a. Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah ke otak.
Data subjektif :Klien mengatakan tidak terasa pusing, tidak adanya mual muntah.
klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis berbicara
4444 2222
4444 2222
(1) Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan perfusi jaringan serebral kembali normal
2) Kriteria hasil
a) Dapat mempertahankan tingkat kesadaran, fungsi kognitif dan motorik atau sensorik membaik.
b) Menunjukan tanda-tanda vital yang stabil mis, tekanan darah 120/80 mmhg c) Tidak kekambuhan defisit (sensori,bahasa, intelektual dan emosi).
3) Rencana tindakan
Manajeman peningkatan tekanan intrakanial (siki) Observasi
a) Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK.
b) Monitor tekanan darah
c) Monitor tingkat kesadaran
d) Monitor status pernapasan
e) Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang Terapeutik
a) Berikan posisi semi fowler
b) Pertahankan suhu tubuh normal
c) Kolaborasi pemberian terapi obat Implementasi (DAR)
Tanggal 28 April 2021 Pukul 07.00-14.00
Resiko perfusi jaringan serebral berhungan dengan penurunan sirkulasi darah ke otak ditandai dengan
Data subjektif :Klien tidak terasa pusing, tidak adanya mual muntah.klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri
Data objektif : Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis.Tekanan darah156 /88 mmHg.
Action :
a) Memonitor tanda dan gejala peningkatan TIK dengan cara dilakukannya pengkajian pada klien dan dilakukannya pengukuran tanda-tanda vital.
Respon : klien mengatakan tidak merasa sakit kepala atau pun mual,klien tampak tidak gelisah. TD:156 /88 mmHg, Nadi 80 suhu 36,5 C
b) Memberikan posisi semi fowler pada saat klien berbaring dengan menggunakan 1 bantal besar.
Respon : klien mengatakan nyaman karena dengan posisi seperti ini. Klien tampak menggunakan bantal
c) Berkolaborasi pemberian obat citicolin melalui injeksi Respon: Klien menerima pemberian obat
d) Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang pada daerah sekitar klien.
Respon : klien mengatakan nyaman tidak ada kebisingan yang mengganggu pendengarannya.
Tanggal 29 April 2021 Pukul 07.00-14.00
Resiko perfusi jaringan serebral berhungan dengan penurunan sirkulasi darah ke otak ditandai dengan
Data subjektif :Klien tidak terasa pusing, tidak adanya mual muntah.klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri
Data objektif : Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis.Tekanan darah150 /85mmHg.
Action :
a) Memonitor tanda dan gejala peningkatan TIK dengan cara dilakukannya pengkajian pada klien dan dilakukannya pengukuran tanda-tanda vital.
Respon : klien mengatakan tidak merasa sakit kepala atau pun mual,klien tampak tidak gelisah. TD:150 /85 mmHg, Nadi 77, suhu 36,5 C
b) Memberikan posisi semi fowler pada saat klien berbaring dengan menggunakan 1 bantal besar.
Respon : klien mengatakan nyaman karena dengan posisi seperti ini. Klien tampak menggunakan bantal
c) Berkolaborasi pemberian obat citicolin melalui injeksi Respon: Klien menerima pemberian obat
d) Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang pada daerah sekitar klien.
Respon : klien mengatakan nyaman tidak ada kebisingan yang mengganggu pendengarannya.
Tanggal 30 April 2021 Pukul 14.00-21.00
Resiko perfusi jaringan serebral berhungan dengan penurunan sirkulasi darah ke otak ditandai dengan
Data subjektif :Klien tidak terasa pusing, tidak adanya mual muntah.klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri
Data objektif : Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis.Tekanan darah142/80mmHg.
Action :
a) Memonitor tanda dan gejala peningkatan TIK dengan cara dilakukannya pengkajian pada klien dan dilakukannya pengukuran tanda-tanda vital. Respon : klien mengatakan tidak merasa sakit kepala atau pun mual,klien tampak tidak gelisah. TD:142 /80 mmHg, Nadi 77,, suhu 36,5 C
b) Memberikan posisi semi fowler pada saat klien berbaring dengan menggunakan 1 bantal besar. Respon : klien mengatakan nyaman karena dengan posisi seperti ini. Klien posisi semi fowler
c) Berkolaborasi pemberian obat citicolin melalui injeksi Respon: Klien menerima pemberian obat
d) Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang pada daerah sekitar klien. Respon : klien mengatakan nyaman tidak ada kebisingan yang mengganggu pendengarannya.
Evaluasi (SOAP) Tanggal 28 April 2021 Pukul 07.00-18.00
Data subjektif :Klien mengatakan tidak terasa pusing, tidak adanya mual muntah.Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri
Data objektif : Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis. Tekanan
d) Minimalkan aktivitas yang memicu keributan dengan menyediakan lingkungan yang tenang.
Evaluasi (SOAP) Tanggal 29 April 2021 Pukul 07.00-14.00
Data subjektif :Klien mengatakan tidak terasa pusing, tidak adanya mual muntah.Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri
Data objektif : Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis. Tekanan darah150/85 mmHg.
Analisa : masalah belum teratasi.
Planning : intervensi dilanjutkan
Data subjektif :Klien mengatakan tidak terasa pusing, tidak adanya mual
muntah.Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri
Data objektif : Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis. Tekanan darah142/850mmHg.
Analisa : masalah teratasi sebagian Planning : intervensi dihentikan
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular.
Data subjektif : keluarga klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak dapat bergerak dan kaki kanan dapat digerakan.
Tonus otot : a. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 diharapkan , Klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.
2) Kriteria hasil
a) Pergerakan ekstremitas kekuatan otot rentang gerak (ROM) meningkat.
b) Klien tidak mengeluhkan nyeri.
c) Cemas klien menurun d) Tidak adanya kaku sendi 3) Rencana tindakan
Dukungan mobilisasi ( siki ) Observasi
a) Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
b) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi c) Monitor kondisi umum selama mobilisasi
Terapeutik
a) Fasilitasi melakukan pergerakan ROM (Range of motion
b) Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatan pergerakan c) .Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
d) Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
a) Jelaskan tujuan dan prosedur mobilissi b) Anjurkan melakukan mobilisasi dini
c) Ajarkan mobilisasi sederhana yang dilakukan (mis,duduk ditempat tidur, duduk disisi ditempat tidur,pindah dari tempat tidur kekursi)
Implementasi (DAR) Tanggal 28 April 2021 Pukul 07.00 – 14.00
Data subjektif : klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak dapat bergerak dan kaki kanan dapat digerakan.
Tonus otot : Action :
a) Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi. Respon TD:156 /88mmHg
b) Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan misalnya duduk dari tempat tidur, saat berbaring dapat miring kanan dan miring kiri Respon : klien tampak tak dapat duduk sendiri dan harus dibantu dan dipegangi saat duduk, klien mengatakan tidak dapat miring kanan dan kiri saat berbaring.
c) Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilasi dengan metode ceramah. Respon : keluarga klien mengerti maksud dan tujuan mobilisasi yang digunakan
d) Menfasilitasi melakukan pergerakan yang dilakukan klien Respon : klien tampak tidak dapat menggerakan kaki sebelah kiri tonus dan pada sebelah kanan masih dapat bergerak.
Tanggal 29 April 2021 Pukul 07.00 – 14.00
Data subjektif : klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak dapat bergerak dan kaki kanan dapat digerakan.
Tonus otot :
b) Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan misalnya duduk dari tempat tidur, saat berbaring dapat miring kanan dan miring kiri Respon : klien tampak tak dapat duduk sendiri dan harus dibantu dan dipegangi saat duduk, klien mengatakan tidak dapat miring kanan dan kiri saat berbaring.
c) Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilasi dengan metode ceramah.
Respon : keluarga klien mengerti maksud dan tujuan mobilisasi yang digunakan
d) Menfasilitasi melakukan pergerakan yang dilakukan klien
Respon : klien tampak tidak dapat menggerakan kaki sebelah kiri tonus dan pada sebelah kanan masih dapat bergerak.
Tanggal 30 April 2021 Pukul 14.00-21.00
Data subjektif : klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak dapat bergerak dan kaki kanan dapat digerakan.
Tonus otot :
4 4 4 4 2222
b) Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan misalnya duduk dari tempat tidur, saat berbaring dapat miring kanan dan miring kiri Respon : klien tampak tak dapat duduk sendiri dan harus dibantu dan dipegangi saat duduk, klien mengatakan tidak dapat miring kanan dan kiri saat berbaring.
c) Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilasi dengan metode ceramah.
Respon : keluarga klien mengerti maksud dan tujuan mobilisasi yang digunakan
d) Menfasilitasi melakukan pergerakan yang dilakukan klien
Respon : klien tampak tidak dapat menggerakan kaki sebelah kiri tonus dan pada sebelah kanan masih dapat bergerak.
Evaluasi (SOAP) Tanggal 28 April 2021 Pukul 07.00 – 14.00
Data subjektif : keluarga klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak dapat bergerak dan kaki kanan dapat digerakan
Tonus otot :
4 4 4 4 2222 44 4 4 2222
Analisa : masalah belum teratasi.
Planning : intervensi dilanjutkan
a) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi b) Anjurkan melakukan mobilisasi dini
c) Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan misalnya duduk ditempat tidur.
d) Fasilitasi melakukan pergerakan.
Tanggal 29 April 2021 Pukul 07.00-14.00
Data subjektif : keluarga klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak dapat bergerak dan kaki kanan dapat digerakan.
Tonus otot :
4 4 4 4 2222 44 4 4 2222
Analisa : masalah belum teratasi.
Planning : intervensi dilanjutkan
a) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi b) Anjurkan melakukan mobilisasi dini
c) Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan misalnya duduk ditempat tidur.
d) Fasilitasi melakukan pergerakan.
Tanggal 30 April 2021 Pukul 14.00-21.00
Data subjektif : keluarga klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak
dapat bergerak dan kaki kanan dapat digerakan.
Tonus otot :
4 4 4 4 2222 44 4 4 2222
Analisa : masalah belum teratasi.
Planning : hentikan intervensi
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuscular
Data subjektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum dan mandi.
Data objektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum dan mandi Data objektif: Kemampuan perawatan diri secara keseluruhan skala aktivitas klien 2(dibantu orang lain) 1) Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 diharapkan ,Kebutuhan perawatan diri klien terpenuhi
2) Kriteria hasil
a) Kemampuan mandi, menggunakan pakaian, kemampuan makan,kemampuan bab/bak dapat meningkat
b) Dapat melakukan perawatan diri secara mandiri 3) Rencana tindakan
Dukungan Perawatan Diri Observasi:
a) Identifikan jenis bantuan yang dibutuhkan.
b) Monitor kebersihan tubuh.
Terapeutik:
a) Sediakan perawatan mandi
b) Sediakan lingkungan aman dan nyaman c) Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian.
Edukasi
a) Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan
b) Ajarkan pada keluarga cara memandikan pasien
Implementasi (DAR) Tanggal 29 April 2021 Pukul 07.00-14.00
Data subjektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum dan mandi. Data objektif : kemampuan perawatan diri secara keseluruhan skala aktivitas klien 2 (dibantu orang lain) Action
a) Mengidentifikasi kebiasaan yang disukai dan tidak disukai oleh Respon : Tn.S klien mengatakan tidak menyukai mandi karena dingin.
b) Memonitor serta memantau kemandirian mandi secara mandiri oleh Tn.S Respon : klien tampak tidak dapat mandi sendiri , klien tampak mampu makan dan minum sendiri menggunakan tangan kanan.
c) Mengidentifikasi kebutuhan alat mandi seperti sabun, pasta gigi, air hangat dan perlengkapan seperti baju, diapers dan lain lain. Respon : keluarga klien mengatakan keluarga menyiapkan pakaian bersih, diapers baru, dan menyiapkan alat mandi klien.
d) Mendampingi serta membantu Tn.S dalam melakukan kegiatan mandi. Respon : tampak keluarga klien membantu klien mandi dipagi hari, dan membantu mengganti diaperse) Mengajarkan kepada keluarga cara memandikan klien dengan cara mempraktekannya langung dengan klien. respon keluarga klien mengatakan paham bagaimanacara
memandikan pasien.
Implementasi (DAR) Tanggal 29 April 2021 Pukul 07.00-14.00
Data subjektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum dan mandi.
Data objektif : kemampuan perawatan diri secara keseluruhan aktivitas klien skala 2(dibantu orang lain )
Action :
a) Mengidentifikasi kebiasaan yang disukai dan tidak disukai oleh Tn.S Respon : klien mengatakan tidak menyukai mandi karena dingin.
b) Memonitor serta memantau kemandirian mandi secara mandiri oleh Tn .S. Respon : klien tampak tidak dapat mandi sendiri , klien tampak mampu makan dan minum sendiri menggunakan tangan kanan.
c) Mengidentifikasi kebutuhan alat mandi seperti sabun, pasta gigi, air hangat dan perlengkapan seperti baju, diapers dan lain lain. Respon : keluarga klien mengatakan keluarga menyiapkan pakaian bersih, diapers baru, dan menyiapkan alat mandi klien.
d) Mendampingi serta membantu Tn.S dalam melakukan kegiatan mandi. Respon : tampak keluarga klien membantu klien mandi dipagi hari, dan membantu mengganti diapers
e) Mengajarkan kepada keluarga cara memandikan klien dengan cara mempraktekannya langung dengan klien. respon keluarga klien mengatakan paham bagaimanacara memandikan pasien.
Implementasi (DAR) Tanggal 30 April 2021 Pukul 14.00-21.00
Data subjektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum dan mandi.
Data objektif : kemampuan perawatan diri secara keseluruhan aktivitas klien skala 2(dibantu orang lain )
Action :
a) Mengidentifikasi kebiasaan yang disukai dan tidak disukai oleh Tn.S Respon : klien mengatakan tidak menyukai mandi karena dingin.
b) Memonitor serta memantau kemandirian mandi secara mandiri oleh Tn .S. Respon : klien tampak tidak dapat mandi sendiri , klien tampak mampu makan dan minum sendiri menggunakan tangan kanan.
c) Mengidentifikasi kebutuhan alat mandi seperti sabun, pasta gigi, air hangat dan perlengkapan seperti baju, diapers dan lain lain. Respon : keluarga klien mengatakan keluarga menyiapkan pakaian bersih, diapers baru, dan menyiapkan alat mandi klien.
d) Mendampingi serta membantu Tn.S dalam melakukan kegiatan mandi. Respon : tampak keluarga klien membantu klien mandi dipagi hari, dan membantu mengganti diapers
e) Mengajarkan kepada keluarga cara memandikan klien dengan cara mempraktekannya langung dengan klien.
respon keluarga klien mengatakan paham bagaimanacara memandikan pasien.
Evaluasi (SOAP)
Tanggal 28 April 2021 Pukul 07.00-14.00
Data subjektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum dan mandi.
Data objektif : kemampuan perawatan diri secara keseluruhan skala aktivitas klien 2 (dibaantu orang lain)
Analisa : masalah teratasi sebagian.
Planning : intervensi dilanjutkan :
a) Monitor tingkat kemandirian
b) Dampingi dalam melakukan perawatan diri
Evaluasi (SOAP) Tanggal 29 April 2021 Pukul 07.00-14.00
Data subjektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum dan mandi.
Data objektif : kemampuan perawatan diri secara keseluruhan skala aktivitas klien 2 (dibantu orang lain)
Analisa : masalah teratasi sebagian.
Planning : intervensi dilanjutkan : a) Monitor tingkat kemandirian
b) Dampingi dalam melakukan perawatan diri
Evaluasi (SOAP) Tanggal 30 April 2021 Pukul 14.00-21.00
Data subjektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri seperti makan, minum dan mandi.
Data objektif : kemampuan perawatan diri secara keseluruhan skala aktivitas klien 2(dibantu orang lain )
Analisa : Masalah teratasi sebagian.
Planning : Hentikan intervensi
d. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
Data subjektif : keluarga klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakit Stroke.
Data objektif : Keluarga klien tidak bisa menjelaskan tentang penyakitnya ketika di suruh menjelaskan
1) Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 diharapkan Untuk mengetahui tingkat kemampuan klien
2) Kriteria hasil
Ekspektasi tingkat pengetahuan meningkat.
3) Rencana tindakan
Edukasi kesehatan (siki) Observasi
a) Indentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b) Identifikasi factor factor yang dapat meningkat kan dan menurunkan motivasi perilaku hidup dan sehat Terapeutik
a) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan b) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
c) Berikan kesempatan untuk bertanya Edukasi
a) Ajarkan factor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
c) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Implementasi (DAR) Tanggal 1 Mei 2021 Pukul 07.00-14.00
Data subjektif : keluarga klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakit Stroke.
Data objektif : Keluarga klien tidak bisa menjelaskan tentang penyakitnya ketika disuruh menjelaskan.
Action :
a) Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi. Respon: Keluarga klien siap dan mampu menerima informasi yang didapat kan.
b) Menyediakan materi dan media Penkes. Respon: Keluarga klien melihat media yang telah di berikan.
c) Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.
Respon : Keluarga klien berpartisipasi..
d) Memberikan kesempatan untuk bertanya. Respon: Keluarga klien bertanya.
Evaluasi (SOAP) Tanggal 1 Mei 2021 Pukul 07.00-14.00
Data subjektif : keluarga klien mengatakan sudah paham mengenai penyakit stroke
Data objektif : Keluarga klien tampak paham, Keluarga klien tampak menyimak ketika sedang memberikan penkes.
Analisa : masalah teratasi.
Planning : intervensi di hentikan.
BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan
Bab ini memberikan ulasan dan bahasan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada Tn. S dengan resiko perfusi serebral tidak efektif akibat stroke non hemoragik di ruang Saphire Rumah Sakit Universitas Tanjung Pura Pontianak, ditinjau dari sudut pandang konsep dan teori Pembahasan difokuskan pada aspek pengkajian dan diagnosis keperawatan, perencanaan , implementasi dan evaluasi
1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian penulis menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan medikal bedah (KMB) yang sudah ada.
Pengkajian dilakukan kepada pasien dan keluarga. Pada proses pengkajian penulis mengumpulkan data atau informasi dimulai dari kediaman atau rumah klien yang beralamat di jalan sepakat c komplek Pengumpulan data tersebut dilakukan pada tanggal 28 april 2021, di ruang sappier Rs. Untan Pontianak. Penulis melakukan pengakajian kepada klien, tanpa hambatan, klien dan keluarga menerima dan kooperatif dalam menyampaikan data atau informasi yang ditanyakan. Penulis mengkaji mulai dari aspek bio, psiko, sosial, dan spiritual.
Pada kasus Tn. S didapatkan tanda dan gejala seperti klien mengatakan tidak terasa pusing, tidak adanya mual muntah. klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri, Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis berbicara dengan jelas. Tekanan darah156 / 88mmHg.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada klien hasil dari pengkajian atau pengumpulan data yaitu penulis mengangkat 4 diagnosa. Terdiri atas pertama resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif berhungan dengan penurunan sirkulasi darah ke otak, gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuscular dan defisit pengetahuan berhubungan kurang terpaparnya informasi
Resiko perfusi serebral tidak efektif adalah risiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak. Pada (SDKI, 2016) terdapat faktor resiko pada diagnosa resiko perfusi jaringan serebral yaitu keabnormal masa protrombin atau masa tromboplastin parsial, penuruna kinerja ventrikel kiri, aterosklerosis aorta,diseksi arteri,fibrilasi atrium, aneurisma serebri, koagulasi intravaskuler diseminata,embolisme, cedera kepala, hiperkolesteronemia, hipertensi, endokarditis infektif, katup prostetik mekanis, stenosis mitral, neoplasma otak, infark miokard akut, sindrom sick sinus, penyalahgunaan zat, terapi tombolitik, dan efek samping tindakan misalnya tindakan operasi bypass.
Kasus yang terjadi Tn. S didapatkan tanda dan gejala seperti klien mengatakan tidak terasa pusing, tidak adanya mual muntah.
klien mengatakan klien tidak dapat menggerakan anggota tubuh diarea tangan kiri dan kaki kiri, Klien tampak memiliki kesadaran compos mentis berbicara dengan jelas. Tekanan darah150 / 85mmHg.
Menurut (Haryono, Utami, & Sari, 2019) terdapat 6 diagnosa yang mungkin muncul pada kasus dengan stroke non hemoragik yaitu Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif, Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparase hemiplagia, Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan,
Gangguan menelan berhubungan dengan gangguan saraf kranialis dan defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuskular
Ada beberapa diagnosa keperawatan yang sama antara teori yang dibahas dengan kasus yang ada dilapangan. Antara lain, Resiko perfusi jaringan serebral berhungan dengan penurunan sirkulasi darah ke otak, gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular dan defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuscular dan deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.
Adapun diagnosa yang tidak diangkat pada kasus ini adalah, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Karena saat dikaji tidak terdapat kelemahan otot mengunyah dan menelan.
Dari 4 masalah keperawatan yang sudah penulis bahas diatas, maka penulis mengangkat prioritas sesuai dengan kondisi klien pada saat itu yakni Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah ke otak.
3. Intervensi
Rencana keperawatan atau intervensi dibuat penulis berdasarkan standar intervensi keperawatan indonesia atau (SIKI, 2018 ) berupa tindakan observasi, terapeutik dan kolaborasi. Pada tahap perencanaan, penulis membuat rencana keperawatan pada Tn.S dengan Stroke Non Hemoragik bedasarkan diagnosa keperawatan yang di rumuskan menetapkan prioritas masalah, kriteria hasil, dan rencana
Rencana keperawatan atau intervensi dibuat penulis berdasarkan standar intervensi keperawatan indonesia atau (SIKI, 2018 ) berupa tindakan observasi, terapeutik dan kolaborasi. Pada tahap perencanaan, penulis membuat rencana keperawatan pada Tn.S dengan Stroke Non Hemoragik bedasarkan diagnosa keperawatan yang di rumuskan menetapkan prioritas masalah, kriteria hasil, dan rencana