• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi dan Analisa Data

1) Perencanaan

3. Pemeliharaan 1. Langkah-langkah dalam mengetahui kebutuhan sarana prasarana. 2. Perencanaan anggaran dalam mengalokasikan biaya. 3. Sumber anggaran alternative. 4. Proses pengadaan sarana prasarana. 5. Cara pemeliharaan sarana prasarana. 6. Upaya pemeliharaan terhadap sarana prasarana yang tidak terpakai. 7. Laporan periodik sarana prasarana.

F. Analisa Data

Teknik analisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar semua data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti (peneliti), akan tetapi oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasi, diolah dan dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang kemudian hasilnya diambil dan dijadikan sebuah kesimpulan. Data-data yang ditemukan dilapangan akan disajikan dan dijelaskan secara terperinci sehingga dapat diciptakan suatu konsep atau penarikan kesimpulan tentang penerapan strategi pengelolaan sarana dan prasarana di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan. Teknik analisis data dimulai dengan menelaah data yang terfokus kepada penerapan strategi pengelolaan yang diperoleh dari kajian dokumen. Kemudian dibandingkan dengan data yang diperoleh dari observasi dan hasil wawancara. Analisa data dilakukan selama pengumpulan data dan setelah data terkumpul.

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil SMPN 5 Kota Tangerang Selatan

SMPN 5 Kota Tangerang Selatan merupakan lembaga pendidikan formal dibawah naungan Kemendikbud yang beralamat di Jalan Prima Barat 59 Kompleks Pondok Kacang Prima, kelurahan Pondok Kacang Timur, kecamatan Pondok Aren 15225 provinsi Banten.Sekolah dengan nomor statistik/NPSN 20.1.280311.001/20603126. SMPN 5 Kota Tengerang Selatan nilai akreditasinya adalah “A” dengan skor 90.62 pada

tahun 2012.Adapun Visi SMPN 5 Kota Tangerang Selatan sebagai berikut:

Visi

Terwujudnya insan cerdas berakhlakul karimah.

Penjelasan dari visi yang dimaksud yaitu SMPN 5 Tangerang selatan yang mampu menghasilkan lulusan yang cerdas terdepan dalam bidang akademiknya tetapi juga baik akhlak, rajin beribadah, dan mempunyai pribadi yang baik.

Misi

Dalam menggapai visi yang telat dirumuskan, SMPN 5 Tangerang Selatan memerlukan misi yang harus dijalankan. Adapun misi yang ada di SMPN 5 Tangerang Selatan yaitu:

1. Mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi

2. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keagamaan 3. Mengembangkanproses pembelajaran kontekstual

4. Mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan bakat dan minat

5. Mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah

2. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMPN 5 Tangerang Selatan

Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting dalam proses belajar mengajar dengan tersedianya guru, maka proses belajar mengajar dapan belajar dengan lancar.

Di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan jumlah keseluruhan tenaga pendidik dan staf berjumlah 65 orang. Yang terdiri dari 53 guru dan 12 tenaga pendukung atau tenaga kependidikan.

Tabel 4.1

Data Tenaga Pendidik SMPN 5 Tangerang Selatan

No Tingkat

Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu L P L P 1. S3 - - - - - 2. S2 4 - - - 4 3. S1/D4 13 26 5 4 48 4. D3/Sarmud - 1 - - 1 5. D2 - - - - - 6. D1 - - - - - 7. ≤ SMA/sederajat - - - - - Jumlah 17 27 5 4 53

Sumber : Dokumen SMPN 5 Tangerang Selatan

Tabel 4.2

Data Tenaga Kependidikan SMPN 5 Tangerang Selatan

No Tenaga Pendukung

Jumlah Tenaga Pendukung dan

Statusnya Jumlah L P L P 1 Tata Usaha - 1 1 2 4 2 Perpustakaan - - - 1 1 3 Penjaga Sekolah - - 3 1 4 4 Tukang Kebun - - 1 - 1 5 Keamanan - - 2 - 2 Jumlah - 1 7 4 12

Sumber : Dokumen SMPN 5 Tangerang Selatan

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa SMPN 5 Tangerang Selatan memiliki tenaga pendidik yang sangat kompeten di bidangnya. Dengan jumlah tenaga pendidikan 53 tenaga pendidik hanya ada 1 guru yang

berijazah D3. Sebanyak 48 tenaga pendidik adalah sarjana lulusan strata satu, dan 4 guru yang berijazah strata dua. Masing-masing mata pelajaran diampu oleh guru yang berkompeten dibidangnya, sehingga membuat penyampaian materi dapat berlangsung dengan baik. SMPN 5 Tangerang Selatan juga memiliki 12 tenaga kependidikan. Tenaga pendukug di bidang Tata Usaha menurut kualifikasi pendidikannya strata 1 sebanyak 1 orang, D3 sebanyak 1 orang, D1 sebanyak 1 orang dan SMA sebanyak 1 orang. Di bidang Perpustakaan SMA sebanyak 1 orang. Penjaga sekolah SMP sebanyak 1 orang, SMA 1 orang. Tukang kebun SMP 1 orang, dan keamanan SMP sebanyak 2 orang. Sehingga jumlah total tenaga pendidik dan tenaga kependidikan berjumlah 65 orang.

3. Keadaan Siswa

SMPN 5 Tangerang Selatan pada tahun 2014/2015 memiliki siswa yang lebih banyak dibandingkan dari tahun sebelumya yaitu 1085 siswa. Untuk mengetahui data siswa dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 4.3

Data Siswa 3 Tahun Terakhir

Tahun Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (Kls VII

+ VIII + IX) Jml Siswa Jml RB Jml Siswa Jml RB Jml Siswa Jml RB Jml Siswa Jml RB L P L P L P L P 2012/2013 167 195 9 139 156 8 168 147 9 474 491 26 2013/2014 186 174 9 165 194 9 136 157 9 487 525 27 2014/2015 202 193 10 181 166 9 152 191 9 535 550 28

Dari table diatas dapat disimpulkan jumlah siswa di SMPN 5 Tangerang Selatan pada tahun 2014/2015 sebanyak 1085 siswa dengan perincian siswa kelas VII memiliki 10 rombel yang terdiri dari 202 laki-laki dan 193 perempuan, sehingga berjumlah 359 siswa. Pada kelas VII memiliki 9 rombel yang terdiri dari 181 laki-laki dan 191 perempuan, sehingga berjumlah 372 siswa. Dan pada kelas IX memiliki 9 rombel yang terdiri 152 laki-laki dan 191 perempuan, sehingga berjumlah 343 siswa. Sehingga jumlah keseluruhan rombongan belajar berjumlah 28 yang terdiri dari 535 laki-laki dan 550 perempuan.

4. Prestasi Siswa

Sebagai sebuah sekolah negeri, SMPN 5 Tangerang Selatan sudah memiliki berbagai prestasi, baik ditingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional. Pencapaian prestasi ini diperoleh berkat kerja sama yang baik antara tenaga pengajar dengan siswa serta ditunjang dengan keberadaan sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung kegiatan pembelajaran siswa. Beberapa prestasi yang telah dicapai oleh SMPN 5 Tangerang Selatan antara lain adalah :

Tabel 4.4 Prestasi Akademik No Nama Lomba Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014 Juara ke: Tingkat Juara ke: Tingkat Kab/

Kota Prop Nas

Kab/

Kota Prop Nas

1 Sains/Matematika IV √ - - - - - -

2 Sains/B. Inggris V √ - - - - - -

3 Sains/IPS - - - - I √ - -

4 Sains/TIK - - - - I √ - -

Tabel 4.5

Prestasi Non Akademik

No Nama Lomba Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014 Juara ke: Tingkat Juara ke: Tingkat Kab/

Kota Prop Nas

Kab/

Kota Prop Nas

1 FLS2N/Vocal Grup I √ - - - -

2 FLS2N/Menulis Cerpen II √ - - - -

3 Taekwondo III √ - - - -

4 Lomba Cerita (B. Indo) - - - - III √ - -

5 Futsal - - - - I √ - -

6 O2SN/Bulutangkis - - - - I √ - -

7 O2SN/Bulutangkis - - - - I - √ -

8 O2SN/Bulutangkis - - - - IV - - √

Sumber : Dokumen SMPN 5 Tangerang Selatan

Dalam prestasi akademikSMPN 5 Tangerang Selatan mendapat juara empat pada lomba Sains/Matematika tingkat Kabupaten/Kota. Selanjutnya juara 5 pada lomba Sains/B.Inggris tingkat Kabupaten/Kota. Lomba tersebut diadakan pada tahun ajaran 2012/2013. SMPN 5 Tangerang Selatan juga mendapatkan juara 1 pada lomba Sains/IPS, selanjutnya mendapatkan juara 1 kembali pada lomba Sains/TIK keduanya pada tingkat yang sama yaitu tingkat Kabupaten/Kota yang diadakan pada tahun 2013/2014.

Data selanjutnya yaitu data prestasi non akademik SMPN 5 Tangerang Selatan menjadi juara 1 pada lomba Vocal Grup, Juara 2 pada lomba Menulis Cerpen, juara 3 pada lomba Taekwondo ketiganya pada tingkat yang sama yaitu tingkat Kabupaten/Kota yang diselenggarakan pada tahun 2012/2013. Selanjutnya SMPN 5 Tangerang Selatan mendapatkan juara 3 pada lomba cerita (B.Indo) tingkat Kabupaten/Kota, Juara 1 pada lomba Futsal tingkat Kabupaten/Kota, juara 1 pada lomba Bulutangkis tingkat

Kabupaten/Kota, Juara 1 pada lomba Bulutangkis tingkat Propinsi dan juara 4 masih pada lomba Bulutangkis tingkat Nasional.

B. Deskripsi dan Analisis Data

1. Sarana dan Prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan

Sebagai sebuah lembaga pendidikan negeri, SMPN 5 Tangerang Selatan memiliki sarana dan prasarana sekolah yang mampu menunjang proses belajar mengajar. Keberadaan sarana dan prasarana sekolah tersebut ditujukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi seluruh siswa, agar merasa nyaman dan konsentrasi dalam mempelajari berbagai mata pelajaran disekolah. Selain itu juga disediakannya sarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler siswa.

Selain sarana utama seperti ketersediaan ruang belajar yang sesuai jumlah siswa, SMPN 5 Tangerang Selatan juga didukung dengan keberadaan 3 laboratorium, yaitu laboratorium IPA, computer, dan bahasa. Dengan adanya laboratorium siswa dapat lebih memahami pelajaran tidak hanya teks buku saja melaikan dengan praktik dengan menggunakan sarana yang sudah disediakan.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam belajar, SMPN 5 Tangerang Selatan memiliki perpustakaan yang disediakan bagi siswa-siswinya dalam menunjang proses belajar. Bagi siswa yang ingin kondultasi dengan masa depannya atau dengan berbagai masalah yang dihadapi baik berkenaan dengan pelajaran maupun rencana masa depan, pihak sekolah menyediakan layanan bimbingan konseling.

Fasilitas lain yang terdapat di SMPN 5 Tangerang Selatan adalah tersedianya berbagai sarana olah raga seperti bulu tangkis, basket, futsal, voli, dan tenis meja dengan status milik sendiri. Sarana dan prasarana ini ditujukan untuk memberikan fasilitasbagi siswa-siswi SMPN 5 Tangerang Selatan dalam menyalurkan minat dan bakatnya, baik dibidang keilmuan maupun bidang-bidang lainnya.

Pengelolaan sarana dan prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan dipimpin oleh Wakasek sarana dan prasarana. Wakasek Sarana dan prasarana ini adalah bapak Fatur. Wakasek sarana dan prasarana mewajibkan setiap ruangan untuk memiliki KIR (Kartu Inventaris Ruangan) untuk memudahkan sarana dan prasarana apa saja yang harus dihapus, diganti atau di perbaiki. Bapak Fatur membuat team khusus untuk mengurus semua keperluan sarana dan prasarana. Team inilah yang membantu bapak Fatur dalam mengontrol setiap ruangan, belanja untuk kebutuhan sarana dan prasarana, serta mengevaluasi dengan mengadakan rapat rutin paling lambat 3 bulan sekali. Dalam rapat tersebut pembahasannya mengenai sarana apa saja yang sudah tidak layak, apakah harus dihapus, diganti atau diperbaiki, dari laporan tersebut diketahuilah bahwa banyak sarana yang perlu diperhatikan. Kemudian dibuat laporan kepada kepala sekolah. Sekolah membuat laporan kepada pemerintah untuk mengajukan pengadaan sarana prasarana yang rusak dan tidak dapat diperbaiki.

Pengelolaan mempunyai tanggung jawab yang besar, karena team sarana prasarana harus teliti dalam mengontrol seluruh sarana prasarana yang ada disekolah agar sarana prasarana yang dibutuhkan dapat terpenuhi demi kenyamanan proses belajar mengajar.

2. Formulasi Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMPN 5 Tangerang Selatan

a. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksud untuk membangun dan menetapkan tujuan strategis serta merancang strategi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Langkah-langkah yang dimaksud adalah menganalisis lingkungan internal dan eksternal. Berikut analisis lingkungan internal dan eksternal sarana dan prasarana SMPN 5 Tangerang Selatan.

1) Kekuatan (Strength)

a) Guru mampu memanfaatkan sarana pembelajaran yang ada untuk KBM

b) Adanya rapat rutin mengenai sarana dan prasarana c) Sarana pendukung KBM sudah cukup memadai d) Tersedianya fasilitas yang cukup memadai e) Gedung sekolah yang sudah baik nyaman f) Lahan parkir yang luas

g) Tim khusus untuk perawatan sarana dan prasarana

h) Memiliki perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pertahun .

2) Kelemahan (Weakness)

a) Proses pengadaan sering datang terlambat

b) Kebutuhan sarana dan prasarana belum 100% terpenuhi dalam bidang studi tertentu

c) Adanya aliran sungai didalam lingkungan sekolah sehingga mengalami banjir ketika hujan.

d) Lab biologi belum memadai dan tidak difungsikan dengan semestinya

e) Sumber dana sekolah mengandalkan dana BOS dan BOSDA f) Akses menuju sekolah kurang baik karena lokasinya terdapat

didalam komplek

g) Koneksi internet kerap kali terputus

h) Kurangnya kesadaran dari siswa dalam pemeliharaan sarana dan prasarana

i) Kurangnya pengawasan dalam mengelola sarana dan prasarana

3) Peluang (Opportunity)

a) Paradigma masyarakat mengenai sekolah negeri.

b) Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana

c) Kesesuaian sarana dan prasarana sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan perkembangan IPTEK dan IMTAK

d) Adanya standar sarana dan prasarana

4) Ancaman (Threth)

a) Kemajuan tekhnologi computer dan informatika yang semakin cepat sementara itu tidak dibarengi dengan perkembangan siswa b) Keterlambatan bantuan dari pemerintah (BOS)

c) Keberadaan sekolah elit swasta di sekitar lingkungan sekolah d) Tata letak sekolah yang kurang baik ( terdapat aliran sungai di

tengah-tengah sekolah)

Setelah dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal sarana dan prasarana maka dapat dibuat strategi-strategi sebagai berikut: FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL KEKUATAN(S) KELEMAHAN(W) PELUANG (O) (SO)

1. Bantuan pemerintah pusat dan daerah untuk

mendukung KBM sehari-hari terutama yang menggunakan sarana khusus seperti Lab 2. Kondisi lingkungan

sekolah yang nyaman menambah nilai sekolah

(WO)

1. Merencanakan pengadaan internet gratis sekolah yang berkualitas dengan mengajukan proposal kepada pemerintah setempat

2. Memanfaatkan sumber dana lain selain dari

di mata masyarakat dan juga calon siswa baru 3. Perawatan secara berkala

untuk setiap bantuan yang diberikan oleh

pemerintah sebagai berntuk pertanggung jawaban kepada Negara 4. Perencanaan pengadaan

sarana dan prasarana sekolah yang di laporkan kepada dinas setempat setiap tahunnya. 5. Dukungan sarana dan

prasarana sekolah dalam bidang IPTEK dan IMTAK untuk meraih hasil yang optimal dalam KBM

sekolah untuk kegiatan seperti pengadaan alat dan bahan kantor, kegiatan pemantapan ujian nasional yang memerlukan dana yang cukup banyak.

3. Pembinaan terhadap siswa dalam menjaga sarana dan prasarana sekolah dalam rangka peningkatan kualitas siswa yang mencakup kegiatan IMTAK 4. Meminta supervisi dari

luar sekolah untuk kegiatan pengawasan sarana dan prasarana sekolah.

ANCAMAN (T)

(ST)

1. Mencoba menjalin kerja sama dengan pihak lain yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang membutuhkan biaya banyak dengan cara menyerahkan proposal perencanaan pengadaan sarana dan

(WT)

1. Mengurangi

ketergantungan secara penuh dari pemerintah dengan cara

memanfaatkan koperasi sekolah ataupun dana dari pihak lain diluar sekolah

2. Membuat program digital agar dapat

prasarana sekolah. 2. Meningkatkan fasilitas

dan juga pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah untuk KBM sehingga dapat menyaingi sarana sekolah swasta sekitar sekolah

3. Membuat pencegahan bencana yang mumpuni untuk menanggulangi banjir yang terjadi hamper setiap musim hujan.

4. Membuat tim khusus ketika terjadi bencana yang dapat

mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana sekolah.

diakses oleh seluruh pengguna internet untuk kegiatan pengenalan sekolah agar tidak kalah pamor dengan sekolah elit swasta

3. Memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk kegiatan penyadaran siswa mengenai dampak kecerobohan dalam penggunaan sarana dan prasarana sekolah.

b. Strategi Umum

Sarana dan prasarana pendidikan memang sangat menunjang dalam proses pembelajaran. Hal ini pun sudah tertera dalam renstra sekolah yang khusus membahas mengenai sarana prasana sekolah yaitu terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana sesuai standar yang telah ditetapkan dan terlaksananya program 5K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, dan Kesehatan).Oleh karena itu dibutuhkan sebuah strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui

perumusan strategi. Seperti yang telah diungkapkan oleh Bapak Alan bahwa:

“Perumusan strategi umum dilakukan dengan memberdayakan sumber daya manusia yang dimikili sekolah serta melibatkan peran

aktif dari semua pihak.”1

Berdsarkan hasil wawancara tersebut, pihak sekolah berupaya memberdayakan sumber daya manusia yang dimiliki untuk merumuskan strategi sarana prasarana sekolah, karena merekalah yang paling mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan sekolah dan kemajuan yang ingin dicapai sesuai apa yang dirumuskan oleh Sisdiknas mengenai sarana dan prasarana pendidikan pada pasal 45

ayat 1 yaitu “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal

menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta

didik.”2

Sarana dan prasarana yang baik adalah sarana yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan guru dan siswa. Dengan diadakannya analisis lingkungan internal dan eksternal akan memudahkan dalam mengetahui strategi apasaja yang dapat membantu nkepala sekolah dalam melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana dalam perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan.

Secara umum kondisi internal sarana dan prasarana sudah refresentatif, hal ini karena sekolah lebih memprioritastaskan kebutuhan terkait dengan kegiatan yang menunjang proses pembelajaran baik guru dan siswa. Namun demikian, masih ada beberapa kekurangan dalam sarana proses pembelajaran yaitu ruangan kelas yang kurang nyaman dan keterbatasan penyediaan infocus.

1

Wawancara dengan Kepala Sekolah yaitu Alan Suherlan

2

Sementara kondisi eksternal juga masih memiliki kekurangan karena letak sekolah yang kurang strategis dan lingkungan sekitar yang kurang kondusif, lingkungan yang kurang kondusif dikarenakan adanya aliran sungai. Ketika hujan, aliran sungai akan meluap dan masuk kedalam sekolah, sehingga sekolah meniadakan kegiatan belajar mengajar. Walaupun sudah diperbaiki oleh pihak sekolah dengan meninggikan jembatan, tetapi ketika hujan datang, air aliran sungai tersebut tetap meluap dikarenakan aliran sungai pun berada ditengah-tengah sekolah diantara ruang belajar dan lapangan upacara.

Jika dilihat secara kasat mata, sekolah sudah bisa dikatakan cukup memenuhi standard, tetapi selain kelemahan yang sudah tertera di atas masih ada kekurangan yang terbagi menjadi kekurangan internal dan eksternal. Kemudian sekolah memiliki beberapa kekuatan dan tantangan yang berada dari dalam sekolah (internal) maupun dari luar (eksternal).

Sekolah berupaya untuk mengoptimalkan bantuan dari pemerintah pusat dan daerah untuk membangun sarana dan prasarana yang lebih berkualitas. Bantuan dari pemerintah tersebut digunakan secara optimal untuk perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. Penggunaan bantuan ini dimaksudkan agar menimbulkan lingkungan sekolah dengan kondisi yang nyaman untuk belajar serta mendukung kemajuan dalam bidang IPTEK dan juga kemajuan dalam bidang IMTAQ siswa sekolah tersebut.

Pemeliharaan secara berkala harus mempunyai laporan yang detail mengenai sarana dan prasarana apa saja yang harus diganti, dihapus atau dibetulkan sehingga sekolah dapat mengelola sarana dan prasarana sebagai bentuk tanggungjawab terhadap bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah. Maka dari itu perlu diadakannya laporan periodic kepada sekolah dan pemerintah. Usaha sekolah untuk meningkatkan

fasilitas dan juga pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah untuk KBM sehingga dapat menyaingi sarana sekolah swasta sekitar sekolah.

Dari hasil wawancara dan observasi lapangan, peneliti mencoba membuat strategi dan membuat kelemahan menjadi keunggulan dalam sekolah tersebut. Diantaranya jika guru sudah mampu membuat perencanaan pembelajaran dengan tepat dan baik kemudian pihak sekolah dapat menghadapi tuntutan perkembangan IPTEK serta IMTAQ dengan menyesuaikan pemanfaatan sapras yang tersedia di sekolah. Selanjutnya dengan adanya rapat rutin mengenasi sapras dapat membuat pemerintah mendukung sepenuhnya mengenai pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah. Kemudian karena murid yang sekolah di SMPN 5 Tangsel tidak dipungut biaya berdampak pada keterlambatan datangnya pengadaan sapras yang dibutuhkan, hal ini menuntut guru untuk lebih berinovasi dan kreatif demi kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah.3 Dengan fasilitas yang tersedia di SMPN 5 Tangsel dapat menghadapi perubahan teknologi yang berkembang cepat serta memanfaatkan dana yang dicairkan oleh pemerintah secara efisien karena pihak sekolah terjun langsung untuk survey harga dan kualitas barang.

c. Strategi Operasional

Mekanisme dalam perencanaan kebutuhan sarana prasarana sekolah dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan tim sarana prasarana sekolah yang membahas apa saja yang menjadi kebutuhan sekolah, kendala apa saja dalam pengadaan kegiatan belajar mengajar juga penunjang belajar lainnya, lalu di dalam rapat koordinasi juga dibahas tentang pengevaluasian sekolah mengenai sarana dan prasarana sekolah. Perumusan strategi ini melibatkan kepala sekolah,

3

wakasek sarana prasarana, dan pengurus barang atau tim sarana dan prasarana.

Sekolah sangat mengusahakan pada kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, Merencanakan pengadaan internet gratis merupakan strategi sekolah yang berkualitas dengan mengajukan proposal kepada pemerintah setempat, sekolah melakukan ini agar pembelajaran bisa tepat dalam pemberian materi khususnya pada pembelajaran TIK.4 Dalam pemenuhan sarana dan prasarana sekolah harus memanfaatkan sumber dana lain selain dari sekolah untuk kegiatan yang memerlukan dana yang cukup banyak bisa dari orang tua siswa atau dari pihak lain. Ketika sarana dan prasarana sudah diusahakan oleh pihak sekolah, tentunya sekolah harus mengadakan pembinaan terhadap siswa dalam menjaga sarana dan prasarana sekolah dalam rangka peningkatan kualitas siswa yang mencakup kegiatan IMTAK. Dalam kegiatan pembinaan perlu memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk kegiatan penyadaran siswa mengenai dampak kecerobohan dalam penggunaan sarana dan prasarana sekolah.

Setiap program kegiatan pasti membutuhkan dukungan bukan hanya dari sumber daya manusia tetapi juga sumber daya penting lainnya yaitu mengenai pembiayaan. Hal ini juga perlu diperhitungkan karena tanpa adanya anggaran suatu kegiatan tidak akan berjalan dengan efektif sesuai dengan perencanaan. Dengan demikian, sekolah harus mengajukan kebutuhan selama satu tahun melalui RKT (Rencana Kerja Tahunan). Di dalam RKT (Rencana Kerja Tahunan) sekolah mengajukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam kegiatan selama 1 tahun (Januari-Desember).5

4

Wawancara dengan Guru TIK Haerudin

5

Bantuan pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung KBM sehari-hari terutama yang menggunakan sarana khusus seperti Lab. Bantuan pemerintah sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar, terlebih lagi sekolah harus mempunyai fasilitas pendukung lainnya seperti Lab karena Lab sangat membantu jika fasilitas dan perabotnya sangat memadai. Kondisi lingkungan sekolah yang nyaman menambah nilai sekolah di mata masyarakat dan juga calon siswa baru. Kondisi lingkungan yang baik juga sangat membantu dan menarik calon peserta didik untuk sekolah di SMPN 5 Tangerang Selatan, keadaan sekolah yang bersih dan nyaman membuat masyarakat khususnya orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMPN 5 Tangerang Selatan karena sekolah dengan fasilitas yang memadai tidak cukup tanpa adanya kenyamanan dan kebersihan di lingkungan sekolahnya. Perawatan secara berkala untuk setiap bantuan yang diberikan oleh pemerintah sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada

Dokumen terkait