• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian

3.2. Perencanaan Alat dan Bahan

Kebutuhan Alat dan bahan dalam pembuatan aplikasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam kebutuhan perangkat keras (Hardware) yang penulis gunakan dalam pembuatan aplikasi terdapat pada Tabel 5.

Tabel 3. Kebutuhan Perangkat Keras No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Type Laptop HP 240 G5

2 Processor Ci3 6006U @2.00 Ghz

3 Memory 12 GB DDR3

4 Disk 500GB

b. Kebutuhan Perangkat Lunak

Dalam kebutuhan perangkat Lunak (Software) yang penulis gunakan dalam pembuatan aplikasi terdapat pada Tabel 6.

22

Tabel 4. Kebutuhan Perangkat Lunak

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Android Studio

Sebagai Perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi berbasis

Android

2 Xampp Sebagai perangkat lunak dalam

pembuatan database 3 Sublime Text 3 Sebagai perangkat lunak dalam

pembuatan syntax php dan koneksi database

3.3. Metode Pengembangan Perangkat Lunak a. Prototype

Adapun pada tugas akhir penelitian yang sedang dilakukan penulis menerapkan Prototype sebagai metode pengembangan perangkat lunak karena metode proses pembuatan sistem yang dibuat secara terstruktur dan memiliki beberapa tahap-tahap yang harus dilalui pada pembuatannya namun jika tahap final dinyatakan bahwa sistem yang telah dibuat belum sempurna atau masih memilliki kekurangan, maka sistem akan dievaluasi kembali dan akan melalui proses dari awal.

penulis menerapkan Prototyping sebagai metode pengembangan sistem karena dalam proses interative yang melibatkan hubungan kerja yang dekat antara perancang dan pengguna.

Selain itu untuk memodelkan sebuah perangkat lunak dibutuhkan beberapa tahapan dalam proses pengembangannya, tahapan inilah yang akan menentukan keberhasilan dari sebuah software itu, tahapan-tahapan dalam model prototype adalah sebagai berikut :

23 a) Pengumpulan kebutuhan

Pada penelitian yang dilakukan penulis melakukan beberapa teknik pengumpulan data kebutuhan dengan one interviews. Pada Teknik One-on-one interview penulis melakukan wawancara maupun pertanyaan pada pihak lokasi penelitian mengenai proses awal cara menegakkan diagnosis satu penyakit agar dapat di implemantasikan ke dalam program yang akan penulis buat.

b) Membangun prototyping

Dalam tahap ini membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pengguna aplikasi, diantaranya contoh Interface input dan output, format, berserta fitur-fitur yang telah ditentukan.

c) Evaluasi prototyping

Dalam tahap ini evaluasi dilakukan oleh pengguna aplikasi apakah sistem yang sudah dibangun sesuai dengan sistem yang diterapkan maupun dikembangkan, jika hasil dari evaluasi pengguna sudah sesuai maka akan dilanjutkan ke pengkodean sistem jika tidak maka sistem direvisi kembali ke tahap pengumpulan kebutuhan.

d) Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini sistem yang sudah disepakati oleh pembuat maupun pengguna maka akan dilanjutkan ke bahasa pemrograman yang sesuai dengan pembuat lampirkan. Dalam penelitian ini pembuat menggunakan aplikasi android studio dalam membangun aplikasi mobile.

24 e) Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi perangkat lunak yang siap dipakai maka harus di tes terlebih dahulu sebelum digunakan.

Pengujian ini dilakukan dengan black box, pengujian testing pengguna dan lain-lain. Pada tahap ini penulis menggunakan pengujian blackbox, pada pengujian ini penulis melihat fungsi-fungsi dari aplikasi sudah berjalan sebagaimana mestinya atau perlu di perbaiki kembali.

f) Evaluasi sistem

Dalam tahap ini evaluasi dilakukan oleh pengguna aplikasi pada lokasi penelitian apakah sistem yang sudah dibangun sesuai dengan sistem yang di sepakati terlebih dahulu, jika hasil dari evaluasi pengguna sudah sesuai maka dapat dilanjutkan ke bagian penggunaan aplikasi jika tidak maka sistem direvisi kembali ke tahap pengkodean sistem untuk menganalisis dan memperbaiki kesalahan yang terjadi ataupun adanya ketidaksesuaian pada aplikasi.

g) Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pengguna siap untuk digunakan oleh semua kalangan.

h) Kebutuhan Informasi

Penulis menggunakan beberapa tahapan atau metode dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi pada penyusunan tugas akhir ini diantaranya yaitu wawancara dan studi pustaka.

25 3.4. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan beberapa tahapan atau metode dalam melakukan penelitian untuk menyusun tugas akhir tugas akhir ini, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka/daring (dikarenakan kondisi COVID-19) dan tanya jawab langsung antara pengumpul data terhadap narasumber/sumber data. Adapun penyusunan wawancara ini adalah sebagai berikut:

Tema : Diagnosis Penyakit Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia

1. Mengetahui metode yang dilakukan dokter dalam menegakkan diagnosis.

2. Mengetahui latar belakang dan lama pengabdian dokter di dunia medis 3. Mengetahui jenis-jenis gangguan sistem pencernaan yang umum diderita

oleh manusia

4. Mengetahui gejala umum yang diderita oleh pasien gangguan sistem pencernaan

5. Mengetahui cara penanganan pasien yang menderita gangguan sistem pencernaan.

Target Narasumber : dr. Nadia Zulfadhila

Waktu : Menyesuaikan waktu luang dari narasumber b. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah motode pengumpulan data yang bersumber dari buku referensi, jurnal, paper, website dan bacaan – bacaan yang ada kaitannya dengan

26

judul penelitian yang dapat menunjang pemecahan permasalahan yang didapatkan dalam penelitian. Studi Pustaka yang dilakukan beberapa bersumber dari website yang membahas tentang Kesehatan seperti: www.alodokter.com, klikdocter.com, www.halodoc.com, dll.

3.5. Analisis Kebutuhan a. Analisis Data

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan narasumber, tentang bagaimana proses dokter melakukan diagnosis dengan cara menanyakan kepada pasien tentang keluhan dan gejala yang dirasakan. Data gejala tersebut yang akan di analisis untuk dijadikan bahan kesimpulan diagnosis terhadap penyakit apa yang diderita oleh seorang pasien. Sedangkan untuk penelitian ini data yang sudah diperolah akan di list berdasarkan pengarahan dan informasi dari narasumber.

Berikut data hasil wawancara yang di presentasikan dalam bentuk tabel-tabel sebagai berikut, untuk Tabel 3 adalah data gejala, Tabel 4 adalah data penyakit.

Tabel 5. Data Gejala Penyakit

Gejala Insialisasi

1 2

Perut Mules Tinja encer, Pusing, Lemas, Dehidrasi G01 Nyeri terasa Panas di Ulu Hati, hilang nafsu makan G02

Perut Kembung G03

Cegukan G04

Mual, muntah G05

penurunan berat badan, Mudah Kenyang G06

Tinja Berwarna Hitam G07

Muntah berdarah G08

Sering Sendawa G09

27

Intoleransi Terhadap Makanan Berlemak, Asam Lambung

Naik, Nyeri di Perut G10

Sulit Bernafas G11

Anemia G12

BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu, Tinja

Kering/keras, Stres G13

Rasa gatal/sakit di area anus, Keluar lendir setelah BAB G14

Demam G15

Nyeri perut bagian kanan G16

Rasa Begah, Nyeri Tumpul di perut, Nyeri Hilang Setelah

konsumsi antasida/makan/minum G17

Sakit Kepala, Ruam Merah Pada Perut dan dada, Nyeri

otot G18

Sakit Perut menusuk dan parah saat nafas panjang, Kulit dan Putih Mata Menguning, Benjolan Diperut, Tinja

seperti tanah liat atau pucat G19

Tabel 6. Data Penyakit

Berdasarkan data yang diperoleh, maka pengetahuan yang berhasil didapat di representasikan dalam bentuk pohon keputusan (Decision tree). Dengan pohon keputusan, penulis dapat dengan mudah melihat serta mengidentifikasi hubungan antar jenis gangguan pencernaan dan gejalanya. Dari gejala gangguan pencernaan

28

inilah dapat mengelompokan gejala-gejala dengan jenis penyakit gangguan sistem pencernaan sebagaimana terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Pohon Keputusan

Dari beberapa penyakit yang akan diinput telah disusun rule berdasarkan hasil wawancara dengan pakar, dalam hal ini dokter. Berikut penyajian rule dalam proses diagosa penyakit gangguan pencernaan pada manusia pada Tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7. Desain Rule/Aturan

Rule Gejala Penyakit

R1 IF G01 is true Then P01

29

(Sembelit)

R6 IF G14 is true Then P06

(wasir) R7 IF G01 is true AND G05 is true AND G06 is true

AND G15 is true AND G16 is true

Then P07 (Apendisitis) R8

IF G02 is true AND G05 is true AND G06 is true AND G07 is true AND G08 is true AND G09 is

true AND G12 is true AND G17 is true

Then P08 (Tukak Lambung) R9 IF G01 is true AND G06 is true AND G15 is true

AND G18 is truE

Then P09 (Tipes) R10 IF G03 is true AND G05 is true AND G15 is true

AND G19 is true

Then P10 (Kolesitis)

30 3.6. Desain Sistem

a. Use case diagram

Diagram Use Case disini merupakan gambaran dari user yang menggunakan sistem dan perilaku user terhadap sistem.

Logout Aplikasi

Admin

Pasien

Login Aplilkasi

Data Gejala

Data Penyakit

Edit Data Aturan

Proses Diagnosa

Diagnosa Menurut Dugaan

Riwayat Diagnosa

Data Penyakit Detail Penyakit Hasil Diagnosa

Gambar 2. Use Case Diagram

31

Berikut tabel-tabel penjelasan dari use case diagram pada Gambar 3 diatas:

a. Pendefinisian Aktor (pengguna)

No Aktor Deskripsi

1 Admin Admin adalah orang yang bertugas untuk tambah, edit, hapus dan atur ulang data yang ada pada database aplikasi

2 Pasien Pasien adalah orang yang melakukan proses diagnosa penyakit

Tabel 8. Pendefinisian Aktor

Pada Tabel 8 diatas menjelaskan terkait aktivitas actor sesuai kategori atau level pengguna aplikasi dengan menggambarkan aktivitas apa saja yang bisa dilakuakan oleh aktor terhadap aplikasi ini.

b. Pendefinsian Use Case

No Use Case Deskripsi

1 Login Proses untuk masuk ke menu utama aplikasi dan menu utama admin

2 Input data gejala Proses tambah, hapus dan edit data gejala yang tersedia pada aplikasi

3 Input data penyakit Proses tambah, hapus dan edit data penyakit yang tersedia pada aplikasi

4 Atur ulang aturan Proses edit ulang aturan proses diagnosa penyakit, berdasarkan dari gejala penyakit 5 Proses diagnosis Proses pasien melakukan diagnosis penyakit

dengan memilih gejala yang dirasakan metode yang digunakan forward chaining 6 Diagnosa manurut dugaan Proses pasien melakukan diagnosis penyakit

dengan memilih gejala yang dirasakan metode yang digunakan backward chaining 7 Hasil Diagnosa Proses menampilkan hasil diagnosis yang

telah di proses aplikasi

8 Riwayat diagnosis Menampilkan hasil riwayat diagnosis penyakit yang dilakukan pasien

32

9 Daftar penyakit Menampilkan daftar data penyakit yang tersimpan dalam database sistem pakar 10 Detail penyakit Proses menampilkan detail deskripsi dan

solusi dari data penyakit

11 Logout Proses keluar dari sesi login aplikasi Tabel 9. Pendefinisian Use Case

Pada Tabel 9 menjelaskan terkait hasil pendefinisian aktivitas use case diagram yang terjadi pada aplikasi ini.

c. Pembuatan Use Case Skenario

Berikut hasi dari beberapa use case skenario dari masing-masing use case yang sudah di definisikan sebelumnya.

Nama Use Case: Login

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario normal

1. Memasukan username dan password

2. Memeriksa validasi data inputan

1. Memasukan username dan password

1. Memeriksa validasi data inputan sesuai database pengguna 2. Menampilkan pesan “data

username dan password” salah 3. Memasukan username dan password

yang valid

4. Memeriksa validasi data inputan sesuai database pengguna

5. Aktivitas login aplikasi ke menu utama pengguna atau menu utama admin (bagi admin)

Tabel 10. Use Case Skenario Login Aplikasi

33

Tabel 10 menjelaskan skenario aktivitas login aplikasi dengan penjabaran skenario normal yang dilakukan oleh pengguna aplikasi dan skenario alternatif jika pengguna aplikasi melakukan aktvitas diluar scenario normal.

Nama Use Case: Input Data Gejala Skenario:

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario normal

1. Memeriksa status login aplikasi 2. Memasukan data gejala berdasarkan

deskripsi kolom yang tersedia lalu pilih simpan

3. Memeriksa validasi data inputan 4. Menyimpan data gejala ke database

tabel gejala

5. Menampilkan data berhasil di simpan

Skenario Alternatif

1. Memeriksa status login aplikasi 2. Memasukan data gejala berdasarkan

deskripsi kolom yang tersedia lalu pilih simpan

3. Memeriksa validasi data inputan 4. Kembali ke daftar gejala admin 5. Memperbaiki data inputan yang valid

6. Memeriksa validasi data inputan 7. Menyimpan data gejala ke database

tabel gejala

8. Menampilkan data berhasil di simpan

Tabel 11. Use Case Input Data Gejala

Tabel 11 menjelaskan skenario aktivitas input data gejala aplikasi dengan penjabaran skenario normal yang dilakukan oleh pengguna aplikasi dan skenario alternatif jika pengguna aplikasi melakukan aktvitas diluar scenario normal.

34 Nama Use Case: Atur data gejala

Skenario:

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario normal

1. Memeriksa status login aplikasi 2. Memilih penyakit yang ingin di atur

ulang, memilih list gejala sebagai rule diagnosis

3. Memeriksa validasi data inputan 4. Menyimpan data aturan ke database

tabel aturan

5. Menampilkan data berhasil di simpan

Skenario Alternatif

1. Memeriksa status login aplikasi 2. Memilih penyakit yang ingin di atur

ulang, memilih list gejala sebagai rule diagnosis

3. Memeriksa validasi data inputan 4. Kembali ke daftar atur ulang aturan 5. Memperbaiki pilihan aturan gejala

yang valid

6. Memeriksa validasi data inputan 7. Menyimpan data aturan ke database

tabel aturan

8. Menampilkan data berhasil di simpan

Tabel 12. Use Case Skenario Atur Ulang Aturan

Tabel 12 menjelaskan skenario aktivitas atur ulang data aturan aplikasi dengan penjabaran skenario normal yang dilakukan oleh pengguna aplikasi dan skenario alternatif jika pengguna aplikasi melakukan aktvitas diluar scenario normal.

35 Nama Use Case: Proses Diagnosis

Skenario:

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Skenario normal

1. Memeriksa status login aplikasi 2. Memilih button proses diagnosa

3. Menampilkan pilihan gejala-gejala penyakit

4. Menjawab “ya” atau “tidak” untuk gejala yang dirasakan

5. Memeriksa validasi data inputan 6. Menampilkan hasil diagnosis 7. Memilih hasil diagnosis yang

berhasil terdeteksi

8. Menampilkan detail penyakit Skenario Alternatif

1. Memeriksa status login aplikasi 2. Memilih button proses diagnosa

3. Menampilkan gejala-gejala penyakit 4. Menjawab “ya” atau “tidak” untuk

gejala yang dirasakan

5. Memeriksa validasi data inputan 6. Menampilkan tulisan tidak ada

penyakit yang terdeteksi 7. Menjawab “ya” atau “tidak” untuk

gejala yang dirasakan

8. Memeriksa validasi data inputan 9. Menampilkan hasil diagnosis 10. Memilih hasil diagnosis yang

berhasil terdeteksi

11. Menampilkan detail penyakit Tabel 13. Use Case Skenario Proses Diagnosis

Tabel 13 menjelaskan skenario aktivitas proses diagnosis aplikasi dengan penjabaran skenario normal yang dilakukan oleh pengguna aplikasi dan skenario alternatif jika pengguna aplikasi melakukan aktvitas diluar scenario normal.

36 b. Desain Perangkat Lunak

1. Halaman Login

Menampilkan form pengisian input data username dan password bagi pengguna aplikasi, baik itu Admin (sebagai Administrator) maupun user (pengguna aplikasi). Jika belum memiliki akun, tersedia button “daftar” untuk melakkan proses daftar sebagai pengguna aplikasi ini.

Username (Text Edit) Password (Text Edit)

Login (Button)

Daftar (Button)

Gambar 3. Desan Halaman Login

37 2. Menu Daftar

Desain tampilan untuk menu pendaftaran bagi calon user (pengguna) untuk dapat melakukan aktivitas login pada aplikasi. Berisi inputan text edit yang dapat diisi sesuai kebutuhan data seperti nama, username, password yang nanti akan digunakan untuk dapat mengakses aplikasi

Nama Lengkap (Text Edit) User Name (Text Edit)

Password (Text Edit)

DAFTAR (Button)

LOGIN (Button)

Gambar 4. Desain Halaman Daftar

38 3. Menu Utama User Pengguna

Laman tampilan pengguna aplikasi untuk menjalankan proses diagnosis penyakit gangguan sistem pencernaan pada manusia. Ada dua pilihan metode proses diagnosis yang diberikan. Yaitu forward dan backward chaining, masing-masing bisa dijalankan sesuai kebutuhan pengguna. Terdapat juga button riwayat penyakit yang memuat history atau sejarah aktivitas diagnosis yang pernah diselesaikan oleh user, serta button daftar penyakit untuk melihat penyakit apasaja yang dapat diakses pada aplikasi ini. Terakhir terdapat menu logout untuk melakukan aktivitas keluar dari aplikasi dan diarahkan kembali ke menu login awal.

Metode Forward Chainning (Button)

Metode Backward Chainning (Button)

Riwayat Penyakit (Button) Daftar Penyakit(Button)

Logout (Button) Icon

Nama Aplikasi

Gambar 5. Desain Menu Utama Pengguna

39 4. Menu Admin

Tampilan menu Admin merupakan fasilitas bagi Admin untuk menambahkan data gejala, data penyakit dan data aturan dalam proses lengkapnya menu ini difungsikan untuk aktivitas CRUD (Create, Read, Update, Delete) baik itu gejala yang terdaftar, penyakit maupun aturan untuk proses diagnosis penyakit pada aplikasi ini.

c. Desain Basis Data

Berikut adalah gambaran desain basis data pada aplikasi sistem pakar diagnosis gangguan sistem pencernaan berbasis android dapat terlihat pada Gambar 8.

Data Gejala (Button) Data Penyakit (Button)

Data Aturan(Button) Logout (Button)

Icon

Nama Aplikasi

Gambar 6. Desain Menu Admin

40

Gambar 8. Desain Basis Data 1. Database Tabel Aturan

Pada Gambar 9 berikut merupakan struktur tabel aturan pada database aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit sistem pencernaan berbasis android.

Gambar 9. Struktur Database Tabel Aturan

Pada tabel aturan terdapat 3 data, diantaranya id_aturan, id_penyakit dan id_gejala.

2. Database Tabel Gejala

41

Pada Gambar 10 dibawah merupakan struktur tabel gejala pada database aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit sistem pencernaan berbasis android.

Gambar 10.Struktur database table gejala

Pada tabel gejala terdapat 3 data, diantaranya id_gejala, kode_gejala dan nama_gejala.

3. Database Tabel Pengguna

Pada Gambar 11 dibawah merupakan struktur tabel penggun pada database aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit sistem pencernaan berbasis android.

Gambar 11. Struktur database table pengguna

Pada tabel pengguna terdapat 5 data diantaranya id_pengguna, nama_lengkap, username, password dan level.

4. Database Tabel Penyakit

42

Pada Gambar 12 dibawah merupakan struktur tabel penyakit pada database aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit sistem pencernaan berbasis android.

Gambar 12.Struktur database table penyakit

Pada tabel penyakit terdapat 5 data dianteranya id_penyakit, kode_penyakit, nama_penyakit dan solusi.

5. Database Tabel Riwayat

Pada Gambar 13 dibawah merupakan struktur tabel riwayat pada database aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit sistem pencernaan berbasis android.

Gambar 13. Struktur database table riwayat

Pada tabel riwayat terdapat 5 data dianratanya id_riwayat, id_pengguna, tanggal, id_penyakit dan metode.

43 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait