BAB VI LYMPEDEMA
C. Perencanaan Lymphedema
Manual Limphatic Drainage bertujuan untuk mengaktifkan aliran limfe dalam tubuh. Teknik ini didesain untuk menstimulasi aliran limfe dari distal limfe menuju limfe proximal. Konsepnya adalah MLD ini memobilisasi kelebihan limfe pada area yang bengkak atau area yang terhambat menuju jalur limfe lain disekitarnya.
Prinsip :
a. gerakan lambat, penekanan optimal penting saat massage karena semakinkuat penekanan akan menekan aliran lymphatic
b. lakukan pada semua tubuh ( trunk &limb)
Kotraindikasi : keganasan, acute inflamasi, cronic cardiac failure 2. Bandaging &compression
Karena elastisitas kulit menghilang pada lymphedema, tekanan hidrostatik harus dipertahankan melalui eksternal support. Alat bantu eksternal ini harus dipertahankan sampai terjadi penurunan volume yang stabil dan perbaikan fungsi kapasitas limfe.
Prinsip :
a. hari 1 hanya diberikan di atas siku/lutut
b. awal treat tekanan bandage ringan, kemudian ditingkatkan
&ditingkatkan
c. pemasangan dgn overlap (bertumpuk) ceksirkulasi 3. Skincare
a. Kulit pada anggota gerak cenderung lebihkering b. Pemakaian moisturizer sangat dianjurkan c. Perhatian lebih untuk resiko terkenajamur
d. Personal higiene perlu untuk mengurangi riskfactor
klien untuk melakukan squeeze, palpasi vagina ini juga digunakan untuk melatih wanita mengkontraksikan otot dasar panggulnya.
c. Ultrasonografi dan MRI
Metode ini dilakukann dengan menempatkan probe USD pada supra pubik, perineum, intravaginal atau rectum kemudian kita dapat mengevaluasi otot dasar panggul saat kontraksi.
d. EMG (Electromyografi)
Metode ini digunakan untuk menilai aktivitas listrik otot rangka dan gambaran langsung aliran motorneuron dan medulla spinalis bagian ventral ke otot yang merupakan hasil volunteer atau reflex kontraksi otot dasar panggul. Tipe alat dan teknik yang digunakan memiliki beberapa perbedaan yaitu EMG berbentuk kawat, jarum yang konsentris.
2. Metode untuk menilai kuantitas kekuatan otot dasar panggul a. Tes manual
Metode penilaian manual menggunakan sistem tingkatan dan oxford yang telah dimodifikasi oleh Laycock, dilakukan dengan cara palpasi vagina. Hasil yang diperoleh dikatagorikan menjadi 6 skala poin yaitu:
0=tidak ada, 1=hanya berupa denyutan, 2=lemah, 3=sedang, 4=baik, dan 5=kuat.
b. Perineometer
Cara ini dilakukan oleh Kegel menggunakan alat yang disebut perineometer yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mengukur kekuatan otot dasar panggul.Alat ini memiliki skala 0-12 mmHg, kekuatan otot dasar panggul dikatakan baik jika hasil pengukuran ≥8 mmHg.Penggunaan perineumeter memiliki keuntungan karena prosedur pemakaian yang sederhana dan alat yang digunakan relative murah.
Perineometer yang digunakan yaitu perineometer set tipe PFX2 dengan dilengkapi indikator skala 0-12, knob, tube dan sensor. Prosedur penggunaaan perineometer adalah sebagai berikut:1.Lakukan pemeriksaan kelengkapan alat dan alat siap digunakan.2. Lakukan
pemeriksaan urogenital, apabila terdapat infeksi traktus urogenitalis maka pemakaian sensor tidak dianjurkan
Masukkan sensor ke dalam vagina sedalam ±1cm. jika vagina terasa kering maka gunakan lubrikan. Lakukan pengukuran dalam posisi terlentang dan rileks dan kandung kemih dalam keadaan kosong.
Letakkan dua buah bantal untuk menyangga kepala dan bahu. Kedua lutut dalam posisi fleksi dan jarak antara lutut 30 cm. lakukan pengukuran dengan memasukkan sensor yang dilapisi kondom ke dalam vagina.4.Lakukan persiapan pengukuran kekuatan ODP. Sebelum melakukan kontraksi buat garis dasar saat istirahat (dalam keadaan istirahat) yaitu pada skala 0. Selanjutnya instruksikan untuk melakukan kontraksi ODP seperti menahan buang air kecil kemudian diukur flick c. Dinamometer
Pemakaian spekulum dinamometer untuk mengukur kekuatan otot dasar panggul pertama kali dilaporkan oleh Sampselle dkk.Alat ini langsung mengukur kekuatan otot di daerah dorsoventral.Tapi sampai saat ini belum ada laporan pasti dan terpercaya mengenai penggunaan alat ini.dinamometer ini terdiri dari dua aluminium bercabang yang sejajar, satu terfiksasi dan satu lagi dapat diatur sesuai diameter vagina, alat ini terhubung dengan computer
d. Vagina weights/cones
Plevnik pada tahun 1985 mengembangkan vagina cones sebagai alat yang dapat menilai kekuatan otot dasar panggul dan untuk melatihnya.
Cones ini terdiri dari sembilan macam dengan volume yang sama tapi beratnya bertambah mulai 20-100 gram. Versi terbaru cones yang digunakan terbuat dari 3-5 cones, dan memiliki ukuran serta bentuk yang berbeda. Penggunaannya dengan memasukkan cones ke dalam vagina kemudian ditahan sebisa mungkin selama satu menit (Lubis, 2009).
e. Kekuatan Puboccocygeus (Strenght)
Lakukan dengan duduk atau berdiri dengan kaki terbuka kemudian lakukan kontraksi otot Puboccocygeus seperti menahan air kencing atau
kontraksikan sfingter ani. Lakukan hal ini sebanyak mungkin dan ulangi lagi tanpa penurunan kekuatan kontraksi, jika mampu melakukannya sebanyak 10 kali berarti otot PC cukup kuat
f. Daya tahan Puboccocygeus (Endurance)
Pelatihan daya tahan ini dilakukan dalm posisi duduk atau berdiri dengan kaki terbuka, lakukan kontraksi otot PC secara ritmik dengan diselingi relaksasi, jika mampu melakukan kontraksi sebanyak 50 kali berarti baik dan apabila mencapai 100 kali berarti amat baik
C. Pelaksanaan Asuhan Fisioterapi
Pedoman dalam melakukan proses asuhan fisioterapi 3. Assesment
1. IdentitasPasien a. Nama b. Usia
c. Jeniskelamin d. Alamat e. Pekerjaan f. Hobi g. Status
2. Riwayat Penyakit Sekarang(RPS)
Gejala : Vaginal flatus (keluarnya angin dari vagina), Incontinentia urine / mengompol angka kejadian pada wanita 2 x lipat , Prolaps uteri/ turunnyauterus/ keadaan dimana uterus keluar menonjol divagina.
3. Riwayat Penyakit Dahulu(RPD) a. Riwayat Melahirkan
4. Riwayat KesehatanKeluarga 5. Riwayat Sosial danEkonomi 6. PemeriksaanFisik
Kekuatan otot Pelvic Floor manual atau alat
periniometer/manometer 4. Diagnosis
5. PlanningIntervensi
• Peningkatan kekuatan otot dasarpanggul 6. IntervensiFisioterapi
a. LatihanDasar
1. Untuk pemula sebaiknya dilakukan pada posisi tidur telentang /miring
2. Gerakan harus dikuasai benar dengan sering melakukan latihan gerakandasar
3. Latihan gerakan dasar terdiri dari Latihan 1, Latihan 2 , Latihan3
b. Latihan1
1. Seakan menahan keinginan buangangina 2. Kerutkan anus sekuatmungkin
3. Rasakan gerakan anus seolah tertarik masukkedalam 4. Ulangi hingga lancar tanpa gerakantungkai
c. Latihan2
1. Seakan menahan keinginan berkemih
2. Tahan serapat mungkin jangan sampai urinkeluar
3. Ulangi hingga lancar tanpa gerakan otot perut dan pahadalam d. Latihan3
1. Tekuk ke 2 lutut pada posisi tidurtelentang 2. Letakkan jari diantara anus & vagina(perineum) 3. Tarik perineum kearah dalam sekuatmungkin 4. Ulangi hingga lancar tanpa menahannafas e. LatihanRutin
1. Sedikitnya 3 kali seminggu dengan pengulangan gerakan hingga 50kali
2. Variasi posisi baik tidur telentang, miring, duduk bahkanberdiri
3. Tingkat mahir , dilakukan dengan gerakan cepat & lambat (samabanyak)
4. Gerakan cepat kontraksi – relaks, kontraksi – relaks, kontraksi –relaks
5. Gerakan lambat Kontraksi – tahan – relaks – istirahat (3 kaliulangan)
f. LatihanMahir 1. GerakanCepat
kontraksi – relaks, kontraksi – relaks, kontraksi – relaks (lakukan tanpa tahanan)
2. GerakanLambat
kontraksi – tahan 3 hitungan, relaks – istirahat kontraksi – tahan 3 hitungan, relaks – istirahat kontraksi – tahan 3 hitungan, relaks – istirahat
3. Lakukan latihan gerakan cepat & lambat dengan jumlah yangsama
Catatan : Selama latihan tidak dengan menahan nafas, otot perut danotot paha / tungkai
7. Evaluasi
Periksa peningkatan kekuatan otot dasar panggul