• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.4. PERBEDAAN VAS PADA TIAP JAM PENGAMATAN

Dari hasil analisis menggunakan uji Chi Square tidak ditemukan perbedaan yang signifikan untuk VAS dari pengamatan jam ke 1 sampai jam ke 18. Terbukti dari analisis ditemukan p value pada jam ke 1 sampai jam ke 18 tidak bermakna dengan p value >0,05 (bermakna jika p value <0,05). Namun, pada jam ke 24 ditemukan perbedaan yang signifikan untuk VAS dengan p value yang bermakna 0,014 dari kedua kelompok studi. Sebanyak 8 pasien (40%) di kelompok A berada pada VAS 2, sedangkan di kelompok B kebanyakan pasien berada pada VAS 2 yaitu sebanyak 14 orang (70%).

Tabel 4.4. Perbedaan VAS Pada Tiap Jam Pengamatan

VAS Kelompok A (n=20) Kelompok B (n=20) P T1 0 15 (75) 15 (75) 0,286a 1 1 (5) 3 (15) 2 4 (20) 2 (10) 3 0 0 T2 0 8 (40) 14 (70) 0,416a 1 8 (40) 4 (20) 2 4 (20) 2 (10) 3 0 0 T3 0 8 (40) 9 (45) 0,676a 1 8 (40) 9 (45) 2 4 (20) 2 (10) 3 0 0 T4 0 5 (25) 7 (35) 0,912a 1 11 (55) 9 (45) 2 3 (15) 3 (15) 3 1 (5) 1 (5) T6 0 5 (25) 6 (30) 0,398a 1 11 (55) 9 (45) 2 3 (15) 4 (20) 3 0 1 (5) 4 1 (5) 0 T9 0 5 (25) 6 (30) 0,398a 1 11 (55) 9 (45) 2 3 (15) 4 (20) 3 0 0 4 0 1 (5) T12 0 2 (10) 2 (10) 0,157a 1 14 (70) 10 (50) 2 3 (15) 7 (35) 3 0 0 T18 0 2 (10) 2 (10) 0,606a 1 10 (50) 6 (30) 2 7(35) 11 (55) 3 0 0 T24 0 2 (10) 1 (5) 0,014a 1 9 (45) 4 (20) 2 8 (40) 14 (70) 3 0 0 aChi square

BAB V PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan pada 40 orang pasien yang akan menjalani operasi ekstremitas bawah. Pasien dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 20 orang. Kelompok pertama atau kelompok A mendapat levobupivacaine hiperbarik 12,5 mg dan kelompok kedua atau B memperoleh bupivacaine hiperbarik 12,5 mg + Fentanyl 25 µg. Penelitian ini menggunakan dua obat anestesi lokal yang secara farmakologis memiliki karakteristik yang sama yaitu sama-sama golongan amida serta memiliki barisitas yang sama sehingga kedua obat ini layak untuk dibandingkan walaupun kelompok levobupivacaine tidak ditambahkan fentanyl.

Dari hasil penelitian ini tidak ditemukan perbedaan yang signifikan untuk rerata mula kerja obat dengan p-value >0,05 (p=0,116) dengan makna bahwa kedua obat memiliki mula kerja obat yang hampir sama pada penelitian ini. Dari hasil ini menunjukkan bahwa levobupivacaine juga dapat digunakan sebagai obat alternatif selain bupivacaine yang dinilai lebih tidak toksik terhadap jantung.

Hasil ini juga didukung oleh penelitan yang dilakukan oleh J.F. Luck, P.D.W. Fettes dan J.A.W. Wildsmith pada tahun 2008 dengan membandingkan efek klinis dari bupivacaine hiperbarik, levobupivacaine hiperbarik, dan ropivacaine hiperbarik ditemukan bahwa mula kerja obat tidak berbeda bermakna dengan (p<0.0167). Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang lainseperti Opas Vanna MD., Lamai Chumsang Bsc, Sarinra Thongmee Med. pada tahun 2006. Penelitian ini membandingkan efektivitas

klinis serta keamanan klinis antara levobupivacaine isobarik dengan bupivacaine hiperbarik dan didapati hasil mula kerja kedua obat yang hampir sama dan tidak jauh berbeda. Tetapi hasil yang berbeda justru ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Christian Glaser dkk. pada tahun 2002 membandingkan efektivitas klinis dari levobupivacaine dan bupivacaine.

Hasil yang tidak berbeda dalam hal mula kerja sensorik disebabkan karena kedua obat merupakan obat dengan golongan yang sama yaitu amida dan dengan mekanisme kerja anestesi lokal yang sama. Kebanyakan anestesi lokal mengikat pada saluran natrium secara reversibel, menghambat influks natrium pada keadaan inaktif, mencegah aktivasi saluran dan influks sementara dari natrium dalam jumlah besar akibat dari depolarisasi membran.2,20 Hal ini tidak mengganggu potensial membran saat istirahat atau ambang rangsang, tetapi akan memperlambat tingkat depolarisasi jika konsentrasi anestesi lokal makin ditingkatkan.2,20,21 Aksi potensial dan hantaran saraf tidak dimulai karena ambang rangsang tidak pernah terlewati. Anestesi lokal memiliki afinitas yang besar terhadap saluran natrium yang aktif daripada yang tidak aktif dalam keadaan istirahat.2,20,21

Bupivacaine adalah derivat mevicaine yang tiga kali lebih kuat dari asalnya. Nama kimia obat ini 1-butyl-N-[2,6-dimethylphenyl] piperidine-2-carboxamide. Bupivacaine memiliki mula kerja yang cepat 5-10 menit dengan durasi kerja analgesia 90-150 menit.2,3,16,17 Untuk mula kerja bupivacaine isobarik dan hiperbarik sebagian penelitian ada yang menyebutkan bupivacaine hiperbarik memiliki mula kerja yang cepat serta durasi kerja yang lama dibandingkan dengan isobarik dan begitu juga

sebaliknya, sebagaian penelitian yang lain mengatakan bahwa bupivacaine isobarik memiliki mula kerja yang cepat serta durasi kerja yang lama.24 Dalam hal ini mula kerja

dan durasi obat bekerja tentu dipengaruhi banyak faktor yaitu: umur, tinggi badan, CSF, barisitas, teknik penyuntikan, dan sebagainya. Karena banyak faktor yang berpengaruh sehingga mengenai mula kerja dan durasi kerja perlu penelitian lebih lanjut.

Levobupivacaine adalah obat anestesi lokal yang termasuk golongan amida (CONH-) yang memiliki atom karbon asimetrik dan isomer Levo (-).25 Levobupivacaine

merupakan alternatif menarik selain bupivacaine untuk anestesi spinal oleh karena obat ini menghasilkan subarachnoid blok dengan karakteristik sensorik dan motorik yang lebih lama dan recovery seperti bupivacaine.28 Levobupivacaine memiliki pKa 8,1. Ikatan dengan protein lebih dari 97% terutama pada asam α1 glikoprotein dibandingkan pada albumin, sedangkan ikatan protein dengan bupivacaine 95%. Hal ini berarti kurang dari 3% obat berada bebas dalam plasma.25,26 Fraksi konsentrasi yang kecil ini dapat berefek pada jaringan lain yang menyebabkan efek samping dan manifestasi toksik. Pada pasien hipoproteinemia, sindrom nefrotik, kurang kalori protein, bayi baru lahir dengan sedikit kadar protein, menyebabkan kadar obat bebas dalam plasma tinggi sehingga efek toksik terlihat pada dosis rendah.25

Walaupun levobupivacaine memiliki karakteristik farmakologi yang hampir sama dengan bupivacaine banyak penelitian pada manusia dan hewan menyebutkan bahwa levobupivacaine memiliki kapasitas protein binding yang lebih cepat sehingga toksisitasnya lebih rendah. Selain itu, afinitas levobupivacaine lebih rendah terhadap otot jantung sehingga relatif tidak toksik dibandingkan dengan bupivacaine.

Durasi kerja anestesi dibandingkan dengan menilai regresi dua segmnen. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapati bahwa levobupivacaine memiliki regresi dua segmen yang lebih lama 198,75 menit dibandingkan dengan grup bupivacaine 174,25 menit. Data ini menunjukkan durasi anestesi levobupivacaine hiperbarik 12,5 mg yang lebih lama dari bupivacaine hiperbarik 12,5 mg + fentanyl 25 µg.

Hasil yang didapat pada penelitian ini juga sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aygen dkk. pada tahun 2012 yaitu dengan membandingkan efektivitas klinis dari levobupivacaine + fentanyl dan bupivacaine + fentanyl. Penelitian ini dilakukan pada 50 pasien ASA I-II pada wanita hamil yang akan dilakukan operasi cesarean secsion. Pada penelitian Aygen ini didapati mula kerja bupivacaine lebih cepat tetapi durasi kerja justru levobupivacaine yang lebih unggul.

Dari durasi kerja analgesia obat levobupivacaine dibandingkan dengan bupivacaine dinilai dengan menggunakan VAS. Dari hasil penelitian ini tidak ditemukan perbedaan yang signifikan untuk VAS dari pengamatan jam ke 1 sampai jam ke 18. Namun, pada jam ke 24 ditemukan perbedaan yang signifikan untuk VAS dengan p-value <0,05 yaitu 0,014.

Bila ditinjau dari VAS atau durasi kerja analgesia pada penelitian ini dan jika dibandingkan dengan penelitian yang ada maka hasilnya masih bervariasi. Seperti pada penelitiaan yang dilakukan oleh Huseyin dkk. pada tahun 2009, membandingkan efektivitas klinis dari tiga dosis yang berbeda serta barisitas yang berbeda dari levobupivacaine. Dari hasil penelitian ini didapati durasi kerja analgesia jauh lebih panjang pada grup levobupivacaine yang hiperbarik. Jika penelitian Huseyin

dibandingkan dengan penelitian ini sebenarnya sama. Pada penelitian ini sama-sama membandingkan anestesi lokal yang hiperbarik dan didapati durasi kerja analgesia justru lebih panjang pada levobupivacaine yaitu pada jam ke 24.

Perbandingan yang tidak seimbang memang terlihat pada penelitian ini yaitu levobupivacaine tidak ditambahkan fentanyl sedangkan bupivacaine ditambahkan fentanyl. Sebenarnya pada peneltian ini peneliti ingin melihat keunggulan levobupivacaine tanpa penambahan fentanyl dibandingkan dengan bupivacaine yang ditambah dengan fentanyl. Ternyata terbukti bahwa levobupivacaine layak menjadi pilihan alternatif selain bupivacaine karena mula kerja tidak jauh berbeda dengan bupivacaine + fentanyl serta durasi kerja yang lebih baik pada levobupivacaine.

Masih banyak faktor yang mempengaruhi hasil penelitian, hal ini bervariasi, oleh karena untuk mula kerja dan durasi obat bekerja banyak dipengaruhi banyak faktor yaitu: umur, tinggi badan, CSF, barisitas, teknik penyuntikan, dan sebagainya. Karena banyak faktor yang berpengaruh sehingga mengenai mula kerja dan durasi kerja perlu penelitian lebih lanjut.

BAB VI

Dokumen terkait