• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Metode Analisis

3. Uji Hipotesis

Uji parsial atau disebut juga uji t dalam analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara parsial (masing-masing variabel) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Dasar pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai berikut:

1) Membandingkan thitung dengan ttabel

a) Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima b) Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima

Thitung dapat dilihat pada tabel Coefficients output statistik.

Sedangkan ttabel yaitu dengan menentukan taraf signifikansi 0.05 dan menghitung besarnya derajat kebebasan (dk = n – k) dimana n adalah banyaknya sampel dan k adalah banyaknya variabel.

2) Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0.05 (5%)

a) Jika nilai sig. < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima b) Jika nilai Sig. > 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima

Nilai sig. penelitian dapat dilihat pada tabel Coefficients output statistik. Jika Ho ditolak, maka variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya, jika Ho diterima maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Uji F

Uji simultan atau disebut juga uji F dalam analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara bersama-sama atau secara serempak (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Dasar pengambilan keputusan untuk uji F adalah sebagai berikut:

1) Membandingkan thitung dengan ttabel

a) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima b) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima

Fhitung dapat dilihat pada tabel ANOVA output statistik.

Sedangkan Ftabel didapat dari tabel F. Cara mencari Ftabel yaitu dengan menghitung numerator (df1/pembilang = k – 1) dan denumerator (df2/penyebut = n – k) serta derajat kebebasan (α) yang digunakan di mana k adalah jumlah variabel dan n adalah jumlah sampel yang diteliti.

2) Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0.05 (5%)

a) Jika nilai sig. < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima b) Jika nilai Sig. > 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima

Nilai sig. penelitian dapat dilihat pada tabel ANOVA output statistik. Jika Ho ditolak, berarti minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan model layak digunakan. Sebaliknya, jika Ho diterima maka tidak ada satu pun

variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda, maka masing-masing variabel independen yaitu FDR dan ROA secara parsial dan simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu CAR, yang dinyatakan dengan R2 untuk menyatakan koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh FDR dan ROA terhadap CAR.

Sedangkan, R2 untuk menyatakan koefisien determinasi parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati angkat 0, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen (dengan kata lain, semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen).

Sedangkan, jika koefisien determinasi mendekati angka 1, dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variabel-variabel independen terhadap variabel-variabel dependen. Angka dari R2 didapat dari pengolahan data melalui program SPSS yang bisa dilihat pada tabel model summary kolom R2.

56

A. Sekilas tentang PT. Bank Panin Syariah Tbk.

1. Profil Perusahaan

PT. Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (“Panin Dubai Syariah Bank”), berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Panin Life Center, Jl. Letjend S. Parman, Kav. 91, Jakarta Barat.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin Dubai Syariah Bank, ruang lingkup kegiatan Panin Dubai Syariah Bank adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam. Panin Dubai Syariah Bank mendapat izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

11/52/KEP.BI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.

2. Kepemilikan Saham PT. Bank Panin Syariah Tbk.

Posisi 31 Maret 2017, komposisi kepemilikan Saham Panin Dubai Syariah Bank adalah sebagai berikut:

a. PT. Bank Panin Tbk. : 50,22%

b. Dubai Islamic Bank : 38,25%

c. Masyarakat : 11,53%

3. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perusahaan PT. Bank Panin Syariah Tbk.

a. Visi Perusahaan

Bank syariah pilihan yang menjadi Role Model berbasiskan Kemitraan dan Ekonomi Rakyat.

b. Misi Perusahaan

1) Menyediakan produk dan layanan yang kreatif, inovatif, dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

2) Mengembangkan kemitraan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat.

3) Mengembangkan sumber daya insani berintegritas dan profesional berlandaskan nilai-nilai spiritual berbasis sistem merit.

4) Menerapkan tata kelola perusahaan dan sistem pengendalian yang terintegrasi sesuai prinsip syariah.

5) Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder.

c. Nilai-nilai Perusahaan

I CARE

Integrity : Jujur, Amanah, dan Beretika Collaboration : Pro Aktif, Sinergi, dan Solusi

Accountability : Terukur, Akurat, Objektif, dan Tanggung Jawab Respect : Rendah Hati, Empati, dan Saling Menghargai Excellence : Cepat, Tepat, dan Ramah

4. Struktur Organisasi PT. Bank Panin Syariah Tbk.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Bank Panin Syariah Tbk.

DPS Dewan

GM Bisnis GM Operasi Manajemen

Risiko SKAI

a. Dewan Pengawas Syariah (DPS) : Bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi setiap kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional (DSN) untuk produk baru bank yang belum ada fatwanya. Serta melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank.

b. Dewan Komisaris : Berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan persetujuan atas kebijakan pembiayaan dan rencana pembiayaan tahunan, termasuk kepada pihak-pihak terkait dan nasabah-nasabah besar tertentu yang dituangkan dalam rencana kerja bank.

c. Direktur Utama : Bertanggung jawab memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas. Memimpin rapat umum, dalam hal; untuk memastikan pelaksanaan tata tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah konsensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

d. Komite Audit : Bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.

e. Komite Pemantau Risiko : Bertanggung jawab mengevaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya, dan melakukan pengawasan dan evaluasi pada pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

f. Komite Remunerasi & Nominasi : Bertugas menyusun sistem pengangkatan Anggota Direksi dan Komisaris. Membuat sistem penilaian kinerja Anggota Direksi dan Komisaris, serta menyusun dan memberikan rekomendasi tentang penetapan sistem penggajian dan pemberian tunjangan bagi Anggota Direksi dan Komisaris.

g. Direktur / Direksi : Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan bank, mengelola bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam AD/ART perusahaan, melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

B. Deskripsi Data Penelitian

Data yang diperlukan baik dalam proses analisis statistik maupun analisis komparatif adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan

triwulan PT. Bank Panin Syariah Tbk. Berupa data rasio FDR, ROA, dan CAR mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel 4.1

FDR, ROA, dan CAR PT. Bank Panin Syariah Tbk. periode 2011-2016

Tahun Bulan FDR ROA CAR

Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Panin Syariah Tbk., Diolah Kemudian, berikut ini disajikan fluktuasi masing-masing rasio FDR, ROA, dan CAR pada PT. Bank Panin Syariah Tbk. dalam bentuk diagram garis (line chart) beserta linear trendline guna mengetahui kecenderungan masing-masing variabel apakah meningkat atau menurun selama periode pengamatan (2011-2016).

Gambar 4.2

Fluktuasi FDR PT. Bank Panin Syariah Tbk. periode 2011-2016

September 96.10 1.13 21.44

Desember 96.43 1.14 20.30

2016

Maret 94.03 0.20 19.77

Juni 89.60 0.36 19.51

September 89.14 0.42 19.86

Desember 91.99 0.37 18.17

0 50 100 150 200 250

M-11 J-11 S-11 D-11 M-12 J-12 S-12 D-12 M-13 J-13 S-13 D-13 M-14 J-14 S-14 D-14 M-15 J-15 S-15 D-15 M-16 J-16 S-16 D-16

FDR

FDR Linear (FDR)

Dari gambar 4.2 terlihat bahwa fluktuasi rasio FDR pada PT. Bank Panin Syariah Tbk. periode 2011-2016 adalah cenderung menurun, karena linear trendline rasio FDR bergerak turun dari sisi kanan atas ke arah sisi kiri

bawah. Hal ini menggambarkan bahwa bank belum cukup stabil dalam memelihara likuiditasnya. Dari total sampel yang diteliti, sekitar 50% berada di angka lebih dari 110% dan melampaui batas maksimum yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Titik tertinggi berada di angka 205.31% pada September 2011.

Gambar 4.3

Fluktuasi ROA PT. Bank Panin Syariah Tbk. periode 2011-2016 Dari gambar 4.3 terlihat bahwa fluktuasi rasio ROA pada PT. Bank Panin Syariah Tbk. periode 2011-2016 adalah cenderung menurun, karena linear trendline rasio ROA bergerak naik dari sisi kiri ats ke arah sisi kanan

bawah. Hal ini menggambarkan bahwa bank belum cukup profitabel dalam mengelola aset untuk mendapatkan keuntungan. Dari total sampel, hampir 70%

-2 -1 0 1 2 3 4

M-11 J-11 S-11 D-11 M-12 J-12 S-12 D-12 M-13 J-13 S-13 D-13 M-14 J-14 S-14 D-14 M-15 J-15 S-15 D-15 M-16 J-16 S-16 D-16

ROA

ROA Linear (ROA)

berada pada kategori cukup sehat, yakni berkisar antara 0.99 hingga 1.22%.

Titik tertinggi berada pada di angka 3.29% pada Desember 2012.

Gambar 4.4

Fluktuasi CAR PT. Bank Panin Syariah Tbk. periode 2011-2016 Dari gambar 4.4 terlihat bahwa fluktuasi rasio CAR pada PT. Bank Panin Syariah Tbk. periode 2011-2016 adalah cenderung menurun, karena linear trendline rasio FDR bergerak turun dari sisi kanan atas ke arah sisi kiri

bawah. Hal ini menggambarkan bahwa bank cukup baik dalam memelihara kecukupan modalnya. Dari total sampel yang diteliti, seluruhnya berada di angka lebih dari 8% dan tidak melampaui batas minimal yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Titik terendah berada di angka 18.17% pada Desember 2016.

0 20 40 60 80 100 120

M-11 J-11 S-11 D-11 M-12 J-12 S-12 D-12 M-13 J-13 S-13 D-13 M-14 J-14 S-14 D-14 M-15 J-15 S-15 D-15 M-16 J-16 S-16 D-16

CAR

CAR Linear (CAR)

C. Analisis Statistik

1. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas P-Plot Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa data tersebar mendekati garis dan mengikuti arah garis diagonal yang membentuk sudut 45º, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi regresi tersebut telah memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 24

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 15.27211201

Most Extreme Differences Absolute .174

Positive .174

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z .852

Asymp. Sig. (2-tailed) .463

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Selain menggunakan pendekatan P-Plot, uji normalitas data juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diketahui nilai signifikansi adalah sebesar 0.463 (> 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi dengan normal.

b. Hasil Uji Multikolineritas

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolineritas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -14.371 13.512

Likuiditas .544 .126 .740 .821 1.219

Rentabilitas -9.625 3.110 -.529 .821 1.219

a. Dependent Variable: Kecukupan Modal

Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan nilai VIF masing-masing variabel (FDR dan ROA) sebesar 1.219. Dari tabel di atas, terlihat bahwa semua angka VIF dari kedua variabel di bawah 10 (VIF < 10).

Kemudian untuk angka tolerance, menunjukkan masing-masing variabel (FDR dan ROA) memiliki angka tolerance sebesar 0.821.

Terlihat bahwa semua angka tolerance dari kedua variabel di atas 0.10 (Tolerance > 0.10). Berdasarkan hal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi terbebas dari masalah multikolineritas.

c. Hasil Uji Heteroskedasitas

Gambar 4.6

Hasil Uji Heteroskedasitas Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Berdasarkan gambar 4.6 terlihat bahwa plotnya menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah heteroskedasitas.

d. Hasil Uji Autokorelasi

a. Predictors: (Constant), Rentabilitas, Likuiditas b. Dependent Variable: Kecukupan Modal

Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1.707 (nilai DW di antara -2 sampai +2), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah autokorelasi.

2. Hasil Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.5

Fungsi Regresi Berganda

Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Model

a. Dependent Variable: Kecukupan Modal

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, fungsi regresi yang terbentuk adalah:

𝒀̂ = -14.371 + 0.544 X1 – 9.625 X2

atau

CAR = -14.371 + 0.544 FDR – 9.625 ROA

Dari fungsi regresi di atas, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Dari persamaan di atas, diketahui nilai konstanta sebesar -14.371. Hal ini menggambarkan jika nilai kedua variabel, yaitu FDR dan ROA bernilai 0, maka nilai CAR adalah -14.371.

2. Variabel FDR memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.544. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan nilai FDR sebesar 1%, maka menyebabkan nilai CAR mengalami peningkatan sebesar 0.544%, dengan asumsi variabel independen yang lain (ROA) dianggap konstan.

3. Variabel ROA memiliki nilai koefisien regresi sebesar -9.625. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan nilai ROA sebesar 1%, maka menyebabkan nilai CAR mengalami penurunan sebesar 9.625%, dengan asumsi variabel independen yang lain (FDR) dianggap konstan.

3. Hasil Uji t, Uji F, dan Koefisien Determinasi

a. Dependent Variable: Kecukupan Modal

Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, hasil output dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Ho.1 : Tidak terdapat pengaruh likuiditas terhadap kecukupan modal

2) Ha.1 : Terdapat pengaruh likuiditas terhadap kecukupan modal Berdasarkan hasil perhitungan uji secara parsial, diketahui nilai signifikansi 0.000. Nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas (0.000 < 0.05), maka Ha.1 diterima.

Variabel X1 (Likuiditas) memiliki thitung sebesar 4.330 dengan ttabel = 2.0796. Nilai thitung > ttabel (4.330 > 2.0796), sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel X1 (Likuiditas) secara parsial berpengaruh terhadap kecukupan modal.

Nilai thitung yang positif menunjukkan bahwa likuiditas berhubungan positif dengan kecukupan modal. Pengaruh positif

yang ditunjukan oleh likuiditas mengindikasikan bahwa apabila likuiditas naik, maka tingkat kecukupan modal juga akan mengalami kenaikan dan sebaliknya. Dengan demikian, secara statistika likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kecukupan modal.

3) Ho.2 : Tidak terdapat pengaruh rentabilitas terhadap kecukupan modal

4) Ha.2 : Terdapat pengaruh rentabilitas terhadap kecukupan modal Berdasarkan hasil perhitungan uji secara parsial, diketahui nilai signifikansi 0.005. Nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas (0.005 < 0.05), maka Ha.2 diterima.

Variabel X2 (Rentabilitas) memiliki thitung sebesar 3.095 dengan ttabel = 2.0796. Nilai thitung > ttabel (3.095 > 2.0796), sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel X2 (Rentabilitas) secara parsial berpengaruh terhadap kecukupan modal.

Nilai thitung yang negatif menunjukkan bahwa rentabilitas berhubungan negatif dengan kecukupan modal. Pengaruh negatif yang ditunjukan oleh rentabilitas mengindikasikan bahwa apabila rentabilitas naik, maka tingkat kecukupan modal juga akan mengalami penuruan dan sebaliknya. Dengan demikian, secara statistika rentabilitas berpengaruh signifikan terhadap kecukupan modal.

Gambar 4.7

a. Predictors: (Constant), Rentabilitas, Likuiditas b. Dependent Variable: Kecukupan Modal

Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Dari hasil perhitungan uji secara simultan, diketahui nilai signifikansi 0.001. Nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas (0.001 < 0.05), maka Ho.3 ditolak dan Ha.3 diterima. Variabel X1

10.341 dengan Ftabel = 3.4668. Nilai Fhitung > Ftabel (10.341 > 3.4668), sehingga secara statistika dapat disimpulkan bahwa Variabel X1

(Likuiditas) dan Variabel X2 (Rentabilitas) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kecukupan modal.

c. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.8

Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .704a .496 .448 15.98282

a. Predictors: (Constant), Rentabilitas, Likuiditas b. Dependent Variable: Kecukupan Modal

Sumber: Output SPSS 16.0, Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.496 (nilai 0.496 adalah hasil pengkuadratan dari koefisien korelasi atau R, yaitu sebesar 0.704 x 0.704 = 0.496).

Besarnya angka koefisien determinasi (R2) 0.496 sama dengan 49.6%.

Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel FDR dan ROA berpengaruh terhadap CAR sebesar 49.6%. Sedangkan sisanya (100% - 49.6% = 50.4%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam analisis penelitian ini.

75 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan pada Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Rentabilitas Terhadap Kecukupan Modal Pada PT. Bank Panin Syariah Tbk. Periode Tahun 2011-2016:

Secara parsial, variabel X1 (likuiditas) dan variabel X2 (rentabilitas) memberikan kontribusi atau pengaruh signifikan terhadap kecukupan modal.

Likuiditas memiliki kontribusi atau pengaruh positif dan signifikan terhadap kecukupan modal. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis parsial, yang menunjukkan nilai thitung sebesar 4.330 dan nilai signifikansi sebesar 0.000.

Rentabilitas memiliki kontribusi atau pengaruh negatif dan signifikan terhadap kecukupan modal. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis, yang menunjukkan nilai thitung sebesar -3.095 dan nilai signifikansi sebesar 0.005.

Secara simultan, variabel-variabel yang diuji dalam penelitian (likuiditas dan rentabilitas) memberikan kontribusi atau pengaruh signifikan terhadap kecukupan modal. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis, yang menunjukkan nilai Fhitung sebesar 10.341 dan nilai signifikansi 0.001.

B. Saran

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat.

Untuk PT. Bank Panin Syariah Tbk., dengan adanya kesimpulan dari penelitian ini, maka dalam mengambil keputusan untuk mengelola kecukupan modal sebaiknya memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat likuiditas dan rentabilitas.

Untuk para akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan di mana perlu dikaji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi kecukupan modal. Sehingga, penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi yang pasti untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kecukupan modal.

Untuk para peneliti lain, mengingat keterbatasan penelitian yang dilakukan penulis pada penelitian ini, disarankan untuk memperluas sampel penelitian serta menambah atau menggunakan variabel lainnya yang belum termasuk dalam penelitian ini.

77

Abdullah, MM., M.Pd., Prof. Dr. Thamrin, Bank dan Lembaga Keuangan, Jakarta:

Rajawali Pers, 2012.

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006.

Darmawi, Herman, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012.

Dendawijaya, Lukman, Manajemen Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

Djarwanto, Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: BPFE, 1997.

Ghozali, Imam, Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17, Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2009.

Hakim, M.Ec., H. Cecep Maskanul, Belajar Mudah Ekonomi Islam, Tangerang:

Shuhuf Media Insani, 2011.

Harahap, Sofyan Safri, Akuntansi Perbankan Syariah, Jakarta: LPFE Urasakti, 2007.

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002.

Hasibuan, Malayu S.P., Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Husein, Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2011.

Idroes, Ferry N., Manajemen Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Based II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008.

Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE, 2004.

Kasmir, S.E., MM., Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Press, 2003.

_______________., Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007.

Margaretha, Farah, Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa, Jakarta: Grasindo, 2007.

Molan, Benyamin, Glosarium Prentice hall untuk Manajemen dan Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 2002.

Mudjarad dan Suharjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:

BPFE, 2002.

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2005.

__________, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

Muljono, Teguh Pudjo, Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Jakarta:

Jambatan Anggota IKPI, 1986.

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2013.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004.

Rivai, M.B.A. et. al., Prof. Dr. H. Veitzhal, Bank and Financial Institution Management, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007.

Rochaety, Ety, et. al., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2007.

Santoso, Singgih, Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2000.

Sastradipoera, Komaruddin, Strategi Manajemen Bisnis Perbankan, Bandung:

Kappa Sigma, 2004.

Siamat, Dahlan, Manajemen Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2005.

Simorangkir, O.P., Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Bogor:

Ghalia Indonesia, 2004

Sjadeini, Sutan Remy, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Umum Grafiti, 2007.

Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.

Sujianto, Agus Eko, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009.

Tanzeh, Ahmad, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras, 2009.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Bekasi: Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pelita Bangsa, 2017.

Wiyono, Slamet, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah Berdasarkan PSAK dan PAPSI, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005.

Jurnal dan Skripsi

Damayanti, Rizka Kyky, Sujarwo, dan Taufikul Ichsan, “Pengaruh Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Kecukupan Modal Pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2009 – 2014”, Jurnal Keuangan, 2016.

Edginarda, Cynthia, Analisis Pengaruh Rasio Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Pada Bank Pemerintah di Indonesia Periode 2003 – 2010, Skripsi Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar, Tidak Diterbitkan, 2012.

Fatimah, Siti, Pengaruh Rentabilitas, Efisiensi, dan Likuiditas Terhadap Kecukupan Modal Bank Umum Syariah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Tbk.), Skripsi Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tidak Diterbitkan, 2013.

Maolany, Mochamad Rizal, Helliana Nurhayati, Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Kecukupan Modal Pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2008 – 2013, Jurnal Ekonomi dan Akuntansi, 2015.

Muhammad, S., “Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Keuangan, 2012.

Pertiwi, Eni, Pengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank-Bank Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013, Skripsi Sarjana Universitas Wijaya Putra Surabaya, Tidak Diterbitkan, 2015.

Purba, Daris, Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk., Skripsi Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Tidak Diterbitkan, 2011.

Internet

https://m.tempo.co/

http://www.bi.go.id/

http://www.idx.co.id/

http://www.ojk.go.id/

http://www.paninbanksyariah.co.id/

81

LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN PT. BANK PANIN SYARIAH TBK.

PERIODE 2011-2016

82

HASIL OUTPUT SPSS 16.0

Variables Entered/Removedb

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kecukupan Modal

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Rentabilitas, Likuiditas b. Dependent Variable: Kecukupan Modal

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Dokumen terkait