• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang diatas maka perumusan masalah dari tulisan ini adalah :

“Bagaimana rincian biaya operasional perjalanan dinas anggota komisi C sepanjang tahun 2017 dan 2018 ?”

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3 Tujuan penelitian :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rincian biaya operasional perjalanan dinas komisi C sepanjang tahun 2017 dan 2018.

1.4 Manfaat penelitian :

1. Bagi penulis, dapat meningkatkan pengetahuan spesifik mengenai biaya operasional perjalanan dinas.

2. Bagi komisi c, dapat menjadi wadah penilaian keberhasilan dan ketepatan dalam penggunaan anggaran biaya perjalanan dinas yang di berikan serta mendapat pengarahan untuk kinerja yang lebih baik.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan bahan perbandingan penelitian berikutnya.

1.5 Jadwal Kegiatan

Lokasi penelitian : Kantor bagian Komisi C DPRD Provinsi Sumatera Utara.

Tabel dibawah ini menjelaskan jadwal penelitian yang dilakukan :

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO. KEGIATAN

APRIL JUNI

MINGGU KE MINGGU KE I II III IV I II III 1 Pengesahan penulisan Tugas

Akhir

Tugas akhir ini dibagi menjadi empat bab, agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis serta tidak menimbulkan pemahaman yang lain di setiap bab terdiri dari sub - sub bab yang bertepatan dengan kepentingannya. Singkatnya isi pokok pembahasan setiap bab adalah sebagai berikut :

5

BAB I :PENDAHULUAN

pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal kegiatan, dan sistematika penelitian.

BAB II : DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA

Pada bab ini penulis memaparkan mengenai deskripsi umum instansi mencakup; sejarah singkat, visi, misi dan tujuan struktur organisasi, job descriptikan, jaringan usaha, kinerja usaha dan rencana kegiatan.

BAB III : ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PERJALANAN DINAS

ANGGOTA KOMISI C DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA Pada bab ini seluruh data yang diperoleh dari penelitian di komisi c akan di analisis oleh penulis. Penelitian berlandaskan teori yang diiringi evaluasi hasil analisis yang di hamparkan, yaitu tentang pengertian Biaya Operasional, Klasifikasi Biaya Operasional, Biaya Operasional dalam instansi pemerintah, Biaya, pengertian Akuntansi Biaya, Biaya Operasional Perjalanan Dinas Komisi C DPRD ProvSu, Analisis Biaya Operasional Perjalanan Dinas Anggota Komisi C DPRD ProvSu.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, setelah menganalisis data yang tersedia penulis menyimpulkan hasil penelitian yang di dapat serta memberikan saran yang dirasa perlu di sampaikan sebagai penyempurnaan di masa yang akan datang bagi instansi yang bersangkutan.

BAB II

DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA

2.1. Sejarah singkat

Lahirnya DPRD Provinsi Sumatera Utara

Menurut UU No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948 pertama kalinya didirikan Provinsi Sumatera Utara, daerah ini menaungi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli Utara.

Kemudian berdasarkan catatan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 19 Tahun 1973 menetapkan tertanggal 13 Agustus sebagai Hari Jadi Provinsi Sumatera Utara. Sebelumnya menurut catatan penetapan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ) Sumatera Utara merupakan sebuah Provinsi dan daerah tata kelola tanggal 19 Agustus 1945.

Sebagaimana halnya di Pulau Jawa, tertanggal 12 April 1956 No 2 / MGS yang kandungannya sinkron dengan Undang – Undang No 1 Tahun 1945 melalui Maklumat Gubernur Sumatera Utara mengatur posisi Komite Nasional Daerah yang perlahan - lahan didirikan.

Dalam arahan Gubernur Sumatera Utara diatur bahwa Komite Nasional Daerah didirikan di Provinsi dan Keresidenan, hingga kini Provinsi dan Keresidenan itu menjadi kedaulatan. Dan seluruh wilayah - wilayah tersebut mempunyai Dewan Perwakilan Rakyat yang mengurus rumah tangganya sendiri.

Terdapat 5 orang anggota Dewan yang aktif berdinas melaksanakan pemerintahan sehari – hari dan pimpinan daerah menjadi ketua juga merangkap anggota, yang membentuk suatu Badan Eksekutif. Berlandaskan arahan tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Sumatera Utara sebanyak 100 orang yang mewakilkan 100.000 masyarakat.

Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Utara menurut cabang administratif terbagi menjadi cabang Provinsi dalam kongresnya pada tanggal 17 s/d 19 April 1946 di Bukit Tinggi, yaitu :

Cabang Provinsi Sumatera Utara yang menaungi Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli.

Cabang Provinsi Sumatera Selatan menaungi Keresidenan Bangka, Belitung, Lampung dan Palembang.

Cabang Provinsi Sumatera Tengah menaungi Keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

Setiap Keresidenan dan fungsi pemerintahan yang ada di daerahnya dipimpin oleh Gubernur Muda yang beraksi sebagai pimpinan dari cabang provinsi. Disebutkan bahwa pemerintah provinsi disinkronkan dengan pemerintahan pusat, tertanggal 30 Agustus 1946 pemerintahan Sumatera Utara dilaksanakan selaras dengan Maklumat Gubernur Sumatera Utara.

Dinyatakan dengan tegas bahwa Provinsi Sumatera Utara digerakkan oleh Gubernur dan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan

9

Eksekutif, pernyataan tersebut telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 1974.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 1974 menyatakan yang menjadi wilayah kedaulatan di Sumatera adalah Keresidenan dan wilayah – wilayah yang diatur sebagai wilayah kedaulatan, serta Pemerintah Wilayah Sumatera Utara berasosiasi langsung dengan Pemerintah Pusat dan berada di bawah naungan Menteri – Menteri.

Sebagai suatu wilayah administratif yang pada prakteknya mengurus rumah tangganya masing – masing terus di lakukan oleh Kepemimpinan Gubernur Muda di setiap cabang Provinsi, hingga provinsi Sumatera Utara seakan - akan terdiri dari 3 Provinsi.

Menyadari hal tersebut Pemerintah Pusat kemudian menerbitkankan UU No 10/ 1948 tentang pemisahan Sumatera menjadi 3 Provinsi, yaitu :

1. Provinsi Sumatera Utara 2. Provinsi sumatera Selatan 3. Provinsi Sumatera Tengah

Pertama kalinya dipilih anggota DPRD Tingkat I Sumatera Utara Pada tanggal 13 Desember 1948 yang berlokasi di Tapak Tuan, pesertanya berasal dari masing – masing cabang Provinsi terdahulu.

Berdasarkan Undang – Undang No. 24/1956 didirikanlah Provinsi Aceh disisa Keresidenan Aceh, dengan begitu Provinsi Sumatera Utara secara langsung terpisah dari Keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli.

Peraturan Pemerintah No 42/1948 sebagai pengganti Undang – Undang No. 10/1974 tertanggal 15 April 1948, mengenai penunjukan Komisariat Pemerintahan Pusat di Sumatera yang sebelumnya sudah terlaksana, oleh karna itu komisariat tersebut melaksanakan kewajiban Gubernur Sumatera sehingga kewajiban – kewajiban itu tersampaikan kepada eksekutifnya. Mr. Teuku M Hasan memimpin Komisariat Pusat di Sumatera yang bertempat di Bukit Tinggi.

Profil DPRD Provinsi Sumatera Utara

Organisasi perwakilan rakyat daerah yang mempunyai posisi sebagai bagian pelaksana Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (disingkat DPRD Sumut). DPRD Sumut dipimpin oleh 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang bersumber dari partai politik yang mendapat kuantitas suara serta kursi paling banyak. Anggota saat ini adalah berdasarkan pemilihan umum tahun 2019.

Pelantikannya dilakukan tanggal 16 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Cicut Setyarso, yang bertempat di Gedung Paripurna DPRD Provinsi Sumatera Utara. Struktur keanggotaan DPRD Sumut periode 2019-2024 yaitu sebanyak 11 partai politik dan PDI Perjuangan merupakan partai politik yang memiliki kuantitas kursi tertinggi yaitu sebanyak 19 kursi diikuti oleh

11

Golkar dan Gerindra yang masing – masing mendapat 15 kursi. Saat pemilihan umum tahun 2014, DPRD Sumut memposisikan wakilnya sebanyak 100 orang yang berada di sembilan fraksi, dengan mayoritas perolehan suara didapat oleh Partai Golkar.

Jenis : Unikameral

Jangka Waktu : 5 Tahun

Dibentuk : 13 Desember 1948 Tahap pertama : 16 September 2019

Lokasi Kongres : Jalan Imam Bonjol No. 5, Medan 20212, Sumatera Utara, Indonesia

Situs Web : dprd-sumutprov.go.id

Pimpinan

Ketua : Baskami Ginting ( Sejak 28 Oktober 2019) Wakil Ketua I : Harun Mustafa ( Sejak 28 Oktober 2019)

Wakil Ketua II : Yasyir Ridho ( Sejak 28 Oktober 2019)

Wakil Ketua III : Rahmansyah Sibarani ( Sejak 28 Oktober 2019)

Wakil Ketua IV : Salman Alfarisi ( Sejak 28 Oktober 2019)

Komposisi

Anggota : 100

Partai & Kursi : PKB (2),Partai Gerindra (15),PDI-P (19), Partai

Golkar(15), Partai Nasdem (12), PKS (11), Perindo (1), PPP (2), PAN (8), Partai Hanura (6), Partai Demokrat (9)

Pemilihan

Sistem Pemilihan : Alamiah – Terekspos Pemilihan Penutup : 17 April 2019

Pemilihan Selanjutnya: 17 April 2024

2.2. Fungsi, Visi dan Misi DPRD Sumut

Fungsi

Tiga fungsi DPRD , sebagai berikut :

1. Legislasi, berhubungan terhadap penyusunan peraturan daerah 2. Anggaran, otoritas terhadap perihal anggaran daerah (APBD)

3. Pengawasan, otoritas mengawasi pemberlakuan peraturan daerah serta peraturan lainnya juga kebijakan pemerintah daerah.

Visi dan Misi Visi

" Sumatera Utara Yang Maju, Aman dan Bermartabat "

Misi

1. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Kehidupan

13

rumah yang layak, pendidikan yang baik, kesehatan yang prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta harga-harga yang terjangkau.

2. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Politik dengan adanya pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintah yang baik, adil, terpercaya, politik yang beretika, masyarakat yang berwawasan kebangsaan, dan memiliki kohesi sosial yang kuat serta harmonis.

3. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pendidikan karena masyarakatnya yang terpelajar, berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya saing, dan mandiri.

4. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang

Bermartabat Dalam Pergaulan karena terbebas dari judi, narkoba, prostitusi, dan penyeludupan, sehingga menjadi teladan di Asia Tenggara dan Dunia.

5. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang

Bermartabat Dalam Lingkungan karena ekologinya yang terjaga, alamnya yang bersih dan indah, penduduknya yang ramah, berbudaya, berperikemanusiaan, dan beradab.

Sesuai Visi dan Misi di atas, telah ditetapkan juga Prioritas Pembangunan yang difokuskan kepada :

1. Kenaikan peluang kerja dan berusaha lewat pembukaan lapangan pekerjaan.

2. Kenaikan dan memudahkan akses pendidikan.

3. Kenaikan dalam hal pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berwawasan ekosistem.

4. Kenaikan dalam hal menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.

5. Kenaikan dalam hal mengupayakan daya saing dari sektor agraris dan pariwisata.

2.3. Logo dan Makna

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Motto : Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya Elemen : Terdiri dari perisai berbentuk jantung, padi dan kapas, pelabuhan, pabrik dan bukit barisan berpucuk lima. Di tengah perisai terdapat gambar seorang petani yang menanam padi, dikelilingi sawit, karet, ikan, daun tembakau.

Arti Lambang : Perisai yang digantung dengan rantai pada kepalan tangan berarti gairah dalam mewujudkan impian rakyat Sumatra utara. Tujuh belas

15

kuntum kapas dan empat puluh lima butir padi merupakan simbol yang bermakna hari kemerdekaan RI. Bukit Barisan mempunyai arti susunan kemasyarakatan yang luhur, bergelora kesatuan serta gotong-royong.

2.4. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 2.2. Struktur Sekretariat DPRD Provinsi Sumut

2.5. Job Description

1. Sekretaris Dewan

Sekretaris Dewan (Sekwan) memiliki tanggung jawab dalam mengelola terkait administrasi, subdivisi umum, persidangan dan risalah, keprotokolan,

perbendaharaan, hukum dan perundang-undangan serta informasi agar dapat memanggul pelaksanaan kewajiban dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, juga menyediakan dan mengkoordinasikan para pekerja yang dibutuhkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selaras dengan kemampuan dan kebutuhan.

Sekretaris Dewan mengadakan fungsi sebagai berikut dalam melakukan kewajiban tersebut :

a) Pengadaan administrasi kesekretariatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

b) Pengadaan administrasi keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

c) Pemenuhan dan pengorganisasian Pekerja yang dibutuhkan seluruh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Sekretaris Dewan (Sekwan) juga dibantu beberapa pihak dalam melaksanakan tugas dan sebagainya :

1) Kepala Bagian Umum.

2) Kepala Bagian Keuangan.

3) Kepala Bagian Persidangan dan Risalah.

4) Kepala Bagian Informasi dan Protokol.

5) Kepala Bagian Hukum dan Perundang-undangan.

2. Bagian Umum

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Dewan dibantu oleh bagian umum. Bidang yang menjadi tanggung jawab bagian umum antara lain, perlengkapan dan pendistribusian, ketatausahaan, juga rumah tangga dan

17

perawatan. Dalam pelaksanaan tugas di bidang – bidang tersebut, Bagian Umum mengadakankan fungsi :

a. Pengadaaan administrasi perihal masalah tata usaha dan rumah tangga DPRD Provinsi Sumatera Utara.

b. Pengadaan pendistribusian barang dan jasa.

c. Pengadaan pengurusan barang dan jasa agar sesuai dengan standar.

d. Pengadaan pendistribusian serta pemaparan berkas pengurusan benda inventaris.

e. Pengadaan barang habis pakai dan manufaktur kebutuhan barang dan jasa.

f. Pengadaan penelitian berkas untuk menyempurnakan dan menyusun kebijakan perihal tata usaha dan rumah tangga.

g. Pengadaan pemberian fasilitas radas rapat untuk DPRD begitupun Sekwan.

h. Pengadaan pengolahan barang habis pakai sesuai peraturan yang berlaku.

3. Bagian Persidangan dan Risalah

Untuk menolong Sekretaris Dewan perihal menjalankankan segala tugas di bidang pelaksanaan persidangan dan rapat - rapat Dewan ditugaskan kepada bagian Persidangan dan Risalah. Bagian Persidangan dan Risalah

menyelenggarakan fungsi untuk menjalankan kewajiban yang disebutkan di atas :

a) Penyelenggaraan tinjauan berkas sebagai bentuk akhir pengerjaan dan perumusan aturan - aturan.

b) Penyelenggaraan ancang - ancang persidangan DPRD.

c) Penyelenggaran penyusunan risalah.

d) Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Rapat Ketua Dewan bersama Ketua Fraksi.

e) Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Rapat Ketua Dewan bersama Ketua Komisi DPRD.

f) Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Rapat Ketua Dewan bersama perangkat anggota Dewan lainnya.

g) Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Rapat Paripurna DPRD.

h) Penyelenggaraan pembuatan kertas informasi laporan acara, keterangan acara dan note ringkas risalah rapat-rapat dan pengamatan DPRD.

4. Bagian Keuangan

Bagian yang ditugaskan agar membantu Sekwan menjalankan tugas dan pembuatan, kelengkapan serta manifestasi kebijakan di bidang budget, konfirmasi dan inventarisasi DPRD besarta Sekretariat DPRD Provsu. Agar dapat melakukan kewajiban yang telah di sebutkan di atas, bagian keuangan melaksanakan fungsi:

a. Pelaksanaan, penyelesaian dan pembuatan lisensi serta standar pengolahan budgeting, realisasi anggaran dan pembukuan juga dilakukan pengecekan

keakuratannya.

b. Pelaksanaan, merangkai dan mengkoordinasikan daftar kegiatan anggaran yang digunakan selama kegiatan perumusan menjalankan APBD dan

19

c. Pelaksanaan bagian umum keuangan.

d. Pelaksanaan perlakuan kelola data keuangan DPRD dan Sekretaris DPRD.

e. Pelaksanaan kewajiban lain yang telah ditugaskan oleh Sekretaris DPRD selaras dengan kewajiban utama dan fungsi juga bertanggung jawab atas perkerjaan - pekerjaannya kepada Sekretaris DPRD

f. Pelaksanaan dalam pemberian kritik dan saran kepada Sekretaris DPRD yang cocok dengan jurusan tugasnya.

Kepala Bagian Keuangan juga memiliki keterangan mengenai tugas dan fungsi yang telah di sebutkan di atas, antara lain :

1. Penyelenggarakan kelola keuangan DPRD dan Sekretaris DPRD.

2. Penyelenggarakan rencana pembuatan anggaran DPRD dan Sekretaris DPRD.

3. Penyelenggarakan perampungan berkas guna menyempurnakan dan menyusun peraturan, standar dan pengelolaan perkiraan pengecekan penelitian realisasi yang di inginkan serta pendataannya.

4. Penyelenggarakan pemeriksaan pelaksanaan perkiraan biaya berlandaskan realisasi pemasukan ataupun pengeluaran.

5. Bagian Hukum dan Perundang-undangan

Bagian Hukum dan Perundang-undangan bertugas untuk menolong Sekretaris Dewan dalam pelaksanakan pekerjaan pemerintahan dibidang intervensi hukum dan perundang - undangan yang berhubungan dengan

kewajiban, hak serta otoritas Dewan. Dalam pelaksanaan kewajibannya seperti diatas, Bagian Hukum dan Perundang-undangan melaksanakan sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan fasilitas serta mengkoordinasi hukum materi perundang – undangan.

b. Menyelenggarakan agenda putusan Dewan Pimpinan Dewan ataupun produk hukum dan perundang-undangan.

c. Menyelenggarakan seluruh hal mengenai ulasan agenda perda (peraturan daerah) dan pengesahannya.

d. Menyelenggarakan pengolahan informasi pembahasan dan pengumpulan serta penilaian hukum dan perundang-undangan yang sehubungan dengan kewajiban Dewan.

e. Menyelenggarakan reklamasi berkas berupa peraturan perundang – undangan sehubungan dengan tugas dewan.

f. Menyelenggarakan penyediaan berkas berupa peraturan perundang – undangan agar dapat melancarkan tugas para pimpinan.

6. Bagian Informasi dan Protokol

Membantu Sekretaris Dewan perihal mengerjakan tugas pemerintah di bagian informasi, menyelenggarakan masalah aturan jalinan antar instansi dan intervensi masyarakat juga pendapatnya merupakan tugas bagian Informasi dan Protokol. Dalam pelaksanaan tugas seperti yang dijelaskan diatas, Bagian

21

a. Menyelenggarakan reklamasi dan kategorisasi data untuk menyempurnakan dan menyusun program yang sepadan dengan standarnya.

b. Menyelenggarakan penyediaan data sebagai penyediaan dan transmisi informasi.

c. Menyelenggarakan pertolongan dan reklamasi data aktivitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disesuaikan dengan ketentuan, standar dan kebijakan yang berlaku.

d. Menyelenggarakan diseminasi informasi tentang aktivitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disesuaikan dengan ketentuan, standar dan kebijakan yang berlaku.

e. Menyelenggarakan pengoperasian kewajiban lain dari Sekretaris Dewan disesuaikan dengan bagiannya.

f. Menyelenggarakan pemberian kritik dan saran yang membangun Sekretaris Dewan disesuaikan dengan bagiannya.

g. Menyelenggarakan melaporkan jalannya tugas kepada Sekretaris Dewan dengan standar yang sesuai.

h. Menyelenggarakan tanggung jawab terhadap tugasnya kepada Sekretaris Dewan dengan standar yang sesuai

.

2.6. Jaringan Usaha Kegiatan

DPR SUMUT sesuai sub administratif terbagi dalam sub provinsi, antara lain :

1. Sub Provinsi Sumatera Selatan meliputi Keresidenan Bangka, Belitung, Palembang dan Lampung.

2. Sub Provinsi Sumatera Tengah meliputi Keresidenan Sumatera Barat, Riau dan Jambi.

3. Sub Provinsi Sumatera Utara yang meliputi Keresidenan Aceh, Tapanuli dan Sumatera Timur.

2.7 Kinerja Usaha Terkini

Butuh waktu bagi setiap instansi yang memiliki visi dan misi dalam menjalankan aktivitasnya agar dapat mencapai tujuan instansi, sama halnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, terus berupaya agar maksud sebagai perwakilan dari rakyat bisa tercapai. Tentunya dalam mewujudkannya tidaak mudah, sangat membutuhkan kerja keras yang besar, kedisiplinan, dan loyalitas selama bekerja.

Tentunya dibutuhkan usaha yang besar dan kinerja yang tepat dan bermutu untuk mendapat hasil yang terbaik. Maka progres usaha terbaru instansi yang telah berjalan di bagian Sekretariat DPRD Provsu adalah Meningkatkan Pendapatan Daerah, Meningkatkan Penataan Pengelolaan barang milik Daerah, Mengoptimalkan Pengelolaan Keuangan Provinsi Sumatera Utara, Melihat sampai

23

Provsu, perumusan strategi DPRD Provsu juga sebagai wadah agar bisa dengan benar – benar mengetahui yang harus dilakukan seluruh anggota organisasi DPRD Provsu yaitu dengan menimbang segenap sumber daya yang ada. Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat DPRD Provsu adalah Menyusun Laporan Keuangan yang Berkualitas, Meningkatnya Kemandirian Keuangan Daerah, Meningkatnya Pelaksanaan Pengelolaan Anggaran dan Belanja Daerah.

2.8. Rencana Kegiatan

A. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Menyediakan jasa surat menyurat.

2. Menyediakan jasa komunikasi, sumber daya utilitas.

3. Menyediakan jasabarang habis pakai dan peralatan kantor.

4. Menyediakan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS.

5. Menyediakan jasa jaminan barang milik daerah.

6. Menyediakan jasa perizinan kepemilikan mobil dinas.

7. Menyediakan jasa kebersihan kantor.

8. Menyediakan jasa reparasi perangkat kerja.

9. Menyediakan ATK (Alat Tulis Kantor).

10. Menyediakan barang cetakan dan penggandaan.

11. Menyediakan komponen instalasi listrik/pencahayaan gedung kantor.

12. Menyediakan peralatan rumah tangga.

13. Menyediakan buku/koran dan peraturan perundang-undangan.

14. Menyediakan snack ringan dan air mineral.

15. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.

16. Menyediakan satuan pengamanan.

17. Rapat - rapat konsultasi dan koordinasi di dalam daerah.

18. Menyediakan jasa mengkaji laporan.

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Penyediaan mobil dinas.

2. Penyediaan barang habis pakai bangunan kantor.

3. Penyediaan peralatan bangunan kantor.

4. Perawatan teratur rumah jabatan.

5. Perawatan teratur gedung kantor.

6. Perawatan teratur kendaraan dinas/operasional.

7. Perawatan teratur perlengkapan gedung kantor.

8. Perawatan teratur peralatan bangunan kantor.

9. Reparasi sedang / berat bangunan kantor.

C. Program Peningkatan Pelaksanaan Anggaran Daerah

1. Fasilitas PPKK dalam Pelaksanaan Anggaran Daerah 2. Pengendalian Anggaran Daerah

3. Monitoring dan Asisten Penyusunan APBD

4. Optimalisasi Dana Proyek Pemerintah Daerah Desentralisasi (P2D2)

25

5. Penyusunan KUA dan PPAS

6. Sosialisasi Penganggaran Dan Pemanfaatan APBD

D. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1. Penataan pelaporan keuangan akhir tahun 2. Penataan RKA, DPA, APBD dan LPH

3. Penataan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, TAPKIN, RENJA, RKPD, LPPD, LKPJ SKPD

E. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

1. Penulisan agenda peraturan mengenai pertanggung jawaban realisasi APBD

2. Peningkatan manajemen aset/barang daerah

3. Penggalakan dan perluasan sumber - sumber pendapatan daerah 4. Penyusunan Regulasi mengenai Pajak dan Retribusi Daerah 5. Penggalakan Penerimaan PBB

6. Penyusunan Laporan Aset Daerah

7. Penyusunan Rencana Kebutuhan Dan Rencana Pemeliharaan Barang Milik Daerah

8. Pengelola Jaringan dan Sistem Informasi Keuangan Daerah 9. Pengelolaan Simda Pendapatan

10. Monitoring Pelaksanaan Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah

11. Pendampingan SKPK Dalam Penyusunan Laporan Keuangan 12. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Triwulan

13. Penyediaan Jasa Administrasi Pajak Dan Retribusi

BAB III

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PERJALANAN DINAS ANGGOTA KOMISI C DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA

3.1 Definisi Biaya Operasional

Memulai menjalankan kegiatan bisnis akan lebih baik jika dapat mengerti dan mau lebih mempelajari bagian terpenting dalam bisnis merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan. Bagian terpenting tersebut yaitu biaya yang di perlukan dalam bisnis agar dapat berlangsung optimal, biaya yang dimaksud adalah biaya operasional.

Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005:45) “Beban yaitu keseluruhan harta yang dikeluarkan atau jasa yang di pergunakan di dalam tahap - tahap mendapatkan revenue sedang biaya yaitu kas keluar (kewajiban pembayaran kas di waktu yang akan datang) dengan maksud mendapatkan revenue”.

Menurut Erlina (2002:1) “Biaya yaitu jumlah pengeluaran ekonomis yang dikorbankan dengan tujuan menghasilkan barang dan jasa sedang arti Beban adalah jumlah pengeluaran yang dibutuhkan ataupun dikeluarkan supaya dapat terealisasi hasilnya, selain menghasilkan barang dan jasa ataupun proses produksi.

Berkaitan juga dengan pendapatan pada tahun yang berjalan.”

Dari beberapa pengertian biaya tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwasannya biaya adalah seluruh jumlah pengeluaran ekonomis yang mesti dikeluarkan agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Dari pengertian tersebut

dapat kita ketahui seberapa penting biaya dalam kegiatan bisnis agar terus berjalan optimal. Sama halnya dengan anggota komisi C DPRD Provinsi Sumatera Utara baru dapat menjalankan aktivitasnya setelah mengeluarkan biaya sebelumnya, yang mana harus dilakukan pengorbanan ekonomis agar tujuan dapat tercapai sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

Singkatnya, seluruh biaya yang berkaitan selama menjalankan dan mengoperasikan bisnis adalah biaya operasional itu sendiri. Biaya ini seringkali juga disebut sebagai biaya untuk mengoperasikan alat, mesin ataupun peralatan.

Dikarenakan biasanya biaya ini dikeluarkan untuk kegiatan bisnis sehari – hari, jadi biaya ini merupakan sumber daya dalam mempertahankan jalannya bisnis.

Tentu biaya-biaya operasional ini juga ada dalam laporan laba rugi.

Ada dua jenis organisasi/perusahaan yaitu:

1. Perusahaan Laba merupakan bentuk perusahaan yang mempunyai tujuan agar dapat menghasilkan keuntungan melalui operasi nya dan hanyalah

1. Perusahaan Laba merupakan bentuk perusahaan yang mempunyai tujuan agar dapat menghasilkan keuntungan melalui operasi nya dan hanyalah

Dokumen terkait