• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PERJALANAN DINAS

3.7 Perencanaan Biaya Operasional

Sebagai langkah dalam menyusun rencana operasi dan perumusan tujuan – tujuan yang tepat dengan maksud agar mencapai tujuan yang dimaksud perusahaan perlu mempersiapkan suatu program yang merupakan bentuk upaya perusahaan. Serta dalam hal pembuatan strategi yang dibuat selama jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek. Jika tidak ada perencanaan yang baik, besar kemungkinan perusahaan gagal untuk mencapai tujuannya. Menurut Nafarin (2000 : 3) definisi Perencanaan yaitu suatu perbuatan yang dilakukan menurut kenyataan dan perasumsian tentang gambaran mengenai aktivitas yang dilakukan

di masa depan dalam meraih tujuan yang diinginkan. Menurut L Draff (2002 : 9) mengartikan Perencanaan adalah penetapan objek sebagai panduan pencapaian perusahaan di waktu yang akan datang serta pemberian tugas dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan agar dapat mencapai objek perusahaan tersebut.

Berdasarkan pengertian - pengertian tersebut penulis mengambil kesimpulan yaitu perencanaan adalah penentuan salah satu cara bekerja sebelum pekerjaan tersebut dilakukan yang dimaksud adalah membuat suatu program kerja sebelum pelaksanaan suatu kegiatan. Dalam arti lain perencanaan yaitu ketika setiap orang perlu berfikir dahulu mengenai hal yang akan dilakukannya untuk mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilakukannya, hingga tujuan yang telah di tetapkan diharap akan tercapai dengan lebih efisien dan efektif.

Perencanaan biaya operasional disebut sebagai sekumpulan ketetapan - ketetapan yang berisi hal – hal yang berkaitan dengan biaya operasional di kemudian hari. Agar dapat membuat keputusan yang lebih baik mengalami peningkatan dibuat tujuan perencanaan biaya operasional untuk memantau prokja - prokja juga penentuan – penentuan biaya operasional saat ini dan di masa depan.

Perencanaan biaya operasional mempunyai tujuan, antara lain:

1. Menolong manajemen dalam penyesuain diri terhadap transformasi lingkup perusahaan.

2. Menolong prosses penyelesaian pokok masalah.

37

3. Menolong manajer untuk mengerti seluruh gambaran operasi dengan jelas.

4. Menolong pemberian tanggung jawab dengan baik.

5. Mengajarkan beberapa perintah selama operasi.

6. Mempermudah selama melakukan kerja sama antar perusahaan.

7. Mengarahkan tujuan secara khusus, membuat rinciannya dan mudah dimengerti.

8. Mengurangi masa upaya serta dana.

3.8 Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan adalah fungsi terakhir yang harus dilaksanakan oleh manajemen. Adanya pengawasan maka dapat diketahui mengenai hasil pencapaiannya. Dengan cara melakukan perbandingan keseluruhan yang telah dilakukan dengan program kerjanya atau perencanaannya, serta memperbaiki jika terjadi kesalahan dan penyelewengan yang bisa merugikan perusahaan. Baik buruknya pengawasan dari suatu perencanaan dapat dilihat dengan melakukan pengawasan tersebut, karena pengawasan sangat berkaitan dengan perencanaan yaitu perencanaan dapat dinilai setelah melakukan pengawasan.

Definisi pengawasan sendiri menurut Terry (2000 : 10) Adalah pengukuran proses yang dijalankan dengan tujuannya, menemukan penyebab - penyebab penyelewengan serta melakukan perbaikan jika diperlukan. Penggunaan pengawasan dapat di realisasikan dengan pengukuran dan perbaikan proses dan

aktivitas perusahaan. Pengukuran dengan cara perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi. Terdapat 2 (dua) orientasi pengawasan biaya, yaitu:

1. Pengawasan biaya operasional. Ditujukan sebagai pengawasan aktivitas operasi perusahaan, pengawasan seluruh dana yang keluar dari pemrosesan barang dan jasa hingga barang tersebut laku.

2. Pengawasan akuntansi. Yaitu pengawasan yang dilaksanakan dengan aturan dan metode, juga pencatatan dengan pengamanan aktiva perusahaan yang dapat dipercaya catatan keuangannya.

Pimpinan perusahaan melakukan pengawasan biaya operasional dengan melihat aktivitas operasionalnya. Seiring dengan perkembangan perusahaan ketika objek akan tercapai, pengawasan biaya harus ditiadakan lagi karena hal tersebut adalah pemborosan. Dengan demikian pengawasan biaya harus di imbangi dengan pengawasan akuntansi.

Pengawasan akuntansi merupakan pengawasan yang mengikuti metode - metode akuntansi dan pencatatannya. Dikarenakan objek barang ditujukan kepada penggolongan biaya, hingga lebih besar perhatian ditujukan ke proses mencatat yang akan memberikan tanggung jawab biaya – biaya dan arah produksi, juga laporan ringkas mengenai hal yang berhubungan dengan pengawasan dan pelaporan statistik agar dapat diketahui kemajuan pihak yang bertanggung jawab terhadap biaya, apakah telah melakukan tugas sesuai dengan peraturan dan kebijakan perusahaan atau tidak.

39

3.9 Biaya Operasional Perjalanan Dinas Komisi C DPRD Provinsi Sumatera Utara

Biaya Operasional Perjalanan dinas termasuk kedalam pengklasifikasian biaya menurut waktu persiapannya. Anggota Komisi C DPRD ProvSU berpegang kepada PerGub (Peraturan Gubernur) dalam melaksanakan perjalanan dinas nya.

Biaya perjalanan dinas yang termasuk adalah : 1. SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) 2. Uang tiket

3. Uang Akomodasi/Penginapan 4. Uang Transportasi

5. Refresentatif

Tidak ada perhitungan khusus dalam pencatatan biaya operasional di komisi C DPRD Provinsi Sumatera Utara. Segala biaya – biaya perjalanan dinas di rekap oleh komisi lalu di serahkan ke bendahara DPRD Provinsi Sumatera Utara.

Akuntan biaya bisa menggunakan dana yang sudah di tetapkan yang disebut sebagai biaya standart untuk membantu dalam hal pengendalian biaya.

Tabel 3.1

Biaya – biaya Kunjungan Kerja Daerah Tahun 2017-2018

Sumber : Data Diolah (2020)

NO BULAN DAERAH HOTEL SPPD HARIAN REFRESENTATIF TRANSPORT TOTAL

1 Feb-17 Tebing Tinggi ~ 61.440.000 45.600.000 5.700.000 112.790.000

2 Tj. Balai 31.860.000 77.120.000 54.400.000 7.350.000 170.730.000

3 Sibolangit ~ 58.440.000 43.200.000 5.500.000 107.140.000

4 Mar-17 P. Siantar 8.600.000 25.760.000 17.600.000 4.500.000 56.460.000

5 Simalungun 45.000.000 75.520.000 54.400.000 6.600.000 181.520.000

6 Apr-17 Madina 32.100.000 71.120.000 50.400.000 9.450.000 163.070.000

7 Sibolga 20.400.000 51.840.000 36.000.000 2.000.000 127.553.300

8 Mei-17 Samosir 20.070.000 47.400.000 28.800.000 4.200.000 100.470.000

9 Jul-17 Simalungun 59.700.000 57.640.000 41.600.000 4.800.000 163.740.000

10 Okt-17 Asahan 30.600.000 74.840.000 54.400.000 7.000.000 166.840.000

11 Brastagi 79.200.000 63.280.000 41.600.000 5.700.000 189.780.000

12 Nov-17 Tebing Tinggi 29.010.000 68.440.000 51.200.000 5.000.000 153.650.000

13 Des-17 Simalungun 81.900.000 69.640.000 51.200.000 5.700.000 208.440.000

14 Batubara 12.600.000 32.130.000 21.600.000 4.200.000 67.870.000

15 Jan-18 Karo & D. Serdang 33.210.000 76.440.000 57.600.000 5.250.000 172.500.000

16 Siantar 33.210.000 77.640.000 57.600.000 6.300.000 174.750.000

17 Feb-18 Simalungun 27.180.000 62.640.000 45.600.000 5.400.000 131.520.000

18 Tapsel 36.075.000 81.840.000 60.000.000 6.400.000 189.064.900

19 Mar-18 Binjai & Langkat 8.010.000 20.440.000 12.800.000 1.750.000 43.000.000

20 Asahan 30.900.000 71.840.000 51.200.000 7.000.000 160.940.000

21 Apr-18 Labuhan Baru 28.980.000 65.840.000 47.200.000 6.300.000 148.320.000

22 Mei-19 Batubara 14.940.000 35.760.000 25.600.000 3.000.000 79.300.000

23 Dairi & Karo 26.930.000 61.664.000 44.800.000 5.100.000 138.494.000

24 Jun-18 Deli Serdang 32.940.000 76.440.000 54.400.000 5.250.000 169.030.000

25 Jul-18 Siantar 26.835.000 63.640.000 46.400.000 5.400.000 142.275.000

26 Binjai & Langkat 26.010.000 60.440.000 44.800.000 4.250.000 135.500.000

27 Agu-18 Aek Kanapan 15.300.000 34.840.000 22.400.000 4.000.000 61.240.000

28 Asahan 19.170.000 35.130.000 24.000.000 4.550.000 82.850.000

29 Sep-18 Karo 16.500.000 36.640.000 24.800.000 3.300.000 81.240.000

30 Okt-18 Karo & Dairi 16.050.000 38.840.000 25.600.000 1.350.000 87.189.900

31 Nov-18 Karo & Dairi 14.940.000 40.230.000 28.800.000 4.500.000 88.470.000

32 Balige 21.075.000 50.840.000 35.200.000 5.250.000 112.365.000

33 Des-18 Simalungun 17.500.000 47.640.000 33.600.000 5.400.000 104.160.000

34 Asahan 1.200.000 3.000.000 2.400.000 300.000 6.900.000

Total 897.995.000 1.876.394.000 1.336.800.000 167.750.000 4.279.162.100

41

Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara berpatok pada peraturan gubernur untuk biaya perjalanan dinas. Maka berapa jumlah yang dianggarkan sama besarnya dengan yang di realisasikan perorang. Dari data tabel di atas jika di uraikan maka di ketahui total biaya perjalanan dinas setiap bulan selama tahun 2017-2018 adalah sebagai berikut :

1. Februari 2017

7. November 2017

Tebing Tinggi sebesar Rp153.650.000,- 8. Desember 2017

Simalungun sebesar Rp208440.000,- Batubara sebesar Rp67.870.000,- 9. Januari 2018

Karo & Deli Serdang sebesar Rp172.500.000,- Siantar sebesar Rp174.750.000,-

10. Februari 2018

Simalungun sebesar Rp131.520.000,- Tapanuli Selatan sebesar Rp189.064.900,- 11. Maret 2018

Binjai & Langkat sebesar Rp43.000.000,- Asahan sebesar Rp160.940.000,-

12. April 2018

Labuhan Baru sebesar Rp148.320.000,- 13. Mei 2018

Batubara sebesar Rp79.300.000 Dairi & Karo sebesar Rp138.494.000,- 14. Juni 2018

Deli Serdang sebesar Rp169.030.000,-

43

15. Juli 2018

Siantar sebesar Rp142.275.000,-

Binjai & Langkat sebesar Rp135.500.000,- 16. Agustus 2018

Aek Kanapan sebesar Rp61.240.000,- Asahan sebesar Rp82.850.000,- 17. September 2018

Karo sebesar Rp81.240.000,- 18. Oktober 2018

Karo & Dairi sebesar Rp87.189.900,- 19. November 2018

Karo & Dairi sebesar Rp88.470.000,- Balige sebesar Rp112.365.000,- 20. Desember 2018

Simalungun sebesar Rp104.160.000,- Asahan sebesar Rp6.900.000,-

Tabel 3.2

Biaya Tiket Tahun 2017 - 2018

NO URAIAN 2017 2018 TOTAL

1. TIKET 518.418.100 627.054.000 1.145.472.100

Sumber : Data Diolah (2020)

Bagi perjalanan dinas ke luar daerah yang menggunakan transportasi udara (pesawat) akan mendapat uang tiket pesawat untuk pergi-pulang. Menurut tabel di atas akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Sepanjang tahun 2017 dikeluarkan biaya tiket sebesar Rp518.418.100,- 2. Sepanjang tahun 2018 dikeluarkan biaya tiket sebesar Rp627.054.000,- 3. Sepanjang tahun 2017 dan 2018 di ketahui total biaya tiket adalah sebesar

Rp1.145.472.100,-

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Menurut uraian yang sudah di jabarkan di bab - bab sebelumnya, pada bab ini penulis telah membuat kesimpulan sebagai berikut :

DPRD Provinsi Sumatera Utara mengikuti Peraturan Gubernur dalam pengeluaran biaya perjalanan dinas. Sumber anggaran yang diperoleh Komisi C DPRD Provsu semuanya bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dan penggunaan dananya digunakan untuk melakukan kunjungan kerja perjalanan dinas baik ke daerah maupun ke luar daerah. Biaya perjalanan dinas yang di keluarkan anggaran nya yaitu SPPD, tiket, hotel/akomodasi, transport dan refresentatif. Dan setelah data yang diperoleh penulis diolah kembali diketahui sepanjang tahun 2017-2018 total biaya perjalanan dinas anggota komisi c terhitung sebesar Rp4.279.162.100,- dan total biaya tiket adalah sebesar Rp1.145.472.100,-.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat di sampaikan penulis adalah sebagai berikut :

1. DPRD Provinsi Sumatera Utara harus memperbaiki program kerja agar instansi tersebut dapat menggunakan anggaran yang di berikan secara lebih efektif dan struktur keuangan perusahaan dapat di analisis.

2. Komisi C DPRD Provinsi Sumatera Utara harus lebih memperhatikan pengarsipan data rekapitulasi biaya-biaya perjalanan dinas agar lebih tertata sehingga memudahkan pencarian jika di butuhkan.

3. Komisi C DPRD Provinsi Sumatera Utara harus tetap mempertahankan kinerja agar realisasi anggaran untuk tahun-tahun berikutnya tetap terealisasi dengan baik seperti tahun-tahun sebelumnya.

4. Sebaiknya anggaran yang di berikan di pergunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat sehingga anggaran yang dikeluarkan dapat mencapai tujuannya.

DAFTAR PUSTAKA

Aristo, M Isyraqi. 2014. Analisa Biaya Operasional Pada AJB BumiPutera.

Tugas Akhir. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Carter, William K. 2005. Cost Accounting. Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.

Fess, Warren Reeve. 2005. Accounting. Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Edisi bahasa Indonesia, Buku Dua, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

https://dprd-sumutprov.go.id/index.php/sejarah/20 April 2020/19.35

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1790/5/128330208_FILE5.pdf/2 Juni 2020/20.05

Laporan Biaya-Biaya Kunjungan Kerja Komisi C DPRD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 sampai 2018.

Dokumen terkait