 Penyuluh Pertanian Ahli

Pertama 8 9 17

8 Penyuluh Pertanian Penyelia 1 1 2 9 Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan 5 3 8 10 Penyuluh Pertanian Pelaksana 8 4 12 11 Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula 4 0 4

TOTAL 115 83 198

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, 2020

Tabel 1.5. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto yang telah mengikuti Diklat Kepemimpinan

NO JABATAN JUMLAH

JUMLAH

L P

1 Latpim II 1 - 1

2 Latpim III 1 - 1

3 Latpim IV 6 3 9

TOTAL 8 3 11

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, 2020

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

24 b. Asset / Modal Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto

Dalam upaya mendukung tugas dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto diperlukan asset atau modal yang terdiri dari asset tetap berwujud tidak bergerak dan asset tetap berwujud bergerak. Adapun asset tetap berwujud yang tidak bergerak yang dibawah kewenangan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto adalah sebagai berikut :

Tabel 1.6. Asset Tetap berwujud Tidak Bergerak Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto

No Uraian Jumlah

(Unit) 1. Kantor Induk Dinas Pertanian 1 2. Kantor Bidang Prasarana dan Sarana

Pertanian 1

3. Kantor Bidang Penyuluhan Pertanian 1

4. Kantor Bidang Perkebunan 1

5. Kantor Bidang Peternakan 1

6. Gudang Penyimpanan Benih 1

7. Gudang Alsintan 1

8. Kantor Balai Benih Hortikultura Loka 1 10. Kantor Balai Benih Hortikultura Pattiro 1

11. Screen House 1

12. Kantor Puskeswan 1

13. RPH Unggas 1

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, 2020

Asset tetap berwujud bergerak dibawah kewenangan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto terdiri dari Kendaraan Dinas baik Roda dua maupun Roda Empat dan perlengkapan dan peralatan kantor, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.7.

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

25 Tabel 1.7. Asset Tetap berwujud Bergerak Dinas Pertanian

Kabupaten Jeneponto

No Uraian Jumlah

(Unit)

1. Kendaraan Roda 4 5

2. Kendaraan Roda 2 103

Sumber : Dinas Pertanian Kab. Jeneponto, 2020

1.1.4. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2020 dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut :

1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme;

2. Undang–undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme sebagai tindak lanjut dari TAP MPR;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

26 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 474);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan Keuangan dan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

12. Surat Keputusan Lembaga Administrasi Negara 239/IX/6/8/

2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 03 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto Tahun 2016 Nomor 246);

14. Peraturan Bupati Kabupaten Jeneponto Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto;

1.2 POSISI STRATEGIS PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO Strategi adalah upaya atau tindakan yang terencana yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang akan ditetapkan. Oleh karena itu dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai disusun strategi Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan.

(27)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

27 Strategi yang dilakukan Dinas Pertanian Kab. Jeneponto untuk mencapai tujuan organisasi adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan luas tanam dan mengurangi tingkat kehilangan hasil

2. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam menjaga Tata Kelola Lahan dan Ketahanan Sumber Daya Air

3. Meningkatnya Luas Panen dan mengurangi serangan hama dan penyakit

4. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Keswan Kesmavet dan Mengupayakan Pencegahan Pengobatan Pengawasan Lalulintas Ternak

1.3 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2020 Arah kebijakan adalah fokus yang memberikan panduan arah dalam pelaksanaan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran. Oleh karenanya arah kebijakan menjadi point penting dalam memandu pelaksanaan strategi. Berikut adalah strategi dan arah kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Arah kabijakan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto untuk mendukung strategi dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi adalah sebagai berikut :

1. Penguatan Sarana dan Prasarana pertanian 2. Penguatan Penerapan Teknologi Pertanian 3. Penguatan Pengelolaan Lahan dan Air 4. Penguataan Layanan Penyuluhan

5. Penguatan Penanganan Hama dan Lahan Fuso

6. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Lahan dan Sumber Daya Air

7. Peningkatan Fungsi Infrastruktur Lahan dan Sumber Daya Air

(28)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

28 8. Peningkatan Pengelolaan Infrastruktur Lahan dan Ketahanan

Sumber Daya Air

9. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Ketahanan Lahan dan Sumber Daya Air

10. Penguatan Sarana dan Prasarana pertanian 11. Penguatan Penerapan Teknologi Pertanian 12. Penguatan Pengelolaan Lahan dan Air 13. Penguataan Layanan Penyuluhan

14. Peningkatan Keterseiaan Lahan dan sumberdaya air 15. Peningkatan Cakupan Layanan Penyuluhan

16. Peningkatan Upaya Penanangan Hama Berbasis Kebun dan Kelompok

17. Peningkatan Upaya Penanangan Hama Berbasis Kawasan dan Gapoktan

18. Peningkatan Penerapan Teknologi Pengendalian Hama 19. Pengembangan Kerjasama Penanganan Hama

20. Penguatan Sarana dan Prasarana Peternakan 21. Peningkatan Upaya Pembinaan Produksi

22. Peningkatan Upaya Penanganan Bibit dan Pakan 23. Peningkatanan Pelayanan Kesehatan Ternak 24. Optimalisasi Pembinaan Produksi

25. Peningkatan Kesadaran Publik Tentang Keswan Kesmavet dan Pengawasan Ternak

26. Penguatan Penegakan Regulasi Tentang Keswan Kesmavet dan Pengawasan Ternak

27. Cakupan Pelayanan Keswan Kesmavet dan Pengawasan Ternak 1.4 ISU-ISU STARTEGIS DINAS PERTANIAN KAB. JENEPONTO

Berdasarkan analisis permasalahan pembangunan, maka isu-isu strategis Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto yang akan menjadi fokus penanganan adalah sebagai berikut :

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

29 1. Peningkatan produksi, produktivitas, mutu dan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peningkatan populasi ternak.

Kondisi poduktivitas komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang diproduksi oleh petani masih dibawah potensi gentiknya karena belum ditarapkannya aplikasi teknologi yang sesuai anjuran. Berdasarkan hasil penelitian dan praktek lapangan, penggunaan benih/bibit unggul diakui menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan peningkatan produksi. Selain itu sebagaian besar produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan masih belum mampu mencapai standar mutu untuk memenuhi pasar domestik maupun ekspor, oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan mutu melalui penerapan budidaya yang berdasarkan standar prosedur baku, demikian juga pada sub sektor peternakan.

2. Perubahan iklim global dan meningkatnya kerusakan lingkungan.

Dampak perubahan iklim global adalah terjadinya gangguan terhadap siklus hidrologi dalam bentuk perubahan pola dan intensitas curah hujan, kenaikan permukaan laut, serta peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir dan kekeringan. Bagi sektor pertanian, dampak lanjutan dari perubahan iklim adalah bergesernya pola dan kalender tanam, perubahan keanekaragaman hayati, eksplosi hama dan penyakit tanaman, serta pada akhirnya adalah penurunan produksi pertanian.

3. Ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air.

Salah satu prasarana pertanian yang saat ini keberadaannya sangat dibutuhkan adalah jaringan irigasi, kurangnya pembangunan waduk dan jaringan irigasi yang baru serta

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

30 rusaknya jaringan irigasi yang ada mengakibatkan daya dukung irigasi bagi pertanian sangat menurun. Kerusakan ini terutama diakibatkan banjir dan erosi, kerusakan sumberdaya alam didaerah aliran sungai, bencana alam serta kurangnya pemeliharaan jaringan irigasi hingga ke tingkat usaha tani.

Tantangan yang dihadapi alam pengelolaan prasarana pengairan adalah bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perlindungan daerah aliran sungai, pemeliharaan jaringan irigasi pedesaan. Pengembangan sumber-sumber air alternatif dan berskala kecil antara lain melalui pemanfaatan teknologi pengambilan air permukaan dan bawah tanah, pembangunan dan pemeliharaan embung dan bendungan serta pemanfaatan sumber air tanah dan air hujan.

Prasarana usahatani lain yang sangat dibutuhkan masyarakat dan pedagang komoditas pertanian namun keberadaaannya masih terbatas adalah jalan usahatani, jalan produksi, pergudangan berpendingin udara untuk komoditi hortikultura, kebun dan greenhouse untuk penangkaran benih dan bibit, klinik konsultasi kesehatan tanaman, kesehatan hewan, balai informasi dan promosi pertanian serta pasar-pasar spesifik bagi komoditas.

Disisi sarana produksi, permsalahan yang dihadapi adalah belum cukup tersedianya benih/bibit unggul bermutu, pupuk, pestisida/obat-obatan, alat dan mesin pertanian hingga ke tingkat usahatani, belum berkembangnya usaha penangkaran benih/bibit secara luas hingga di sentra produksi.

4. Alih fungsi lahan serta status dan luas kepemilikan lahan Alih fungsi lahan atau konversi lahan pertanian terutama lahan sawah tidak hanya menyebabkan kapasitas produksi pangan turun, tetapi juga degradasi agroekosistem, degradasi

(31)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

31 tradisi dan budaya pertanian, dan merupakan salah satu sebab semakin sempitnya luas garapan usahatani serta turunnya kesejahteraan petani sehingga kegiatan usahatani yang dilakukan petani tidak dapat menjamin tingkat kehidupan yang layak baginya. Selain itu status penguasaan lahan oleh sebagian besar petani belum memiliki legalitas yang kuat dalam bentuk sertifikat, sehingga lahan belum bisa dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh modal usaha melalui perbankan.

5. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan.

Kondisi masyarakat petani dihadapkan pada kecilnya skala penguasaan dan pengusahaan lahan petani yang mengakibatkan terbantasnya kemampuan petani untuk melakukan pemupukan modal melalui tabungan dan investasi.

Selain itu petani juga belum memiliki kemmapuan untuk mengakses sumber permodalan/lembaga keuangan formal, diantaranya diakibatkan oleh tidak mudahnya prosedur kredit dan ketiadaan agunan yang dipersyaratkan.

6. Lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh

Kondisi organisasi petani saat ini lebih bersifat budaya dan sebagian besar berorientasi hanya untuk mendapatkan fasilitasi pemerintah, belum sepenuhnya diarahkan untuk memanfaatkan peluang ekonomi melalui pemanfaatan aksesibilitas terhadap berbagai informasi teknologi, permodalan dan pasar yang diperlukan bagi pengembangan usahatani dan usaha pertanain. Berbagai kelembagaan petani yang sudah ada seperti kelompok tani, Gabungan Kelompok Tani, serta Perhimpunan Petani Pemakai Air dihadapkan pada tantangan ke depan untuk menjadi kelembagaan yang juga berfungsi sebagai wadah pengembangan usaha yang berbadan

(32)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

32 hukum atau dapat berintegrasi dalam koperasi yang ada dipedesaan.

7. Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi pertanian Sumber daya manusia aparat pertanian masih kurang memuaskan, diperlukan pembenahan internal agar aparat mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara efesien dan efektif. Pembenahan mencakup upaya-upaya pergeseran sikap dan wawasan serta kompetensi aparat agar menjadi aparat yang profesional, hingga upaya penataan kelembagaan agar mampu menjawab tuntutan zaman yang terus berkembang.

8. Perbaikan citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus.

9. Belum berkembangnya agroindustri dipedesaan, sehingga usahatani masih dominan di aspek produksi on-farm dengan tingkat pendapatan yang relatif kecil dan belum berkembangnya usaha jasa pelayanan permodalan, dan teknologi, menyebabkan citra petani dan pertanian lebih sebagai aktivitas sosial budaya tradisional, bukan sosial ekonomi yang menantang. Kondisi ini pada akhirnya kurang menarik minat generasi muda dipedesaan untuk bekerja dan berusaha dibidang pertanian, oleh karena itu perlu upaya pemantapan pengembangan agroindustri di perdesaan, disamping itu perlu juga mendorong pengembangan mekanisasi pertanian (alsin tepat guna) agar bidang pertanian lebih menarik generasi muda selain untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, nilai tambah, efesiensi dan daya saing produksi komoditas pertanian.

(33)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

33

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis atau Renstra sesuai definisinya dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Renstra Perangkat Daerah memuat Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja Pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan wajib dan atau urusan pemerintahan pilihan, sesuai dengan tugas dan fungsi setiap perangkat daerah yang disusun dengan berpedoman kepada RPJMD dan bersifat Indikatif.

Fungsi Renstra Perangkat Daerah adalah memberikan arah, tujuan dan sasaran dan strategi serta indikator kinerja sasaran/keberhasilan pembangunan daerah yang menjadi tugas pokok dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya selama 5 (lima) tahun ke depan.

Dokumen ini menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Organisasi Perangkat Daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya setiap tahunnya sampai dengan lima tahun sejak ditetapkannya Renstra.

(34)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

34 Dalam rangka mewujudkan visi dan berkontribusi terhadap misi Pemerintah Kabupaten Jeneponto 2018-2023, Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, maka tujuan dan sasaran harus dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organizer.

Tujuan strategis merupakan sebuah kondisi yang merupakan hasil yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun yang menggambarkan arah strategis organisasi dan digunakan untuk meletakkan kerangka prioritas dengan menfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada pencapaian misi.

Sementara sasaran adalah penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya pelaksanaan jangka menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk memudahkan pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi.

Sesuai Permendagri 86 Tahun 2017, visi dan misi satuan kerja perangkat daerah tidak perlu lagi dirumuskan dalam dokumen perencanaan. Rumusan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Jeneponto, hanya perlu di break-down menjadi tujuan dan sasaran sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing OPD.

Rumusan tujuan dan sasaran OPD tersebut merupakan operasionalisasi dari misi Pemerintah Kabupaten Jeneponto 2018- 2024.

Olehnya Tujuan dan sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang dirumuskan sesuai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Jeneponto 2018-2023 sebagai berikut :

(35)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

26 Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja

Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2018-2023

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Kondisi Awal

2018

Target Kondisi

Akhir Renstra 2019 2020 2021 2022 2023

Visi RPJMD : Jeneponto Smart 2023

Misi 5 : Meningkatnya Perekonomian Daerah Melalui Pengelolaan Sumberdaya Daerah dan Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan dan Investasi berkeadilan Sasaran RPJMD : Meningkatnya Produktivitas dan Pendapatan Masyarakat

Meningkatkan Aktivitas Perekonomian sektor pertanian dan Peternakan

Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditi Pertanian dan Peternakan

Kontribusi sektor

pertanian/perkebunan terhadap

PDRB (%) 39,22 39,50 40,00 40,50 41,00 41,50 41,50

Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB

(%) 75,24 75,54 75,84 76,14 76,44 76,76 76,76

Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

(%) 7,15 7,30 7,45 7,60 7,75 7,90 7,90

Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB

(%) 43,54 52,80 58,23 62,06 67,10 71,87 71,87

(36)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

27 Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Kondisi

Awal 2018

Target Kondisi

Akhir Renstra 2019 2020 2021 2022 2023

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (Ton/Ha)

6,9149 8,1231 9,3313 10,5395 11,7477 12,9559 12,9559

Cakupan Bina Kelompok Tani (%) 8,64 9,85 11,06 12,27 13,48 14,69 14,69

Nilai Tukar Petani 101,71 101,71 101,71 101,71 101,71 101,71 101,71

Persentase Desa Bestatus Swasembada Terhadap

Total Desa (%) 2,832 2,832 2,832 2,832 2,832 2,832 2,832

(37)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

28 Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Penyusunan rencana kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Menurut Peraturan Mendagri no. 54 Tahun 2010, Rencana Kinerja Tahunan ini disebut Rencana Kerja OPD disingkat Renja OPD.

Dokumen rencana kinerja memuat informasi tentang : a) Sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan;

b) indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya; c) program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan dan kegiatan pendukung lainnya yang merupakan kegiatan program khusus.

Penetapan indikator kinerja kegiatan didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisir.

Rencana kinerja tahunan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2020 diakumulasikan dalam 12 program dan 59 kegiatan. Adapun program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

(38)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

29 b. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

c. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Perundang-undangan d. Pelaksanaan Administrasu Umum SKPD

e. Penyediaan Operasional Rapat-Rapat Kantor, Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung/Kantor b. Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/

Operasional

c. Pembangunan dan Pembenahan Fasilitas dan Halaman Kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur a. Pendidikan dan Pelatihan Formal

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran b. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun

c. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) OPD

d. Pengelola Administrasi Keuangan e. Penyusunan Laporan Tahunan

f. Penyusunan Laporan Inventaris Asset 5. Program Perencanaan Pembangunan

a. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah b. Pelaksanaan Forum Perangkat Daerah

c. Penyusunan RKA dan DPA

d. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daearh

6. Program Pengembangan Data dan Informasi a. Pengelolaan Data dan Informasi Pertanian

(39)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

30 7. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

a. Pengelolaan Produksi Tanaman Padi b. Pengelolaan Benih Pokok Padi

c. Pengelolaan Produksi Tanaman Jagung d. Peningkatan Produksi Buah-Buahan

e. Peningkatan Produksi Sayur dan Tanaman Obat f. Pengelolaan Lahan Pertanian

g. Peningkatan Produksi dan Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah

h. Pelaksanaan Tanam/Panen Raya Jagung, Padi dan Kedelai.

8. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan a. Pengembangan Teknologi Inseminasi Buatan (IB)

b. Peningkatan Kesehatan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

c. Pemeriksaan Hewan Kurban

d. Pembinaan dan Pemantauan, Peredaran Produk Bahan Asal (BAH), Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH), Pakan Ternak dan Obat Hewan

e. Farming System

9. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian

a. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat dan Mesin Pertanian

b. Pengadaan Pupuk dan Pestisida

c. Pembangunan/Perbaikan Sarana dan Prasarana Pertanian (DAK)

10. Program Peningkatan Kelembagaan Pertanian/Perkebunan a. Pembangunan/Rehabilitasi BPP dan Penyediaan Sarana

Pendukung Penyuluhan (DAK) b. Pembangunan Sanggar Tani

(40)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

31 c. Penyusunan Database Kelompok Tani dan Gapoktan d. Pengelolaan Penilaian DUPAK Penyuluh PNS

e. Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok Tani dan Penyuluh Pendamping Berprestasi.

11. Pogram Penyelenggaraan Penyuluhan

a. Penyusunan Program Penyelenggaraan Penyuluhan di Tingkat Kabupaten dan Kecamatan

b. Empo Sipitangarri Tingkat Kabupaten dan Kecamatan c. Sistem Latihan dan Kunjungan (LAKU)

d. Pelatihan Pengolahan Hasil Produksi Komoditi Tanaman Pangan

e. Pelatihan Pengolahan Hasil Produksi Komoditi Hortikultura

f. Pelatihan Pengolahan Hasil Produksi Komoditi Perkebunan

g. Pembinaan Penangkaran Benih Komoditi Perkebunan 12. Pogram Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi

Partisipatif

a. Pembinaan dan Pemberdayaan GP3A dan P3A

Uraian lengkap Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto tahun 2020 dapat dilihat pada lampiran 3, berdasarkan RPJMD dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto maka Indikator Kinerja Utama (IKU) maka dapat dijabarkan pada tabel berikut ini :

(41)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

32

Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto Tahun 202O

No Sasaran Indikator Formulasi Target 2020

1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditi Pertanian dan Peternakan

Kontribusi sektor pertanian/perkebunan

terhadap PDRB (%) Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pertanian/

perkebunan

--- X100 % Jumlah PDRB

40,00

Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB (%)

Jumlah Kontribusi sektor pertanian (palawija) ---x 100%

Jumlah PDRB sektor pertanian/

perkebunan

75,84

Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB (%)

Jumlah Kontribusi perkebunan (tanaman keras)

--- x100%

Jumlah PDRB sektor pertanian/

perkebunan

7,45

Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB (%)

Jumlah Produksi padi/bahan pangan utama lokal hasil kelompok petani (ton) Tahun n

---x100%

Jumlah produksi padi/bahan

pangan utama di daerah (ton)Tahun n

58,23

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (Ton/Ha)

Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya (ton)

---x100%

Luas areal tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainya (ha)

9,3313

Cakupan Bina Kelompok Tani (%)

Jumlah Kelompok Petani yang mendapatkan bantuan Pemda tahun n --- x 100%

Jumlah Kelompok Tani

11,06

Nilai Tukar Petani

Indeks yang Diterima Petani

--- x 100 % Indeks yang dibayar Petani

101,71

`

Persentase Desa Bestatus Swasembada Terhadap Total Desa (%)

Jumlah Desa atau Kelurahan yang Berswasembada

--- x 10000 Jumlah Desa atau

Kelurahan

2,832

(42)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

33 2.2. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebi tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun- tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Perjanjian kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan.

1. Untuk tingkat Eselon II ( Kepala Dinas ), sasaran yang digunakan menggambarkan dampak pada bidangnya dan outcome yang dihasilkan serta mengunakan Indicator Kinerja Utama Eselon II dan indikator kinerja lain yang relevan.

2. Untuk tingkat Eselon III, sasaran yang digunakan menggambarkan outcome dan output pada bidangnya dan merupakan indikator program yang akan mendukung tercapaiannya Indikator Kinerja Utama Eselon II dan indikator kinerja yang relevan.

3. Untuk tingkat Eselon IV, sasaran yang digunakan menggambarkan outcome dan output pada seksinya dan merupakan indikator yang akan mendukung tercapainya outcome dan output Eselon III dan Indikator kinerja lain yang relevan.

(43)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

34 Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/

kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto Tahun 2020

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 1. Meningkatnya

Produksi dan Produktivitas Komoditi Pertanian dan Peternakan

Kontribusi sektor pertanian/perkebunan

terhadap PDRB % 40,00

Kontribusi sektor pertanian

(palawija) terhadap PDRB % 75,84 Kontribusi sektor

perkebunan (tanaman keras)

terhadap PDRB % 7,45

Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap

PDRB % 58,23

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal

lainnya per hektar % 9,3313

Cakupan bina kelompok

petani % 11,06

Nilai Tukar Petani - 101,71

Persentase Desa Bestatus Swasembada Terhadap Total

Desa % 2,832

(44)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Pertanian Kab. Jeneponto 2020

35

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto diukur dari tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategisnya yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra).

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Jeneponto.

Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator- indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto.

Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja Kegiatan, sedangkan pengukuran Kinerja Sasaran dilakukan dengan Indikator Kinerja Sasaran.

Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data - data kinerja yang lazimnya dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu : (1) Data internal, berasal dari sistem informasi yang diterapkan di OPD, dan (2) Data eksternal, berasal dari luar Instansi baik data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan Kinerja Instansi Pemerintah tanpa meninggalkan prinsip- prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisien dan efektivitas.

Pengukuran Tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten

Gambar

Tabel 1.1.  Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Kab. Jeneponto
Tabel 1.3.  Jumlah  Pegawai  Dinas  Pertanian  Kabupaten  Jeneponto berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 1.5.  Jumlah  Pegawai  Dinas  Pertanian  Kabupaten  Jeneponto  yang  telah  mengikuti  Diklat  Kepemimpinan  NO  JABATAN  JUMLAH  JUMLAH  L  P  1  Latpim II  1  -  1  2  Latpim III  1  -  1  3  Latpim IV  6  3  9  TOTAL  8  3  11
Tabel 1.6.  Asset  Tetap  berwujud  Tidak  Bergerak  Dinas  Pertanian Kabupaten Jeneponto
+7

Referensi

Dokumen terkait

PIHAK PERTAMA pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah

Penelitian ini mengadaptasi komponen pertanyaan yang digunakan pada penelitian CSI di Kenya (Maxwell dan Caldwell, 2008). Dimana pertanyaan tersebut akan diberikan bagi rumah

Jabatan : Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Banyuasin Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. Nama :

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) perlu meningkatkan adopsi dan difusi inovasi pertanian hasil penelitian

Berdasarkan uraian dalam tinjauan pustaka dan kerangka berpikir maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut : dengan latihan Lateral Raise With Dumbbells memberikan

Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Televisi LED Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Wijaya Servis Elektronik) ini diharapkan dapat membantu

Pengertian dari Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dalam penelitian ini adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan dari sistem informasi penjualan yang

C. Pelaksanaan pembelajaran Peneliti memperoleh skor 45 dengan persentase 100%. Pada Kegiatan Evaluasi pembelajaran memperoleh skor 3dengan persentase 100%.. Aktivitas