• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karyawan dalam melakukan pekerjaan tentunya membutuhkan kesesuaian antara nilai-nilai yang dianutnya dengan pekerjaan yang dilakukan. Namun, dalam mencapai tujuan perusahaan sering menemukan perbedaan persepsi yang disebabkan karena adanya perbedaan antara keinginan perusahaan dengan karyawan. Misalnya pihak manajemen dalam menentukan target penjualan, berorientasi pada keuntungan yang ingin didapat tanpa menyesuaikan terlebih dahulu dengan kemampuan karyawan. Hal ini dapat memicu ketegangan dan menimbulkan stres kerja pada karyawan. Tanggapan karyawan terhadap perbedaan persepsi dengan atasan dalam mencapai tujuan perusahaan dan pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut ke dalam kategori tidak setuju (Tabel 4).

Indikator ini menjelaskan kondisi stres kerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa perbedaan persepsi merupakan suatu hal yang wajar dan biasa terjadi pada setiap perusahaan dan dalam pencapaiaan target PT TELKOM Tbk Bekasi selalu mamperhatikan nilai lebih dari moral, etika, kejujuran dan kebenaran dengan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai etika berbisnis yang dianutnya. Oleh karena itu karyawan merasa bangga mengerjakan segala tugas dan tanggung jawab seluruh aktivitas pekerjaan, yang dilakukan dengan selalu didasari oleh aturan-aturan yang berlaku dalam perusahaan.

9. Perubahan

Setiap perusahaan memiliki budaya organisasi yang berbeda, adanya transformasi yang dilakukan PT TELKOM Tbk Bekasi mengarah pada perbaikan pelayanan dan peraturan baru karena perubahan organisasi tersebut merupakan suatu proses adaptasi. Dalam proses ini karyawan sering merasa terbebani dengan perubahan yang ada, hal ini dirasakan sebagai sesuatu yang tidak biasa. Dikhawatirkan kondisi seperti ini dapat menimbulkan tekanan yang menyebabkan stres kerja pada karyawan. Tanggapan karyawan terhadap perubahan peraturan karena transformasi organisasi dapat berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan karyawan serta adanya budaya organisasi menjadi tekanan pada karyawan ke dalam kategori tidak setuju (Tabel 4).

Indikator ini menjelaskan kondisi stres kerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa adanya perubahan peraturan karena transformasi organisasi memerlukan proses adaptasi yang secara otomatis tidak terlalu mempengaruhi cara kerja karyawan, namun dijadikan sebagai tolak ukur untuk mencapai hasil yang lebih baik. Dengan potensi dan kompetensi menjadi modal dasar untuk pengembangan karir karyawan, tanpa mengabaikan hubungan kekeluargaan yang erat terjalin antar karyawan yang telah menjadi suatu budaya organisasi yang saling mengikat. Oleh karena itu karyawan merasa adanya transformasi maupun budaya yang ada pada lingkungan kerja bukan menjadi halangan untuk tetap berkarya dan bekerja mengembangkan potensi diri.

10. Frustasi

Frustasi yang disebabkan karena adanya kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dan adanya kondisi pribadi yang tidak stabil menjadi suatu kenyataan bahwa adanya sasaran yang tidak tercapai dan ketidaksesuaian dengan target yang telah ditentukan. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan frustasi dan potensial menyebabkan stres kerja pada karyawan. Tanggapan karyawan terhadap tidak frustasinya karyawan jika mengalami kegagalan dalam menyelesaikan

tugas dan karyawan tidak mampu mencapai sasaran yang diinginkan ke dalam kategori tidak setuju (Tabel 4).

Indikator ini menjelaskan kondisi stres kerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa karyawan memiliki ambisi untuk mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan dan karyawan berupaya dengan giat untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Oleh karena itu karyawan merasa bahwa kegagalan bukan merupakan suatu tekanan atau hambatan yang menyebabkan karyawan frustasi melainkan suatu tantangan untuk mampu melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

11. Teknologi

Kemampuan untuk dapat beradaptasi dengan teknologi merupakan kebutuhan bagi setiap orang, terutama bagi karyawan di dalam dunia kerja. Adanya persaingan dalam dunia kerja menuntut setiap karyawan untuk dapat meningkatkan keterampilannya dalam menggunakan teknologi. Hal ini sering menjadi kekhawatiran bagi karyawan yang kurang bisa beradaptasi dengan teknologi dengan baik, seperti ketakutan posisi pekerjaannya digantikan sehingga potensial menyebabkan stres kerja pada karyawan. Tanggapan karyawan terhadap sulitnya beradaptasi dengan teknologi dan adanya kemajuan teknologi menjadi ancaman digantikannya karyawan dari posisi yang dipegang ke dalam kategori tidak setuju (Tabel 4).

Indikator ini menjelaskan kondisi stres kerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa karyawan sudah terbiasa menggunakan teknologi komputer dalam keseharian karyawan dimana setiap karyawan harus mampu mengoperasikan komputer karena segala aktivitas pekerjaan didukung dengan jaringan intranet maupun internet dan karyawan tidak perlu khawatir posisinya dalam bekerja tergantikan karena karyawan mampu untuk menggunakan teknologi yang ada dengan baik. Oleh karena itu karyawan merasa bahwa kemajuan teknologi merupakan suatu tantangan bagi karyawan untuk selalu belajar mengenal lebih jauh teknologi yang terus maju dan berkembang.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata stres kerja karyawan bagian Customer Care PT TELKOM Tbk Bekasi secara keseluruhan adalah 2,17. Hal ini berarti jawaban rata-rata karyawan berada pada kategori tidak setuju terhadap pernyataan-pernyataan yang mengacu pada stres kerja atau dengan kata lain tingkat stres kerja karyawan bagian Customer Care PT TELKOM Tbk Bekasi tergolong rendah. Berdasarkan 22 pernyataan mengenai stres kerja yang berasal dari sumber penyebab stres kerja, didapat nilai rata-rata terendah berada pada pernyataan nomor 11 yaitu sebesar 1,78 yang berarti stres kerja terendah karyawan berada pada poin wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai sumber penyebab stres kerja (Tabel 4).

4.4.2. Faktor-faktor Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja merupakan tolak ukur seorang karyawan, bagaimana karyawan memandang secara positif maupun secara negatif terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dari sikap karyawan yang dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam menghadapi pekerjaannya, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dan dengan sesama karyawan. Kepuasan kerja dapat dirasakan dari lingkungan dalam pekerjaan, luar pekerjaan maupun kombinasi keduanya. Karyawan pada bagian Customer Care PT TELKOM Tbk Bekasi merupakan karyawan yang mempunyai interaksi ruang lingkup kerja yang luas, dimana karyawan tidak hanya berinteraksi dengan rekan dalam kantor melainkan juga dengan para pelanggan di dalam maupun di luar kantor.

Tabel 5. Rata-rata tertimbang penilaian karyawan terhadap kepuasan kerja Bobot Nilai Indikator 1 2 3 4 5 Rata-rata Tertimbang Kesimpulan Bangga dengan tugas yang anda lakukan 0 2 1 57 13 4,11 Setuju Diberikan kesempatan untuk menyelesaikan

tugas dengan menggunakan gagasan sendiri 0 5 4 56 8 3,92 Setuju

Rata-rata Pekerjaan 4,02 Setuju

Atasan bersedia untuk memberikan petunjuk-petunjuk yang baik tentang pekerjaan yang dilakukan

1 4 1 56 11 3,99 Setuju

Atasan membuka diri untuk menerima

semua pertanyaan tentang pekerjaan 0 1 2 59 11 4,10 Setuju

Rata-rata Pengawasan 4,05 Setuju

Kerjasama yang menyenangkan sesama rekan kerja menyebabkan kerja semakin produktif

0 0 0 37 36 4,49 Setuju

Rekan kerja dalam kelompok kerja adalah

orang-orang yang dapat diandalkan 0 4 7 49 13 3,97 Setuju

Rata-rata Rekan Kerja 4,23 Setuju

Gaji yang diterima dapat memenuhi

kebutuhan 1 13 6 46 7 3,62

Kurang Setuju Gaji yang diterima berdasarkan prestasi

kerja yang dicapai 0 9 8 52 4 3,70 Setuju

Rata-rata Gaji 3,66 Setuju

Semua karyawan mempunyai peluang yang

sama untuk promosi jabatan 2 10 4 46 11 3,74 Setuju Setiap karyawan yang berprestasi pasti

dipromosikan 2 13 11 35 12 3,58

Kurang Setuju

Rata-rata Promosi 3,66 Setuju

Kenyamanan tempat bekerja 7 11 4 47 4 3,41 Kurang Setuju Tempat kerja ini merupakan tempat yang

cocok untuk karyawan 4 11 8 46 4 3,48

Kurang Setuju

Rata-rata Lingkungan Kerja 3,45 Kurang Setuju

Karyawan berprestasi diberikan

penghargaan oleh perusahaan 2 3 4 46 18 4,03 Setuju Karyawan senang bekerja pada perusahaan 0 0 6 51 16 4,14 Setuju

Rata-rata Organisasi 4,09 Setuju Rata-rata Keseluruhan Kepuasan Kerja 3,88 Setuju

Berdasarkan hasil penelitian ini, mengenai faktor-faktor kepuasan kerja karyawan bagian Customer Care PT TELKOM Tbk Bekasi adalah pekerjaan itu sendiri, pengawasan, rekan kerja, gaji, promosi, lingkungan kerja dan organisasi. Didapat beberapa kesimpulan mengenai tingkat kepuasan yang dihadapi karyawan melalui rata-rata tertimbang dari setiap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang dapat menggambarkan kondisi kepuasan kerja karyawan antara lain:

Dokumen terkait