• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta konsep (concept map) adalah ilustrasi grafis konkret yang

mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-

konsep lain pada kategori yang sama. Peta konsep disusun secara hierarki,

artinya konsep yang lebih inklusif diletakkan pada puncak peta, makin ke

bawah konsep-konsep diurutkan menjadi konsep yang kurang inklusif

(Trianto, 2009: 159). Peta konsep meminta peserta didik mensintesis atau

membuat satu diagram gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama

yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis panah ditulis level yang

membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep utama itu (Zaini,

2008:168). Mind map berbeda dengan concept map. Berdasarkan pengertian

mind map dan concept map yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa

perbedaan keduanya terletak pada isi peta (map) yang dihasilkan. Isi concept

map lebih terbatas yaitu lebih menekankan pada konsep-konsep suatu topik,

sedangkan isi mind map lebih bersifat terbuka dan tidak terbatas. Saat

pembuatmind mapsiswa bebas menuangkan pemikirannya dalam mind map

yang tentunyaterkaitdengan topik yang dibicarakan.Selain itu, dalam

pembuatannya bentuk concept mapcenderung seperti diagram menunjukan

hubungan yang digambarkan dari atas ke bawah, sedangkan dalam mind map

F. Motivasi Belajar

Motivasi belajar berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

tersebut dapat bertindak atau berbuat (B, Hamzah, 2008: 3). Motif tidak dapat

diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tindakan dan

lakukan, berupa rangsangan, dorongan, pembangkit tenaga munculnya

tingkah laku tertentu. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang

untuk melakukan aktifitas demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian,

motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk

berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam

memenuhi kebutuhannya.

Menurut Hamzah B. (2008:23) motivasi dan belajar merupakan dua hal

yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara

relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau

penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi

belajar merupakan faktor psikis yang bersifat nonintelektual. Peranannya

yang khas adalah dalam hal penumbuh gairah, merasa senang dan semangat

untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai

banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar (A. M., Sardiman, 2007:

75). Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan

keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan

belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Hakikat motivasi

belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang

belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan

besar dalam belajar.

1. Teori tentang motivasi

Para ahli mengemukakan beberapa teori tentang motivasi, yaitu:

a. Teori Humanistik

Menurut Purkey (Prayitno, 1989: 49) para ahli teori humanistik

percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi yang berasal

dari dalam diri masing-masing oleh individu sepanjang waktudan

dimanapun ia berada. Motivasi tampil dalam bentuk tingkah laku

yang merupakan keinginan dasar yang mendorong individu

mencapai berbagai pemenuhan segala kebutuhan diri sendiri, yang

paling penting untuk meningkatkan motivasi siswa menurut kaum

secara pribadi dan memungkinkan mereka menemukan sesuatu yang

berarti melalui bekerja serta menghormati atau menghargai siswa

sebagai manusia yang mempunyai potensi dan keinginan sendiri

untuk belajar.

b. Teori Behavioristik

Ahli-ahli behavioristik yakin bahwa motivasi dikontrol oleh

lingkungan. Suatu tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila

konsekuensi tingkah laku itu dapat menggetarkan emosi individu,

yaitu menjadi suka atau tidak suka. Oleh karena dalam pandangan

behavioristik motivasi dikontrol oleh kondisi lingkungan, maka

tergantung pada gurulah pengaturan lingkungan kelas sehingga

siswa-siswa termotivasi dalam belajar (Prayitno, 1989: 52).

2. Fungsi Motivasi Belajar

Fungsi motivasi dalam belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah

(2011:157) yaitu:

a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Motivasi yang berfungsi sebagai pendorong mempengaruhi

sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik

merupakan suatu kekuataan yang tak terbendung, yang kemudian

terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Di sini anak didik sudah

melakukan aktifitas belajar.

c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana

perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.

3. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Menurut De Decce dan Grawford (Djamarah, 2011: 169-170) ada

empat upaya yang dapat dilakukan guru untuk memotivasi belajar siswa.

a. Menggairahkan anak didik

Guru harus berusaha untuk menghindari hal-hal yang monoton

dan membosankan dalam kegiatan rutin sehari-hari.

b. Memberikan harapan realistis

Guru harus memelihara harapan-harapan anak didik yang

realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak

realistis.

Guru diharapkan memberikan hadiah kepada anak didik atas

keberhasilannya sehingga anak didik terdorong untuk melakukan

usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran.

d. Mengarahkan perilaku peserta didik

Guru dituntut untuk memberikan respon terhadap anak didik

yang tak terlibat langsung dalam kegiatan belajar di kelas.

4. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Menurut Sardiman A. M. (2008: 102), ada beberapa ciri motivasi

belajar yaitu:

a. Tekun menghadapi tugas

b. Ulet menghadapi kesulitan

c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah

d. Lebih senang bekerja mandiri

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin/mekanis

Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2007: 187), motivasi para

remaja ditandai oleh:

a. Harapan untuk sukses dalam memecahkan masalah

Remaja memiliki harapan untuk dapat menyelesaikan masalah

yang ia hadapi.

b. Tinjauan masa depan yang optimis dan prestasi akademis

Remaja mempunyai harapan yang positif dan optimis khususnya

c. Dorongan sosial

Remaja memiliki dorongan untuk melakukan usaha dalam

hubungannya bersama oranglain.

d. Dorongan aktifitas

Remaja terdorong untuk melakukan aktifitas.

e. Dorongan untuk merasa aman

Remaja mempunyai motif yang kuat untuk mengembangkan minat,

berdiri sendiri, mengubah status sosial dan mengembangkan emosi

yang normal.

f. Dorongan untuk mastery

Adanya dorongan untuk penguasaan.

g. Dorongan untuk dihargai

Remaja membutuhkan pengakuan dan pujian untuk menghargai

kemajuannya.

h. Dorongan untuk dimiliki

Perasaan remaja untuk hidup berkelompok dan merasa di miliki

oleh orang lain.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-

ciri seseorang memiliki motivasi belajar yaitu:

a. Tekun dalam melaksanakan tugas

b. Tidak mudah putus asa

c. Memiliki keinginan untuk belajar dan/atau berprestasi

e. Dapat bekerja atau belajar secara mandiri

f. Menyukai sesuatu yang berbeda yang menarik

g. Memiliki keberanian untuk tampil

h. Membutuhkan pengakuan dan pujian

G. Keaktifan

Keaktifan adalah proses yang mengikutsertakan siswa dalam proses

pembelajaran. Siswa harus aktif berbuat dalam kegiatan belajar mengajar

(siswa harus melakukan aktifitas). Tanpa aktifitas atau keaktifan siswa proses

belajar mengajar tidak mungkin berlangsung dengan baik (Sadirman, 2007:

97).

Menurut Paul B. Diedrich (Sadirman, 2008: 101), macam-macam

kegiatan siswa dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan oranglain.

b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,

interupsi.

c. Listening activities, sebagai contohmendengarkan: uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato.

d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket,

e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta,

diagram.

f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model reparasi, bermain, berkebun,

beternak.

g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil

keputusan.

h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

semangat, berani, tenang, gugup.

Aktifitas dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Kalau

berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan dalam pembelajaran,

maka pembelajaran akan lebih dinamis, tidak membosanan dan benar-benar

menjadi pusat aktifitas belajar yang maksimal.

H. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil usaha yang pada umumnya berkenaan

dengan aspek pengetahuan (Arifin:2009, 12). Prestasi belajar sebagai

indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik

terhadap materi tertentu. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang

bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang

kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuan masing-masing.

1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai peserta didik

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan sebagai

umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intern yaitu indikator tingkat produktivitas suatu

institusi pendidikan. Indikator ekstern yaitu indikator tingkat kesuksesan

peserta didik di masyarakat.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap peserta didik.

Prestasi belajar bermanfaat bagi umpan balik bagi guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu

melakukan diagnosis, penempatan atau bimbingan kepada peserta didik.

Seperti yang dikemukakan Cronbach (Arifin: 2009,12) bahwa kegunaan

prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain sebagai umpan balik bagi guru

dalam mengajar, untuk keperluan diagnostik, untuk keperluan bimbingan dan

penyuluhan, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau

penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk menentukan

I. Materi Pembelajaran

Lingkaran merupakan salah satu materi pembelajaran di kelas VIII

semester 2 kurikulum 2013 terkait Geometri dan Pengukuran. Kompetensi

Dasar yang ingin dicapai dalam materi lingkaran yaitu mengidentifikasi

unsur, keliling, dan luas dari lingkaran; Menentukan hubungan sudut pusat,

panjang busur, dan luas juring; Menyelesaikan permasalahan nyata yang

terkait penerapan hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring.

Peneliti mengambil materi Unsur-unsur Lingkaran (M. Adinawan :2014 &

Abdul Rahman As‟ari : 2014) sebagai materi dalam penelitian ini dengan kompetensi dasar mengidentifikasi unsur lingkaran.

Definisi Lingkaran

Lingkaran adalah himpunan semua titik pada

bidang datar yang berjarak sama terhadap suatu

titik tertentu yang disebut titik pusat. Jarak yang

sama tersebut dinamakan jari-jari. Nama lingkaran

biasanya sesuai dengan nama titik pusatnya,

sedangkan jari-jari lingkaran biasanya dilambangkan r.

1. Unsur-unsur Lingkaran

a. Unsur lingkaran berupa kurva atau garis: busur, tali busur, jari-jari,

diameter, apotema

1) Busur

Gambar 2.3 Lingkaran P

P r

Busur adalah himpunan titik-titik yang berupa kurva

lengkung yang berhimpit dengan lingkaran. Misalkan titik A dan

titik B pada lingkaran, maka busur AB adalah busur yang

menghubungkan titik A dan B, ditulis . Busur minor adalah

busur yang panjangnya kurang dari setengah lingkaran,

sedangkan busur mayor lebih panjang busurnya lebih dari

setengah lingkaran. Apabila tidak ada keterangan, maka yang

dimaksud adalah busur minor.

Ciri-ciri :

a) Berupa kurva lengkung

b) Berhimpit dengan lingkaran

c) Jika kurang dari setengah lingkaran (busur minor), jika

lebih dari setengah lingkaran (busur mayor)

2) Jari-jari

Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan titik pada

lingkaran dengan titik pusat. Panjang jari-jari lingkaran

dinyatakan dengan r. Misalkan titik M pada lingkaran P, maka

ruas garis merupakan jari-jari lingkaran. Dapat ditulis .

Gambar 2.4 Lingkaran O dengan busur minor

Gambar 2.5 Lingkaran P dengan busur mayor

Gambar 2.6 Lingkaran P dengan jari-jari

Ciri-ciri:

a) Berupa ruas garis

b) Menghubungkan titik pada lingkaran dengan titik pusat

3) Diameter

Diameter adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik

pada lingkaran dan melalui titik pusat. Misalkan titik J dan M

pada lingkaran P, titik J, P dan M segaris, maka merupakan

diameter lingkaran P. Panjang diameter dinyatakan dengan d

yang panjangnya merupakan dua kali panjang jari-jari, d = 2r.

Ciri-ciri :

a) Berupa ruas garis

b) Menghubungkan dua titik pada lingkaran

c) Melalui titik pusat lingkaran

Gambar 2.7 Lingkaran P dengan diameter

4) Tali Busur

Tali busur adalah ruas garis yang kedua titik ujungnya pada

lingkaran atau ruas garis yang menghubungkan dua titik pada

lingkaran. Misalkan titik I dan titik R merupakan dua titik pada

lingkaran P, maka merupakan tali busur lingkaran P.

Ciri-ciri:

a) Berupa ruas garis

b) Menghubungkan dua titik pada lingkaran

5) Apotema

Apotema adalah ruas garis terpendek yang menghubungkan

titik pusat dengan titik pada tali busur. Apotema selalu tegak

lurus terhadap tali busurnya. Misalkan pada lingkaran O,

merupakan apotema terhadap tali busur .

Ciri-ciri:

a) Berupa ruas garis

b) Menghubungkan titik pusat dengan satu titik di tali

busur

c) Tegak lurus dengan tali busur

Gambar 2.8 Lingkaran P dengan tali busur

b. Unsur lingkaran berupa luasan : Juring, tembereng

1) Juring

Juring adalah daerah di dalam lingkaran yang dibatasi oleh

busur dan dua jari-jari. Juring lingkaran P yang dibatasi oleh

busur , jari-jari dan dinamakan juring APB. Jika

tanpa keterangan berarti yang dimaksud adalah juring minor

(dibatasi oleh busur minor).

Ciri-ciri :

a) Berupa daerah di dalam lingkaran

b) Dibatasi oleh dua jari-jari dan satu busur lingkaran

c) Jari-jari yang membatasi memuat titik ujung busur

lingkaran

Gambar 2.9 Lingkaran O dengan Apotema

Gambar 2.10 Lingkaran O dengan juring minor AOB

Gambar 2.11 Lingkaran P dengan juring mayor JPG D

2) Tembereng

Tembereng adalah daerah dalam lingkaran yang dibatasi

oleh busur dan tali busurnya. Tembereng lingkaran P yang

dibatasi olehbusur dan tali busur dapat digambarkan

seperti gambar di bawah ini. Jika tanpa keterangan berarti yang

dimaksud adalah tembereng minor (dibatasi oleh busur minor).

Ciri-ciri:

a) Berupa daerah di dalam lingkaran

b) Dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran

c. Unsur Lingkaran Berupa Sudut : Sudut Pusat

Sudut pusat adalah sudut yang titik sudutnya di titik pusat

lingkaran. Kedua kaki sudut pusat berhimpit dengan jari-jari

lingkaran. Misalkan titik A dan B berada pada lingkaran P, maka

sudut pusat APB ( APB).

Ciri-ciri:

a) Terbentuk dari dua sinar garis (kaki sudut)

b) Kaki sudut berhimpit dengan jari-jari lingkaran

Gambar 2.12 Lingkaran O dengan tembereng minor AB

Gambar 2.13 Lingkaran P dengan tembereng mayor JG

c) Titik sudut berhimpit dengan titik pusat lingkaran

2. Hubungan antar unsur-unsur lingkaran

Berikut tabel hubungan antar unsur –unsur lingkaran (As‟ari, 2014: 68): Tabel 2.1 Hubungan Antar Unsur-Unsur Lingkaran

Unsur 1 Unsur 2 Hubungan

Diameter Jari-jari Panjang diameter adalah 2 kali panjang jari-jari Busur kecil Busur besar (Bersesuaian dengan busur kecil)

Jumlah panjang busur besar dengan busur kecil sama dengan keliling lingkaran

Busur Keliling lingkaran

Busur adalah bagian dari keliling lingkaran. Atau keliling lingkaran adalah busur terbesar Tali

busur

Diameter Diameter adalah tali busur terpanjang

Apotema Tali busur Apotema selalu tegak lurus dengan suatu tali busur

Juring Tembereng Luas tembereng sama dengan luas juring dikurangi segitiga yang sisi-sisinya adalah dua jari-jari yang membatasi juring dan tali busur pembatas temberengnya (tidak dibahas secara rinci)

Sudut pusat

Juring Luas juring sebanding dengan besar sudut pusat lingkaran (tidak dibahas secara rinci)

Sudut pusat

Busur Panjang busur sebanding dengan sudut pusat lingkaran (tidak dibahas secara rinci)

Gambar 2.14 Lingkaran O dengan Sudut pusat AOB

J. Kerangka Berpikir

Pendekatan saintifik dengan metode mind mapping merupakan

pendekatan dan metode yang sekiranya mampu memberi motivasi belajar

kepada siswa dan mampu mengaktifkan siswa sehingga dapat membuat siswa

berprestasi. Melalui pendekatan saintifik siswa diharapkan dapat aktif untuk

mencari informasi terkait materi unsur-unsur lingkaran. Pendekatan saintifik

dengan metode mind mapping diharapkan mampu membuat siswa memahami

materi, karena selain mencari tahu informasi sendiri, siswa juga menyajikan

informasi-informasi yang mereka peroleh sesuai pemetaan pikirannya.

Penyajian ide-ide pemikiran siswa dituangkan ke dalam media yang lebih

menarik dan tidak membosankan. Selain itu, metode ini dapat mengajak

siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran karena membutuhkan keaktifan

dan keterlibatan siswa dalam pembuatannya. Metode ini juga diharapkan

dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena metode ini lebih

menyenangkan danmelibatkan kreativitas siswa, khususnya dalam

menuangkan materi-materi dalam bentuk simbol, kata kunci dan/atau gambar

dalam sebuah mind map.

Metode mind mapping sesuai dengan pendekatan saintifik yang lebih

menekankan pada keaktifan siswa dan sesuai dengan beberapa teori belajar.

Langkah-langkah dalam pembuatan mind map membutuhkan kerja otak

kanan dan otak kiri, dengan kerja otak yang seimbang diharapkan mampu

memaksimalkan kemampuan siswa yang ada. Pembelajaran yang

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa saat proses

pembelajaran di kelas. Siswa diharapkan dapat lebih mengerti materi yang

diberikan karena dapat menggunakan mind map sebagai alat belajar yang

menarik. Hal-hal tersebut diharapkan dapat peneliti temukan dalam

pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan

metode mind mapping pada unsur-unsur lingkaran di kelas VIIIB SMP

46

Dokumen terkait