• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

H. Kredit Mikro Sumut Sejahtera II

I. Perencanaan Kredit Mikro Sumut Sejahtera II dan

Penyusunan rencana kredit bank merupakan suatu kegiatan yang rumit, karena banyak aspek dan faktor yang harus diperhitungkan dalam penyusunannya. Rencana di dalam kredit merupakan dasar untuk pengelolaan kredit yang efektif, sebab rencana tersebut memberikan orientasi dan arah yang dibutuhkan oleh para manajer atau pimpinan untuk mencapai tujuan. Dalam penyusunan rencana kredit pada Bank SUMUT KCP Mandala by Pass Medan lebih dahulu diadakan rapat dengan para pegawai account officer.

Penyusunan rencana Kredit Mikro Sumut Sejahtera II dilakukan dengan melihat dan memperhitungkan berbagai aspek yang memengaruhi keadaan ekonomi pada masa yang akan datang dan berdasarkan tahun sebelumnya. Aspek- aspek pertimbangan rencana kredit yang diperhitungkan antara lain:

a. Situasi perekonomian dan perdagangan usaha mikro, yaitu dengan melihat dan memperhitungkan keadaan perekonomian dan perdagangan usaha

48

mikro disekitar Medan pada saat ini serta kemungkinan-kemungkinan perkembangan yang akan timbul selama rencana disusun.

b. Keadaan para nasabah, dimana kredit mikro lebih fokus terhadap pengusaha mikro dan melihat apakah usaha yang dijalankan calon nasabah berkembang dengan baik dan stabil. Bank juga harus mengkategorikan nasabah menurut kelancaran pelunasan kredit yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet.

c. Keadaan keuangan bank, yaitu dengan melihat besarnya dana tersedia di bank dan benar-benar dapat dilepas untuk kredit.

d. Plafond atau celling, yaitu batas dan jatah bagi bank untuk mengoperasikan dananya, plafond merupakan alat penjamin fleksibilitas suatu planning dalam penyusunan anggaran kredit. Dalam Kredit Mikro Sumut Sejahtera II plafond sudah ditentukan yaitu Rp.5.000.000 – Rp.50.000.000 saja.

Apabila Bank SUMUT KCP Mandala by Pass akan merencanakan peningkatan kredit mikro, maka dari setiap total rencana akan diambil suatu keputusan yang tepat, apakah rencana tersebut akan dipenuhi seluruhnya atau hanya sebagian. Para staf/pegawai Bank SUMUT KCP Mandala by Pass harus lebih aktif dalam mengumpulkan nasabah yang menabung dan membayar kreditnya tepat waktu sehingga sumber dana yang akan dioperasikan dapat bertambah dan dapat menaikkan rencana kreditnya.

Tabel 3.2 DATA REALISASI KREDIT MIKRO SUMUT SEJAHTERA II NO JENIS KREDIT TAHUN 2012 TAHUN 2013 NASABAH PLAFOND (Rp) NASABAH PLAFOND (Rp) 1 KMSS II 49 1.536.000.000 110 3.702.500.000 Sumber: PT. Bank SUMUT KCP Mandala by Pass 2014

Dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa Kredit Mikro Sumut Sejahtera II mengalami peningkatan debitur sebesar 12,4% dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 14,1%. Peningkatan ini diakibatkan oleh semakin banyak pengusaha mikro yang meminjam untuk membantu kelancaran usahanya dan tentunya menguntungkan pihak bank. Upaya peningkatan realisasi kredit terutama pada kredit mikro sumut sejahtera II harus lebih ditingkatkan lagi agar pengusaha mikro dapat terbantu dan teratasi masalah modal usahanya.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pemberian kredit pada PT. Bank Sumut KCP Mandala by Pass Medan sudah diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum dan pengawasan dalam mengelola Kredit Mikro Sumut Sejahtera II sudah cukup efektif serta belum ada yang dikategorikan kredit macet.

2. Pelaksanaan Kredit Mikro Sumut Sejahtera pada PT. Bank Sumut KCP Mandala by Pass Medan yang di salurkan melalui pegawai AO (Account Officer) sudah sesuai dengan ketentuan yang diterapkan untuk usaha mikro dan sudah cukup membantu perbaikan ekonomi pengusaha mikro di daerah Medan.

3. Jenis-jenis kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank SUMUT antara lain adalah Kredit Angsuran Lainnya (KAL), Kredit Pemilikan Rumah Sumut Sejahtera (KPR Sumut Sejahtera), Kredit Surat Perintah Kerja (SPK), Kredit Umum, Kredit Multi Guna (KMG), Kredit Pensiun, Kredit Sumut Sejahtera I (SS I), dan Kredit Sumut Sejahtera II (SS II).

4. Pengembangan Kredit Mikro pada PT. Bank SUMUT harus lebih ditingkatkan lagi untuk peningkatan kinerja bank dan membantu pengusaha mikro di sekitar Medan.

B. SARAN

Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka penulis menarik beberapa saran yang dianggap perlu sebagai masukan pada PT. Bank Sumut KCP Mandala by Pass Medan. Adapaun saran-saran tersebut adalah:

1. Hendaknya PT. Bank SUMUT KCP Mandala by Pass dapat melakukan sistem pemberian kredit dan pengawasan kredit yang baik, secara aktif dan berkesinambungan agar kredit yang disalurkan dapat dikendalikan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan secara umum, sehingga kredit yang bermasalah dapat diminimalisasi.

2. Account Officer yang bertugas mengelola Kredit Umum dan Kredit Mikro agar dapat memperhatikan calon nasabahnya dengan mempertimbangkan prinsip 5C yaitu: character, capacity, capital, collateral, condition of economic dalam penyaluran kreditnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kredit bermasalah atau macet.

3. Pengenalan jenis kredit dan peningkatan pada pelayanan nasabah perlu ditingkatkan lagi dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan untuk nasabah mendapatkan kredit, sehingga banyak nasabah baru yang tertarik untuk kredit di PT. Bank SUMUT yang nantinya memberikan keuntungan bank.

4. PT. Bank SUMUT disarankan agar dapat lebih mengintensifkan kegiatan pemasaran jasa dan kredit mikro, sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perbankan yang maju dan terkemuka di Indonesia.

52

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan, 1999, “Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi”, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Darmawi, Herman, 2012, “Manajemen Perbankan”, Bumi Aksara, Jakarta Kasmir, 2002, “Dasar-Dasar Perbankan”, Raja Grafindo Persada, Jakarta Peraturan Bank Indonesia No.14/22/PBI/2012

Rahman, Hasanuddin, 2000, “Kebijakan Kredit Perbankan yang Berwawasan Lingkungan”, Cetakan Pertama, Citra Aditya Bakti, Bandung

Sastradipoera, Komaruddin, 2001, “Manajemen Perbankan”, Kappa-Sigma, Bandung

Siswandi, 2008, “Banking & Non-Banking Practice”, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta

Dokumen terkait