• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.3 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun 2020 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :

NO SASARAN PROGRAM 1 Meningkatnya kualitas dan

kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

675.000.000 981.866.367

Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan

5.250.000.000 4.134.043.800

2 Terjaganya kualitas lingkungan hidup dan Konservasi Sumber Daya Alam

460.000.000 503.870.000

Program Pengembangan

Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

800.000.000 424.325.000

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

350.000.000 245.000.000

JUMLAH ANGGARAN

SESUAI TUPOKSI 9.340.000.000 6.974.529.367

1 PROGRAM PENDUKUNG OPERASIONAL

KANTOR/DINAS

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

504.150.000 497.615.000

Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana 325.850.000 372.625.000

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

30.000.000 25.000.000

JUMLAH ANGGARAN

PENDUKUNG KEGIATAN 860.000.000 895.240.000

TOTAL ANGGARAN DLHK 10.200.000.000 7.869.769.367

Pada Tahun Anggaran 2020 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten melaksanakan kegiatan dengan anggaran Belanja murni sebesar Rp.

10.200.000.000,- dan setelah melalui mekanisme perubahan APBD 2020 menjadi Rp.

7.869.769.367,- diluar Belanja Tidak Langsung (gaji pegawai) sebesar Rp. 2.146.009.000,- Sedangkan Pendapatan sebesar Rp. 6.000.000,-.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah perwujudan kewajiban untuk pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020 tergambar dalam tingkat capaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.

Sistematika penyajian dalam bab ini meliputi uraian hasil pengukuran kinerja, analisis dan evaluasi akuntabilitas kinerja termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan dan permasalahan yang dihadapi serta langkah – langkah yang diambil guna mengatasi hambatan dan permasalahan.

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja dimana sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Salah satu syarat untuk dapat dilakukan pengukuran kinerja adalah telah ditetapkan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan program.

Kriteria yang dipakai pengukuran kinerja adalah target kinerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan kinerja yang dibuat pada awal tahun anggaran. Target kinerja ini merupakan komitmen dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan sasaran dan program yang dilaksanakan.

3.1.1. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja ini mencakup kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing – masing kelompok indikator kinerja kegiatan, tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian dari masing – masing program dan kegiatan yang telah ditetapkan.

Berdasar dokumen perjanjian kinerja antara Bupati dengan Kepala OPD maka hasil pengukuran/realisasi dapat dilihat pada tabel berikut :

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Pengukuran Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tahun Anggaran 2020 Tabel. 3.1.1

No Sasaran Strategis Indikator

Capaian Tahun Sebelumnya

2019

Tahun 2020

Target Akhir Renstra

Capaian Tahun 2019 terhadap

Target Akhir Renstra (%) Target Realisasi %

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat

Luasan RTH Publik sebesar 20 % dari wilayah luas

kota/kawasan perkotaan

0,15 0,125 0,125 100 % 0,125

Volume sampah yang tertangani (m3)

4042,27 2400 8238,21 343,25 % 2500 161,69%

2 Terjaganya Kualitas Lingkungan hidup

Indeks kualitas air 28,46 38,02 36,15 95,08 % 50 56,92%

Indeks kualitas udara 82,29 82,02 76,82 93,66 % 70 117,56%

Indeks tutupan lahan 42,54 56,16 42,54 75,74 % 58,60 72,59 %

3.1.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN SASARAN STRATEGIS

Melihat hasil pengukuran kinerja pada tabel 3.1.1 ada beberapa poin dimana hasil kinerja tidak dapat memenuhi target sasaran. Adapun evaluasi dan analisisnya antara lain sebagai berikut :

3.1.2.1. Sasaran strategis : Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat

Kebutuhan akan ruang terbuka hijau khususnya di perkotaan sangat diperlukan. Saat ini Dinas LHK hanya dapat melakukan pemeliharaan/penataan terbatas pada 1 lokasi dikarenakan tanggung jawab dan wewenang terhadap pembangunan RTH serta pemeliharaan taman kota yang lainnya berada pada Dinas PU dan PR (melekat pada instansi pembangun RTH). Harapannya kedepan dengan adanya review terhadap tupoksi OPD akan dapat memaksimalkan progam dan kegiatan sehingga hasil yang dicapai akan persentase ruang terbuka hijau yang layak bagi wilayah di Kabupaten Klaten. Tahun 2021 rencananya pengelolaan RTH yang diampu DLHK ada 3 lokasi meliputi Taman Gergunung, Taman Gayamprit dan Belakang RSUD Bagas Waras.

Dalam rangka mendukung lingkungan yang sehat salah satu upaya Dinas LHK yaitu berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Melalui bank sampah dan TPS 3R yang telah dirintis sejak tahun 2015 pada tahun 2020 ini memiliki target 2400 m3 naik 200 m³ dari tahun 2019 sebanyak 2200 m3. Adapun realisasi sampah yang tertangani tahun 2020 sebanyak 8238,21 m3. Keberhasilan dalam pencapaian target disebabkan antara lain :

 Komitmen pemerintah dalam mengikutsertakan akfif dalam pengelolaan sampah khususnya melalui kegiatan bank sampah.

 Optimalisasi kinerja pengelolaan sampah di TPS3R pembangunan tahun 2015 serta membangun 1 TPS 3R pada tahun 2020 beserta fasilitasnya.

 Mengadakan Biennale bank sampah agar kelompok bank sampah termotivasi dalam upaya peningkatan kuantitas sampah yang dikelola menjadi bernilai.

 Mensosialisasikan tentang pengelolaan sampah di masyarakat melalui kerjasama dengan PKK maupun pembinaan/pelatihan sampah di tingkat RT/desa.

Kegiatan Biennale Bank Sampah di Kecamatan Bayat Kab. Klaten 2020

3.1.2.2. Sasaran strategis : Terjaganya Kualitas Lingkungan hidup

Dalam upaya menjaga kualitas lingkungan hidup, ada beberapa indikator sasaran yaitu indeks kualitas air, indeks kualitas udara, cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dan penegakan hukum lingkungan. Adapun indikator-indikator sudah baik semua karena sudah diatas 75 % dari targetnya, yang paling mengalami kenaik yaitu indeks kualitas air dan volume sampah yang tertangani.

Indeks kualitas air salah satu factor yang sangat berperan penting yaitu pengelolaan limbah domestik. Kewenangan dalam pengendalian IPAL domestik bukan menjadi kewenangan Dinas LHK melainkan Perwaskim sehingga diharapkan kedepan adanya program dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi permasalahan pencemaran limbah air domestik di sungai. Target IKA tahun 2020 sebesar 38,02 dengan capaian realisasi IKA sebesar 36,15 (95,08%) sedangkan target IKU pada tahun 2020 sebesar 82,02 dengan capaian IKU sebesar 76,82 (93,66 %). Uji sampling udara menggunakan metode pasive sampler dimana keakuratan lebih baik dan lebih mewakili uji kualitas udara di Kabupaten Klaten, pengambilan uji dilakukan selama 24 jam dengan pelaksanaan 2 kali dalam setahun pada 4 titik (kawasan padat penduduk, transportasi, industri dan perkantoran).

Pengambilan uji sampling kualitas air sungai dilakukan hanya beberapa titik menyesuaikan anggaran dan karena SDM yang terbatas serta antrian pada

laboratorium lingkungan yang terakreditasi sangat panjang maka tahun 2020 ini hanya dapat dilakukan sekali dengan pengambilan sampling pada 13 titik dari 7 sungai yang ada di Kabupaten Klaten dari target 10 sungai. Adapun sungai yang dapat dipantau mutu airnya dengan pengambilan sample adalah sebagai berikut : Sungai Rowo Jombor, Sungai Modin, Sungai Soran, Sungai Pusur, Sungai Merbung, Sungai Kacang Ijo, dan Sungai Kroman. Ditambah hasil uji dari BKSDA sebanyak 3 sungai yaitu Sungai Dengkeng, Sungai Jebol dan Sungai Pusur. (DAS Bengawan Solo)

Dari diagram diatas terlihat bahwa realisasi indeks air dibanding tahun lalu mengalami peningkatan sejumlah 7,69 poin dan indeks udara mengalami penurunan sebanyak 5,47 poin. Kedua indeks tersebut diatas yaitu indeks kualitas air dan udara apabila digabung dengan indeks tutupan vegetasi/tutupan lahan dimana indeks tutupan lahan/vegetasi Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 42,54 menjadi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dengan hasil perhitungan 52,85. Meningkat dibandingkan tahun lalu dimana IKLH Kabupaten Klaten 47,49, meskipun masih belum memenuhi dari target yang diharapkan akan tetapi telah terlihat jelas mengalami progres kenaikan. Dengan adanya komitmen semua pihak instansi terkait diharapkan indeks kualitas lingkungan hidup Kabupaten Klaten pada akhirnya sesuai dengan apa yang ditargetkan/diharapkan.

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dari target 100%

terealisasi 100%. Data perusahaan yang wajib AMDAL dan telah dilaksanakan monitoring/pengawasannya yaitu sebanyak 6 perusahaan hanya dilakukan di lereng Gunung Merapi mengingat terbatasnya kegiatan dikarenakan adanya pandemi covid 19.

35,57 38,02

28,46 36,15

79,57 82,29 82,02

76,82

0 20 40 60 80 100

2019 2020

Angka Indeks

Tahun

Data Indeks Air dan Udara Dinas LHK

Target IKA Realisasi IKA Target IKU Realisasi IKU

Perhitungan penegakan hukum lingkungan berdasarkan data jumlah aduan yang masuk kepada Pemda dan diteruskan ke DLHK kemudian ditindaklanjuti sehingga aduan/masalah lingkungan yang ada di masyarakat Kabupaten Klaten dapat terfasilitasi atau terselesaikan. Adapun data selama tahun 2020 sebanyak 18 aduan masyarakat dimana 18 kasus tersebut sudah terselesaikan (100%).

3.1.2.3. Sasaran strategis : Meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam segala aspek kehidupan dan menjadi budaya dalam bermasyarakat.

Dalam upaya peningkatan kapasitas dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan peduli lingkungan pada tahun 2020 hanya ada dua kelompok masyarakat peduli lingkungan yaitu kelompok sekolah dan kelompok pramuka, ini disebabkan adanya rasionalisasi anggaran untuk di alihkan penanganan covid 19. Kegiatan yang mendukung terwujudnya kelompok masyarakat tersebut yaitu kegiatan Peningkatan Sekolah Adiwiyata dan Pembinaan Saka kalpataru.

Sedangkan kegiatan Gerakan Desa Ramah Lingkungan tahun 2020 ditiadakan karena keterbatasan anggaran. Keberhasilan dan peningkatan tahun 2020 ini karena adanya rintisan ditahun 2019 kesadaran dan komitmen dari pemerintah untuk mulai membudayakan kantor yang ramah lingkungan terutama di kalangan pemerintah itu sendiri. Dengan diselenggarakannya sosialisasi tentang kantor ramah lingkungan kepada OPD se- Kabupaten Klaten, diharapkan kedepannya selalu terbangun komitmen masing – masing OPD menganggarkan dalam menciptakan kantor dan suasana yang ramah lingkungan melalui aksi antara lain penghematan energi, pemakaian kertas, membuat sumur biopori terutama bagi kantor yang rawan banjir, memilah sampah di kantor dsb.

Peran serta dalam pengelolaan lingkungan di beberapa kelompok masyarakat

Selain itu ada beberapa indikator tambahan yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan DLHK Klaten dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Klaten dalam berbagai kelompok untuk pencegahan dan perusakan lingkungan hidup yaitu para pelaku usaha/kegiatan yang ingin mendirikan usaha di Kabupaten Klaten wajib memiliki dokumen atau surat pernyataan pengelolaan lingkungan.

Adapun data pencari ijin lingkungan dan pengelolaan limbah di Kab. Klaten sebagai berikut :

* (

) Tahun ( ) 2019 hanya menerbitkan rekomendasi dan 2020 hanya Non OSS

* Izin Lingkungan mulai tahun 2019 ditangani oleh DPMPTSP

3.2. REALISASI ANGGARAN 1. Pendapatan

Pendapatan berupa penerimaan dari parkir khusus di RTH Gergunung dengan target murni Rp. 12.000.000,- dan di revisi karena terkendala Pandemi Covid 19 menjadi Rp. 6.000.000,- Adapun realisasi penerimaan di tahun 2020 sebesar Rp.

7.800.000,- (130 %) melebihi target yang telah ditetapkan.

2. Belanja

Anggaran Belanja setelah perubahan Tahun 2020 pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Kabupaten Klaten adalah sebesar Rp. 10.015.778.367,-

Izin Lingkungan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Izin Amdal 0 - - - 2

Izin UKL /UPL 90 52 53 54 82 106

Izin SPPL 701 832 546 554 667 586

Izin Perlindungan lingkungan

Tahun

2015 2016 2017 2018 2019* 2020*

Izin Pembuangan Air limbah (IPAL) (Rekomendasi)

4 1 3 1 1 2

Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3 (Rekomendasi)

4 9 6 9 10

Izin Lingkungan 50 52 53 78 - 14

sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp. 9.026.797.268,- atau sebesar 90,12 %.

Belanja langsung target setelah perubahan Rp. 7.869.769.367,- realisasinya sebesar Rp. 7.046.489.648,- (89,53 %) dan belanja tidak langsung Rp. 2.146.009.000,- realisasinya sebesar Rp 1.980.307.620,- (92,28 %) yang terdiri dari gaji dan tambahan penghasilan ASN berdasarkan beban kerja dalam upaya meningkatkan kesejahteraan.

Belanja langsung diperuntukan untuk membiayai progam/kegiatan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mencapai sasaran strategis DLHK dimana tahun 2020 terdiri dari 6 program utama sesuai tupoksi dan 3 progam pendukung serta terdiri dari 23 kegiatan utama dan 20 kegiatan pendukung.

Jika dilihat dari realisasi anggaran per program/kegiatan, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (99%) dan Program yang sesuai dengan tupoksi DLHK yaitu Program di Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (95,2%). Sedangkan program/kegiatan yang penyerapannya terkecil pada Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup sebesar (68,73). Namun secara fisik realisasi seluruh kegiatan 100

%. Kedepan diharapkan Program tersebut dapat dilaksananakan pada awal tahun sehingga tidak mengganggu jalannya pelaksanaan kegiatan pada bidang dimana SDM nya yang terbatas dan juga menghindari adanya rasionalisasi anggaran.

Realisasi pelaksanaan program/kegiatan sesuai tupoksi dan pendukung tercapainya sasaran dapat dilihat pada tabel berikut :

REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TA. 2020 Tabel. 3.2.1

Sasaran Indikator Sasaran

Kinerja

Nama Program

Keuangan

Target Realisasi %Realisasi Pagu Realisasi %Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana

prasarana dasar masyarakat

Luasan RTH Publik sebesar 20 % dari wilayah luas kota/kawasan perkotaan

0,125 0,125 100 % Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

981.866.367 934.713.463 95,2 % ,31%

Volume sampah yang tertangani (m3)

2400 8238,21 343,25 % Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan

4.134.043.800 3.722.711.535 90,05 %

2 Terjaganya Kualitas Lingkungan hidup

Indeks kualitas air 38,02 36,15 95,08 % Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

685.424.200 478.495.476 69,81%

Indeks kualitas udara 82,02 76,82 93,66 %

Program

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

503.870.000 464.309.750 92,14 %

Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

424.325.000

374.049.350 88,15 %

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

245.000.000 224.613.500 91,68 %

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TA. 2020

Tabel. 3.2.2

No Sasaran Indikator Kinerja

% Capaian Kinerja

% Penyerapan Anggaran

Tingkat Efisiensi (Indikator Kinerja yang ≥

100%)

1 2 3 4 5 6

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat

Luasan RTH Publik sebesar 20 % dari wilayah luas kota/kawasan perkotaan

100 % 95,2 % 4,8 %

Volume sampah yang tertangani (m3) 343,25 % 90,05 % 9,95 %

2. Terjaganyanya Kualitas Lingkungan hidup

Indeks kualitas air 95,92 % 69,81% 30,19 %

Indeks kualitas udara 93,66 % 92,14 % 7,86 %

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tingkat efisiensi terdapat pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar masyarakat. Hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaannya dikerjakan dengan beberapa instansi / pihak. Pada indicator kinerja volume sampan tertangani terdapat 2 (dua) OPD yang menangani yaitu TPA Troketon ditangani oleh DPU dan yang TPS3R dan Bank Sampah ditangani Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sedangkan efisiensi anggaran pada pencapaian sasaran lainnya rata – rata disebabkan adanya penghematan anggaran pada saat pengadaan barang/jasa menggunakan sistem lelang dan pengadaan langsung, penghematan dalam perjalanan dinas khususnya perjalanan dinas luar daerah. Konsultasi dan permintaan data dapat menggunakan surat elektronik dan fasilitas teknologi lainnya sehingga menghemat anggaran perjalanan dinas.

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Kabupaten Klaten merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2020. Berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan, sesuai dengan VISI, MISI dan Tujuan, Sasaran dan Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran pada Renstra 2016-2021, maka dari 6 sasaran yang ditetapkan secara umum dapat tercapai dengan baik meski ada beberapa hal yang harus ditingkatkan. Target kinerja yang ada pada indikator kinerja semua sudah baik, semua berada pada angka lebih dari 90% bahkan ada 2 (dua) indicator yang lebida dari 100%.

Disamping itu adanya perbedaan target kinerja antara RKT dan PK disebabkan anggaran yang dialokasikan pada masing – masing program/kegiatan tahun 2020 berbeda dengan target pada RPJMD/Renja sehingga mempengaruhi pula dalam target pencapaian kinerja. Adanya beberapa kali pemotongan anggaran / rasionalisasi akibat adanya pandemic Covid 19 yang membuat pelaksana agak ekstra kerja keras.

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan di masa mendatang antara lain :

1. Memprioritaskan program/kegiatan sesuai dengan tupoksi dan sasaran strategis yang ingin dicapai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2. Menjadikan LKjIP dan hasil evaluasi/monitoring capaian kegiatan setiap bulan sebagai bahan pengambilan kebijakan agar meningkatkan kinerja dan capaian realisasi kegiatan

3. Kegiatan yang realisasi penyerapan anggaran sangat rendah akan dievaluasi ulang dengan pertanggungjawaban pelaksana kegiatan sehingga kedepan dapat ditingkatkan dan kinerja dapat dimaksimalkan.

4. Lebih memaksimalkan tim pengendali inter OPD dalam pemantauan dan pengawasan pelaksanaan program/kegiatan dan rutin menyelenggarakan rakor pelaksanaan kegiatan sehingga dapat segera diatasi jika terdapat masalah dan mencapai hasil yang diharapkan/ditargetkan.

Demikian laporan akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah Tahun 2020 untuk OPD Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang.

Sekian dan terima kasih.

LAMPIRAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

SKPD : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten TAHUN : 2020

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1 Menurunnya jumlah sampah yang masuk ke TPA melalui program 3R (reduce, reuse, recycle)

Volume sampah yang tertangani 3R (m³)

2400

2 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Indeks kualitas air 38,02

Indeks kualitas udara 82,02

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL

100%

Penegakan hukum lingkungan 100%

3 Meningkatnya perlindungan dan konservasi sumber daya alam (SDA)

Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air

3 ha

4 Terpenuhinya kebutuhan ruang terbuka hijau

Jumlah taman kota yang tertata dan terpelihara dengan baik

3 titik/lokasi

5 Meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam segala aspek kehidupan dan menjadi budaya dalam bermasyarakat

Jumlah kelompok yang peduli terhadap lingkungan hidup

4

6 Meningkatnya kualitas informasi lingkungan

Tersedianya data dan informasi tentang lingkungan hidup di kawasan Kabupaten Klaten

2 jenis informasi

BUPATI KLATEN

Hj. SRI MULYANI

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( IKU - SKPD ) TAHUN 2016 - 2021

1. Nama Organisasi : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2. Tugas dan Kewajiban : Membantu dan menunjang kelancaran tugas Bupati dalam menyelenggarakan Pemerintah Daerah di bidang lingkungan 3. Fungsi : 1) Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian lingkungan hidup:

2) Pelaksanaan pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengendalian lingkungan;

3) Pelaksanaan penyusunan rencana dan program pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pengendalian;

4) Pemberian rekomendasi perizinan bidang lingkungan hidup;

5) Penyelidikan dan penyelesaian kasus di bidang lingkungan hidup;

6) Koordinasi kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup;

7) Pemantauan dan evaluasi

4. Indikator Kinerja Utama :

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan

1 2 3 4

1 Menurunnya jumlah sampah yang masuk ke TPA melalui program 3R (reduce, reuse, recycle)

Volume sampah yang tertangani (m3)

Tipe indikator kinerja : Kuantitas absolut

Sumber data : Data volume sampah yang dapat ditangani oleh kegiatan bank sampah di Kabupaten Klaten dalam pengelolaan persampahan

2 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Indeks kualitas air Tipe indikator kinerja : Tipe indeks (IKA = li + lj +lk + lm)

Sumber data : hasil pemantauan air sungai/hasil uji laboratorium terhadap status pencemaran air sungai

Indeks kualitas udara Tipe indikator kinerja : Tipe indeks (IKUd = 100 - ((50/0,9) x (leu - 0,1)))

Sumber data : hasil pemantauan udara/hasil uji laboratorium terhadap status pencemaran udara

Tabel CASCADING 2020

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KABUPATEN KLATEN

No TUJUAN INDIKATOR TUJUAN

SASARAN INDIKATOR SASARAN

PROGRAM INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR

KEGIATAN 1 Meningkatkan

kelestarian

Nilai capaian Adipura

Indeks kualitas

Jumlah sampling titik pantau kualitas

di terbitkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, lokasi usaha dan dampaknya di daerah

kabupaten/kota

Pengelolaan B3 dan Limbah B3

dan pengawasan terkait ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diawasi ketaatannya terhadap izin lingkungan , AMDAL

< UKL_UPL oleh Pemerintah Daerah

Pembinaan Pelaku Usaha/Kegiatan

jumlah pemantauan dokumen lingkungan dan pembinaan bagi pelaku

usaha/kegiatan

Pengaduan masyarakat

terkait izin lingkungan

Operasional air limbah yang terbangun wilayah rawan longsor dan Sumber mata air

Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber - Sumber Air

Cakupan luasan area penghijauan sekitar mata air

Pengendalian Dampak

Perubahan Iklim

Jumlah kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

Penghijauan Jalan

Dalam Kota

Panjang ruas jalan yeng ditanami turus jalan kota

Meningkatkan

Luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kota / kawasan perkotaan

Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

jumlah penataan taman kota/RTH

Pemeliharaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

Jumlah taman kota yang dipeliharadi RTH Kab. Klaten

Volume sampah

wilayah rawan longsor dan Sumber mata air

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

Jumlah kelompok 3R yang mendapat pendampingan

Prosentase turus jalan

yang tertanami

berbagai jenis tanaman bunga

Pembinaan Bank Sampah

Jumlah bank sampah aktif dan 3R

Jumlah kelompok 3R beserta fasilitasnya

Persentase

ketersediaan data informasi lingkungan yang dapat diakses masyarakat

Pengadaan Tempat Sampah Terpilah (bankeu)

Jumlah tempat sampah terpilah 3

Program

Gerakan Desa Ramah Lingkungan

Jumlah siswa dan sekolah peduli dan berwawasan yang dapat diakses masyarakat

Penyusunan Buku Laporan Menuju Indonesia Hijau

Jumlah Buku Menuju Indonesia Hijau yang tersusun

Inventarisasi Gas

Rumah Kaca

Jumlah buku peningkatan upaya penurunan emisi dan data gas rumah kaca flora dan fauna di Kab. Klaten

Penyusunan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Jumlah buku IKPLHD yang tersusun

Penyusunan Kajian

Lahan Kritis

Jumlah dokumen kajian lahan kritis yang disusun

Meningkatnya

kualitas dan kuantitas infrastruktur publik dan sarana prasarana dasar

masyarakat

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Luasan RTH publik sebesar 20 % dari luas wilayah kota / kawasan perkotaan

Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Jumlah penataan taman kota/RTH

Pemeliharaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

Jumlah taman kota yang dipelihara di RTH Kab. Klaten

Dokumen terkait